Terlahir Kembali Untuk Lebih Mencintaimu

Terlahir Kembali Untuk Lebih Mencintaimu

BAB 1 TERLAHIR KEMBALI

"Tidak jangan pergi, maafkan aku. Aku juga mencintaimu Lio," Lily bergumam dalam tidurnya dengan derai air mata.

Hingga bunyi jam weker membangunkannya 'kriiiing, kringgg'. Lily pun duduk dengan rasa sakit di dadanya. Masih terbayang di benaknya bagaimana pria itu penuh darah dan masih memeluknya dengan lembut mengatakan, "Semua akan baik-baik saja." Sembari tersenyum sangat tipis.

Ruangan itu remang-remang dengan mentari pagi mengintip melewati celah gorden yang terhembus angin. Lily memilih bangkit dari tempat tidurnya ke arah meja dimana terdapat foto yang sangat dikenalnya.

Itu adalah foto saat ia masih remaja saat usianya masih 16 tahun. Ia melihat kalender dan benar saja itu adalah tahun 2xxx. Lily terhenyak, rasa sakit itu tertanam jelas dan ia yakin itu bukanlah mimpi. Dia mengangkat foto itu dan memegangnya erat-erat sambil membayangkan wajah pria itu.

Saat kecelakaan terjadi pria itu memeluknya dan melindunginya, tidak membiarkan tubuhnya terluka sedikitpun. Bisikannya yang lemah dan mengatakan,

"Semua akan baik baik saja."

"Aku mencintaimu Lily."

"Kau harus bahagia."

Tanganku gemetar dan hampir tidak bisa mengendalikan diri, air mata bercucuran dan isak tangis mula terdengar.

"Aku juga mencintaimu Lio, aku akan bahagia bila kau ada disisiku, jangan pergi," lirihku.

Sayang dia tidak akan pernah tahu, semuanya sudah terlambat. Seharusnya dia mengatakannya saat semua hal buruk ini belum terjadi. Lily menyesal, amat sangat menyesal.

****

Lily tidak tahu bagaimana ia bisa terlahir kembali. Dimana semua kehancuran itu belum dimulai. Ini sudah sudah hari ke-3 dia ada di sini tapi dia masih saja terkejut setiap kali terbangun.

Dia terdiam dan memikirkan pria itu kembali sampai terdengar suara ibunya.

"Nak, sudah waktunya makan. Kamu akan terlambat jika tidak segera bersiap," kata ibuku.

"Ya ibu, aku akan segera turun," ucapku lembut dan segera beranjak untuk segera bersiap.

Masih teringat saat aku pertama kali datang kesini aku menangis dengan keras saat bisa melihat ibu lagi, telah lama ia pergi karena kecelakaan naas yang menyisakan aku sendiri. Aku berfikir jika ini mimpi jangan biarkan aku terbangun.

Tangisku makin menjadi setelah ayahku dan kakakku datang. "Mimpi ini terlalu nyata kan, bahkan kakak ku yang menyebalkan pun datang," batinku dalam hati.

Hingga kakaku yang menyebalkan itu berkata, "Hei, adik kecil kau terlihat jelek dengan ingus mu itu. Kau akan memalukan kakakmu yang tampan ini."

Akupun mengadu pada ayahku dengan muka cemberut. "Lihatlah ayah kakak menyebalkan."

"Kau ini Zay, masih saja mengganggu adikmu, lihatlah dia baru saja sembuh dari demamnya. Sebagai kakaknya harusnya kau merawatnya bukan malah mengejeknya, ayo minta maaf," bela ayahku.

"Yaa baiklah, maafkan kakakmu ini adik kecil. Jangan menangis lagi okey, nanti tidak terlihat matamu yang sipit itu, hahahaha."

Kakak ku meninggalkan kamar dengan tawa terbahak-bahak.

Menyebalkan sekali dia itu, kakak durhaka memang. Saat itulah aku tersadar bahwa ini bukan mimpi dan aku telah terlahir kembali seperti novel fantasi yang aku baca.

****

Derap langkah kaki bergema saat aku menuruni tangga menuju ruang makan, disana terlihat keluarga ku sedang bercengkrama dengan hangat.

