Keesokan harinya, Lily berangkat kesekolah seperti biasanya. Ia mendapati anak-anak lain diam-diam meliriknya. Lily tidak menghiraukannya. Ia bergegas berjalan kembali ke kelasnya.
Sesampainya di kelas ia melihat tepat di atas mejanya. Disana ada sebuah beruang kecil yang sedang memegang Lolipop. Lily tertegun dan tidak tau harus bereaksi seperti apa.
Lily mengambil boneka itu dan menemukan ada secarik kertas. Lily pun mengambil dan membacanya.
Maaf aku tidak bermaksud mengatakan hal itu.
Tertanda Alion
Lily terpana ia tidak menyangka ini dari Alion. Entah apa yang merasuki pria itu tapi Lily senang. Ia tersenyum sangat lebar mengetahui ini dari Lio nya.
"Senang."
Suara seseorang mengagetkan Lily. Lily menoleh dan melihat Lio yang sedang menatapnya.
"Hum, terima kasih," kata Lily malu-malu dengan senyuman manis.
Alion tersenyum tipis, sembari bertanya dengan pelan. "Tidak marah lagi?"
"Aku tidak marah kok," kata Lily lembut.
Jelas sekali bagaimana gadis itu marah tadi malam. Tapi, Alion tak berniat untuk kembali memprovokasinya. "Hmm, baiklah," ujar Alion lega.
Lily pun duduk dibangkunya. Sedangkan Alion berjalan ke tempat duduknya. Netranya tak lepas dari mengawasi Lily. Bibirnya membentuk senyum tipis tanpa ada yang menyadari. Meskipun ia hanya melihat punggung Lily, Alion tahu gadisnya senang.
Alion gemas sekali pada gadisnya. Kenapa ia mudah sekali dipuaskan. Untung saja dia tidak mendengarkan Agas untuk membeli 100 tangkai bunga. Bagaimana gadisnya bisa disamakan dengan gadis lain. Hah, dia rasanya ingin segera mengklaim gadis itu menjadi miliknya.
****
Dalam kehidupan sebelumnya, Lily dan Alion menikah karena perjodohan. Untuk mencegah perusahaan ayah Lily yaitu SJ group bangkrut, memerlukan suntikan dana yang besar. Saat itu Alion mau memberikannya dengan satu syarat yaitu menikah dengan Lily.
Lily kurang mengetahui kenapa alion memberi syarat itu. Tapi, demi mencegah satu-satunya perusahaan yang ditinggalkan orang tuanya bangkrut Lily pun setuju.
Lagipula ini hanya pernikahan bisnis, Lio menjanjikan bahwa tidak akan ada yang berubah meski mereka menikah. Lily tetap bisa meraih cita-cita nya dan bebas keluar bermain bersama teman-temannya.
Setelah menikah pun mereka jarang berkumpul bersama. Alion sibuk dengan pekerjaannya sehingga jarang di rumah. Lily pun disibukkan dengan dunia perkuliahan. SJ group dipegang Alion sementara Lily masih kuliah. Lily sadar Alion telah banyak membantunya.
Setiap yang Lily butuhkan selalu Alion berikan saat itu juga. Walaupun mereka tidak pernah bertemu, Alion selalu memberikan perhatian-perhatian kecil sekedar menanyakan kegiatan Lily. Lama kelamaan Lily pun tersentuh.
Dia yang berfikir ini hanya hubungan bisnis pun ingin memperbaikinya. Ia ingin menjadi istri yang sesungguhnya.
Saat itu, tepat setahun mereka menikah. Mereka memutuskan untuk makan bersama. Saat di perjalanan mobil mereka diikuti. Lily tidak tau apa yang terjadi, Lio hanya memeluknya erat-erat sambil menenangkan nya.
Tapi Lily bisa mendengar dengan jelas suara tembakan bersahutan, Lily hanya bisa gemetar ketakutan.
Sampai akhirnya mobil jatuh ke jurang, Lio masih tetap memeluknya.
Kita melompat Keluar dari mobil bersama. Lio melindunginya di bawah tubuhnya tidak membiarkannya terluka. Sampai akhirnya Lily selamat dan ditinggalkan hidup seorang sendiri.
Lily masih mengingat jelas setiap kejadian itu. Ia bersyukur bisa melihat Alion kembali. Dan memulai kembali semuanya dari awal.
****
Di kantin ramai siswa-siswi menyantap makan siang serta bersenda gurau dengan temannya.
