Cinta Sejati Tuan Penguasa

Cinta Sejati Tuan Penguasa

Awal Pertemuan

"AAAKH!!"

"Dimana aku?!"

Saat terbangun dari pingsannya, Daniel pun langsung mengerang kesakitan, seraya memegangi kepalanya yang sudah dibaluti dengan kain berwarna putih.

"Maaf, kau ada di gubuk kami," ujar seorang wanita tua yang duduk di kursi, tak jauh dari posisi Daniel yang terbaring di atas tempat tidur kayu berukuran kecil.

Mendengar suara wanita itu, Daniel pun dengan cepat mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara.

"Hah! Siapa kau?!"

"Aaarrggh!!"

Daniel terkejut seiring dengan rasa sakitnya hingga dia kembali mengerang. Dengan gerakan cepat dia mengangkat dan menggeser sedikit tubuhnya, menjadi duduk di atas ranjang sambil memegangi kepalanya.

"Aku Gania, panggil saja aku nenek Gania," ujar wanita itu seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu," ujarnya lagi.

Gania mendekati Daniel, kemudian berdiri di samping tempat tidur seraya mengamati penampilan Daniel yang terlihat seperti bukan orang sembarangan.

"Siapa namamu, anak muda?!"

"A_ Aku_ Siapa aku?! Katakan, siapa aku..?! Kenapa aku bisa ada di sini?! Dimana ini..?!" Daniel histeris saat dia tidak bisa mengingat apa-apa.

"Hei! Jangan berteriak. Kau baru saja siuman, luka di kepalamu cukup parah." Wanita tua yang bernama Gania itupun meninggikan suaranya.

Daniel tidak bisa merasakan apa-apa selain rasa sakit di kepalanya, bahkan seluruh tubuhnya pun terasa seperti remuk redam.

"Sofia..! Tolong ambilkan ramuan di atas meja!" Gania meneriaki cucunya yang berada di luar kamar.

Selang beberapa detik kemudian, seorang gadis cantik pun masuk dengan membawa segelas ramuan yang sudah di olah menjadi minuman.

Gadis itu dengan cepat memberikannya pada Gania, dan dengan cepat pula Gania meraihnya dari tangan sang cucu.

"Cepat minum ini," Gania mengulurkannya pada Daniel, namun Daniel sama sekali tidak mau menyentuh gelas itu.

"Ayo! Cepat diminum. Ini bukan racun! Ini ramuan yang terbuat dari beberapa jenis tumbuh-tumbuhan dan akar rerumputan. Gunanya untuk mengurangi rasa sakit mu," ujar Gania kemudian, menjelaskan fungsi dari ramuan yang sudah dia buat.

Sang cucu yang bernama Sofia tampak tidak senang melihat tatapan mata Daniel yang begitu tajam menatap kearah neneknya.

Dengan cepat dia menepuk pelan pundak Gania, hingga Gania menoleh.

Sofia memberi isyarat agar Gania memberikan gelas itu padanya. Dengan maksud, dia ingin memberikannya sendiri ramuan itu pada Daniel.

Gania yang mengerti dengan isyarat bahasa tubuh Sofia pun lekas memberikan gelas yang dia pegang.

Setelah Sofia meraih gelas yang berisi ramuan itu, diapun melangkah mendekati Daniel, lalu duduk di sisi ranjang, tepatnya di samping Daniel.

Sofia mengarahkan gelas itu pada Daniel. Namun apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Dengan cepat pula Daniel menepis gelas itu hingga gelas yang di pegang Sofia jatuh dan pecah di lantai.

Pranggg!!!

Tentu saja hal itu membuat Sofia dan neneknya terkejut. Hingga Sofia merasa marah dalam hatinya.

Sofia membalas tatapan tajam mata Daniel, kemudian lekas beranjak berdiri.

Dia menarik lengan neneknya, bermaksud membawa sang nenek keluar dari kamar tersebut.

Gania pun mengikuti langkah cucunya dengan meninggalkan Daniel sendirian begitu saja didalam kamar.

Sepeninggalan mereka, Daniel berkali-kali mengerang kesakitan. Dia bahkan tidak bisa memaksa otaknya untuk berpikir dan mengingat siapa dirinya.

"Aaarrggh!"

Suara erangan Daniel terdengar hingga ke sisi telinga Sofia dan neneknya, Gania.

"Sepertinya pemuda itu kehilangan ingatannya," ujar Gania dan di jawab Sofia dengan anggukan kepala.

"Sayang sekali, dia tidak mau meminum ramuan itu. Padahal jika dia meminumnya, rasa sakitnya akan berkurang,"

Lagi-lagi Sofia menjawab ucapan Gania dengan anggukan kepala.

