02. Dunia lain?

"Hftttt....Lo gakpapa kan mil?" tutur Gavi terengah engah, hampir saja ia kehabisan nafas didalam air.

"Iya gue gakpapa" sahut Milo.

Mata Gavi dan Milo membulat sempurna saat menelisik lingkungan sekitar yang gelap. Mereka menyadari bahwa lingkungan disekitar mereka bukan lagi rimbunan hutan pohon Pinus, tetapi sebuah telaga di dalam gua yang gelap hanya bercahaya kan kunang kunang dan beberapa cahaya bulan yang menembus bebatuan diatas mereka.

Sejenak mereka bertatapan heran dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

"grbassss..."

"Woi apaan tuh." Milo yang kaget sontak memeluk Gavi.

Terdengar sesuatu keluar dari dalam air dan berenang mendekat kearah Milo dan Gavi.

"Huftt....Lo berdua gapapa kan?" Ucap Abi yang tiba tiba muncul dari bawah air.

"Iya kita gakpapa, Bi." sahut Gavi.

Tatapan Abi kini sama seperti tatapan Milo dan Gavi saat mengamati sekitaran yang berubah menjadi gelap dan berada di dalam gua.

"Airnya dingin, Ayo kita ketepian dulu." Ucapan gavi memecah keheningan.

Ketiganya berpegangan dan berenang dengan pencahayaan seadanya ke tepi telaga. berusaha naik untuk sekedar duduk dan menghangatkan diri dari basah air yang dingin.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Milo bertutur dengan bibir bergetar.

Abi dan Gavi saling bertatapan, berusaha menerawang kejadian sebelumnya.

"Gue nyebur buat nolongin Lo berdua. perasaan gue nyelam lurus terus ke bawah dan tiba tiba datang cahaya putih. Gue kaget berusaha balik lagi ke atas, remang remang gue liat kaki kalian dan akhirnya....kita ketemu." Ujar Abi

"Gue juga sama, liat cahaya putih!" Sahut Gavi.

Milo mengangguk, mengisyaratkan bahwa ia juga mengalami hal yang sama.

Ketiganya kembali larut dalam lamunan masing masing, Memikirkan kejanggalan dari kejadian yang baru saja terjadi, apakah nyata atau hanya halusinasi belaka.

Milo berusaha menghidupkan ponselnya namun mati karena kemasukan air, begitu pula dengan ponsel Gavi. Sementara Abi, ia baru ingat menjatuhkan ponselnya sebelumnya masuk kedalam air.

Abi malah mendelik jam di tangannya yang masih hidup dan menunjukkan pukul 20.30 padahal ia ingat betul saat sebelum jatuh kedalam telaga kondisinya masih tengah hari sekitar pukul 13.00.

"Ini pasti ada yang gak beres. gak mungkin tiba tiba jam segini." Spontan Abi mengungkapkan isi pikirannya.

"Hmm, kita coba masuk lagi aja kedalam air." ucap Gavi.

Abi dan Milo mengangguki ucapan Gavi.

Ketiganya kembali melompat masuk kedalam telaga, melakukan cara yang sama seperti sebelumnya. Berharap mereka bisa menemukan jalan keluar dari tempat tersebut.

Namun hasilnya nihil, Tak ada apapun yang bisa ditemukan oleh mereka.

Yang bisa mereka lakukan saat ini hanya berusaha bertahan hidup di tepian telaga seraya memikirkan jalan keluar dari permasalahan mereka yang janggal ini.

Suasana mulai hening, yang riuh hanyalah isi otak mereka memikirkan nasib hidup kedepannya akan seperti apa bila tak menemukan jalan keluar.

Sejujurnya jika mereka fokus dan mengamati pemandangan sekitar mungkin mereka akan bergetar takjub denga.n keindahan gua tersebut

Layaknya dalam dunia dongeng, dinding gua itu di rambati oleh tanaman yang hidup menjalar. Ada banyak bunga yang bermekaran menghiasi seluruh dinding gua.

Batu koral berwarna putih dan abu abu memenuhi pijakan tanah dipinggir telaga, ditambah air telaga berwarna biru kehijauan menyala sempurna terkena sinar rembulan dari celah bebatuan. Hanya pantulan sinar itulah yang menjadi cahaya penerangan dalam gua.

"Gue gak mau mati konyol ditempat kaya gini, gue masih belum nikah, belum punya pacar, belum ke Korea nemuin oppa oppa gue...gak, gak bisa gue harus keluar dari sini." Tutur Milo dengan mata berkaca kaca sembari membanting ranting yang ia pegang sedari tadi.

"Tenang mil, dalam keadaan kaya gini kita harus gunain logika dulu. Gue juga masih mau hidup kali, yakin aja kita bisa keluar dengan selamat dari sini." Sahut Abi dengan sorot mata penuh harapan.

Abi terus mengutak Atik tas ranselnya berharap menemukan sesuatu yang dapat membantu mereka.

"Ehh gue nemuin jalan keluar, ayo cepet beresin barang barang ini" teriak Gavi dari arah belakang sembari berlari menghampiri Abi dan Milo.

Mata Abi dan Milo kembali berbinar menandakan kesempatan untuk bertahan hidup akhirnya ditemukan. Dengan semangat mereka segera mengemasi barang barang dan bergegas mengikuti Gavi menuju kedalam sebuah lorong kecil yang sempit dan licin.

Sepanjang perjalanan menelusuri gua yang cukup panjang tersebut, mereka hanya bergantung pada lampu elektrik yang dibawa Abi sebagai sumber pencahayaan karena lampu elektrik yang dibawa Gavi sebelumnya sudah kehabisan baterai.

Bau lumut dan tanah basah menemani sepanjang perjalanan mereka menyusuri lorong gua tersebut.

10 menit berjalan lurus akhirnya mereka menemukan sebuah cahaya yang nampak terang di depan sana. Dengan penuh semangat mereka berlari menghampiri titik cahaya.

Kaget bukan main saat mereka sampai di titik cahaya yang rupanya jalan keluar dari gua tersebut menunjukkan letak gua yang berada didalam hutan rimbun. Mereka sedikit khawatir karena tak terlihat adanya tanda tanda kehidupan sama sekali.

"Menurut gue kita bermalam disini aja dulu nunggu besok pagi, Kalau kita maksa jalan sekarang juga percuma udah gelap. Takutnya malah makin nyasar atau ketemu hewan buas. Orang orang disini juga mungkin udah pada tidur" ujar Milo.

"Ya udah sini ransel Lo, gue mau bangun tenda. Bi, lo nyari kayu bakar. Mil, Lo bantuin gue." Gavi berucap layaknya seorang pemimpin.

Memang ketiga sahabat ini benar benar perpaduan yang lengkap. Gavi adalah sosok laki laki berbadan tegap, tinggi, dan berwajah tampan diimbangi sikap nya yang selalu tegas dalam mengambil keputusan benar benar sosok laki laki sempurna Dimata Milo.

Milo sendiri adalah gadis cantik dengan tubuh bak gitar spanyol, sikapnya yang tenang juga selalu menjadi penengah yang baik antara Gavi dan Abi.

Sementara Abi adalah laki laki tampan yang jenius, tubuhnya juga sempurna dengan sorot mata berwarna abu abu, kadang kejeniusan nya juga sudah seringkali membantu mereka memecahkan suatu masalah.

Malam itu suasana kembali hening, abi dan Gavi merebahkan tubuh diluar tenda beralaskan jaket tebal yang mereka gunakan untuk mendaki sebelumnya, meskipun agak sedikit basah karena belum kering sepenuhnya. Sedangkan Milo tidur didalam tenda bersama tas ransel milik Gavi dan Abi.

Menyadari Gavi belum tertidur, Abi tiba tiba berbalik menghadap Gavi.

"Vi, menurut Lo gue harus gimana sekarang? Perasaan gue buat Milo gak bisa di sembunyiin lagi. Ditambah kita yang terjebak di antah berantah kaya gini dengan bayang bayang besok masih bisa hidup apa ngga, gue jadi kepikiran terus" Abi memulai pembicaraan

"Hmm terserah Lo aja. Kita lagi kejebak di keadaan darurat gini masih sempet mikirin perasaan. Emang kalau Lo ungkapin, Lo yakin dia mau nerima lo? Gimana kalo nanti dia nolak? Hubungan Lo bakal canggung, cinta ga dapet, sahabat juga ilang. Mending kita berusaha bertahan dulu, kalo masa depan kita udah jelas hidup matinya baru lo ungkapin" Gavi berucap dengan bijak.

Mendengar saran dari Gavi sepertinya Abi mendapatkan sedikit pencerahan dan berusaha kembali menahan perasaannya.

