Episode 02

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi itu berarti sang ayah sudah berangkat ke kantor, untuk memastikan hal tersebut Sabrina berjalan kearah jendela kamarnya agar bisa melihat mobil sang ayah apakah masih ada di dalam garasi.

“Sudah pergi.” Ucap Sabrina merasa lega saat melihat mobil milik sang ayah sudah tidak ada di garasi.

Tanpa ragu Sabrina pun melangkahkan kakinya berjalan keluar kamar sambil menyeret koper miliknya dengan buru-buru agar tidak ada satu pun yang mengetahui jika dia pergi meninggalkan rumah.

Sesampainya di garasi mobil dia segera memasukkan koper miliknya ke dalam bagasi lalu mengemudikan mobil tersebut menjauhi kediaman Mahendra.

Sabrina menyusuri jalan raya tidak tahu arah tujuan.

“Apa aku coba cari mama ?” ucap Sabrina berbicara sendiri.

“Iya lebih baik aku coba cari mama ?” ucap Sabrina membulatkan tekad.

Kemudian Sabrina pun menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu mencari potongan kertas yang dia simpan di dalam dompetnya.

“Ketemu !” ucap Sabrina tersenyum sumringah menatap potongan kertas tersebut.

“Mama Sasa rindu !” ucap Sabrina membuang napas panjang.

Kemudian Sabrina kembali mengemudikan mobilnya menuju alamat yang tertera di potongan kertas tersebut.

Beberapa jam sudah Sabrina mengemudikan mobilnya hingga pada akhirnya mobil yang dikemudikan oleh Sabrina berhenti karena di hadang oleh segerombolan preman.

“Aduh bagaimana ini ?” ucap Sabrina panik.

“Keluar…!” ucap salah seorang preman tersebut sambil mengetuk kaca mobil.

Sabrina yang berada di dalam mobil semakin takut.

“Keluar…!” ucap pria itu lagi sambil mengetuk kaca mobil semakin kasar.

Sabrina yang semakin panik seketika patuh membuka pintu mobil tersebut.

“Ada apa ini ?” tanya Sabrina semakin takut.

“Serahkan barang berharga lo !” perintah preman tersebut kepada Sabrina.

“Cepat !” ucap preman tersebut sambil menodongkan senjata tajam kearah Sabrina.

“Iya iya !” ucap Sabrina semakin takut sambil berusaha mencari uang yang ada di dalam tasnya.

Tanpa di duga tas tersebut di ambil paksa oleh salah satu pria tersebut.

“Jangan bang !” ucap Sabrina khawatir.

 

Tiba-tiba pria yang mengambil tas miliknya tersebut di hantam oleh seseorang dan tersungkur seketika.

“Brengsek !” teriak preman yang lain saat melihat salah satu temannya tumbang.

Kemudian dengan cepat dia menyerang pria yang menghantam temannya tersebut, Sabrina menggigil takut melihat perkelahian tersebut apalagi para preman menggunakan senjata tajam.

“Aaaaaa.” Teriak Sabrina saat preman tersebut berhasil melukai pria yang baru saja datang tersebut.

Walaupun terluka pria itu masih berusaha untuk melawan para preman tersebut hingga para preman tersebut tumbang.

Setelah melihat preman tersebut terkapar pria itu mengambil kembali tas milik Sabrina lalu menyerahkannya kembali kepada Sabrina.

“Milikmu ?” ucap pria itu kepada Sabrina.

“Iya.” Ucap Sabrina mengangguk.

Wajah Sabrina tampak pucat menyaksikan perkelahian tersebut, tiba-tiba pria itu menyuruh Sabrina berpindah duduk di samping kursi kemudi.

“Jangan sakiti aku ! aku mohon.” Ucap Sabrina semakin takut saat pria tersebut mengambil alih kemudi mobil.

Namun pria tersebut mengabaikan ucapan Sabrina dan tetap fokus mengemudikan mobil.

“Aku mohon ambil saja semua nya tapi jangan sakiti aku, aku mohon biarkan aku turun dan ambil saja semuanya!” ucap Sabrina semakin takut.

“Dan kamu lebih memilih menyerahkan diri kepada mereka !” ucap pria itu kepada Sabrina.

“Apa ?” tanya Sabrina bingung lalu Sabrina pun menoleh ke belakang.

Deg jantungnya semakin berdetak cepat dan sekujur tubuhnya menggigil ketakutan melihat beberapa motor mengikuti mereka.

“Pegangan !” perintah pria tersebut kepada Sabrina sambil menambah kecepatan mobilnya.

Sabrina pun mematuhi perintah pria tersebut, kecepatan mobil semakin laju meninggalkan segerombolan para preman tersebut hingga pada akhirnya mobil berhenti di pinggiran desa.

Sabrina tampak syok dan ketakutan, akibat kejadian tersebut wajahnya tampak pucat dan keringat dingin.