Kenangan bertahun tahun lalu pun terngiang di kepalaku. Ia ingat hari itu ulang tahun nya yang ke-20, saat ia menanti kejutan dari keluarganya. Yang didapatnya adalah kabar buruk bahwa mereka semua telah meninggal.

Air mata nya berkaca-kaca saat mengingat kenangan itu lagi.

"Tidak aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi, aku akan melindungi kalian semua," Batinku menguatkan diri.

Ibuku menoleh dan menegurku. "Hei, nak kenapa diam saja disana. Lihat ibu memasakkan makanan kesukaanmu."

ibuku mengatakan nya dengan sangat lembut. Dan itulah kehangatan yang paling dia rindukan.

"Adik kecil, kau terpana ya dengan ketampanan kakakmu ini," kata kak Zay dengan percaya diri.

"Iih, apaan sih gausah kepedean deh, huh." Dengusku sebal, tidak bosan-bosannya dia menyombongkan diri.

Aku pun beranjak duduk disebelah kakakku.

"Iya, kakak juga sayang kamu," balas kak Zay ngawur. Dengan tangan nakalnya nya mengacak-acak rambutku.

"Gak nyambung. Ish, berantakan nanti rambutku," balasku makin kesal dibuatnya.

"Sudah-sudah segera makan, ribut terus kerjanya," tegur ayahku.

****

Setelah keributan di pagi hari selesai, aku pun berangkat ke sekolah bersama dengan kak Zay naik motor besarnya.

Kak Zay merupakan siswa akhir yang sedang mempersiapkan kelulusannya. Tidak bisa kupungkiri dia memang tampan dan merupakan salah satu siswa populer di sekolah. Jadi, tidak heran saat kami baru saja sampai banyak siswi siswi yang melirik-lirik ke arah kami sembari berbisik-bisik.

Meski sudah lama ini terjadi tetap saja aku masih belum terbiasa. Aku yang memang tidak suka jadi perhatian memilih meninggalkan kak Zay yang asik tebar pesona.

Setelah berjalan dengan tergesa gesa tidak terasa aku sampai ke pinggir lapangan indoor sekolah. Aku berdiam sesaat, netraku tidak sengaja melihat sosok paling mencolok yang sedang bermain basket.

Aku bisa melihat netra tajam yang penuh aura dingin dan menenangkan. Aku terpesona hingga tidak berkedip. Hingga detik selanjutnya aku mendengar nada marah yang tajam.

"Agas, berhenti bermain main. Lakukan dengan serius!" ucap Alion.

"Hah-hah-hah,ini melelahkan," ucap Agas terengah-engah dan terduduk di tengah lapangan.

"Lemah sekali sih, baru segini saja sudah loyo," tukas Alvaro mengingatkan.

"Hmm." Dehem Zidan dingin.

"Zidan, tidak adakah kata lain selain deheman tidak jelas mu itu, huh," kata Alvaro. Seolah tidak habis pikir dengan temannya kenapa irit sekali bicara.

" .... " Zidan pun hanya diam tanpa berniat membalasnya.

"Hah, sudahlah," kata Alvaro mulai lelah.

"Kau seperti tidak tau teman kita saja Varo, hahaha enak kan dicuekin," kata Agas di sela tawa nya saat melihat Alvaro dicuekin.

Yang lain pun ikut tertawa melihat hal tersebut.

"Aku bukannya lemah ya, hanya lelah karena kurang tidur," balas Agas setelah mengatur nafasnya.

"Sudah kita istirahat, sebentar lagi bell berbunyi. Lebih baik kalian membersihkan diri. Untuk latihan berikutnya aku ingin kalian lebih serius lagi, waktu kita tidak banyak sampai pertandingan selanjutnya,"

terang Alion dengan nada tegas.

"Siap pak!!"

Balas mereka serentak sembari mengangkat tangan hormat seolah mendapat perintah militer.

Alion berjalan ke arahku diikuti teman-temannya dibelakang. Netra kami bertemu akupun memalingkan muka malu karena ketahuan melihatnya sedari tadi.

"Terpesona, heh," bisiknya saat tepat disampingku.

