BAB 2 ALION

Tettt...tetttt

Bell istirahat berbunyi, segara semua siswa pun berhamburan keluar dari kelas. Lily pun juga keluar bersama teman-temannya menuju ke kantin sekolah.

"Kalian ingin pesan apa biar aku yang memesannya," ucap Lily pada ke-2 teman nya.

"Wahh emang Lily paling baik deh, kalau begitu aku mau bakso sama jus jeruk," balas Febi salah satu teman Lily.

"Kalau begitu samakan saja biar kamu nggak kerepotan," ucap Rena.

"Baiklah," ucap Lily sambil lalu.

Segera Lily beranjak mengantri di tempat bakso langganan nya. Tanpa Lily sadari ada sepasang mata yang menatapnya sedari ia di kantin sampai dia pergi. Tatapan tajam seolah menetapkan kepemilikan akan mangsa buruannya.

Lily yang telah usai memesan makanan pun kembali ke tempat teman temannya. Sembari menunggu pesanan diantar, mereka pun saling bersenda gurau. Bahkan saat makanan sampai obrolan mereka pun masih terus berlanjut.

"Apa kalian tau besok di final basket, Alion beserta teman temannya yang akan turun langsung kelapangan. Itu pasti akan sangat seru, bagaimana jika kita menonton?" ajak Rena pada ke-2 temannya.

"Wahh bernakah!? Lalu ayo kita pergi," seru Febi.

"Bagaimana ly, kau ikut kan?" tanya Rena pada Lily.

"Ya, baiklah aku ikut," balas Lily lembut.

Pembicaraan mereka pun terus berlanjut hingga makanan habis dan bunyi bell terdengar. Mereka pun bergegas kembali ke kelas bersama sama. Tepat setelah Lily pergi ada diskusi mengenai ia tanpa sepengetahuannya.

Diskusi itu tidak lain dilakukan oleh teman teman Alion. Mereka tidak memperdulikan meskipun bell telah berbunyi dan malah asikk dengan obrolan mereka.

****

"Ahh, apa kalian tahu. Ehem tadi pagi ada kejadian yang menarik," kata Agas sembari melirik ke arahku.

Aku pun hanya memutar bola mata malas, sudah tertebak apa yang akan ia katakan.

"Iya itu benar benar kejadian yang sangat sangat langka sekali," timpal Alvaro berlebih.

"Ada apa sih, jangan bikin kepo deh," tanya Alvano penasaran.

"Ada si bos tiba-tiba nyamperin cewek cantik di pinggir lapangan. Hehehe aku bahkan melihat cewek itu terlihat merona saat pergi, entah apa yang dikatakan bos sampai dia begitu," kata Agas ambigu.

"Hahhh!!" seru mereka serentak.

Terlihat mereka sangat terkejut seolah tidak percaya. Agas dengan mulut embernya memang menyebalkan.

"Berisik," tukasku ketus.

"Wahhh-wahhh ini sih bener-bener kejadian luar biasa. Bos kita yang dingin sedingin kutub utara, yang gak pernah deket sama cewek. Yang kalau disamperin cewek jarak 1 meter aja udah keluar aura gelapnya. Siapa sih yang bisa buat bos sampe terpesona," kata Nando bertele-tele.

Aku akui aku memang tidak dekat dengan cewek manapun. Mereka hanya segerombolan pengganggu yang menjijikan. Bagaimana bisa ia samakan dengan gadisku. Yah gadisku aku sudah mengklaimnya sebagai milikku.

"Kalian tau Lily anak MIPA 1 yang terkenal cantik dan pintar itu kan." Balas Agas makin membuat riuh.

"Duhh, si bos pinter juga milih cewek nya, hahaha," kata Alvaro mengejek.

"Kapan nih pajak jadiannya,’’ kata Alvano menimpali ucapan kembaran nya Alvaro.

"Segera," balas ku singkat sembari beranjak menuju gerbang belakang.

"Hah! Itu bos kita kan," gumam mereka tak percaya yang masih bisa aku dengar jelas.

****

Sekolah pun berakhir aku pun berpamitan dengan kedua temanku. Dan beranjak menuju ke kelas kak Zay untuk pulang bersama.

