Dua

Reo berjalan memasuki sekolahannya. Seperti biasa, ia datang ke sekolahnya jam sepuluh pagi.

Walau ibu Reo selalu memarahinya karena dia bangun siang, Reo tetap bangun siang dan berangkat sekolah semaunya karena dia tipe murid yang baik di depan dan buruk di belakang para guru.

"Pak, saya tuh tadi ngebantu ibu saya masak sama bersihin rumah." Jelas Reo yang malah membuat Satpam sekolah kebingungan.

"Kembaran kamu aja selalu datang pagi, kok kamu malah siang?" tanya Satpam tegas.

"Duh Pak, saya mah ngasih ke enakan buat adik saya. Dia mah cuman nyuci piring doang saya mah masak, nyapu, ngepel, bahkan ke pasar Pak," jawab Reo bohong. Ya bohong lah! Mana mau dia ke pasar.

"Eh Reo. Kamu baru datang?" seru guru yang tiba - tiba melewat.

Ohiya, kelebihan Reo satu lagi adalah tampan.

"Bu.., tolong dong Bu. Masa Reo yang tampan menawan ini nggak di izinin masuk karena udah bantu mama di rumah." Pinta Reo sambil menggegoda guru piket yang masih muda itu.

Guru yang Reo beri senyuman itu langsung klepek - klepek sendiri seperti baru tenggelem di pantai yang daratannya dalam. Sang guru pun langsung menyuruh Satpam untuk membuka pintu gerbang.

Satpam yang tidak punya pilihan langsung membukakan pintunya untuk Reo dan Reo pun segera masuk ke dalam sekolah. Ampuhkan senyuman Reo?

Reo sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya, karena merekalah Reo bisa diwarisi wajah tampan. Walau ada saingan yaitu adiknya sendiri, tapi Rio tidak memanfaatkannya dengan baik dan benar. Melainkan hanya memberikan pandangan indah itu hanya kepada Ririn seorang.

Walau sebenarnya memang Ririn ini adalah seorang wanita yang sangat cantik, tapi Reo tidak pernah ikhlas jika julukan itu di berikan kepada orang yang sudah ia anggap sebagai musuhnya sendiri.

Reo pikir juga Rio dengan Ririn akan pisah dalam waktu hanya sehari atau dua hari, ternyata awet sampai delapan belas tahun ini.

Namun, Reo memang sudah melihat dengan sangat jelas bahwa adiknya ini menyukai Ririn. Padahal masih banyak sekali cewek yang lebih baik dari pada Ririn, namun Rio tetap menolaknya.

Lanjut ke hidup Reo.

Sebenarnya Reo sedikit tidak senang dengan pemberian tuhan yang sudah memberi ia wajah yang tampan. Karena para ciwi yang ada di sekolahnya selalu memberi sambutan yang malah membuatnya sangat jengkel.

"Kak Reo!!" Teriak adik kelas dari lantai atas.

Karena kelas Reo harus melewatin lapangan yang dikelilingi oleh ruang kelas sepulus dan sebelas, jadi Reo selalu mendapatkan teriakan yang membuat fungsi pendengarannya sedikit terganggu.

Reo menanggapinya dengan berjalan biasa tanpa memberi ekspresi karena buat apa juga, Reo tidak menda[at keuntungan sama sekali dari semua itu.

Ia hanya memberi senyumnya ke orang - orang yang mungkin berguna baginya. Contohnya guru - guru, atau ibunya jika ia minta sesuatu.

Lumayan sulit bagi Reo jika memberikan itu kepada ibunya karena ia sudah cinta mati kepada ayah Reo. Tapi, ya bodo amat lah.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Reo sampai di kelasnya yang sedang freeclass. Reo duduk di bangkunya yang terletak di pojok dekat tembok. Dan di sana juga sudah terdapat teman - temannya yang setia mendukung kedatangan Reo.

"We.., pangeran kita sudah datang!" seru Tio, teman Reo yang ada di sana. Namun Reo acuhkan.

"Ih, judes banget si lo!" sambung Johan yang sebal melihat kelakuan temannya ini.

Reo melirik.

"Gimana ya, caranya biar sikap lo ini kayak kembaran lo yang satu lagi?" tanya Exel.

"Bener! Kayaknya kita harus nyari solusi, Jo!" sambung Tio.

Reo memutarkannya mata malas.

"Sebenernya, apa hal yang buat lo gini? Adik lo perasaan nggak ada sama - sama nya sama sikap lo." Tanya Vans kepada Reo. Reo melirik, kemudian mengangkat bahunya.

