Hati Yang Terluka

Setelah Aditya pergi dari rumah yang dituju oleh maira, dia pun berjalan mendekat ke arah pintu rumah kost yang sederhana itu, maira mengetuk pintu nya.

Tak berapa lama dari dalam rumah keluar seorang perempuan yang sepantaran dengan nya.

"Mai, kamu kenapa kok basah kek gini?" tanya perempuan yang baru saja membuka pintu.

"Apa aku bisa masuk Al?" tanya maira.

"Maaf ,masuk lah."

"Ada apa sebenarnya?" tanya gadis yang tadi dipanggil Al

"Alya, apa aku bisa pinjam baju kamu? Sekalian aku mau numpang mandi." jawab maira mengalihkan pertanyaan Alya.

"Ya sudah, aku ambilkan dulu handuk nya."

Alya tidak ingin memaksa, dia sudah cukup kenal dengan maira. Maira bukanlah orang yang suka berbagi kesedihannya dengan orang lain. Dia lebih suka menyendiri dan menyimpan semua permasalahan nya.

Maira langsung bergegas kemarin mandi, setelah mendapatkan handuk dari sahabat nya Alya. Dia memang paling sering kerumah Alya,karena Alya hanya tinggal sendiri, sejak suaminya bekerja diluar kota. Kebetulan Alya juga belum memiliki anak. Jadi dia hanya sendirian.

maira menutup pintu kamar mandi, dan menatap dirinya di cermin Yanga da dikamar mandi, saat itu dia memang terlihat buruk, tapi itu bukan hal yang menyakitkan untuk nya, karena saat itu hati nya jauh lebih saat dari keadaan fisik nya.

Maira bersandar di pintu kamar mandi, dan menangis sekuat-kuatnya, dia tak lagi mampu membendung rasa yang ada dihatinya, bahkan saat itu Alya pun bisa mendengar Isak tangis dari sahabatnya itu.

maira ternyata tidak sekuat itu, dia sudah berusaha untuk tenang dan tidak menangis, namun dia tidak mampu membendung air matanya sendiri.

Setelah merasa lebih tenang ,maira pun keluar dari kamar mandi. tanpa bicara apapun maira meraih baju diatas meja dan mengenakannya.

begitu juga dengan Alya dia hanya diam menatap ke arah maira, dia tidak ingin bertanya apapun. Alya tidak ingin memaksa maira untuk cerita apa yang terjadi.

Hari sudah menunjukkan pukul 14.20 maira masih berada di rumah Alya. Dia belum ingin pulang Karen takut orang tuanya akan bnyak bertanya kepada dirinya.

"Alya, maaf ya aku sudah mengganggu waktu istirahat kamu." ucap maira.

"Sudah lah Mai, kamu sama sekali tidak menggangu aku."

"Lebih baik kamu istirahat. Biar lebih tenang."

"Terimakasih ya Al."

"Kamu tau Al." ucap maira menggantung perkataan nya.

"Hari ini aku mengalami hal yang tak pernah terbayangkan oleh ku."

"Kamu tau aku bertemu siapa?" tanya maira.

"Namun Alya hanya diam mendengarkan."

"Aku bertemu dengan Aurel." ucap maira sambil menatap ke arah Alya.

Saat itu mata maira berkaca-kaca, dia merasakan luka dihatinya yang begitu besar, bukan karena Aurel bersama Radit tapi karena dia tak mampu untuk menceritakan apa yang terjadi.

"Sudahlah maira, lupakan semuanya."

"masih banyak lelaki lain di luar sana yang akan mencintai kamu dengan tulus."

"Tapi ini bukan masalah cinta Al."

"Tapi perlakuan Aurel yang mempermalukan aku didepan umum "

"Padahal aku sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun terhadapnya."

"Maira, Tarik nafas dan cobalah untuk tenang."

"Kamu harus tau, apa yang dilakukan perempuan itu akan mendapatkan balasannya."

"lupakan semuanya buktikan pada mereka berdua Kalau kamu bisa hidup tanpa Radit."

"Aku tau al, aku sudah melupakan semuanya sejak kejadian itu."

"Tapi aku belum bisa untuk melupakan semuanya begitu saja Al " ucap maira dalam hatinya.

rahasia apa sebenarnya yang terjadi antara maira dan Aurel dimasa lalu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!