Pipiku pun merona mendengar suara seraknya yang sangat dekat, bahkan hembusan nafas nya terasa hangat hingga membuatku merinding.

"Hum," tukasku malu-malu.

Dia terkejut, sepertinya ia tidak menyangka aku akan menanggapi.

Aku pun terkejut dengan diriku sendiri. Aku sempat melihat matanya melotot, lucu sekali tidak pernah aku melihatnya seperti ini.

Aku segera beranjak meninggalkan Lio segera, karena takut debar jantungku terdengar. Aku tidak mau terburu buru saat ini Lio belum menyukaiku. Aku hanya bisa mendesah memikirkan kapan kita bisa segera dekat. Sudahlah lebih baik aku bergegas ke kelas. Perjuanganku masih panjang.

Terpopuler

Comments

Noona Kim

Noona Kim

baru aja bilang selamat udah sad aja/Sob/

2023-10-13

2

Noona Kim

Noona Kim

andai aku yang mengalami, aku bakal bisa ketemu bapak, beruntung sekali kamu

2023-10-13

3

Ciki

Ciki

semangat thor!

2023-10-06

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TERLAHIR KEMBALI
2 BAB 2 ALION
3 BAB 3 PERHATIAN
4 BAB 4 PINDAH
5 BAB 5 MAAF
6 BAB 6 PULANG BERSAMA
7 BAB 7 PERUNDUNGAN
8 BAB 8 KERJA KELOMPOK
9 BAB 9 MIMPI
10 BAB 10 KENCAN
11 BAB 11 GANGGUAN
12 BAB 12 KAKAK IPAR
13 BAB 13 MASAKAN LILY
14 BAB 14 CEMBURU (1)
15 BAB 15 CEMBURU (2)
16 BAB 16 BERBAIKAN
17 BAB 17 PERTANDINGAN BASKET
18 BAB 18 MASA LALU ZIDAN (1)
19 BAB 19 MASA LALU ZIDAN (2)
20 BAB 20 SALAH PAHAM
21 BAB 21 TANTANGAN
22 BAB 22 BALAPAN
23 BAB 23 UJIAN SEMESTER
24 BAB 24 RENCANA STUDY TOUR
25 BAB 25 PERALATAN KEMAH
26 BAB 26 PERJALANAN
27 BAB 27 TEMPAT KEMAH
28 BAB 28 DESA
29 BAB 29 CERITA SERAM
30 BAB 30 TERLUKA
31 BAB 31 SADAR
32 BAB 32 DUGAAN
33 BAB 33 MULAI MENCARI
34 BAB 34 TERBONGKAR
35 BAB 35 SAHABAT
36 BAB 36 KEMBALI SEKOLAH
37 BAB 37 KANTOR POLISI
38 BAB 38 USAHA KEDUA ORANG
39 BAB 39 DAMAR DANUARTA
40 BAB 40 SEMAKIN RUMIT
41 BAB 41 KEADILAN (?)
42 BAB 42 PENGAKUAN
43 BAB 43 TAMAN HIBURAN
44 BAB 44 RUMAH HANTU
45 BAB 45 KEBENARAN
46 BAB 46 KESIBUKAN MASING MASING
47 BAB 47 UNDANGAN PERNIKAHAN
48 BAB 48 CALON MERTUA
49 BAB 49 HADIAH
50 BAB 50 PENCULIKAN
51 BAB 51 KHAWATIR
52 BAB 52 GEO
53 BAB 53 KABUR
54 BAB 54 MASA LALU YANG DILUPAKAN
55 BAB 55 PULANG
56 BAB 56 PEMAHAMAN DIAM-DIAM
57 BAB 57 RAKA
58 BAB 58 MULAI BERUBAH
59 BAB 59 SEBELUM PENCULIKAN
60 BAB 60 KEJUTAN
61 BAB 61 PESTA ULANG TAHUN
62 BAB 62 TAMU TAK DIUNDANG