Kelas kakakku tepat berada di seberang gedung tempat kelasku berada. Tetapi aku tidak perlu turun ke lantai bawah karena terdapat jalan penghubung di antara gedung kita.

Aku berjalan dan tepat melewati lorong dimana ada Alion dan teman temannya menghalangi jalan.

Aku terdiam tidak jauh dari sana dan menatap tepat pada Alion yang sedang memainkan ponselnya. Seolah merasakan tatapanku Lio menoleh ke arahku dan mata kami pun saling menatap.

Lio berdiri tanpa mengalihkan pandangannya padaku dan berjalan menuju ke arahku. Suara siulan teman-teman Lio pun membuatku malu dan menundukkan kepala.

Tepat sesaat setelah aku menunduk, Lio telah sampai tepat di depanku, dan akupun mendongak kan kepala menatapnya.

Terlihat tatapan yang tajam mengintimidasi kearahku. Hingga membuat ku kembali mengingat kenangan terburuk saat ia dengan berlumuran darah tidak membiarkan aku terluka sedikitpun. Hingga tak terasa membuat mataku berkaca-kaca.

Lio pun nampak terkejut dan gugup melihat reaksiku. Aku tidak bisa mengendalikan rasa sedih menyeruak dari dalam hatiku.

Tanpa sadar isak tangis ku pun mulai terdengar.

"Aku begitu merindukanmu, Lio. Syukurlah kamu masih hidup," batinku menahan sesak di hati.

Lio pasti tidak menyangka aku akan menangis dia terlihat diam mematung. Aku memilih berbalik dan pergi dari sana untuk menenangkan diri.

Tepat saat aku baru saja berbalik ada tangan yang menarikku dan membuatku jatuh pada pelukan hangat.

"Hei ... Merasa takut. Bukankah sedari tadi tau kamu curi pandang ke arahku. Mana keberanianmu tadi," ejeknya padaku.

Entah kenapa aku merasakan bahwa nadanya melembut, mendengar suaranya membuat hatiku merasa tenang dan tangisku pun mereda.

Kita terdiam dan masih dalam posisi yang sama, sampai akhirnya dengan enggan aku melepas pelukan itu.

"Aku tidak takut padamu," ucapku pada Lio pelan.

"Hah, benarkah? Lalu siapa yang baru saja menangis," goda Lio padaku.

"Tidakk akuu...."

Sanggah ku tidak selesai, karena tidak mungkin aku bilang bahwa aku mengingat kehidupan yang lalu.

"Sudahlah mengaku saja, kelinci penakut," ejek Lio padaku.

Pipiku memerah mendengar ejekannya.

Aku semakin menundukkan kepala karena malu akan tindakanku yang tiba tiba menangis. Sungguh memalukan!!

"Baiklah-baiklah kau tidak takut. Lalu katakan kenapa sedari tadi kau menatapku, hmm," tanya Lio penasaran.

"Apakah kamu percaya jika aku katakan, aku hanya ingin lewat, dan tidak sengaja menatap kearahmu," jawabku dengan hati-hati.

Lio terdiam menatap tepat di mataku, dan aku hanya bisa memberi tatapan polos yang terlihat jernih agar dia percaya.

Karna Lio hanya terdiam, aku pun berinisiatif mengatakan tujuanku.

"Aku ingin pergi ke kelas kakakku, tepat di gedung sebelah," ucapku malu malu.

Lio akhirnya bereaksi dan memalingkan mukanya.

"Hmm, ikuti aku," ucapnya padaku.

Aku terdiam dan hanya menatap punggungnya dengan pandangan kosong. Apa maksudnya tadi, kulihat Lio berhenti dan berbalik.

"Kenapa belum berjalan, huh," ucap Lio sambil menarik tanganku tidak sabar.

Aku pun hanya bisa mengikuti langkahnya dengan terseok-seok karna langkah kakinya yang lebar.

Tapi tidak lama karena sepertinya Lio memahami kesulitanku. Dia menelan dan menyamakan langkahnya denganku.

Dengan mudah kita berjalan beriringan melewati teman-teman Lio, walaupun dengan godaan teman teman Lio yang membuatku malu. Tapi aku tak menghiraukannya karena segera setelah melewati mereka. Aku melepas genggaman Lio dan berlari menjauh.