“Kita sudah aman.” Ucap pria itu kemudian mematikan mesin mobil tersebut sambil melihat Sabrina yang diam duduk di kursi samping.

Namun Sabrina tidak bereaksi sama sekali.

“Hei !” panggil pria itu sambil menepuk bahu Sabrina.

“Hah ! tolong jangan sakiti aku !” ucap Sabrina ketakutan.

“Hei kamu sudah aman sekarang !” ucap pria itu mengingatkan Sabrina lagi.

“Jangan sakiti aku, aku mohon !” ucap Sabrina masih syok.

“Tenang oke, aku sama sekali tidak akan menyakitimu ! tenang ya .” ucap pria itu sambil memegang kedua bahu Sabrina lalu menghadapkan ke arahnya.

“Aku sangat takut, aku ingin pulang.” Ucap Sabrina mulai menangis.

Bagaimana tidak seumur umur baru kali ini dia mengalami hal yang sangat mengerikan seperti ini.

“Tenang ya kamu aman sekarang.” Ucap pria itu lagi.

Tanpa di duga Sabrina seketika memeluk pria tersebut seolah meminta perlindungan.

Pria tersebut tampak kaget melihat reaksi Sabrina yang tiba-tiba memeluknya, namun dia sendiri memahami bagaimana rasa ketakutan yang menghantui Sabrina saat ini dan membiarkan Sabrina untuk memeluknya.

“Aww.” Ucap pria tersebut saat Sabrina mengenai lengannya yang terluka.

Mendengar hal itu sontak Sabrina melepaskan pelukannya.

“Maaf karena aku kamu jadi terluka.” Ucap Sabrina khawatir melihat luka di lengan pria tersebut.

“Tidak masalah hanya luka kecil.” Ucap pria itu sambil tersenyum.

Tampak Sabrina berusaha mencari sesuatu di dalam mobilnya.

“Ini dia.” Ucap Sabrina menemukan kotak P3K.

“Boleh aku lihat ?” tanya Sabrina melihat kearah lengan pria tersebut.

“Iya.” Jawab pria tersebut menganggukkan kepalanya.

Dengan hati-hati Sabrina pun mengobati luka yang ada di lengan pria tersebut.

“Tahan sebentar ya kemungkinan agak sedikit sakit.” Ucap Sabrina kepada pria tersebut.

Pria tersebut hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Sabrina.

Beberapa menit kemudian Sabrina selesai mengobati luka pria tersebut.

“Selesai.” Ucap Sabrina sambil merapikan kembali kotak P3K miliknya.

“Hujan ?” ucap Sabrina saat hujan lebat tiba-tiba saja turun.

“Iya.” Ucap pria tersebut sambil mengangguk.

“Terima kasih.” Ucap Sabrina kepada pria tersebut.

“Sama-sama aku juga mau bilang makasih karena kamu sudah mengobati luka ku.” Jawab pria  tersebut.

“Aku Ardi.” Ucap pria tersebut memperkenalkan dirinya.

“Sabrina !” ucap Sabrina menyambut uluran tangan Ardi.

Kemudian Sabrina bersandar di sandaran kursi mobil sambil memegangi kedua lengannya.

“Kamu baik-baik saja ?” tanya Ardi kepada Sabrina.

“Kamu tampak sangat pucat !” ucap Ardi lagi.

Namun Sabrina hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Ardi.

“Maaf “ ucap Ardi meminta ijin meraba kening Sabrina.

“Astaga kamu demam ?” ucap Ardi sedikit panik.

Tanpa aba-aba Ardi menghidupkan mesin mobil lalu mengemudikan mobil tersebut menuju ke perkampungan, tidak butuh waktu lama Ardi pun menghentikan mobil tersebut di depan sebuah rumah panggung yang cukup sederhana.

Hujan tak kunjung berhenti tanpa pikir panjang Ardi segera keluar dari dalam mobil lalu membuka pintu sebelah agar bisa membawa Sabrina keluar dari dalam mobil.

Ardi menggendong Sabrina yang tampak lemah tak berdaya masuk ke dalam rumah walaupun sedikit kesusahan karena salah satu lengannya juga sedang terluka.

“Sari !” teriak Ardi saat sampai di dalam rumah.

Sari yang saat itu hendak menutup jendela pun bergegas datang menghampiri.

“Iya mas ?” ucap Sari.

“Bantu aku sepertinya dia demam.” ucap Ardi kepada Sari.

“Sebentar mas Sari ambilkan obat dulu.” Ucap Sari lalu bergegas menuju ke dapur untuk membuatkan obat.

Sementara Ardi menggendong Sabrina ke dalam kamar lalu meletakkannya di atas ranjang dan menyelimutinya dengan selimut.

Diluar hujan masih sangat deras, membuat suhu di sana semakin dingin dan sejuk.

Bersambung…

Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!