Asmara Pernikahan Tak Terduga

Asmara Pernikahan Tak Terduga

Episode 01

Suasana pagi yang tenang di kediaman Mahendra seketika di hebohkan oleh teriakan seorang gadis yang menggema di seluruh ruangan.

“Bik !” teriak seorang gadis yang bernama Sabrina dari dalam kamarnya.

Mendengar teriakan tersebut bik Ina yang tengah sibuk di dapur segera berlari kearah sumber suara.

“Ia Non sebentar !” ucap bik Ina sambil bergegas berlari kearah kamar putri majikannya tersebut.

 “Iya non ada apa ?” tanya bik Ina kepada Sabrina saat sampai di kamar tersebut.

 “Bibik taruh di mana baju yang aku suruh setrika kemarin ?” tanya Sabrina kepada wanita paruh baya tersebut.

“Kemarin bibi sudah taruh di lemari non di tempat biasa.” Jawab bik Ina pasti.

Karena dia benar-benar sudah memasukkan baju tersebut kedalam lemari pakaian Sabrina.

“Tidak ada ! dimana ?” tanya Sabrina sedikit kesal.

Karena saat ini dia hendak memakai baju tersebut.

Kemudian bik Ina dengan sigap memeriksa baju tersebut di dalam lemari, satu persatu bik Ina memperhatikan baju baju yang ada di dalam lemari untuk mencari baju yang dimaksud oleh majikannya tersebut.

 “Tidak ketemu non !” ucap bik Ina sambil menundukkan kepalanya.

“Tapi kemarin bibi yakin sudah menaruh nya di lemari !” ucap bik Ina sambil melihat kearah lemari.

“Mana ? jika benar pasti ada di dalam sana ! bibi sudah bosan ya kerja di sini ?” ucap Sabrina mulai emosi.

“Bibi minta maaf non tapi bibi benar-benar sudah menaruhnya di lemari.” Ucap bik Ina sedikit takut.

 "Aku tidak mau tahu… cari sampai ketemu kalau tidak mau gajinya di potong !” ucap Sabrina masih kesal.

 Tanpa sengaja dia melihat Renata lewat di depan kamarnya.

 “Tunggu !” ucap Sabrina dengan suara lantang.

 Renata yang tadi lewat pun berjalan mundur hingga sampai tepat di depan pintu kamar Sabrina.

“Itu baju gue ?” tanya Sabrina sambil menunjuk baju yang sedang di kenakan oleh Renata.

“Iya kenapa emangnya ?” jawab Renata tanpa merasa bersalah.

 “Buka nggak !” ucap Sabrina sambil berjalan kearah Renata.

 “Nggak mau gue !” ucap Renata menolak.

 “Gue bilang buka ya buka !” ucap Sabrina berusaha melepaskan baju yang dikenakan oleh Renata.

 “Lo apa an sih ! gue nggak mau !” ucap Renata kekeh menolak mengembalikan baju milik Sabrina yang dipakainya tanpa meminta izin terlebih dahulu.

 “Buka gue bilang !” ucap Sabrina sedikit memaksa.

 “Nggak gue nggak mau !” ucap Renata kekeh tidak mau melepaskan baju tersebut.

 Karena Renata bersikeras tidak ingin mengembalikan baju milik Sabrina terjadilah keributan antara Sabrina dan juga Renata.

 Hal tersebut membuat nyonya rumah datang menghampiri.

 “Ada apa ini ribut-ribut ?” tanya sang nyonya kepada kedua gadis tersebut.

 “Kembalikan baju gue ?” ucap Sabrina mengabaikan pertanyaan sang nyonya.

 “Kalau gue nggak mau kenapa emangnya !” ucap Renata kekeh tidak ingin mengembalikan baju milik Sabrina.

 “Baju apa sih ? ini ada apa ?” tanya sang nyonya lagi.

 “Ini lo mi… masak aku pinjam baju nggak di bolehin.” Ucap Renata mengadu kepada sang mami.

 “Lo nggak ada bilang ya ! lo maling baju gue.” Ucap Sabrina lagi tidak terima.

 “Udah-udah nggak usah di perpanjang,lagian kamu kenapa sih pelit amat sama Renata ! dipinjami kenapa ? Apa susah nya sih !” Ucap sang nyonya lagi.

 “Lo bilang apa ha ? gue pelit ? dasar anak lo aja suka maling ! oh tapi gue nggak heran sih anak lo bisa jadi maling begini karena memang sudah jadi penyakit keturunan ya.” Ucap Sabrina menyindir.

 “Mi… ?” ucap Renata seperti tidak terima.

