Casandra Liem,
Memang CEO yang cantik berkulit putih.Memiliki kedua mata sipit dan lesung pipi.
Semakin menambah cantik kalau dia sedang mengulas senyum nya.
Aku pun memukul kepalaku dan menggeleng-gelengkan kepala saat tersadar memikirkan Casandra Liem.
Aku kembali ke ruangan kerja ku dan menyiap kan beberapa file yang di minta oleh CEO cantik itu.
"Buseet... Mampus!"Gumam ku menepuk jidat sembari melihat laporan PO ku yang amburadul.
"Bagaimana ini cerita nya,?"Gumamku lagi sembari memandangi file PO yang belum selesai aku kerjakan.
Pasrah....
Aku pun kembali berjalan menaiki lantai dua menuju ruangan nona Casandra Liem,
Tok.... Tok....
"Masuk....."
Aku mulai memasuki ruangan CEO itu setelah nona Sandra menyuruh masuk.
"Nona,ini file PO yang nona minta."Kata ku dan menaruh file PO itu di meja nya.
"Ok."Jawab nya sembari fokus di layar komputer.
Aku masih berdiri terdiam terpaku sembari kedua mata ku menelisik seluruh ruangan Pak Tony,ayah dari nona Sandra.
Sreekkk
Suara lembaran file yang dibuka dan di baca oleh nona Sandra.
Preekkk
Dia pun membanting file PO dengan nyaring.
"File apa ini?"Tanya dengan nada penuh amarah.
"Em..... Em...."Aku hanya bisa menggaruk-garuk tengkuk yang tidak gatal.
"Cep... Cep... Cep...."Kata nya seraya berdiri dan melipat kedua tangan di dada.
"Anda kerja disini di bayar.Bukan untuk main-main."
"Em... Maaf nona sebelum nya kalau saya be...."Kataku terpotong karena ada suara pintu yang membuka.
"Sandra...."
"Papi.....?"Kata Sandra.
"Oh,Dewa...?"Sapa Pak Tony dengan sopan dan aku pun mengangguk dan senyum tipis.
"Ada apa Sandra dengan Dewa?"Tanya pak Tony kepada anak nya nona Sandra sembari duduk di kursi kebesarannya.
"Pi,Sandra tadi dapat laporan dari bagian gudang kalau stok bahan baku di site sudah menipis.Pak Jimmy kemarin sore sudah menitipkan beberapa note tentang apa saja yang diperlukan kepada dia."Cerita nona Sandra sembari menunjuk ke arah wajah ku.
"Tapi mengapa sampai sekarang file PO nya belum di kerjakan sama dia?Seharus nya pagi ini tinggal pen delivery an bahan baku itu."Cerita nona Sandra dengan nada kesal.
Pak Tony hanya manggut-manggut kan kepalanya.
"Pi,.... Ayo dong speak up!Jangan diem saja."Gerutu nona Sandra yang kesal kepada Papi nya.
Aku hanya berdiri terdiam memperhatikan anak dan bos besar yang beradu argument.
"By the way... Gemes juga kalau anak si bos itu ngomel😜"Batin ku.
"Dewa...."Panggil bos besar kepadaku.
"I-iya pak."Kataku seraya menunduk dan sedikit maju ke arah meja pak Tony.
"Dewa,tolong kamu lanjutkan ya.Pukul 10 pagi File PO itu sudah harus siap di meja Sandra.Dan pukul 11 nanti kamu harus memastikan barang-barang yang sudah di note oleh pak Jimmy terdelivery semua."Kata bos besar yang kalem.
"Siap pak!"Jawab ku dengan tegas.
"Sudah clear,Dewa silahkan di lanjutkan diruangan kerja kamu."Ujar bos Tony sembari mengembalikan file PO yang belum selesai.
Ekspresi Casandra Liem menunjukan ekspresi sangat kesal kepada Papi nya.Kemungkinan dia berpikir karena bos besar yang lebih membelaku dari pada dirinya.
"Pi.... Kok jawaban papi sesimple begitu dengan dia?."
"Dewa,Sandra namanya."Sahut pak Tony.
"Ya papi harus jawab bagaimana lagi Casandra Liem?Itu kan memang tugas dia yang terpending gara-gara papi."
"Gara-gara papi?Maksud papi apa?"Tanya Sandra dengan tatapan menyelidik nya.
"Kemarin siang tiba-tiba dada papi sesak sebelum kamu dan Mamy pulang dari Surabaya.Kebetulan ada Dewa saat akan memeriksa laporan singkat cerita nya Dewa yang menolong papi.Dan Dewa menungguin papi hingga senja."
Casandra Liem mulai mengerutkan keningnya.
"Ya meskipun begitu,seharus nya dia tetap kooperatif dong bertanggung jawab dengan menggantinya lembur."Sela Sandra.
"Astaga Sandra.... Kamu ada dendam apa sih sama Dewa?Masih untung papi kamu ini ada yang menolong.Coba kalau Dewa waktu itu tidak datang keruangan ini,mungkin detik ini juga rumah papi sudah banyak yang melayat!"Kata pak Tony menaikan intonasi nya.
"Pi!"Pekik Sandra.
"Papi kok sebegitunya membelain dia."Kata Sandra yang kesal.
"Bukan membela Sandra,papi hanya bercerita tentang Dewa kenapa dia terlambat membuat laporan PO nya.Agar kamu paham.
Nak,janganlah kita hitung-hitungan dengan tenaga orang."
"CK,"
Sandra yang berdecih kesal lebih memilih untuk merapikan barang-barang nya dan memasukan kedalam tas tenteng nya.
"Mau kemana?"Tanya pak Tony.
"Mau pulang.Bt,dikantor kalau ada papi."Jawab Sandra sambil mengerucutkan bibir kedepan.
"Ini masih jam kantor.!"
"Jangan bilang kamu mau bertemu dengan Daniel.Laki-laki pengangguran enggak benar itu."
"Pi.....??"
"Stop dech papi menjelek-jelek kan Daniel.Saat ini dia sedang mati-matian dalam berjuang mencari kerjaan kesana kemari."Bela Sandra.
"Terus...?Mana hasil nya?"Tanya pak Tony sembari mengangkat kedua tangan nya.
"Nihil...."Jawab pak Tony lagi.
"Sudah lah Sandra.Kamu putus kan laki-laki seperti Daniel itu.Kamu jangan mau dibodohin dengan cinta.Kamu sekolah di LA tapi logika kamu dikalahkan dengan cinta."Kata pak Tony kepada Sandra.
"Itu sudah papi beda nya dicintai dengan orang yang tepat.Segala nya mengalah kan tidak berlogika."Sahut Sandra.
"Kamu yang bodoh!"Tambah Pak Tony.
"Pi....!"Pekik Sandra.
"Sampai kapan pun papi tidak akan pernah mengizinkan kamu untuk menjalin hubungan dengan Daniel."Bentak Pak Tony.
"Papi sudah menjodoh kan kamu dengan orang yang tepat.Orang yang pekerja keras orang yang bis membimbing kamu ke jalan yang benar.Bukan ke jalan yang salah."
Sandra yang mendengar kalau dirinya akan dijodohkan dengan pria lain nampak terkejut.
"Pilihan papi belum tentu tepat buat Sandra Pi.Pilihan Sandra tetap kepada Daniel.Sekuat apa pun papi memisah kan kita,semakin kuat Sandra tidak akan melepas Daniel."Jawab Sandra dengan meninggi.
Brakkkkk
Sandra membanting pintu ruangan CEO dan berjalan menuruni anakan tangga dengan nada amarah dan kesal.
Brukkkkkk
"AW....."
Aku yang dengan tak sengaja menabrak nona Sandra di dekat tangga.
"Nona...."Kata ku dan membantu nona Sandra berdiri.
"Enggak usah sok baik sama gue pergi loe."Katanya dan mendorong tubuh ku.
Dia pun pergi dengan raut wajah kesal dan emosi.
"Ada apa dengan dia?"Aku yang ngebatin sembari melihat punggung belakang nya yang mulai menjauh.
"Are you okey brother!"Kata Panji sembari mengulurkan tangan nya untuk menolongku.
Aku pun beranjak berdiri dari lantai.
"I'm Fine!"
Bersambung........
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Hy.. Kakak jangan lupa subscribe ya.
Like dan koment nya 😉 terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments