Ketika Hati Telah Memilih
Pagi itu, adalah hari pertama maira masuk kerja, setelah dia menyelesaikan kuliah nya di manajemen akuntansi. Maira merupakan gadis yang pintar, sehingga bisa menyelesaikan kuliah nya lebih cepat dari perkiraan.
Pagi itu Maira dengan terburu-buru turun dari lantai dua rumahnya. Dia berjalan menuju meja makan untuk berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Mai, kamu tidak sarapan dulu?" tanya mama nya.
"Tidak ma, Mai sudah terlambat." jawab maira terburu-buru.
"Sayang ini baru jam 06.20 menit." ucap papa.
"Tapi pa, ini hari pertama maira masuk kerja, tidak baik kan kalau terlambat?" tanya maira lagi.
"Ya sudah ,kamu hati-hati ya nak!" ucap papa lagi .
Tanpa membuang waktu maira langsung mencium tangan kedua orang tuanya, dan mencium pipi papa dan mama nya.
Mai berangkat kekantor nya menggunakan taksi online, dia tidak ingin membawa mobil pribadinya ke kantor. Taksi yang dipesan maira pun sudah sampai didepan pagar rumah nya.
Tanpa menunggu lama lagi maira langsung masuk kedalam taksi berwarna hitam itu, Dan membawanya ke perusahaan tempat dimana dia melamar pekerjaan.
Maira yang pagi itu baru sampai ,menatap kagum ke arah gedung megah itu, tempat dimana dia akan memulai karir nya.
perlahan namun pasti, maira melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor megah itu. Dia langsung menuju ke meja resepsionis.
"Permisi mbak!" ucap maira.
"Iya mbak, apa ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu resepsionis.
"Saya pegawai baru disini, saya ingin bertemu dengan kepala HRD dikantor ini apa sudah datang?" tanya maira dengan sopan.
"Belum mbak, lebih baik mbak langsung tunggu didepan ruangan nya."
"Iya terimakasih!" jawab maira.
Maira pun pergi dari sana menuju ruang HRD, dan tentu saja tidak sulit untuk nya. karena dia pernah kesana saat melakukan tes untuk melamar pekerjaan.
Tak berapa lama seorang wanita paruh baya, yang merupakan kepala HRD itu pun datang, dan langsung bertemu dengan maira didepan ruangan nya.
"Selamat pagi Bu!" sapa maira sopan.
"Selamat pagi!" jawab perempuan itu.
"Kamu sudah datang maira?"
"Iya Bu Dita."
"Kalau begitu tunggu sebentar, saya akan mengantarkan kamu keruangan."
"Iya terimakasih."
Mereke pun berjalan beriringan menuju keruang kerjanya maira. disana maira bekerja sebagai sekretaris dari pemilik perusahaan itu.
Maira sedikit gugup karena dia belum bertemu dengan Big bos dari perusahaan tempat dia bekerja.
"Maira, ini ruangan kamu!"
"Kamu jangan khawatir Bos kita pak Aditya adalah orang yang baik." ucap buk Dita Karen melihat maira sedikit Gugup.
"Iya Bu, terimakasih."
"Kamu sudah pelajari kan apa saja tugas kaku disini?" Tanya buk Dita pada maira.
"Sudah buk." jawab maira.
"Kalau begitu saya tinggal Dulu, bekerjalah dengan baik."
"Iya buk."
Setelah buk Dita pergi, maira langsung merapikan meja yang sedikit berantakan, mungkin sejak ditinggal oleh pemilik sebelumnya. Yang menurut kabar beliau resain dari perusahaan ,karena ingin fokus mengurus anak nya.
Maka dari itu kali ini , perusahaan Aditya memutus kan untuk mencari sekretaris baru yang masih single. Agar tidak terikat dengan keluarga.
Setelah membereskan semuanya, maira pun duduk di kursi milik nya, sambil membuka-buka jadwal dari kegiatan Bos nya.
jam sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi , namun pria yang bernama Aditya itu belum juga datang kekantor, maira pun berpikir iseng, mungkin saat ini dia sedang sakit, karena usianya.
Dan pada saat dia sedang fokus dengan buku catatan yang diberikan oleh Dita, dia sampai tidak tau kalau ada seseorang yang sedang berdiri tidak Jauh dari tempat nya duduk.
"Permisi!" ucap seorang pria yang baru saja datang.
"Iya pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya maira.
"Apa bapak mencari pak Aditya?" tanya maira menebak saja.
"Maaf pak, tapi beliau belum datang." jawab nya masih dengan tutur kata yang sopan.
"Kamu sekretaris baru?" tanya pria yang masih berdiri dihadapan nya.
"Iya pak, saya baru bekerja hari ini." jawab maira jujur.
"Ya sudah, kalau begitu saya permisi."
"Iya pak."
Maira sedikit heran, karena pria itu tidak mengatakan hal apapun padanya.Namun dia tak ingin ambil pusing, maira kembali fokus pada jadwal dari Bos nya.
Dan telpon yang ada dimeja nya pun berdering, maira langsung mengangkat nya.
"Halo , apa ada yang bisa saya bantu?" tanya maira.
"Tolong keruangan saya sekarang!" pinta suara yang dari seberang sana.
"Iya pak!"
telepon itu pun ditutup. Maira pun sedikit bingung siapa yang menelponnya. Dan kenapa dia tidak bertanya. Setelah berdiri sesaat di mejanya. Maira pun berpikir untuk keruangan Bos nya saja.
Maira mengetuk pintu ruangan Aditya sebelum dia masuk. Dan terdengar suara dari dalam yang memintanya masuk.
Perlahan maira berjalan menuju kemeja lelaki yang bernama Aditya tersebut, yang saat itu sedang membelakangi dirinya.
"Permisi pak, bapak memanggil saya?" tanya maira hati-hati .
Dia tidak ingin dipecat dihari pertamanya kerja, karena salah melakukan sesuatu.
Dan tak berapa lama, lelaki yang membelakanginya membalikkan kursi putarnya menghadap ke arah maira.
Dan maira mencoba menyembunyikan kekagetan nya ternyata lelaki yang ada dihadapannya, adalah yang menemuinya tadi di ruangan.
"Kamu sudah tau apa saja tugas kamu?" tanya lelaki dihadapannya tanpa basa-basi.
"Sudah pak." jawab Mai.
"Kenalkan saya Aditya, yang akan menjadi atasan kamu."
Aditya mengulur kan tangannya ke arah maira, dan ternyata kali ini maira salah menduga lagi, Aditya bukanlah orang yang sombong.
Maira langsung menyambut ukuran tangan Ari Aditya, dan membalas senyum lelaki itu.
"Saya maira pak."
"Iya maira, mulai hari ini mudah-mudahan kita bisa bekerjasama dengan baik." ucap Aditya.
"Iya pak."
Maira tersenyum tenang, ternyata Bos nya bukanlah orang yang killer seperti bayangan nya. Dia pun izin untuk kembali ke ruangan nya.
Kebetulan hari ini tidak ada kegiatan meeting ataupun rapat diluar kantor untuk Aditya, jadi maira bisa mulai membereskan ruangannya, yang saat itu masih ada beberapa file yang tidak rapi.
Ternyata pagi yang cerah hari itu benar-benar sedang menggambarkan hatinya maira yang sedang bahagia , memulai karir nya ditempat yang nyaman menurutnya saat ini.
Maira pun begitu bers mngat, berbenah diruang kerjanya, dia mulai menata barang-barang miliknya yang tadi sempat dibawa oleh maira, beberapa buku yang suka dibaca oleh nya.
"Mudah-mudahan ini awal yang naik untuk diriku." ucap maira pada dirinya sendiri.
Hari-hari yang beberapa bulan ini hanya dilaluinya dengan berdiam diri dirumah, akhirnya berakhir sudah. Karena mulai pagi ini dia akan menghabiskan waktunya dikantor .
Dan mengurus setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh bos nya Aditya, Maira berharap semua nya berjalan sesuai harapan nya. Namun akan kah semua pekerjaan maira berjalan dengan lancar?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments