Menikah Dengan Anak Mami
Aku Rio Dewangga Saputra,usia 25 tahun.Biasa disapa dengan Dewa.
Seperti biasa sebelum berangkat bekerja sebelum jam dinding menunjukkan pukul 06:00 pagi,aku sudah terbiasa terbangun pukul 03:00 dini hari untuk mengerjakan ibadah sunah sepertiga malam ku.Aku sudah terbiasa mengerjakan nya dari aku duduk di kelas 5 SD.
"Bismillahirohmannirohim... Astagfirullah hal adzim... Astagfirullah hal adzim... Astagfirullah hal adzim... Ya Allah... Ya Tuhan ku,hamba datang disepertiga malam ini untuk memohon ampunan mu.Atas dari segala dosa-dosa yang hamba perbuat baik sengaja maupun tidak disengaja.Alhamdulillah.. Atas nikmat rezeki yang berlimpah ruah yang engkau berikan kepada hamba sehingga hamba merasakan kenikmatan yang cukup.Sehat-sehat kanlah badan ini ampuni lah dosa-dosa kedua orang tua hamba semoga mereka Husnul khotimah.Aamiin."
Aku anak yatim piatu.Kedua orang tua ku sudah meninggal ketika aku masih duduk di kelas 6 SD.
Aku diantar oleh pak RT ke panti asuhan dan dititipkan disana karena aku tidak memiliki keluarga lagi dikampung.Baik keluarga dari ibu maupun keluarga dari Bapak.
Hmmmmm... Menyedihkan sekali hidup ku.😭😭😭😭
Setelah lepas dari panti asuhan,aku meminta izin kepada Ustad dan Umi selaku pemilik panti asuhan untuk pergi merantau ke kota.
Hingga kaki ku berpijak di kota ini.Kota yang dikenal dengan kota yang sibuk dan dengan biaya hidup yang konon mahal.
Kalimantan.....
Hidup sebagai anak kos memang dituntut harus serba hemat.
Pukul 06:00 pagi aku sudah mulai memasak nasi dengan lauk pauk seadanya.Nasi goreng mawut dengan lauk ayam suwir🤗🤗 adalah menu hemat.
Setelah selesai memasak dan sarapan,aku mulai memanasi mesin motor bebek jadul berwarna biru.
Tok.... Tok... Tok...
"Assalamualaikum....."
"Waalaikum salam..."Jawab ku dari dalam rumah ketika ku mendengar ada suara seorang perempuan yang mengetuk pintu dan mengucap salam.
Ceklek,
"Rika....??"Kataku sembari mengulas senyum.
"Kak Dewa,Rika tadi masak lebih.Ini Rika bagi untuk kak Dewa."Ucap Rika sembari memberiku 1 kotak nasi.
"Terimakasih Rika.Seharus nya kamu enggak perlu repot-repot seperti ini."Kataku sembari menerima nasi kotak dari Rika.
Rika adalah anak gadis kedua dari pemilik kontrakan yang aku tempatin.
Dia adalah gadis yang solehah kalau menurut ku.
Aktivitas sehari-hariannya adalah membantu kedua orang tuanya di toko grosir sembako yang berada di pasar.
Aku pun mulai berangkat menuju ke kantor dengan motor jadul ku yang berwarna biru.25 menit ku perjalanan ku tempuh dan sampai di kantor tepat pukul 07:55.
"Selamat pagi.... "Sapa ku kepada teman-teman kantor.
"Pagi.... "Jawab teman-teman bersamaan.
Aku melepas tas selempang ku dan mulai duduk di kursi kerja ku.
Ku menyalakan komputer ku dan kulanjutkan mengetik PO yang kemarin tertunda.
"Dewa...."
Teman ku Panji memanggil.
"Ada apa Jul?"Tanya ku yang fokus kepada layar monitor.
"Di panggil bos sekarang!"Jawab Panji.
"Boss....??"Tanyaku mengkerutkan kening sambil menatap Panji.
"Aduhh... Ada apa ya Jul?"Kataku yang sedikit nervous.
Panji hanya menggendikan kedua bahunya terus melangkah kan kaki menuju ke lantai dua.
Dewa pun menutup komputer nya dan berjalan menuju ke lantai 2 untuk menemui atasan nya.
Ruang .....CEO....
Tertulis didepan pintu dengan jelas.
Huft.....
Aku mencoba menarik nafas dan melepaskan lagi agar tidak nervous ketika di hadapan boss.
Tok.... Tok.... Tok....
Ceklek,
Aku pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan CEO itu.
"Selamat pagi..."Sapaku kepada boss yang duduk dikursi kebesarannya yang memunggungi ku.
Lama sekali boss itu tidak menjawab sapaan ku.
Aku terkejut ketika dia memutar kursi nya dan menatap ku yang berdiri di ujung pintu.
"Selamat pagi silahkan masuk!"Suruh si boss perempuan dengan nada tegas sembari menyender kan punggung dikursi.
Casandra Liem,
Adalah anak pertama dari Tony Bagaskara Liem.Pemilik perusahaan minyak sawit tempat ku bekerja.
Aku pun berjalan maju sedikit di dekat kursi.
"Duduk!"Titah nya.
Dan aku duduk di kursi sesuai Titah nya.
"Saya minta laporan PO kemarin yang sudah diberikan oleh manager."Ucap Sandra sapaan hari-hari nya sambil tangan menagih.
Deg....
"Mampus....."Batinku terkaget.
"Kenapa diem?"Tanya Bu bos dengan nada ketus.
Aku pun meneguk Saliva ku.
"Mmmmphh... Mohon maaf Bu."
"Bu...?"Tanya Sandra dengan kesal ketus.
Aku yang ditatap nya dengan tatapan tajam ketus seketika menabok mulut ku sendiri.
"Nona!"Tambah Sandra sembari membelalakan kedua mata serta menyandarkan punggung dan melipat kedua tangan di dada.
"I... Iya nona.Maaf!"Ucap ku dengan nada gemetar.
"File nya mana?"Tanya nya lagi.
"Maaf nona,file nya masih saya kerjakan.Setelah saya kerjakan nanti saya akan beri...."
Brakkkkkkk
Bu boss Casandra yang menggebar meja kerja dan berdiri dari duduk nya menatap tajam ke arah ku.
"Apa yang anda kerjakan dari kemarin?Anda tau enggak.Di site sana atau lebih jelas nya di dalam hutan sana semua pekerja sedang menunggu bahan-bahan pokok dari kantor pusat.Dan anda tau lokasi mereka itu sangat jauh dari lokasi kota kantor pusat kita.Seharus nya laporan itu sudah ada di meja ini dari kemarin lusa dan hari ini sudah ada proses delivery bahan-bahan pokok itu."Ucap Bu bos Casandra yang marah sembari memijit ujung pelipis nya.
"Nona,sebelum nya saya minta maaf sebesar-besar nya kepada nona atas kinerja saya yang k..."
"Saya mau melihat laporan anda sekarang.Jadi selesai ataupun belum selesai tolong di ambil dan bawa kemari."Potong Bu Bos Casandra.
"Baik nona.Saya izin permisi dulu untuk mengambil file nya."Pamit ku seraya berdiri.
Bu bos ku hanya terdiam sendekap dan memalingkan wajah nya tanpa melihat ku keluar dari ruangan nya.
Huft.....
Aku menghela nafas sembari mengusap dada.Sebelum menuruni anakan tangga.
"Kenapa kamu Wa?Seperti melihat setan di ruangan pak Tony?"Tanya temanku yang bernyawa Tiwi.
"Bukan setan lagi Tiwi."Jawab ku dengan nafas tersengal-sengal.
"Lalu....?"Tanya Tiwi yang kepo dengan kalimat ku.
"Bidadari!"Jawab ku mengulas senyum.
"Up saja lah.Situ bukan level nya.Dia sudah ada yang punya."Kata Tiwi yang mengolok ku.
"Yah... Tiwi.. Kamu mematahkan semangat ku."Candaku sembari berjalan menuruni anakan tangga dan meninggalkan Tiwi di lantai 2.
Casandra Liem,
Memang CEO yang cantik berkulit putih.Memiliki kedua mata sipit dan lesung pipi.Semakin menambah cantik kalau dia mengulas senyum nya.
Aku pun memukul kepalaku dan menggeleng-gelengkan kepala saat tersadar memikirkan Casandra Liem.
Fokus Dewa!!
Bersambung.....
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
JUNALAH SLOWW
wah ceritanya bagus sekali mbak
2024-04-21
1
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken dan mampir ya, Mbak... ☺
2023-07-29
1