Jantungku berdebar dan nafas ku terengah-engah, aku berhenti setelah dirasa telah jauh.

Aku bingung dengan perlakuan lio, seingatku kita tak pernah bicara di kehidupan yang lalu. Saat SMA kami tak pernah saling mengenal. Aku bahkan baru tahu bahwa kita satu alumni yang sama setelah di perguruan tinggi. Lalu apa yang terjadi dalam kehidupan ini, kenapa semua berubah.

Apakah aku melakukan kesalahan. Seingatku aku hanya tidak sengaja ketahuan menatapnya lamat di lapangan waktu itu. Mungkinkah itu penyebabnya. Apapun itu biarlah aku senang ini awal yang bagus bukan.

Terpopuler

Comments

Noona Kim

Noona Kim

cuiittt cuiiiittt ciieeeeee/Facepalm//Facepalm/

2023-10-13

2

Noona Kim

Noona Kim

hiliiiihhhhhh songong sekaliii/Facepalm//Facepalm/

2023-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TERLAHIR KEMBALI
2 BAB 2 ALION
3 BAB 3 PERHATIAN
4 BAB 4 PINDAH
5 BAB 5 MAAF
6 BAB 6 PULANG BERSAMA
7 BAB 7 PERUNDUNGAN
8 BAB 8 KERJA KELOMPOK
9 BAB 9 MIMPI
10 BAB 10 KENCAN
11 BAB 11 GANGGUAN
12 BAB 12 KAKAK IPAR
13 BAB 13 MASAKAN LILY
14 BAB 14 CEMBURU (1)
15 BAB 15 CEMBURU (2)
16 BAB 16 BERBAIKAN
17 BAB 17 PERTANDINGAN BASKET
18 BAB 18 MASA LALU ZIDAN (1)
19 BAB 19 MASA LALU ZIDAN (2)
20 BAB 20 SALAH PAHAM
21 BAB 21 TANTANGAN
22 BAB 22 BALAPAN
23 BAB 23 UJIAN SEMESTER
24 BAB 24 RENCANA STUDY TOUR
25 BAB 25 PERALATAN KEMAH
26 BAB 26 PERJALANAN
27 BAB 27 TEMPAT KEMAH
28 BAB 28 DESA
29 BAB 29 CERITA SERAM
30 BAB 30 TERLUKA
31 BAB 31 SADAR
32 BAB 32 DUGAAN
33 BAB 33 MULAI MENCARI
34 BAB 34 TERBONGKAR
35 BAB 35 SAHABAT
36 BAB 36 KEMBALI SEKOLAH
37 BAB 37 KANTOR POLISI
38 BAB 38 USAHA KEDUA ORANG
39 BAB 39 DAMAR DANUARTA
40 BAB 40 SEMAKIN RUMIT
41 BAB 41 KEADILAN (?)
42 BAB 42 PENGAKUAN
43 BAB 43 TAMAN HIBURAN
44 BAB 44 RUMAH HANTU
45 BAB 45 KEBENARAN
46 BAB 46 KESIBUKAN MASING MASING
47 BAB 47 UNDANGAN PERNIKAHAN
48 BAB 48 CALON MERTUA
49 BAB 49 HADIAH
50 BAB 50 PENCULIKAN
51 BAB 51 KHAWATIR
52 BAB 52 GEO
53 BAB 53 KABUR
54 BAB 54 MASA LALU YANG DILUPAKAN
55 BAB 55 PULANG
56 BAB 56 PEMAHAMAN DIAM-DIAM
57 BAB 57 RAKA
58 BAB 58 MULAI BERUBAH
59 BAB 59 SEBELUM PENCULIKAN
60 BAB 60 KEJUTAN
61 BAB 61 PESTA ULANG TAHUN
62 BAB 62 TAMU TAK DIUNDANG
63 BAB 63 HUBUNGAN TAK BIASA
64 BAB 64 MENCINTAI DAN DICINTAI
