Jodoh Pilihan Bapak
Siang itu Sandra gadis manis berkulit sawo matang terlihat sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang di kamarnya yang sempit. Gadis itu berandai andai dalam hati jika saja dia bisa melanjutkan kuliah.......... Gadis itu berkhayal tentang hal yang tidak mungkin terjadi dalam hidupnya.Ya ,dari kecil Sandra memang suka sekali berkhayal.Karna satu hal yang pasti,di dunia nyata dia tidak mungkin mendapatkan apa yang dia inginkan dengan mudah. Dia menyadari keadaan orangtuanya dan tidak ingin menambah beban atau membuat susah kedua orangtuanya.Maka dari itu ia mulai sering berkhayal untuk mengurangi rasa sedihnya meski ia tau jika tersadar kadang hanya air mata yang ia dapatkan. Dari kecil dia ingin sekali seperti teman temannya,memiliki rumah yang bagus pekerjaan orang tua yang mapan serta pakaian dan mainan yang bagus bagus pula. Namun apalah daya, Sandra hanyalah anak tukang becak tua yang sakit-sakitan dan ibu paruh baya yang dengan setia menemani dan membantu suaminya sekuat tenaga. Meski begitu Sandra tak pernah mengeluh, dia bangga dengan kedua orangtuanya yang telah merawat dan membesarkannya.Sandra sangat menyayangi kedua orangtuanya, dia tidak mau melihat orangtuanya bersedih hanya karena dirinya yang kadang suka kurang bersyukur dengan apa yang dia miliki. Hingga Sandra bertekad suatu hari nanti dia akan membahagiakan kedua orangtuanya, membuatnya bangga dan mengubah jalan hidupnya menjadi lebih baik dari saat ini.
Tiba tiba suara ketukan di pintu membuat khayalannya terbang menjauh dari lamunannya.
tok tok tok "Sandra..... ibu sudah pulang nak..." kata ibu Lastri memberi tahu anaknya.
"Ibu sudah pulang ? kalau begitu ibu mandi dulu ya ,tadi Sandra juga sudah menyiapkan makan siang di dapur Bu" ucap Sandra sembari membuka pintu dan melihat ibunya yang tersenyum kepada nya.
"Kau sudah makan ?" tanya Bu Lastri
"Belum Bu, nanti kita makan bersama ya,?" pinta Sarah
" Baik nak, kalau begitu ibu mandi dulu,kamu tunggulah di dapur" Balas Bu Lastri
Sandra segera ke dapur dan membuatkan teh manis untuk ibunya sembari menunggu ibunya datang.
Sebenarnya semenjak lulus SMA sebulan lalu Sandra ingin menggantikan ibunya berjualan sayur keliling,namun ibu Lastri melarang nya dan menyuruh Sandra mengurus rumah dulu selagi belum mendapatkan pekerjaan.
Ya .... setelah lulus SMA dan tidak bisa melanjutkan kuliah Sandra berniat untuk bekerja untuk meringankan beban kedua orangtuanya. Beberapa lamaran pekerjaan sudah dia coba masukkan ke beberapa toko atau pabrik ,tapi sampai sekarang satupun belum ada yang menghubunginya.Sandra maklum karena disaat sekarang ini mencari pekerjaan tidaklah mudah terlebih hanya lulusan SMA sepertinya.
Tak lama kemudian Bu Lastri masuk ke dapur dan melihat putrinya sudah menyiapkan makan siang dan teh untuknya.
"Makanlah Bu,Sandra sudah menyisihkan sebagian lauk untuk bapak" Ucap Sandra.
"Iya sayang ... " Bu Lastri pun mulai memakan masakan putrinya dengan lahap karena memang beliau sudah sangat lapar.
Sandra memakan makanannya sambil menatap ibunya yang lahap sekali.
"Kasihan ibuk,pasti sangat lapar dan letih"batin Sandra
"Ibu, bagaimana jika besok Sandra saja yang berkeliling berjualan sayur ?" bujuk Sandra
"Tidak usah nak, kamu fokus saja mencari pekerjaan yang lebih layak buat kamu, ibu tidak mau kamu seperti ibu,setidaknya meski bapak dan ibu tidak bisa membuat masa depan yang cerah untukmu, tapi ibu ingin sekali melihatmu hidup lebih baik dari kami, orangtuamu" kata Bu Lastri sambil memegang lembut tangan putrinya.
" Tapi Bu...."
" Hisshh sudah-sudah, ibu tidak ingin setiap hari kamu kepanasan,kamu kan anak gadis, nanti kulit kamu gosong lho ,mulai sekarang cobalah merawat diri,kamu gak mau punya pacar kaya teman temanmu" Goda ibunya..
"Gak papa bu, Sandra seriusan,,,Sandra gak takut panas,, kulit Sandra emang sudah dari sananya begini... dan lagi bu,ibu.... Sandra juga gak mau punya pacar kalau belum bisa membahagiakan bapak sama ibu..." Ucap Sandra dengan polosnya.
"Tidak nak,ibuk tidak ingin kamu seperti ibu, bapak ibu sudah merasa bersalah karena tidak mampu menyekolahkan kamu hingga ke perguruan tinggi, padahal ibu tau kamu menyimpan keinginan besar itu sejak lama. Semua cita-cita yang telah lama kamu impikan, akan bisa tercapai jika kamu sekolah yang tinggi, bapak dan ibu tidak ingin membuatmu lebih bersedih lagi" kali ini Bu Lastri menghentikan makannya dan menatap putrinya lekat lekat.
"Ibu, jangan bilang seperti itu, kenapa Sandra bersedih bu ? Bapak ibu telah melakukan dan memberikan yang terbaik untuk Sandra." Elak Sandra.
Dadanya tiba-tiba merasa sesak, dia tau dia punya impian , dia tau kalau dia kecewa tidak bisa melanjutkan sekolahnya,tapi dia jg tidak bisa menyalahkan kedua orangtuanya dan menjadi anak yang durhaka karenanya. Sandra bertekad setelah bekerja dia akan mengumpulkan sebagian uangnya untuk kuliah dan sebagian lagi untuk kedua orang tuanya. Tak ada yang tak mungkin, untuk itu untuk saat ini dia ingin membantu kedua orangtuanya dulu.
Bu Lastri tau Sandra ingin sekali menjadi pelukis , beliau tau sekali jika putrinya ingin suatu hari nanti bisa sukses dan bisa memamerkan semua hasil karyanya di sebuah galeri lukis miliknya sendiri.Tapi beliau sedih. dia dan suaminya tak mampu membantu putrinya mewujudkan impiannya itu.
"Ibu,,,,,,,ib ibbu ....," Sandra ingin melanjutkan kata-katanya namun dia terkejut karena ibunya tiba-tiba sangat pucat dan berkeringat dingin. Sandra segera menghampiri ibunya berniat membantu ibunya berdiri.
"Ibuu kenapa,ibu sakit ?" ucap Sandra panik.
"Ibu tidak kenapa kenapa nak,ibu hanya sedikit pusing" timpal ibunya.
Bu Lastri segera bangkit hendak ke kamar namun pandangannya kabur , tiba-tiba saja beliau terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Sandra pun panik dan berusaha mengangkat ibunya ke kamar, tapi sia sia saja ....,, tubuh ibunya begitu berat untuk Sandra yang bertubuh lencir. Sandra berteriak minta tolong dan keluar rumah mencari pertolongan.Tetanggapun datang mendengar ada yang berteriak, selanjutnya mereka menolong Sandra mengangkat tubuh ibunya ke dalam kamar. Mereka bertanya apa yang terjadi kepada Ibu Lastri ,dengan sesenggukan Sandra hanya menggeleng karena dia juga tidak tau kenapa ibunya bisa pingsan setelah makan, karena tadi ibunya terlihat baik baik saja. Mereka bingung harus berbuat apa, segala upaya sudah mereka lakukan agar Bu Lastri siuman namun sia-sia, perempuan paruh baya itu tak kunjung sadar juga.
Kemudian Sandra menitipkan ibunya pada Bibi Nani yang rumahnya bersebelahan dengan rumahnya.Dipikiran Sandra saat ini hanya mencari ayahnya, beliau harus tau keadaan istrinya.Karna Pak Imam tidak punya ponsel dan tidak tau cara memakai ponsel Sandra terpaksa harus mencarinya.
"Bi,, Sandra titip ibu dulu,Sandra mau mencari bapak sebentar.." Sandra bicara lirih kepada wanita disampingnya yang tak lain ialah Bi Nani
" Baiklah San, cepat cari bapak mu, biar ibumu kami yang jaga.." tutur wanita itu.
Sandra mengangguk dan segera ke teras mengambil motor yang sedari tadi terparkir disitu,tujuan utamanya adalah pasar yang berjarak kurang lebih tiga kilometer dari rumahnya, karena biasanya bapaknya mangkal didepan pasar tradisional itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Berbieliza
aku udah mampir
2023-05-18
0
♡ ECHI ♡
aku mampir ka jangan lupa mampir juga ya di karya ku 😊
2022-09-02
1