Terjebak Konflik Dinasti Hylva

Terjebak Konflik Dinasti Hylva

01. Telaga biru

Angin landai menggebu menerpa pepohonan, beriringan dengan alunan kicauan burung di pagi hari. Semesta yang luas terhampar di hadapan mata seorang gadis berdarah Jawa dan Russia yang tengah berjalan setapak demi setapak menyusuri gunung Himalaya. Tas ransel yang ia gendong penuh dan berat, membuat langkahnya berat tak sanggup berjalan lagi.

"Abi, Gavi...Tungguin gue dong! Bawaan gue banyak banget nih, gak peka banget lo berdua jadi cowok!"

Gadis itu menggerutu sembari memanggil kedua temannya yang terlihat sudah cukup jauh meninggalkannya.

"Aduh Mil, gue kan udah bilang berkali kali, kalau kita gak bakal mendaki sampe ke atas puncak, cuma sampe bukit di depan itu aja. Lo si ngeyel bawa banyak bawaan gini jadi kan berat!!"

Abi berucap dengan kesal seraya berjalan turun menghampiri Milo yang sudah tak berdaya. Dibalik kekesalan lelaki tersebut, jauh di dalam lubuk hati nya yang paling dalam terselip rasa khawatir gadis yang tengah duduk itu terlalu kelelahan.

"Dih, gue bawa banyak barang gini juga isinya makanan buat kalian." sahut Milo seraya memutar bola mata dengan kesal.

Ketiga sahabat tersebut yaitu Miloin Van de Boran atau sering dipanggil Milo, Abimana Aryatama atau Abi dan Gavi Martadinata atau Gavi sudah saling mengenal sejak bangku SMP, mereka bertiga membuat sebuah janji saat mereka menyelesaikan kuliah akan pergi mendaki dan menghabiskan waktu bersama sama.

Dan kini mereka mewujudkannya, sekaligus bertepatan dengan perayaan hari persahabatan mereka yang ke 10 tahun.

"Ngomong ngomong Gavi mana? Masa dia ninggalin kita?" Milo menelisik pandangannya pada jalur atas, berusaha mencari keberadaan sosok Gavi.

"Ahh paling Gavi lagi duduk diatas nungguin kita. Udah belum istirahatnya? Ayo buruan bangun kita lanjutin." sahut Abi sembari mengulurkan tangannya pada Milo.

"Gila lo ya bi, gue duduk belum sampe semenit nih. Bisa gak sih sabar dikit, lagian bukit nya juga gak bakal lari kemana mana!" Milo berdecak kesal.

Gadis yang baru saja hendak duduk itu menghentikan gerakannya, menatap kesal terhadap Abi yang tengah berkacak pinggang memandangi nya sedari tadi.

"Ye bawel Lo, yaudah gue juga istirahat deh" tutur Abi seraya ikut duduk di samping Milo.

Milo dan Abi tenggelam dalam lamunan masing masing sembari merasakan terpaan angin sepoi sepoi yang menyapa tubuh penuh keringat mereka.

Pemandangan yang memanjakan mata membuat Abi menatap sekelilingnya dengan terkesima. Lelah hanyalah lelah, sebanding dengan apa yang mereka dapatkan. Hingga tatapan Abi berhenti pada Milo.

Gadis itu tengah menyeruput sebotol air dari akua yang ia keluarkan sedari tadi. Leher jenjangnya yang berkeringat terkena pantulan cahaya matahari terlihat sangat putih dan berkilauan. Abi tersenyum tipis seraya menatap Milo, betapa indahnya ciptaan tuhan.

Posisi Abi dan Milo saat ini duduk diatas sebuah batu petunjuk arah bagi para pendaki, dimana dibelakang mereka adalah hutan yang rimbun dengan pohon Pinus, sedangkan pemandangan di depan mereka adalah lembah dalam yang menghampar kan pemandangan kota sejauh mata memandang. Udara saat itu benar benar sejuk sekalipun tengah hari dan matahari bersinar terik.

Lagi lagi Abi hanya bisa berdecak kagum. Tuhan sangat memberkatinya dengan bisa merasakan dan melihat segala bentuk ciptaannya yang luar biasa indah.

......................

Tak terasa sekitar 10 lebih menit Abi dan Milo duduk beristirahat. Tiba tiba terdengar suara seseorang memanggil mereka dari atas.