Tidak kecuali Lily dan teman-temannya mereka berbincang sambil memakan makanan yang mereka pesan. Mereka membicarakan perihal apa yang terjadi di kelas tadi pagi.
"Ly, apa yang terjadi tadi pagi. Sejak kapan kau dengan Alion akrab?" tanya Febi penasaran.
"Ya-ya, sejak kapan kalian akrab. Kenapa kau tidak pernah cerita?" ucap Rena menimpali.
"Cepat ceritakan Ly, kenapa malah diam," cerca Febi tak sabaran.
"Huuh, tenang teman-teman. Bagaimana aku bisa menjawab jika kalian terus bicara sedari tadi," kata Lily. Saat melihat perilaku tidak sabaran teman-temannya.
"Hehe, ya maaf. Kalau begitu ceritakan cepat," kata Rena merasa bersalah.
"Iya, maaf Lily aku akan diam sekarang," ujar Febi menimpali.
"Begini, kemarin aku tidak sengaja bertemu Alion dan teman-temannya. Kemudian kita sempat bicara dan tidak sengaja Alion berkata buruk. Itulah sebabnya ia minta maaf tadi," jelas Lily pada temannya.
"Ahh, begitu. Tapi kenapa ia minta maaf. Ini Alion loh ketua geng Zero," ucap Febi curiga.
"Benar, jangankan minta maaf setahuku dia anti pada wanita. Saat itu, pernah ada seorang gadis yang pernah menyatakan cinta padanya, ia malah membuat gadis itu menangis hingga pindah sekolah," kata Rena bergosip.
"Aku juga tidak tahu. Mungkin karena aku teman kelas barunya, jadi dia tak ingin itu mengganggu suasana kelas," kata Lily tak yakin.
"Mungkin Lily benar. Lagipula saat kejadian itu kan jelas gadis itu yang salah. Dia menuduh teman Alion menyakitinya, tapi dia ketahuan bohong. Lalu dia berkata ia menyukai Alion setelah terpojok. Pantas jika Alion marah," jelas Febi membenarkan.
"Sedangkan Lily kan tidak berbuat apa-apa. Dan Alion tidak sengaja berkata buruk jadi mungkin ia merasa bersalah setelah tau Lily teman sekelas barunya," sambung Febi.
"Hmm, benar juga sih. Tapi aku tetap merasa aneh," kata Rena masih merasa ada yang salah.
"Ah, kau ini Ren. Jangan terlalu difikirkan. Yang penting Lily tidak apa-apa," balas Febi menyakinkan
"Iya benar juga yang penting Lily tidak apa-apa," kata Rena lega.
"Hmm, terima kasih teman-teman kalian sudah mengkhawatirkanku," kata Lily terharu.
"Ya harus dong, kamu kan sahabat kami. Pokoknya kalau Alion berbuat sesuatu padamu kau cerita saja pada kami. Akan kami beri pelajaran padanya," ujar Febi semangat
"Hahaha, kau ini bi kayak berani saja," kata Rena diselingi tawa.
"Ya maksudnya, nanti kita adukan pada guru. Kalau sendiri ya mana berani hehehe," balas Febi cengengesan.
"Ah, kalian ini ada-ada saja sih," kata Lily geli dengan tingkah temannya.
Mereka memang sangat lucu, tapi aku tau mereka serius. Mereka akan jadi garda terdepan untuk membelaku saat aku dalam masalah.
Sama seperti yang terjadi saat di kehidupanku yang sebelumnya. Saat aku tidak punya siapa siapa merekalah yang selalu ada.
Aku akan memastikan di kehidupan ini hal buruk itu tidak akan terjadi lagi.
Lily tak mungkin menceritakan secara detail tentang dia dan Alion. Teman-temannya sangat dekat dengannya. Mereka pasti akan merasa aneh bahwa aku tiba-tiba akrab pada Alion.
Sedangkan mereka tau, inisiatif bicara pada pria selain ayah dan kak Zay saja aku tidak pernah. Apalagi sampai meminta Alion mengantar aku pulang sedang yang mereka tau aku anti dekat dengan pria.
Mungkin ia akan menceritakan nanti bahwa ia menyukai Alion. Tapi itu pun butuh waktu, untungnya Alion pindah ke kelasnya. Hal itu bisa jadi alasan bagaimana ia mulai menyukai Alion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
cerry
Jangan lupa like dan komen nya yaa🤗
2023-11-09
2