Serangan Balik Wanita Dianggap Lemah
Xavia mengenakan high heels hitam, menunjang kaki jenjangnya berkulit putih, rambut ikal panjang sepunggung dan postur badan tinggi berdiri tepat di depan pintu utama keluarga Linn.
Ia baru saja selesai berlatih menembak, kini senjata jenis tanfoglio xtreme diberikan kepada anak buahnya sang papa, sambil mengerucutkan bibir.
Bermain main dengan senjata seperti itu, sama sekali bukan passionnya, oleh sebab itu ia selalu menggerutu kalau waktunya berlatih.
Terbukti, sampai sekarang ia tak pernah bisa menembak target tepat sasaran.
Para anak buah menundukkan pandangan saat berpapasan dengan Xavia Linn—putri satu-satunya Dominic yang merupakan seorang ketua geng motor Black Horses.
Black Horses memiliki slogan; “Lebih baik jadi pemangsa sebelum dimangsa” adalah salah satu geng motor terbesar di dunia, memiliki banyak anggota, di bawah kekuasaan Dominic menjadikan Black Horses sangat disegani.
Tak heran juga jika black horses memiliki banyak musuh. Banyak geng lain yang mengincar posisi mereka.
Xavia duduk di meja makan sendirian, pelayan datang membawa berbagai menu di atas meja. Kemudian mata indah bermanik coklat memutar ke sisi sebelah kanan, kursi di sana masih kosong.
“Di mana Papaku? Bukankah seharusnya dia duduk di sini menyantap makan siang bersamaku?” tanya Xavia pada pelayan yang berdiri di sebelahnya.
Xavia terbiasa makan bersama sang papa semenjak kecil. Jika tidak ada Dominic maka rasanya seperti hambar.
Pelayan laki-laki itu hampir saja membuka mulut mau menjawab pertanyaan Xavia. Tetapi urung saat seorang laki-laki merupakan anak buah Dominic masuk ke dalam rumah sambil tergopoh-gopoh.
Xavia yang duduk santai sambil menikmati makanan di ujung garpunya itu menoleh berekspresi bertanya-tanya.
“Billy, kenapa kau kembali sendirian, di mana papaku?” tanyanya kembali memasukkan makanan lagi ke mulut tanpa menoleh.
“Ada kabar kurang baik, Nona Xavia.” Wajah Billy berkeringat sangat panik.
“Katakan, kapan papaku kembali? Aku tidak terbiasa makan tanpanya,” Xavia meletakkan garpu kehilangan selera makan.
“Tuan Dominic tidak akan kembali, Nona, maafkan saya,” ucap Billy sambil menundukkan sedih.
“Tidak kembali?” Xavia bingung, apa yang dimaksud dengan tidak kembali.
“Tadi telah terjadi pertarungan antara geng Black Horses dengan kelompok Blue Sky, mereka sangat licik, menyusun siasat sehingga membuat anggota Black Horses terjebak dan termasuk Tuan Dominic yang ikut tertembak,” ucap Billy merasa bersalah.
Xavia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Syok sampai tidak bisa berkata kata lagi.
Secara bersamaan Kenard merupakan orang kepercayaan Dominic dengan keadaan terluka berjalan menghampiri Xavia.
“Kau harus menyelamatkan diri, Xavia, pergilah dari sini untuk bersembunyi! Setelah menghabisi Tuan Dominic, sekarang mereka mengincar kau sebagai target selanjutnya,” ucap Kenard panik.
Hari ini Xavia sangat terpukul atas kehilangan papanya yang amat dia sayangi. Bukan itu saja, bahkan sebagian para anggota Black Horses ikut kehilangan nyawa dan luka-luka.
Kini dirinya menjadi incaran mereka, sebab adalah target selanjutnya. Xavia bersembunyi di ruang bawah tanah untuk menyelamatkan dirinya.
Mamun, Xavia tidak selamanya harus bersembunyi dari musuh. Ia mulai memikirkan cara untuk melindungi kelompok geng motor yang sudah sudah payah dibangun oleh sang papa.
“Tujuan mereka adalah melenyapkan Black Horses sampai tak tersisa. Maka dari itu, ingin membunuhmu karena kau anak satu-satunya Tuan Dominic. Merupakan ancaman bagi mereka,” ucap Kenard.
“Aku tidak akan membiarkan keinginan mereka terkabul. Sebab aku akan membuat Black Horses tetap berdiri tegak, apa pun caranya, akan aku lakukan. Aku tidak mau perjuangan papa hilang begitu saja direbut oleh mereka,” ucap Xavia sambil mengepalkan tangan memandang lurus ke depan.