"Bokap gue katanya juga gini dulu." Jawab Reo asal.

Semua pun langsung mengangguk - angguk kepala mengerti.

"Trus nurun gitu?" Tanya Exel.

"Maybe."

Reo kemudian melirik ponselnya yang banyak sekali chat dari nomor yang tidak di kenal. Tapi, ada satu nomor yang ia beri nama, Rio.

Reo melihat pesan awalnya, sepertinya ia sedang lagi ada butuhnya kepada Reo, karena Rio spam chat kepada Reo. Reo pun membuka pesannya.

"Kak! Gue ada pemberitahuan berharga nih! Mau tau kagak?!"

Reo mengerutkan dahinya. Sebenarnya ini pertama kalinya Rio ngechat Reo hal yang menurut Rio penting. Namun, sepenting - pentingnya pesan dari Rio, jika bukan berita tentang keluarga meninggal, menurut Reo itu hal yang tidak penting.

"Nggak." Balas Reo.

Tidak lama kemudian balasan pun datang dari Rio.

"Astagfirulloh gini amat gue punya kakak."

Reo hanya melihat balasan dari Rio karena ia sendiri bingung harus jawab apa. Jadi Reo menunggu saja Rio sendiri yang memberi tahu kabar yang ingin Rio sampaikan itu.

"Kata Ririn adek kelas ada yang suka sama lo! Ini kesempatan besar buat lo biar fans lo nggak ngeganggu lo lagi."

Reo langsung terkejut dengan pernyataan Rio karena ini pertama kalinya ia tahu ada orang yang suka kepadanya. Jantungnya langsung berdetak kencang seperti ingin copot dari tempatnya.

Reo mematikan ponselnya dan langsung menyimpan benda tersebut di pesaknya. Reo menyenderkan badannya di tembok buat menenangkan diri yang malah di lihat oleh teman - temannya yang ada di depan Reo.

"Apa?"

"Lo kenapa kayak yang kaget?" Tanya Vans, salah satu orang yang ngebuluk bersama Reo selama enam tahun.

"Gue nggak kaget." Jawab Reo.

"Bohong. Dustanya Keliatan banget Jang..," ucap Exel tidak percaya. Namun tetap saja Reo tidak mengubiskan karena itu membuat dirinya merasa lelah sendiri.

"Coba dulu aja, siapa tau buat lo berubah." Ucap Johan tiba - tiba.

Reo bingung dengan apa yang baru saja di katakan oleh Johan. Reo juga jadi terkejut sendiri, padahal Johan duduk di sebrangnya yang tidak mungkin bisa melihat ponsel Reo. Namun keterkejutannya itu sekarang tidak terlihat agar tidak memunculkan kecurigaan.

"Maksud lo apa?" Tanya Reo stay cool.

Johan tertawa melihat respon Reo. Bukan ketawa sih, lebih terlihat seperti, mengejek.

"Cewek yang itu, yang adek lo kasi tau, liat aja dulu. Siapa tau cantik." Jawab Johan memakai smirknya yang buat Reo tambah bingung. Tau dari mana dia tentang chat dari adik Reo?

"Jangan gitu mikirnya kayak orang ****!" Seru Tio.

"Hahaha, baru liat gue muka dia bisa begini." Sambung Exel.

Reo bersikap bodo amat yang sebenernya penasaran kenapa Johan bisa tahu apa yang ia pikirkan.

"Ish, Re. Gue lihat ini chatan lo dari bayangan Jendela!" seru Johan membuat semua temannya tertawa. Sedangkan Reo hanya diam sambil menatap bodoh ke arah teman - temannya.

Terpopuler

Comments

runi nisa

runi nisa

semangat kak🤗
mampir bentar yuk kenovel aku
PACARKU MANTAN TEMANKU
mohon dukungannya🤗😘

2020-05-23

0

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

jalan jalan pake sepatu, biar kaki gw gk kotor
ku tunggu update nya thor.
wkwkwkwk.. kagak nyambung ya pantunnya yg penting lanjuuuutt thor 😆😆

2019-11-17

6

MayJeona

MayJeona

crazy up yah thor.. fighting.. saya baru end dari Putra langsung singgah kesini sih.. emeijing ceritanya..😁😉

2019-11-15

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Tamat
71 Bonus Part
72 New Novel!
73 New Novel
74 New Novel
75 Pengumuman Side Story
76 Author Kembali Dengan Cerita Yang Lebih Seru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Tamat
71
Bonus Part
72
New Novel!
73
New Novel
74
New Novel
75
Pengumuman Side Story
76
Author Kembali Dengan Cerita Yang Lebih Seru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!