Hubungan Aliansi

Bab 2

Semenjak terbentuknya aliansi antar dua kubu, Richard sebagai ketua kelompok geng motor Eagle Eye, memenuhi janjinya telah melindungi Black Horses dari serangan musuh-musuh yang mengancam nyawa semua anggota.

Maka sekarang berganti Xavia mendedikasikan dirinya untuk sang suami.

Ia tidak bisa berkata tidak, atas keinginan Richard. Sebab telah terikat dengan perjanjian, bahwa ia akan patuh apa pun yang diperintahkan oleh Richard. Termasuk menghabiskan malam pengantinnya, menyerahkan keperawanan pada lelaki tampan bertubuh dua kali besar dibandingkan tubuhnya tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, keterpaksaan atas apa yang dia lakukan telah menjadi kebiasaan. Perlakuan Richard amat sangat lembut, sampai membuat nalurinya bergejolak penuh gairah setiap bertemu dengan lelaki itu.

Pintu kamar terbuka, Xavia Linn yang tengah di atas ranjang besar memiliki empat tiang di empat sudut, segera mengubah posisi dari yang semula berbaring kini menjadi duduk, bersandar pada headboard berwarna putih di belakang sambil tersenyum.

Sorot mata tajam bermanik biru menatap lurus Xavia, pria telah menjadi suami Xavia itu sudah rapi mengenakan celana jeans dipadu dengan kaos dibalut dengan jaket berbahan kulit memiliki logo kepala elang di bagian punggung. Memegang nampan berisikan sepiring roti dan susu di atasnya.

“Semenjak kapan kau terbangun? Tadi kulihat kau bahkan masih tertidur sangat nyenyak. Aku memilih tidak membangunkan, membawakan makanan ke kamar, karena kau pasti lelah, bukan, setelah bekerja sangat keras tadi malam?” Richard duduk di tepi ranjang sambil membawa nampan di tangan mendekat.

Pipi Xavia merona merah, sebab tatapan Richard terus mendominasinya, tak membiarkan ia beralih sedikit pun.

“Makanlah, setelah itu bersiap-siap, aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Kau akan suka melihatnya,” ucap Richard sambil mengecup pucuk kepala istrinya dengan lembut.

“Apa kau sudah berhasil menanggap orang yang telah membunuh papaku, Richard?” tanya Xavia menghentikan langkah Richard yang akan sampai ke pintu.

Richard menggeleng pelan. “Belum, tapi aku akan terus berusaha menangkap siapa dalang di balik ini,” ucapnya.

“Terima kasih, Richard, karena kau sudah banyak membantu geng Black Horses selama ini.”

Richard mengangguk tanpa menoleh kemudian keluar dari kamar.

Xavia merasa beruntung telah dipertemukan dengan Richard. Pria itu sangat baik membantunya, bahkan cara perlakuan yang dilakukan Richard tak jauh beda seperti sang papa.

Selama hidup bersama Richard membuat Xavia merasa dia adalah pasangan terbaiknya. Sesosok lelaki sebagai pelindung membuat nyaman dan aman.

Semenjak sepeninggalnya sang papa, Xavia Linn telah menjadi ketua Black Horses, semua keputusan diambil atas persetujuannya, tetapi ia sekarang lebih memilih menjadi istri yang patuh dan ingin segera mengandung anak Richard.

Xavia Linn memberi polesan berwarna soft ke bibirnya, rambut ikalnya yang panjang dibiarkan tergerai, ia sudah siap akan pergi dengan Richard.

Pintu diketuk dari luar, awalnya Xavia mengira itu adalah Richard, tapi ternyata bukan.

Kennard berdiri di hadapannya dengan tatapan nanar. Menarik pergelangan tangan Xavia mengajaknya keluar dari kamar.

Xavia tidak mengerti maksud Kenard, mengerutkan dahi menatap bingung. Ia menolak untuk ikut dengan Kennard. Menghentikan kedua kaki satu tangannya melepaskan genggaman tangan lelaki itu di pergelangan tangannya.

“Di sini adalah rumaku dan suamiku, Kennard, maka tidak pantas kalau kau mengajakku pergi seperti ini.”

“Ada yang ingin kukatakan padamu, Xavia. Mengenai Richard, dia tak sebaik yang kamu kira. Dia terlibat dengan pembunuh Tuan Axton!”

Dari awal Kenard tidak menginginkan pernikahan Xavia dan Richard terjadi. Maka sekarang Xavia tidak mempercayainya, bisa saja ini adalah cara yang dilakukan Kennard untuk memisahkan Xavia dari suaminya.

“Kau tidak percaya padaku? Baiklah, ke mari akan ku tunjukkan yang sebenarnya padamu!”