“Kamu !” ucap sang nyonya hendak mengangkat tangannya ingin membungkam mulut kotor Sabrina namun hal tersebut dia urungkan.

“Apa ha ! tersinggung ? mau tampar gue ? ni tampar !” ucap Sabrina mendekatkan wajahnya.

 “Sabrina !” ucap seorang pria.

 Sabrina pun melihat kearah sumber suara.

 “Papa ?” ucap Sabrina pelan.

“Jangan kurang ajar sama mama kamu ?” ucap pria yang di panggil papa oleh Sabrina.

Pria tersebut bernama Yuda Mahendra yang merupakan ayah kandung Sabrina.

"Mama ? dia bukan mamaku !” ucap Sabrina santai menanggapi ucapan sang ayah.

“Semakin hari kamu bertingkah seenaknya ya makin kurang ajar sama orang tua !” ucap sang ayah.

“Minta maaf sama mama mu !” perintah sang ayah lagi.

“Jangan mimpi ! sampai matipun aku tidak akan minta maaf sama dia !” ucap Sabrina lagi.

“Kamu !” ucap sang Ayah semakin emosi dia pun mengangkat tangannya hendak menampar Sabrina.

“Mas jangan mas !” ucap sang istri berusaha menghentikan sang suami.

“Apa pa ? papa mau tampar putri papa demi mereka ? silahkan pa !” ucap Sabrina emosi.

Tanpa terasa air mata Sabrina mengalir membasahi pipinya, dia merasa sangat kecewa terhadap sang ayah yang memarahinya tanpa bertanya lebih dulu apa yang terjadi sebenarnya.

“Papa rasa papa terlalu memanjakan mu  hingga kamu sanggup bertingkah kurang ajar begini ! papa sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi mu semakin hari kamu menjadi di luar kendali.” Ucap sang Ayah.

 Di sisi lain Renata tersenyum miring melihat ayah dan anak tersebut.

“Aku seperti ini juga karena papa ! karena papa lebih memilih wanita ular ini dan meninggalkan mama !” ucap Sabrina menggebu mengeluarkan unek-uneknya.

 Sementara itu wajah nyonya Rosita menghitam menahan amarahnya mendengar ucapan Sabrina, namun dia tidak melakukan apapun dan membiarkan Sabrina berbicara buruk tentangnya.

“Sabrina ?” ucap sang ayah semakin marah.

 “Iya wanita ular !” ucap Sabrina lagi menegaskan ucapannya.

 Plakkk…. Tanpa Sabrina duga sebuah tamparan keras mendarat di pipinya, hal tersebut membuat nyonya Rosita dan juga Renata tersenyum puas.

“Papa tampar aku ?” ucap Sabrina memegangi pipinya yang terasa perih.

“Apa yang aku lakukan ?” ucap sang ayah menatap tangan yang dia jadikan untuk menampar sang putri.

 Tubuh papa Yuda tampak melemas tangannya bergetar setelah menampar sang putri untuk pertama kalinya.

“Papa…” ucap sang ayah berjalan mendekat kearah Sabrina.

Namun Sabrina yang menyadari hal tersebut seketika berjalan mundur, dia merasa sangat kecewa dengan sang ayah.

“Maafin papa….” Ucap sang ayah yang melihat Sabrina menjauhinya.

Sabrina pun berlari masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintu tersebut.

Di dalam kamar air mata Sabrina semakin deras mengalir di pipinya, dia tidak menyangka jika sang ayah akan menamparnya demi membela istrinya.

“Papa jahat !” ucap Sabrina sambil menjatuhkan semua barang yang ada di dalam kamarnya.

“Sasa ! buka pintunya nak.” Ucap sang ayah mengetuk pintu kamar sang putri.

Brakkkk Sabrina melemparkan gelas kearah pintu kamar tersebut.

 “Pergi pa ! pergi ! aku benci papa !” ucap Sabrina sambil menangis.

Sementara itu Renata tersenyum puas sambil melihat kearah Rosita sang ibu, begitu pun sang ibu tampak tersenyum kearah sang putri seakan hanya dengan tersenyum mereka bisa berkomunikasi dan saling mengerti.

Tampak papa Yuda merasa sangat bersalah menatap pintu kamar sang putri.

“Gue harus pergi ! ya benar gue harus pergi.” Ucap Sabrina mengambil tas pakaiannya.

Sabrina pun memasukkan beberapa helai pakaiannya dan barang pribadinya yang lain serta selembar photo masa kecilnya bersama sang mama yang sudah tampak usang.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Deriana Satali

Deriana Satali

Nyimak dulu p

2023-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!