"Abi, Milo kalian lagi ngapain? Ayo buruan kesini!" Rupanya itu adalah Gavi, ia berteriak dari atas sembari melambai lambaikan tangan.

Milo dan Abi terperanjat kaget, mereka terlalu santai menikmati alam hingga melupakan Gavi yang sendirian ntah sudah sampai mana.

"O-oke vi, tungguin Gue" Sahut Milo. Ia langsung berdiri semangat saat menyadari Gavi sudah menunggunya diatas.

"Lah lah woii mil, tungguin gue! Berat nih bawaan Lo, minimal bawain tas gue kek yang satunya." Abi berteriak memanggil Milo yang hampir menjauh, ia menyodorkan tas ranselnya yang terasa lebih ringan kepada Milo.

"Huftt, yaudah sini gue bawa." Milo berdecak kesal.

Namun gadis itu tetap berjalan kembali dan menghampiri Abi. Bagaimanapun ia juga tetap tidak tega melihat Abi membawa semua barang barang itu seorang diri.

Kini, Abi dan Milo pun kembali melanjutkan perjalanan bersama sama.

Setibanya di depan Gavi, Abi dan Milo beristirahat sejenak untuk Menghela nafas panjang. Mereka tiba di atas bukit yang tingginya seperempat dari gunung Himalaya. Menyuguhkan hamparan kota yang samar samar tertutup kabut dan awan.

Ketiganya berdiri di sebuah dataran yang cukup luas, muat untuk mendirikan beberapa tenda. Di belakang mereka adalah jalur pendakian hutan yang biasa di lewati untuk sampai ke puncak.

Milo dan Abi membentang tangan seraya tersenyum lebar merasakan terpaan angin menyapa tubuh lelah mereka. Namun lain hal dengan Gavi, tatapannya malah terfokus pada suatu objek bercahaya di sisi kanan tempat mereka berdiri.

"Cahaya apaan tuh, kayaknya terang banget." tutur Gavi sembari menunjuk kearah semak semak di sebelah kanan mereka berdiri.

Gavi pun berjalan menghampiri objek tersebut di ikuti Milo dan Abi yang juga sama sama penasaran.

Mereka ragu untuk menyingkap semak semak tersebut, takutnya hewan buas atau babi hutan yang muncul kan bisa berbahaya.

Namun karena penasaran, Gavi dengan berani menyingkap semak belukar tersebut. Betapa kagetnya mereka menemukan sebuah telaga dengan air yang sangat jernih hingga dasarnya dapat terlihat jelas.

Rupanya cahaya terang yang mereka lihat adalah pantulan cahaya matahari dari telaga biru tersebut.

Pemandangan tepat di hadapan mata ini benar benar membuat Gavi dan Milo terkesima, Milo menyentuh air telaga yang terasa segar.

Namun Abi merasakan ada sesuatu yang janggal dari danau tersebut. Tempat yang curam seperti itu sepertinya mustahil bisa ada danau atau genangan air yang bertahan lama.

Abi menelisik isi peta daerah tersebut dimana ia tidak menemukan adanya tanda telaga atau danau di daerah itu.

"Ehh kayanya ada yang aneh deh ini k-"

"MILO!"

Belum sempat Abi selesai bicara ia terperanjat kaget melihat Milo yang terpeleset dan hampir jatuh kedalam danau.

Untungnya Gavi segera menangkap lengan Milo.

Namun belum sempat menariknya, Gavi merasakan kakinya seperti dililit sesuatu yang terus berjalan hingga ke paha.

Saat ia mendelik rupanya itu adalah seekor ular. Kaget bukan kepalang sontak Gavi kehilangan keseimbangan dan jatuh kedalam telaga bersama dengan Milo.

Abi yang menyadari hal itu segera menghampiri mereka.

"MILO, GAVI KALIAN GAKPAPA KAN?"

Paniknya Abi sudah bukan main main lagi saat menyadari kedua temannya itu tidak segera muncul kepermukaan, padahal air telaga tampak sangat bening sampai dapat terlihat bagian dasarnya. Ntah mengapa abi tidak dapat melihat bayang bayang Gavi dan Milo sama sekali didalam telaga.

Tanpa pikir panjang segera Abi masuk kedalam telaga sampai lupa melepas tas ransel yang dia kenakan dan hanya meninggalkan handphone serta peta yang ia pegang sedari tadi di tepi telaga.

Tanpa mereka sadari, seorang pria berpakaian jas serba hitam dengan wajah tertutup topeng rubah tiba tiba muncul dipinggir telaga.

Pria itu mengayunkan tangannya dua kali dan berkomat Kamit seperti membacakan sebuah mantra.

"Brushh..."

Tiba tiba dalam sekejap mata danau tersebut hilang ntah kemana bagaikan ditelan bumi.

......................

Terpopuler

Comments

nurlatif July

nurlatif July

semangat 🔥

2023-08-07

0

Ainii

Ainii

semangat thorr

2023-07-15

1

calliga

calliga

Semangat dan sukses selalu ya thor!

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 01. Telaga biru
2 02. Dunia lain?
3 03. Pengharapan
4 04. Sebuah kutukan
5 05. Gadis berambut pirang
6 06. Datangnya teman baru
7 07. Kerjasama
8 08. Rela berkorban
9 09. Misi penyelamatan
10 10. Kembalinya teman lama
11 11. Pria misterius
12 12. Misteri syair mimpi
13 13. Buku rahasia
14 14. Isyah
15 15. Hutang Budi
16 16. Hampir kehilangan
17 17. Balas budi
18 18. Kebenaran Isyah
19 19. Cita atau pertemanan
20 20. Haus ketampanan
21 21. Kesetiaan
22 22. Terungkap
23 23. Perjanjian
24 24. Tengah malam
25 25. Sebuah kebetulan
26 26. Kembalinya sang putri
27 27. Sidang Istana
28 28. Terkuak
29 29. Ratusan pertanyaan
30 30. Menyatakan perasaan
31 31. Rasa terpendam
32 32. Aturan dunia
33 33. Tragis
34 34. Fitnah
35 35. Siasat
36 36. Sidang Istana
37 37. Tidak sesuai rencana
38 38. Pria keabadian
39 39. Pembalasan setimpal
40 40. Berturut-turut
41 41. Kebebasan
42 42. Penobatan
43 43. Kebetulan
44 44. Gadis penghibur
45 45. Bayangan
46 46. Kembalinya yang hilang
47 47. Terbongkarnya masalalu
48 48. Dendam terbalaskan
49 49. Ego
50 50. Misteri terpecahkan!
51 51. Sebuah kotak
52 52. Begal?
53 53. 6 Permintaan
54 54. Api Cemburu
55 55. Klarifikasi
56 56. Tanpa sadar
57 57. Tak mau kehilangan
58 58. Kedatangan Ariel
59 59. Antara hidup dan mati
60 60. Detik mendebarkan
Episodes

Updated 60 Episodes

1
01. Telaga biru
2
02. Dunia lain?
3
03. Pengharapan
4
04. Sebuah kutukan
5
05. Gadis berambut pirang
6
06. Datangnya teman baru
7
07. Kerjasama
8
08. Rela berkorban
9
09. Misi penyelamatan
10
10. Kembalinya teman lama
11
11. Pria misterius
12
12. Misteri syair mimpi
13
13. Buku rahasia
14
14. Isyah
15
15. Hutang Budi
16
16. Hampir kehilangan
17
17. Balas budi
18
18. Kebenaran Isyah
19
19. Cita atau pertemanan
20
20. Haus ketampanan
21
21. Kesetiaan
22
22. Terungkap
23
23. Perjanjian
24
24. Tengah malam
25
25. Sebuah kebetulan
26
26. Kembalinya sang putri
27
27. Sidang Istana
28
28. Terkuak
29
29. Ratusan pertanyaan
30
30. Menyatakan perasaan
31
31. Rasa terpendam
32
32. Aturan dunia
33
33. Tragis
34
34. Fitnah
35
35. Siasat
36
36. Sidang Istana
37
37. Tidak sesuai rencana
38
38. Pria keabadian
39
39. Pembalasan setimpal
40
40. Berturut-turut
41
41. Kebebasan
42
42. Penobatan
43
43. Kebetulan
44
44. Gadis penghibur
45
45. Bayangan
46
46. Kembalinya yang hilang
47
47. Terbongkarnya masalalu
48
48. Dendam terbalaskan
49
49. Ego
50
50. Misteri terpecahkan!
51
51. Sebuah kotak
52
52. Begal?
53
53. 6 Permintaan
54
54. Api Cemburu
55
55. Klarifikasi
56
56. Tanpa sadar
57
57. Tak mau kehilangan
58
58. Kedatangan Ariel
59
59. Antara hidup dan mati
60
60. Detik mendebarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!