Mereka berdua hanya bisa menatap gemerlap bintang diatas langit dan merasakan cahaya bulan yang menyapa tubuh di keheningan malam. Akhirnya mereka pun terlelap dalam sekejap, Mungkin karena perjalanan mereka kali ini benar benar melelahkan dan jauh diluar ekspektasi.

Tak terbayangkan sama sekali mereka akan menghabiskan waktu perayaan hari jadi persahabatan yang ke 10 tahun dalam keadaan seperti ini

......................

Episodes
1 01. Telaga biru
2 02. Dunia lain?
3 03. Pengharapan
4 04. Sebuah kutukan
5 05. Gadis berambut pirang
6 06. Datangnya teman baru
7 07. Kerjasama
8 08. Rela berkorban
9 09. Misi penyelamatan
10 10. Kembalinya teman lama
11 11. Pria misterius
12 12. Misteri syair mimpi
13 13. Buku rahasia
14 14. Isyah
15 15. Hutang Budi
16 16. Hampir kehilangan
17 17. Balas budi
18 18. Kebenaran Isyah
19 19. Cita atau pertemanan
20 20. Haus ketampanan
21 21. Kesetiaan
22 22. Terungkap
23 23. Perjanjian
24 24. Tengah malam
25 25. Sebuah kebetulan
26 26. Kembalinya sang putri
27 27. Sidang Istana
28 28. Terkuak
29 29. Ratusan pertanyaan
30 30. Menyatakan perasaan
31 31. Rasa terpendam
32 32. Aturan dunia
33 33. Tragis
34 34. Fitnah
35 35. Siasat
36 36. Sidang Istana
37 37. Tidak sesuai rencana
38 38. Pria keabadian
39 39. Pembalasan setimpal
40 40. Berturut-turut
41 41. Kebebasan
42 42. Penobatan
43 43. Kebetulan
44 44. Gadis penghibur
45 45. Bayangan
46 46. Kembalinya yang hilang
47 47. Terbongkarnya masalalu
48 48. Dendam terbalaskan
49 49. Ego
50 50. Misteri terpecahkan!
51 51. Sebuah kotak
52 52. Begal?
53 53. 6 Permintaan
54 54. Api Cemburu
55 55. Klarifikasi
56 56. Tanpa sadar
57 57. Tak mau kehilangan
58 58. Kedatangan Ariel
59 59. Antara hidup dan mati
60 60. Detik mendebarkan
Episodes

Updated 60 Episodes

1
01. Telaga biru
2
02. Dunia lain?
3
03. Pengharapan
4
04. Sebuah kutukan
5
05. Gadis berambut pirang
6
06. Datangnya teman baru
7
07. Kerjasama
8
08. Rela berkorban
9
09. Misi penyelamatan
10
10. Kembalinya teman lama
11
11. Pria misterius
12
12. Misteri syair mimpi
13
13. Buku rahasia
14
14. Isyah
15
15. Hutang Budi
16
16. Hampir kehilangan
17
17. Balas budi
18
18. Kebenaran Isyah
19
19. Cita atau pertemanan
20
20. Haus ketampanan
21
21. Kesetiaan
22
22. Terungkap
23
23. Perjanjian
24
24. Tengah malam
25
25. Sebuah kebetulan
26
26. Kembalinya sang putri
27
27. Sidang Istana
28
28. Terkuak
29
29. Ratusan pertanyaan
30
30. Menyatakan perasaan
31
31. Rasa terpendam
32
32. Aturan dunia
33
33. Tragis
34
34. Fitnah
35
35. Siasat
36
36. Sidang Istana
37
37. Tidak sesuai rencana
38
38. Pria keabadian
39
39. Pembalasan setimpal
40
40. Berturut-turut
41
41. Kebebasan
42
42. Penobatan
43
43. Kebetulan
44
44. Gadis penghibur
45
45. Bayangan
46
46. Kembalinya yang hilang
47
47. Terbongkarnya masalalu
48
48. Dendam terbalaskan
49
49. Ego
50
50. Misteri terpecahkan!
51
51. Sebuah kotak
52
52. Begal?
53
53. 6 Permintaan
54
54. Api Cemburu
55
55. Klarifikasi
56
56. Tanpa sadar
57
57. Tak mau kehilangan
58
58. Kedatangan Ariel
59
59. Antara hidup dan mati
60
60. Detik mendebarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!