65 BAB 65 CLASS MEETING
66 BAB 66 HATI YANG MURNI
67 BAB 67 LARI ESTAFET
68 BAB 68 KEMENANGAN
69 BAB 69 MURID BARU
70 BAB 70 KEPERCAYAAN
71 BAB 71 PERPISAHAN
72 BAB 72 PARA IBU
73 BAB 73 TOURING
74 BAB 74 BERANGKAT
75 BAB 75 AIR TERJUN
76 BAB 76 KELAS DUA
77 BAB 77 PMS
78 BAB 78 PENDUKUNG
79 BAB 79 SISI YANG BERBEDA
80 BAB 80 SEASON 1 END
81 PENGUMUMAN JUDUL BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1 TERLAHIR KEMBALI
2
BAB 2 ALION
3
BAB 3 PERHATIAN
4
BAB 4 PINDAH
5
BAB 5 MAAF
6
BAB 6 PULANG BERSAMA
7
BAB 7 PERUNDUNGAN
8
BAB 8 KERJA KELOMPOK
9
BAB 9 MIMPI
10
BAB 10 KENCAN
11
BAB 11 GANGGUAN
12
BAB 12 KAKAK IPAR
13
BAB 13 MASAKAN LILY
14
BAB 14 CEMBURU (1)
15
BAB 15 CEMBURU (2)
16
BAB 16 BERBAIKAN
17
BAB 17 PERTANDINGAN BASKET
18
BAB 18 MASA LALU ZIDAN (1)
19
BAB 19 MASA LALU ZIDAN (2)
20
BAB 20 SALAH PAHAM
21
BAB 21 TANTANGAN
22
BAB 22 BALAPAN
23
BAB 23 UJIAN SEMESTER
24
BAB 24 RENCANA STUDY TOUR
25
BAB 25 PERALATAN KEMAH
26
BAB 26 PERJALANAN
27
BAB 27 TEMPAT KEMAH
28
BAB 28 DESA
29
BAB 29 CERITA SERAM
30
BAB 30 TERLUKA
31
BAB 31 SADAR
32
BAB 32 DUGAAN
33
BAB 33 MULAI MENCARI
34
BAB 34 TERBONGKAR
35
BAB 35 SAHABAT
36
BAB 36 KEMBALI SEKOLAH
37
BAB 37 KANTOR POLISI
38
BAB 38 USAHA KEDUA ORANG
39
BAB 39 DAMAR DANUARTA
40
BAB 40 SEMAKIN RUMIT
41
BAB 41 KEADILAN (?)
42
BAB 42 PENGAKUAN
43
BAB 43 TAMAN HIBURAN
44
BAB 44 RUMAH HANTU
45
BAB 45 KEBENARAN
46
BAB 46 KESIBUKAN MASING MASING
47
BAB 47 UNDANGAN PERNIKAHAN
48
BAB 48 CALON MERTUA
49
BAB 49 HADIAH
50
BAB 50 PENCULIKAN
51
BAB 51 KHAWATIR
52
BAB 52 GEO
53
BAB 53 KABUR
54
BAB 54 MASA LALU YANG DILUPAKAN
55
BAB 55 PULANG
56
BAB 56 PEMAHAMAN DIAM-DIAM
57
BAB 57 RAKA
58
BAB 58 MULAI BERUBAH
59
BAB 59 SEBELUM PENCULIKAN
60
BAB 60 KEJUTAN
61
BAB 61 PESTA ULANG TAHUN
62
BAB 62 TAMU TAK DIUNDANG
63
BAB 63 HUBUNGAN TAK BIASA
64
BAB 64 MENCINTAI DAN DICINTAI
65
BAB 65 CLASS MEETING
66
BAB 66 HATI YANG MURNI
67
BAB 67 LARI ESTAFET
68
BAB 68 KEMENANGAN
69
BAB 69 MURID BARU
70
BAB 70 KEPERCAYAAN
71
BAB 71 PERPISAHAN
72
BAB 72 PARA IBU
73
BAB 73 TOURING
74
BAB 74 BERANGKAT
75
BAB 75 AIR TERJUN
76
BAB 76 KELAS DUA
77
BAB 77 PMS
78
BAB 78 PENDUKUNG
79
BAB 79 SISI YANG BERBEDA
80
BAB 80 SEASON 1 END
81
PENGUMUMAN JUDUL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!