“Tapi kondisi kelompok kita sekarang sangat tidak memungkinkan, Xavia. Kita telah kehilangan sebagian dari mereka, sangat tidak mungkin kalau harus melawan mereka yang kuat dan berjumlah lebih banyak.”
Suara di luar sangat gaduh, telah terjadi pertarungan antara anggota Black Horses dan Blue Sky.
Xavia mengintip dari balik pintu, bagaimana perjuangan para anggota Black Horses mencoba melindunginya.
Xavia tak boleh berdiam diri begitu saja, melihat mereka tewas satu persatu. Ia memikirkan cara untuk meminta bantuan pada kelompok Eagle Eye—salah satu geng motor yang memiliki banyak anggota.
“Kau mau ke mana, Xavia? Pikirkan keselamatanmu!” ucap Kenard yang mengikuti dari belakang.
“Justru aku pergi untuk menyelamatkan diri dan Black Horses, Kenard. Antarkan aku menemui pemimpin kelompok Eagle Eye.”
“Tapi kenapa harus Eagle Eye?”
“Sebab tidak ada cara lain!” jawab Xavia cepat.
Xavia benar-benar datang ke tempat Richard, ketua kelompok Eagle eye. Ia mengatakan semua keinginannya pada laki-laki bertubuh besar dan memiliki tatapan dingin itu.
“Aku sangat berharap bantuan darimu, Richard. Apa pun akan kulakukan, asal kau mau membantuku untuk mengalahkan geng Blue Sky,” ucap Xavia.
“Apa pun?” tanya Richard sambil menaikkan satu alisnya.
“Iya.”
“Untuk aliansi yang baik, sebagai salah satu persyaratan, kau harus menikah denganku,” ucap Richard.
Xavia dan Kenard tercengang mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut Richard. Bahkan keduanya saling menatap satu sama lain.
“Yang benar saja. Bagaimana bisa kau berpikir ingin menikah dengan Xavia? Tidak, maaf tidak akan ada pernikahan.” Kenard tak setuju dengan tawaran yang diberikan Richard.
“Aku tidak pernah memaksa. Kalau kau tidak setuju, kalian boleh pergi dari sini.” Richard duduk dengan santai di sofa hadapan Xavia.
“Baiklah, aku bersedia menikah denganmu. Demi Black Horses, aku mau melakukan apa pun,” terima Xavia dengan tatapan kosong seperti seorang yang akan mengorbankan dirinya sendiri ke dalam api.
“Xavia, pikirkan ini baik-baik.”
“Sudah sangat baik, Kenard. Aku mau menikah dengannya,” ucap Xavia sambil tersenyum terpaksa.
Kenard memejamkan mata, setelah menatap sangat kecewa dengan keputusan Xavia yang menerima menikah dengan pria lain.
Kini perempuan yang ada di hatinya itu telah selesai menandatangani pernikahan dengan Richard.
Xavia telah resmi menjadi istri Richard merasa aman sebab mendapatkan perlindungan dari laki-laki itu.
Selain terluka atas kepergian Dominic, papa Xavia pria yang selama ini merawatnya memperlakukan seperti anak sendiri. Ia juga merasa kecewa sebab Xavia menikah dengan pria lain.
Perasaan yang tersimpan sejak kecil mereka selalu bersama. Kini menguap begitu saja, Xavia sama sekali tidak peduli dengannya.
“Sekarang Black Horses aman, Kenard, kita bisa melanjutkan kembali, misi-misi yang belum diselesaikan papa.” Xavia memeluk Kenard tiba-tiba.
Tatapan Richard menyipit, tidak suka melihat mereka berpelukan. Menarik tangan Xavia hingga terlepas dari Kenard.
Ya, sekarang Kenard tak bisa lagi bersikap bebas pada Xavia. Setelah aliansi tercipta sepertinya ia harus menyimpan perasaannya yang masih tumbuh subur di dalam sana, secara rapat-rapat.
Kecewa, sedih dan terluka, semua perasaan berbaur menjadi satu. Demi ketenangan hati Kenard memilih pergi sejenak, ke pinggir kolam mata hijau.
Ia selalu memimpikan pernikahan dengan Xavia. Tapi siapa sangka, kalau akan berakhir seperti ini. Orang yang berkuasa lebih berhak memilikinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-22
0