Setelah seharian bekerja, Akhirnya tibalah waktunya maira pulang. Setelah membereskan mejanya merah pun bergegas pulang. tidak lupa sebelumnya dia memesan taksi online untuk mengantarkannya.
Sudah hampir 1 jam Maira menunggu taksi yang telah dipesannya namun belum juga sampai. merah terlihat sedikit kesal karena hari semakin gelap.
pada saat Maira sedang berdiri di depan gerbang kantor sebuah mobil hitam berhenti di hadapannya. Namun maira sama sekali tidak menatap ke arah mobil tersebut ia sibuk dengan handphonenya.
sampai akhirnya sebuah suara membuat maira mengalihkan pandangannya, dan ternyata pemilik mobil dihadapan nya, adalah pak Aditya.
"Maira!, Kamu belum pulang?" tanya pak Aditya ramah.
" Belum pak, saya masih menunggu jemputan." jawab maira tidak kalah ramah.
"Kalau begitu biar saya antar saja."
"Tidak udah pak, taksi yang saya pesan sebentar lagi pasti datang."
"Ini sudah sore, bahkan kaku lihat cuaca mau hujan." jawab Aditya lagi.
"Tidak apa-apa pak!"
"Bapak duluan saja." jawab maira.
"Ya sudah ,kalau begitu kamu hati-hati." ucap Aditya.
Maira hanya membalasnya dengan mengangguk kan kepalanya. walaupun dia baru disana ,tapi dia banyak mendengar kalau pak Aditya itu adalah orang yang baik dan ramah dengan bawahannya.
Jadi tidak mengherankan lagi untuk maira, kalau tiba-tiba dia mengajaknya pulang karena melihat maira sendirian.
Saat ini maira hanya perlu menyesuaikan diri ditempat yang baru. memahami karakter dari kawan-kawan dan juga tugas-tugas nya disana.
Tak berapa lama setelah Aditya pergi, taksi yang dipesan maira pun datang, ternyata taksinya tadi sempat mengalami bocor ban, sehingga lama sampai ketempat nya.
Maira langsung masuk kedalam taksi online tersebut dan pulang kerumah nya. Dia ingin istirahat karena besok akan kembali bekerja.
Malam itu maira pun mempersiapkan file untuk meeting besok, karena mereka akan meeting diluar dengan perusahaan lain.
Mungkin pekerjaan itu masih asing untuk nya, namun maira harus membiasakan diri. setelah pekerjaan nya selesai maira pun bergegas tidur.
Seperti pagi kemarin maira berangkat sangat pagi untuk ke kantornya. Namun pagi ini kedua orang tuanya tak lagi protes, karena mereka tau bagaimana sifat anak nya maira.
Maira adalah orang yang tidak ingin terlambat dalam melakukan segala sesuatu.
sekitar pukul 08.00 pagi pak Aditya pun sampai dikantor, dan langsung menuju ruangan nya maira.
"Selamat pagi maira!"
"Pagi pak!"
"Apa semua file nya sudah siap?" tanya Aditya.
"Sudah pak, tapi lebih baik bapak cek dulu."
"Sudah, saya yakin semuanya sudah Aman."
"Tapi pak, ini pengalaman pertama saya. Mungkin untuk meyakinkan lebih baik bapak periksa dulu." jawab maira.
Jujur saja maira masih sedikit ragu-ragu, karena ini pertama kali dia bekerja dengan pak Aditya, dia khawatir kalau hasil kerjanya tidak sesuai harapan bos nya itu.
"Ya sudah, kamu bawa file nya keruangan saya." pinta Aditya.
"Iya pak."
Maira pun bergegas mengikuti bos nya itu ke ruangan nya. Dan langsung masuk bersama dengan si bos.
"Duduklah dulu!" pinta Aditya.
"Baik pak."
Setelah maira menyerahkan file yang dibawanya, Aditya terlihat begitu teliti melihat file tersebut. Sampai-sampai membuat maira gelisah.
"Semuanya bagus." ucap Aditya setelah menutup file yang tadi sedang dibaca nya.
" Alhamdulillah, terimakasih pak." jawab maira dengan senyuman.
"Sebenarnya saya tidak perlu membaca lagi hasil kerja kamu "
"Karena kamu kan lulusan terbaik, jadi kemampuan kaku sudah tidak diragukan lagi." ucap Aditya dengan senyum.
"Kita akan berangkat sekitar pukul 10.00."
"Lebih baik, kamu sarapan dulu."