63 BAB 63 HUBUNGAN TAK BIASA
64 BAB 64 MENCINTAI DAN DICINTAI
65 BAB 65 CLASS MEETING
66 BAB 66 HATI YANG MURNI
67 BAB 67 LARI ESTAFET
68 BAB 68 KEMENANGAN
69 BAB 69 MURID BARU
70 BAB 70 KEPERCAYAAN
71 BAB 71 PERPISAHAN
72 BAB 72 PARA IBU
73 BAB 73 TOURING
74 BAB 74 BERANGKAT
75 BAB 75 AIR TERJUN
76 BAB 76 KELAS DUA
77 BAB 77 PMS
78 BAB 78 PENDUKUNG
79 BAB 79 SISI YANG BERBEDA
80 BAB 80 SEASON 1 END
81 PENGUMUMAN JUDUL BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1 TERLAHIR KEMBALI
2
BAB 2 ALION
3
BAB 3 PERHATIAN
4
BAB 4 PINDAH
5
BAB 5 MAAF
6
BAB 6 PULANG BERSAMA
7
BAB 7 PERUNDUNGAN
8
BAB 8 KERJA KELOMPOK
9
BAB 9 MIMPI
10
BAB 10 KENCAN
11
BAB 11 GANGGUAN
12
BAB 12 KAKAK IPAR
13
BAB 13 MASAKAN LILY
14
BAB 14 CEMBURU (1)
15
BAB 15 CEMBURU (2)
16
BAB 16 BERBAIKAN
17
BAB 17 PERTANDINGAN BASKET
18
BAB 18 MASA LALU ZIDAN (1)
19
BAB 19 MASA LALU ZIDAN (2)
20
BAB 20 SALAH PAHAM
21
BAB 21 TANTANGAN
22
BAB 22 BALAPAN
23
BAB 23 UJIAN SEMESTER
24
BAB 24 RENCANA STUDY TOUR
25
BAB 25 PERALATAN KEMAH
26
BAB 26 PERJALANAN
27
BAB 27 TEMPAT KEMAH
28
BAB 28 DESA
29
BAB 29 CERITA SERAM
30
BAB 30 TERLUKA
31
BAB 31 SADAR
32
BAB 32 DUGAAN
33
BAB 33 MULAI MENCARI
34
BAB 34 TERBONGKAR
35
BAB 35 SAHABAT
36
BAB 36 KEMBALI SEKOLAH
37
BAB 37 KANTOR POLISI
38
BAB 38 USAHA KEDUA ORANG
39
BAB 39 DAMAR DANUARTA
40
BAB 40 SEMAKIN RUMIT
41
BAB 41 KEADILAN (?)
42
BAB 42 PENGAKUAN
43
BAB 43 TAMAN HIBURAN
44
BAB 44 RUMAH HANTU
45
BAB 45 KEBENARAN
46
BAB 46 KESIBUKAN MASING MASING
47
BAB 47 UNDANGAN PERNIKAHAN
48
BAB 48 CALON MERTUA
49
BAB 49 HADIAH
50
BAB 50 PENCULIKAN
51
BAB 51 KHAWATIR
52
BAB 52 GEO
53
BAB 53 KABUR
54
BAB 54 MASA LALU YANG DILUPAKAN
55
BAB 55 PULANG
56
BAB 56 PEMAHAMAN DIAM-DIAM
57
BAB 57 RAKA
58
BAB 58 MULAI BERUBAH
59
BAB 59 SEBELUM PENCULIKAN
60
BAB 60 KEJUTAN
61
BAB 61 PESTA ULANG TAHUN
62
BAB 62 TAMU TAK DIUNDANG
63
BAB 63 HUBUNGAN TAK BIASA
64
BAB 64 MENCINTAI DAN DICINTAI
65
BAB 65 CLASS MEETING
66
BAB 66 HATI YANG MURNI
67
BAB 67 LARI ESTAFET
68
BAB 68 KEMENANGAN
69
BAB 69 MURID BARU
70
BAB 70 KEPERCAYAAN
71
BAB 71 PERPISAHAN
72
BAB 72 PARA IBU
73
BAB 73 TOURING
74
BAB 74 BERANGKAT
75
BAB 75 AIR TERJUN
76
BAB 76 KELAS DUA
77
BAB 77 PMS
78
BAB 78 PENDUKUNG
79
BAB 79 SISI YANG BERBEDA
80
BAB 80 SEASON 1 END
81
PENGUMUMAN JUDUL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!