Gania tidak mau ambil pusing. Wanita tua itu memilih untuk segera beranjak dari tempat duduknya.

"Awasi dia, kalau ada apa-apa cepat susul nenek ke hutan,"

Sofia pun mengangguk cepat. Setelah itu Gania pun pergi meninggalkan cucunya, bermaksud ingin mencari kayu bakar serta beberapa jenis tanaman di hutan.

Sepeninggalan Gania, Daniel yang masih berada didalam kamar kembali mengerang kesakitan.

"Aaarrggh!"

Sofia yang berada di dapur pun tak tahan mendengarnya, hingga dengan cepat dia kembali meracik beberapa jenis ramuan untuk di olah menjadi minuman, seperti yang di buat oleh neneknya, Gania.

Setelah ramuan itu selesai di olah, Sofia kembali menghampiri Daniel dengan membawa segelas ramuan tersebut.

"Mau apa kau datang lagi?! Apa kau juga ingin meracuniku seperti wanita tua itu?!" sambut Daniel dengan nada keras saat Sofia masuk ke sana.

Dengan geram Sofia meletakkan gelas yang dia bawa ke atas meja, lalu segera dia duduk di samping Daniel.

Daniel mengerutkan keningnya, dia sedikit heran karena gadis itu sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.

Sofia dengan santai mengangkat kembali gelas yang berisi minuman ramuan tadi, lalu meneguknya tanpa ragu di hadapan Daniel. Tentu saja bertujuan agar Daniel percaya bahwa minuman itu tidak ada racunnya.

Setelah meneguk dengan sekali tegukan, Sofia pun meletakkannya kembali ke atas meja, tak jauh dari posisi tempat tidur.

Daniel mengamatinya begitu saja. Dalam hati, jika gadis itu berani meminumnya, berarti memang benar jika didalam minuman tersebut tidak ada racunnya.

Sofia beranjak dari duduknya. Mau atau tidak Daniel meminum ramuan tersebut, dia tidak peduli. Yang penting baginya, dia dan neneknya sudah berusaha membantu Daniel.

Saat Sofia sudah keluar dari kamar tersebut, Daniel pun dengan cepat meraih gelas di atas meja, lalu dengan cepat dia meneguk ramuan tersebut dengan hanya sekali tarikan nafas.

"Huekk! Cuih! Minuman ini tidak enak. Tapi kenapa gadis itu dengan santai meminumnya?! Apa karna dia sudah terbiasa?!" gumam Daniel sendirian dengan nada pelan, setelah dia meneguk habis ramuan tersebut, kemudian kembali meletakkan gelas yang sudah kosong ke tempat semula.

Tanpa di ketahui oleh Daniel, diam-diam Sofia mengintipnya dari balik pintu. Sofia yang melihat Daniel meminum ramuan itu hingga habis, sontak mengulum senyumnya. Setelah itu diapun pergi, menjauh dari sana.

Beberapa menit kemudian, Daniel yang berada didalam kamar merasa sakitnya sedikit berkurang, setelah dia meminum ramuan tadi.

"Ternyata ramuan itu benar-benar ampuh. Siapa wanita itu dan gadis yang tadi?! Apakah mereka yang membawaku kemari?!" gumam Daniel, pelan.

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?! Kenapa aku tidak bisa mengingat apa-apa?!" lanjutkan kemudian.

Didalam kamar itu, Daniel terus berusaha mengingat-ingat siapa dirinya. Hingga beberapa menit kemudian, tercium aroma sup segar ke indera penciuman Daniel. Bersamaan dengan itu terdengar pula suara perutnya yang terasa lapar.

Kriuk!!!

"Siapa yang memasak makanan sewangi ini?! Sepertinya makanan itu sangat enak," ujar Daniel seraya mengendus-enduskan hidung runcingnya.

Sungguh, aroma sup itu menggugah selera makan Daniel, hingga dia tidak sabar untuk beranjak turun dari atas tempat tidur.

Dengan perlahan Daniel melangkah menuju pintu, hingga saat posisinya sudah berada di ambang pintu, tatapan matanya langsung tertuju pada Sofia yang sedang sibuk memasukkan beberapa sendok sup kedalam mangkuk.

Perlahan Daniel mendekati, tanpa di sadari oleh Sofia.

"Ternyata.. Selain bisa membuatku meminum ramuan, kau juga pandai memasak."

Suara Daniel sontak mengejutkan Sofia, hingga sendok sup yang dipegangnya jatuh ke lantai.

"Ah, maaf, aku mengagetkan mu," dengan cepat Daniel berjongkok, berusaha mengambil sendok yang jatuh itu.

Bersamaan dengan gerakan Daniel, ternyata Sofia juga ikut berjongkok. Hingga membuat tangan mereka berdua saling bersentuhan, saat sama-sama ingin meraih sendok.

Tidak hanya itu, bahkan raut wajah mereka pun menjadi sangat dekat saat keduanya saling menatap.

*****

Bersambung...

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

mampirr sepertinya menarikkk

2023-07-25

1

Ross

Ross

Bikin penasaran sama jalan ceritanya

2023-07-10

2

Black Rose

Black Rose

ganbatte, udh bgus ceritanya..

2023-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Penasaran
3 Apa Itu Cinta?
4 Pakaian Untuk Daniel
5 Menemukan Cincin
6 Merasa Takut
7 Ungkapkan Cinta
8 Kabar Pencarian Orang Hilang
9 Pertemuan Dengan Clara
10 Kepergian Daniel
11 Merindukan Sofia
12 Antara Dua Pilihan
13 Kedatangan Olivia
14 Terbakarnya Rumah Nenek Gania
15 Menganggap Sofia Telah Mati
16 Audry atau Sofia
17 Arti Dari Sebuah Lukisan
18 Mengikuti Sofia
19 Menemui Sofia
20 Rumah Kita
21 Penyatuan(21+)
22 Antara Dua Pilihan
23 Penyatuan 2 (21+)
24 Tekad
25 Sikap Manja
26 Kehilangan Sofia
27 Pernikahan Daniel Dan Clara
28 Sebuah Artikel Lama
29 Rumah Tangga Yang Tidak Harmonis
30 Gejala Aneh
31 Positif
32 Kehamilan Sofia Diketahui Oleh Tuan dan Nyonya Lim.
33 Pertemuan Kembali
34 Will You Marry Me?!
35 Suasana Romantis
36 Suara Desahan Di Kamar Hotel (21+)
37 Menghakimi (21+)
38 Mempertemukan Tuan Almors Dengan Sofia
39 Cerita Masa Lalu
40 Tanda Merah
41 Alasan Clara
42 Dukungan Dari Daniel
43 Bahagia(21+)
44 Kelelahan(21+)
45 Kegelisahan Daniel
46 Ingin Membuktikan
47 Perubahan Sikap Sofia
48 Hadiah Kejutan Untuk Jonston
49 Membongkar Kedok Jonston
50 Kehancuran Keluarga Jonston
51 Kekhawatiran
52 Gangguan Mental Clara
53 Perseteruan Kecil
54 Cinta Tulus Sofia
55 Clara Berhasil Kabur
56 Penculikan Sofia
57 Kerjasama Daniel Dengan Jimmy
58 Kemarahan Keluarga Almors
59 Semuanya Terbongkar
60 Kebahagiaan (The End)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Penasaran
3
Apa Itu Cinta?
4
Pakaian Untuk Daniel
5
Menemukan Cincin
6
Merasa Takut
7
Ungkapkan Cinta
8
Kabar Pencarian Orang Hilang
9
Pertemuan Dengan Clara
10
Kepergian Daniel
11
Merindukan Sofia
12
Antara Dua Pilihan
13
Kedatangan Olivia
14
Terbakarnya Rumah Nenek Gania
15
Menganggap Sofia Telah Mati
16
Audry atau Sofia
17
Arti Dari Sebuah Lukisan
18
Mengikuti Sofia
19
Menemui Sofia
20
Rumah Kita
21
Penyatuan(21+)
22
Antara Dua Pilihan
23
Penyatuan 2 (21+)
24
Tekad
25
Sikap Manja
26
Kehilangan Sofia
27
Pernikahan Daniel Dan Clara
28
Sebuah Artikel Lama
29
Rumah Tangga Yang Tidak Harmonis
30
Gejala Aneh
31
Positif
32
Kehamilan Sofia Diketahui Oleh Tuan dan Nyonya Lim.
33
Pertemuan Kembali
34
Will You Marry Me?!
35
Suasana Romantis
36
Suara Desahan Di Kamar Hotel (21+)
37
Menghakimi (21+)
38
Mempertemukan Tuan Almors Dengan Sofia
39
Cerita Masa Lalu
40
Tanda Merah
41
Alasan Clara
42
Dukungan Dari Daniel
43
Bahagia(21+)
44
Kelelahan(21+)
45
Kegelisahan Daniel
46
Ingin Membuktikan
47
Perubahan Sikap Sofia
48
Hadiah Kejutan Untuk Jonston
49
Membongkar Kedok Jonston
50
Kehancuran Keluarga Jonston
51
Kekhawatiran
52
Gangguan Mental Clara
53
Perseteruan Kecil
54
Cinta Tulus Sofia
55
Clara Berhasil Kabur
56
Penculikan Sofia
57
Kerjasama Daniel Dengan Jimmy
58
Kemarahan Keluarga Almors
59
Semuanya Terbongkar
60
Kebahagiaan (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!