Kennard membawa flashdisk memasukkan ke dalam laptop milik Xavia. Mereka bersama-sama memutar rekaman CCTV di sebuah markas. Richard berbicara sangat akrab dengan ketua geng Blue Sky. Di akhir video mereka saling berjabat tangan tanda kesepakatan.

Xavia mengepalkan tangan, dadanya terasa panas ketika amarah mendominasi ke kepala. Membalik tubuh dengan cepat. Ia berhadap kalau semua bukti-bukti itu tidak benar.

Xavia dengan keadaan ekspresi berapi-api datang ke markas Eagle Eye. Richard yang baru mengetahui kedatangannya itu terkejut, mengerutkan dahi seiring satu alis terangkat.

“Sayang, kau ada di sini?” tanya Richard langsung melingkarkan satu tangan ke pinggang mengecup pucuk kepalanya.

Xavia merasa muak dengan orang yang licik seperti Richard, enggan disentuh, menjauhkan tubuhnya dari pelukan lelaki itu.

“Kenapa, Xavia? Kau menginginkan sesuatu he um?” tanya Richard dengan lembut.

“Ya, aku ingin suatu darimu.” Tatapan Xavia dengan dagu terangkat menatap tajam suaminya. Tampak jelas kemarahan di wajah perempuan yang mencintai Richard.

“Katakanlah. Apa yang kau inginkan?”

“Katakan dengan jujur, apa benar kau terlibat kerja sama dengan geng Blue Sky atas kematian papaku?!” pekik Xavia tak bisa membendung lagi kemarahan sejak tadi memenuhi dada.

Richard menyunggingkan bibir kedua pundak terangkat.

“Kau tidak bisa berbohong lagi, Richard, semua bukti-bukti sudah kami lihat, dasar pria licik!” bentak Kennard wajahnya memerah, menahan amarah yang sulit dibendung.

Xavia memandang Richard dengan sangat kecewa. Tapi suaminya itu justru tergelak.

“Jadi, kau sudah tahu, Sayang?”

Xavia langsung menepis tangan Richard yang akan menyentuh rambut.

“Baiklah, aku akan mengatakan yang sebenarnya. Supaya kau bisa tenang. Ya, aku adalah orang yang merencanakan jebakan untuk menghabisi papamu tercinta. Sebab posisinya selama ini selalu menggangguku,” ucap Richard merasa tidak bersalah.

“Berengsekk sekali kau!” Xavia dalam keadaan marah menyerang Richard, tetapi tenaganya tidak berarti apa-apa bagi Richard.

“Aku sudah mempercayaimu selama ini, bahkan seluruh anggota geng Black Horses tunduk di bawah perintahmu, tapi ternyata kau adalah pria licik yang memanfaatkan kelemahanku!”

“Sangat benar sekali, Sayang. Aku hanya menginginkan posisi papamu. Sama sekali tidak berniat mencintaimu.” Richard kini memperlihatkan sifat aslinya, yang dingin dan arogan.

“Aku tak akan membiarkan semua itu terjadi!” Xavia meninggalkan markas Eagle Eye diikuti oleh Kenard, dengan kemarahan perempuan itu tentu saja masalah akan semakin panjang.

“Bagaimana ini, Bos. Xavia Lin sudah mengetahui semuanya.”

“Tidak akan bisa, sebab semua kuasa segala urusan Black Horses di bawah kendaliku, mereka juga sudah kehilangan wilayah kekuasaan, sebab sudah diakusisi oleh Eagle eye,” ucap Richard merasa senang.

Menikah dengan Xavia adalah satu cara membuat geng Black Horses tunduk di bawah kuasanya.

Terutama untuk memperluas wilayah kekuasaan. Richard memiliki ambisi besar untuk menjadikan eagle eye menjadi klub terbesar dan disegani.

Maka jalan satu-satunya adalah merebut Black horses. Dengan cara itu ia akan mudah mendapatkan apa yang dia inginkan.

“Kami butuh keputusan dari Nona Xavia, melepaskan wilayah kekuasaan, bukan keputusan sepele,” ucap Billy salah satu anggota geng black horses.

Geng black horses menolak tunduk di bawahnya. Selama Xavia masih hidup, maka mereka akan terus seperti itu. Tidak bisa dibiarkan.

“Bunuh Xavia, supaya sepenuhnya black horses tunduk padaku!” perintah Richard pada anak buahnya.

“Aku sudah mengatakan pada seluruh anggota black horses, jika terjadi apa pun padaku, maka sepenuhnya kuasa keputusan ada pada Xavia, maka walaupun bagaimana pun kau mencoba merebut posisiku, tidak akan pernah bisa,” ucapnya.

“Maka aku akan membuat putrimu tunduk padaku!” Sedetik kemudian Richard meninggalkan pria itu dalam keadaan tidak bernyawa.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!