"Tapi pak!" ucapan maira tertahan.
"Saya tau kamu belum sarapan."
"Jangan tanya kenapa saya tau "
"suara cacing diperut kamu terdengar sampai ke telinga saya."
Maira reflek memegangi perut nya, dan membuat Aditya tertawa geli. tentu saja maira jadi malu.
Dia pun langsung izin menuju ke kantin, karena memang dia belum sarapan, tapi maira yakin kalau suara cacing diperutnya itu hanya lelucon saja.
Tapi maira memang harus sering melihat beberapa tempat dikantor itu agar dia bisa cepat akrab dengan situasi kantor nya .
Di kantin, maira bertemu dengan beberapa rekan kerja lain, Mereke cukup ramah, akhirnya maira memutuskan untuk makan bersama.
"Maira!" panggil salah satu staf yang duduk disampingnya maira.
"Hmm!" jawab maira singkat.
"Mai, bagaimana bekerja dengan pak Aditya?" tanya lani.
"Ya sejauh ini aman saja."
"Menurut kamu pak Aditya itu bagiamana?" tanya Sasa .
"Baik." jawab maira singkat.
"Bukan itu maksudnya maira." ucap Sasa.
"Lalu apa lagi?" tanya maira bingung.
"Maira, maksud Sasa itu, apa pak Aditya itu menarik menurut kamu?" tanya lani.
"Kenapa jadi nanya gitu, menurut ku sebagai bos dia baik."
"Dan aku hanya menilainya sebagai seorang bos saja." jawab maira jujur.
"Apa kamu tau , kalau banyak karyawati yang jatuh hati dengan pak Aditya?" tanya lani lagi.
"Tidak, aku baru dua hari disini. Dan juga tidak punya kawan menggosip." jawab maira asal sambil nyengir.
Membuat kedua temannya geleng-geleng kepala. Untuk maira pun itu bukanlah hal yang penting yang harus dia tau. Karena dia kekantor hanya untuk bekerja.
Apalagi maira belum lagi bisa membuka hatinya untuk siapapun. Untuk maira saat ini dia hanya ingin fokus mengejar karir nya. dia tak perduli kalaupun dikatakan perawan tua. Dia usia nya yang hampir kepala tiga, maira masih juga belum menikah.
Setelah selesai sarapan maira langsung menuju ruangan nya ,karena dia akan pergi meeting bersama pak Aditya.
"Maira, kita berangkat sekarang?" tanya Aditya.
"Iya pak, baik." jawab maira dan langsung bangun dari duduk nya.
Mereka berdua, berjalan menuju ke mobil milik Aditya. jujur saja maira sedikit canggung karena harus semobil dengan seorang lelaki.
"Ayo !" ajak Aditya.
Maira tak lagi membantah, dan duduk didepan berdampingan dengan Aditya. Mobil terus melaju menembus jalan raya.
Sepanjang perjalanan maira hanya diam saja, dia tak bicara sepatah kata pun, begitu juga dengan Aditya. Namun sesekali Aditya melirik Gadis yang duduk disampingnya.
Mobil mereka pun terparkir sempurna disebuah restoran mewah, yang kemungkinan akan digunakan untuk tempat meeting.
Maira mengikuti Aditya menuju privat room, yang telah dipesan oleh relasi dari perusahaan mereka.
Ini memang bukan pertama kali untuk nya ikut meeting, karena sebelum nya pada perkuliahan terakhir maira juga sempat ikut dengan bos nya ditempat dia magang untuk meeting.
Maira duduk disamping Aditya, sambil menunggu kolega mereka datang.
"Pak Aditya, maira izin ke toilet sebentar !"
"Iya, pergilah!"
Tanpa membuang waktu maira langsung meninggalkan private room dan pergi ke toilet. Dan saat maira kembali sudah ada orang lain disana, maira yakin itu adalah kolega dari perusahaan Aditya.
"Maaf pak, saya sedikit terlambat!" ucap maira namun masih belum melihat siapa kolega dari Aditya.
"Tidak apa-apa!"
"Pak kenal kan ini sekertaris saya." Aditya memperkenalkan maira.
Dan saat itu maira membalikkan badannya menghadap ke arah kolega mereka. dan betapa terkejutnya maira, karena yang bekerja sama dengan perusahaan Aditya adalah bukan orang asing baginya.
Siapakah sebenarnya kolega dari Aditya? dan ada hubungan apa dengan maira?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments