Matahari begitu terik, panas menyengat Sandra rasakan begitu keluar dari rumahnya. Karena terburu buru Sandra langsung mengendarai sepeda motor miliknya tanpa menggunakan helm. Dia bergegas menuju pasar dimana bapaknya biasa mangkal.Pikiran Sandra sangat kacau, dia takut sesuatu terjadi kepada ibunya, namun dia juga takut jika bapaknya tau istrinya jatuh pingsan penyakit bapaknya akan kambuh,padahal baru dua minggu kemarin bapaknya keluar dari rumah sakit.
Pak Imam sudah lebih dari sepuluh tahun terakhir mengidap penyakit paru-paru kronis,jika kambuh beliau sering sakit di bagian dada dan sulit bernafas serta batuk tiada henti yang kadang mengeluarkan bercak darah. Namun mau tidak mau Sandra harus memberitahu keadaan ibunya,
Sandra begitu takut dan bingung , dia mencoba lewat di gang sepi agar bisa cepat sampai ketempat tujuan, sambil menengok kanan kiri dia dilanda ketakutan yang luar biasa. Karena tidak fokus dan tidak berhati-hati ban motor Sandra tidak sengaja menginjak paku , seketika dia merasakan sepeda motor nya oleng, dia pun menghentikan laju sepeda motor itu dan berhenti mendadak.
"Sial..." umpat Sandra, dia berfikir keras bagaimana sekarang agar dia bisa segera menemui bapaknya, tidak mungkin dia mencari bapaknya dengan mendorong sepeda motor itu.
Sandra menoleh dan melihat ada bengkel diujung gang ... senyum nya pun mengembang ,dia hanya perlu mendorong motor itu ke bengkel dan melanjutkan tujuannya mencari sang bapak.
Dengan tertatih,dibawah terik matahari Sandra mendorong sepeda motor miliknya,sesampai di bengkel Sandra menghentikan jalannya dan memarkirkannya disamping motor yang sedang dibetulkan.Sambil terengah-engah Sandra berusaha mengatur nafasnya dulu,, setelah dirasa bisa bernafas normal Sandra meminta tolong kepada pemilik bengkel untuk membetulkan ban sepeda motor miliknya .
" Pak, tolong dong,ban motor saya bocor, tadi tidak sengaja menginjak paku. " pinta Sandra dengan polosnya
Pemilik bengkel itupun memandang ban motor milik Sandra
"Baik dek,tapi antri ya,, ? Masih tiga ban motor lagi yang perlu saya tambal" jawab pemilik bengkel itu.
Sandra pun mengerutkan keningnya dan melihat tiga motor berjajar rapi di depan motor miliknya.
"Bagaimana ini ?? bisa bisa lama sekali ini,terus bagaimana dengan ibu ? " batin Sandra.
Dengan berat hati Sandra mengiyakan pemilik bengkel itu.
"Oke deh pak,tapi saya titip dulu ya ,nanti saya kembali lagi kesini." Ujar Sandra.
Karena tidak mungkin Sandra menunggu,dia harus segera menemui bapaknya,dia berniat berjalan kaki karena jarak dengan pasar sudah tidak terlalu jauh.
Setelah meninggalkan bengkel itu Sandra bergegas ke arah pasar,pikirannya kembali gundah ,, bayangan wajah ibunya yang pucat berkelebat di kepalanya ,, Sandra menggelengkan kepalanya...
"Hissshhh,, tidak,aku tidak ingin terjadi apa-apa pada ibu,ini gara gara aq suka berkhayal yang berlebihan dan juga sering melihat sinetron,, ibu pasti baik baik saja." Umpat Sandra sambil berlalu menuju keramaian di jalan raya.
Dari seberang jalan Sandra melihat bapak-bapak paruh baya sedang berjalan cepat berusaha segera dapat menyebrangi jalan raya didepannya, di belakangnya terlihat tiga orang laki laki mencurigakan mengikuti bapak itu , mereka juga terlihat tergesa-gesa. Bapak itu panik dan menyebrang begitu saja tanpa menoleh kanan kiri, Sandra yang memperhatikan bapak itu dari kejauhan berusaha berteriak melarang bapak itu menyeberang ,namun bapak tersebut tidak mendengar teriakannya,seketika itu juga Sandra menoleh kanan kiri dan berlari kearah bapak itu. Sandra mendorong tubuh tua itu namun naas dirinya malah hampir tertabrak mobil yang tiba-tiba melaju dengan cepat.
Tiiin ......tin ........ tiiiinnnnnnnnn .......!!!!!!!
Suara klakson mobil terdengar jelas dan sangat keras..
Untung saja pemilik mobil itu mengerem mobil disaat yang tepat sehingga Sandra hanya terkejut dan jatuh tersungkur dipinggir jalan ... Pemilik mobil itu mengeluarkan kepala dari pintu kaca mobilnya sembari mengumpat dan marah- marah kepada Sandra kemudian melajukan kembali mobilnya karena suara klakson mobil dibelakangnya. Hampir saja terjadi kemacetan di sana,untung saja pengemudi tadi segera melajukan mobilnya.
Sandra yang kaget tak menghiraukan makian pengemudi tadi, dia melirik ke arah bapak tua yang tadi dia dorong, bapak itu sudah berdiri sambil memegang tas kerja berwarna hitam,bapak itu menatap dirinya, dia tak kalah terkejutnya dari Sandra, Sandra juga melihat tiga laki laki yang mengikuti bapak itu sudah lari menjauh,mungkin takut karena tadi ada keramaian mendadak.
Bapak itu mendekat ke arah Sandra dan membantu Sandra bangun.
"Kau tidak apa-apa nak ? Adakah yang terluka ?" tanya bapak itu.
"Auuuhhh ," Sandra meringis kesakitan saat bangun, sepertinya kakinya terkilir .
"Ahhhh ti ....,, tidak apa-apa pak ! Bapak sendiri bagaimana ? Maafkan saya tadi mendorong bapak dengan kasar..." Kata sandra sambil menahan sakit yang ia rasakan.
"Bapak baik-baik saja nak,tapi sepertinya tidak dengan kamu." Ujar bapak itu.
"Tidak pak,saya baik baik saja ,hanya sedikit sakit saja kaki saya, tapi sungguh tidak apa," Sandra berbohong.. sebetulnya kakinya sangat sakit namun dia tidak ingin merepotkan orang lain.
"Siapa namamu nak, dan dimana rumahmu ? " biar bapak panggil taxi Dan antarkan kamu sampai ke rumah"
lanjut bapak itu.
"Tidak usah pak,saya sedang ada perlu. Maaf saya terburu- buru ." Sandra bersikeras menolak bantuan bapak itu.
Dia berusaha berjalan namun kaki kanannya begitu sakit digerakkan..
bapak itu menatap nya dengan iba,ia merasa bersalah kepada gadis itu... tapi mungkin gadis itu takut dia akan berbuat jahat sehingga menolak bantuannya.
"Tunggu sebentar nak..."
Sandra menoleh ke bapak tua itu, dilihatnya orang tua itu membuka tas hitam yang sedari tadi di pegang erat-erat. diambilnya satu gepok uang lembaran seratus ribuan dari dalam tas itu.kemudian orang tua itu menyodorkannya kepada Sandra... Sandra yang sedari tadi meringis menahan sakit bingung , dia terbengong melihat uang itu.Dia blm pernah melihat uang sebanyak itu..
"Ambil ini nak, pakai untuk berobat , kakimu terluka karena menolongku, ambil uang ini,anggap saja ini sebagai wujud terimakasih bapak karena kamu sudah menolong bapak" Ucap bapak itu.
Tapi dengan cepat Sandra menolak pemberian bapak tua itu. dia ikhlas membantu orang tua tersebut dan tidak mengharapkan imbalan apapun,terlebih ini juga dipinggir jalan raya ,Sandra takut ada orang yang mengenalnya dan mengira yang tidak tidak jika dia menerima uang dari laki-laki asing yang sudah berumur pula.
"Bapak saya ikhlas membantu anda,dan saya senang anda baik baik saja, tapi maaf saya tidak bisa menerima itu," Tolak Sandra dengan lembut meski sedari tadi ia kram dan menahan nyeri di kaki kanannya.
Tiba tiba suara sepeda motor berhenti di depan mereka, lalu sang pemilik sepeda motor itu berteriak...
"Sandra, ngapain kamu disini ???!! " Dari tadi aku mencari mu, bapak kamu tadi sudah pulang, sekarang sedang di puskesmas bersama ibumu ! " seru gadis itu dengan suara cempreng.
" Nurul,, !? syukurlah.." ucap Sandra,dia lega karena pemilik suara cempreng itu Nurul sahabatnya,anak dari Bibi Nani,dan dia bersyukur bapak nya sudah pulang dan ibunya sudah dibawa berobat.Akhirnya ada alasan juga bagi Sandra untuk pergi meninggalkan bapak tua itu.
" Tolong antar aku pulang , sepeda motor ku ada di bengkel,tadi bocor, nanti aku ceritakan di rumah saja, Sandra menyeret kaki kanannya,sebelumnya dia berpamitan dulu kepada bapak tua tadi.
"Kenapa kakimu ?" Nurul sahabatnya memperhatikan kaki Sandra yang diseret dengan raut muka kesakitan.
"Nanti di rumah aku ceritakan " timpalnya kembali. Dia tidak sabar ingin sampai dirumah dan mengetahui keadaan ibunya sekarang, dia masih mengkhawatirkan keadaan ibunya.Dari situlah awal mula kejadian tak terduga yang bakal mengubah seluruh kisah hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments