Bab 2 # Marah

Casandra Liem,

Memang CEO yang cantik berkulit putih.Memiliki kedua mata sipit dan lesung pipi.

Semakin menambah cantik kalau dia sedang mengulas senyum nya.

Aku pun memukul kepalaku dan menggeleng-gelengkan kepala saat tersadar memikirkan Casandra Liem.

Aku kembali ke ruangan kerja ku dan menyiap kan beberapa file yang di minta oleh CEO cantik itu.

"Buseet... Mampus!"Gumam ku menepuk jidat sembari melihat laporan PO ku yang amburadul.

"Bagaimana ini cerita nya,?"Gumamku lagi sembari memandangi file PO yang belum selesai aku kerjakan.

Pasrah....

Aku pun kembali berjalan menaiki lantai dua menuju ruangan nona Casandra Liem,

Tok.... Tok....

"Masuk....."

Aku mulai memasuki ruangan CEO itu setelah nona Sandra menyuruh masuk.

"Nona,ini file PO yang nona minta."Kata ku dan menaruh file PO itu di meja nya.

"Ok."Jawab nya sembari fokus di layar komputer.

Aku masih berdiri terdiam terpaku sembari kedua mata ku menelisik seluruh ruangan Pak Tony,ayah dari nona Sandra.

Sreekkk

Suara lembaran file yang dibuka dan di baca oleh nona Sandra.

Preekkk

Dia pun membanting file PO dengan nyaring.

"File apa ini?"Tanya dengan nada penuh amarah.

"Em..... Em...."Aku hanya bisa menggaruk-garuk tengkuk yang tidak gatal.

"Cep... Cep... Cep...."Kata nya seraya berdiri dan melipat kedua tangan di dada.

"Anda kerja disini di bayar.Bukan untuk main-main."

"Em... Maaf nona sebelum nya kalau saya be...."Kataku terpotong karena ada suara pintu yang membuka.

"Sandra...."

"Papi.....?"Kata Sandra.

"Oh,Dewa...?"Sapa Pak Tony dengan sopan dan aku pun mengangguk dan senyum tipis.

"Ada apa Sandra dengan Dewa?"Tanya pak Tony kepada anak nya nona Sandra sembari duduk di kursi kebesarannya.

"Pi,Sandra tadi dapat laporan dari bagian gudang kalau stok bahan baku di site sudah menipis.Pak Jimmy kemarin sore sudah menitipkan beberapa note tentang apa saja yang diperlukan kepada dia."Cerita nona Sandra sembari menunjuk ke arah wajah ku.

"Tapi mengapa sampai sekarang file PO nya belum di kerjakan sama dia?Seharus nya pagi ini tinggal pen delivery an bahan baku itu."Cerita nona Sandra dengan nada kesal.

Pak Tony hanya manggut-manggut kan kepalanya.

"Pi,.... Ayo dong speak up!Jangan diem saja."Gerutu nona Sandra yang kesal kepada Papi nya.

Aku hanya berdiri terdiam memperhatikan anak dan bos besar yang beradu argument.

"By the way... Gemes juga kalau anak si bos itu ngomel😜"Batin ku.

"Dewa...."Panggil bos besar kepadaku.

"I-iya pak."Kataku seraya menunduk dan sedikit maju ke arah meja pak Tony.

"Dewa,tolong kamu lanjutkan ya.Pukul 10 pagi File PO itu sudah harus siap di meja Sandra.Dan pukul 11 nanti kamu harus memastikan barang-barang yang sudah di note oleh pak Jimmy terdelivery semua."Kata bos besar yang kalem.

"Siap pak!"Jawab ku dengan tegas.

"Sudah clear,Dewa silahkan di lanjutkan diruangan kerja kamu."Ujar bos Tony sembari mengembalikan file PO yang belum selesai.

Ekspresi Casandra Liem menunjukan ekspresi sangat kesal kepada Papi nya.Kemungkinan dia berpikir karena bos besar yang lebih membelaku dari pada dirinya.

"Pi.... Kok jawaban papi sesimple begitu dengan dia?."

"Dewa,Sandra namanya."Sahut pak Tony.

"Ya papi harus jawab bagaimana lagi Casandra Liem?Itu kan memang tugas dia yang terpending gara-gara papi."

"Gara-gara papi?Maksud papi apa?"Tanya Sandra dengan tatapan menyelidik nya.

"Kemarin siang tiba-tiba dada papi sesak sebelum kamu dan Mamy pulang dari Surabaya.Kebetulan ada Dewa saat akan memeriksa laporan singkat cerita nya Dewa yang menolong papi.Dan Dewa menungguin papi hingga senja."

Casandra Liem mulai mengerutkan keningnya.

"Ya meskipun begitu,seharus nya dia tetap kooperatif dong bertanggung jawab dengan menggantinya lembur."Sela Sandra.

"Astaga Sandra.... Kamu ada dendam apa sih sama Dewa?Masih untung papi kamu ini ada yang menolong.Coba kalau Dewa waktu itu tidak datang keruangan ini,mungkin detik ini juga rumah papi sudah banyak yang melayat!"Kata pak Tony menaikan intonasi nya.

"Pi!"Pekik Sandra.

"Papi kok sebegitunya membelain dia."Kata Sandra yang kesal.

"Bukan membela Sandra,papi hanya bercerita tentang Dewa kenapa dia terlambat membuat laporan PO nya.Agar kamu paham.

Nak,janganlah kita hitung-hitungan dengan tenaga orang."

"CK,"

Sandra yang berdecih kesal lebih memilih untuk merapikan barang-barang nya dan memasukan kedalam tas tenteng nya.

"Mau kemana?"Tanya pak Tony.

"Mau pulang.Bt,dikantor kalau ada papi."Jawab Sandra sambil mengerucutkan bibir kedepan.

"Ini masih jam kantor.!"

"Jangan bilang kamu mau bertemu dengan Daniel.Laki-laki pengangguran enggak benar itu."

"Pi.....??"

"Stop dech papi menjelek-jelek kan Daniel.Saat ini dia sedang mati-matian dalam berjuang mencari kerjaan kesana kemari."Bela Sandra.

"Terus...?Mana hasil nya?"Tanya pak Tony sembari mengangkat kedua tangan nya.

"Nihil...."Jawab pak Tony lagi.

"Sudah lah Sandra.Kamu putus kan laki-laki seperti Daniel itu.Kamu jangan mau dibodohin dengan cinta.Kamu sekolah di LA tapi logika kamu dikalahkan dengan cinta."Kata pak Tony kepada Sandra.

"Itu sudah papi beda nya dicintai dengan orang yang tepat.Segala nya mengalah kan tidak berlogika."Sahut Sandra.

"Kamu yang bodoh!"Tambah Pak Tony.

"Pi....!"Pekik Sandra.

"Sampai kapan pun papi tidak akan pernah mengizinkan kamu untuk menjalin hubungan dengan Daniel."Bentak Pak Tony.

"Papi sudah menjodoh kan kamu dengan orang yang tepat.Orang yang pekerja keras orang yang bis membimbing kamu ke jalan yang benar.Bukan ke jalan yang salah."

Sandra yang mendengar kalau dirinya akan dijodohkan dengan pria lain nampak terkejut.

"Pilihan papi belum tentu tepat buat Sandra Pi.Pilihan Sandra tetap kepada Daniel.Sekuat apa pun papi memisah kan kita,semakin kuat Sandra tidak akan melepas Daniel."Jawab Sandra dengan meninggi.

Brakkkkk

Sandra membanting pintu ruangan CEO dan berjalan menuruni anakan tangga dengan nada amarah dan kesal.

Brukkkkkk

"AW....."

Aku yang dengan tak sengaja menabrak nona Sandra di dekat tangga.

"Nona...."Kata ku dan membantu nona Sandra berdiri.

"Enggak usah sok baik sama gue pergi loe."Katanya dan mendorong tubuh ku.

Dia pun pergi dengan raut wajah kesal dan emosi.

"Ada apa dengan dia?"Aku yang ngebatin sembari melihat punggung belakang nya yang mulai menjauh.

"Are you okey brother!"Kata Panji sembari mengulurkan tangan nya untuk menolongku.

Aku pun beranjak berdiri dari lantai.

"I'm Fine!"

Bersambung........

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

Hy.. Kakak jangan lupa subscribe ya.

Like dan koment nya 😉 terimakasih

Episodes
1 Bab 1 # Introduce
2 Bab 2 # Marah
3 Bab 3 # Patah hati
4 Bab 4 # Kabur
5 Bab 5 # Minta dinikah kan
6 Bab 6 # In Sya Allah siap
7 Episode 7 # Tantangan dari mantan
8 Bab 8 # Prepair pengajian
9 Bab 9 # Mendadak menikah
10 Bab 10 # Akad Nikah
11 Bab 11 # Ingin pindah ke kontrak kan
12 Bab 12 # Surat peringatan 1
13 Bab # 13 Mabok
14 Bab 14 # Perkara rantang nasi
15 Bab 15 # Kontrakan baru
16 Bab # 16 Dewa Sakit
17 Bab 17 # Cupang
18 Bab 18 # Ku paksa
19 Bab 19 # Sandra yang mengomel
20 Bab 20 # Nasi goreng Cinta
21 Bab 21 # Bantuan mami
22 Bab 22 # Liburan berkedok Haneymoon
23 Episode 23 # Setelah malam yang indah
24 Bab 24 # Belum siap
25 Bab 25 # Sandra tersulut emosi
26 Bab 26 # Bertengkar
27 Bab 27 # Curhat dengan mami
28 Bab 28 # Ingin itu
29 Bab 29 # Testpeck
30 Bab 30 # Garis dua
31 Bab 31 # Dewa kecelakaan
32 Bab 32 # Menantu Bos
33 Bab 33 # Mimpi
34 Bab 34 # Menerima takdir
35 Bab 35 # Curetasi
36 Bab 36 # Malas berdebat
37 Bab 37 # Butuh Sendiri
38 Bab 38 # Ikan gabus
39 Bab 39 # Di kantor
40 Bab 40 # Gara-gara kecoa
41 Berat Badan
42 Bab 42 # Agar pasti
43 Bab 43 # Hari Minggu
44 Bab 44 # Ngidam mie goreng
45 Bab 45 # Kecemburuan Sandra
46 Episode 46 # Kecemburuan Sandra
47 Bab # 47 Tiga bulanan
48 Bab 48 # Makan siang
49 Bab 49 # Rencana
50 Bab 50 # Suasana panas Rumah Sakit
51 Bab 51 # Perut nyeri
52 Bab 52 # Bubur
53 Bab 53 # Ketahuan Sandra
54 Bab #54
55 Bab 55 # Keegoisan
56 Bab # 56 Tendangan baby
57 Bab 57 # Hutang
58 Bab 58 # Acara
59 Bab 59 # Tipuan
60 Bab 60 # Daniel bertamu
61 Bab 61 # Kontraksi palsu
62 Bab 62 # Mencari Daniel
63 Bab 63 # Perdebatan
64 Bab 64 # Daniel dan Joenathan
65 Bab 65 # Janji
66 Bab 66 # Prosesi 7 Bulanan Sandra
67 Bab 67 # Daniel masih menolak
68 Bab 68 # Hari Pernikahan Tania
69 Bab 69 # Asam pedas manis bukan asam manis!
70 Bab 70 # Siasat melarikan diri
71 Bab 71 # Rumah Sakit
72 Bab 72 # Mules
73 Bab 73 # Baby Launching
74 Bab 74 # Tabur tuai Daniel
75 Bab # 75 Meninggal Daniel
76 Bab 76 # Chandra Sadewa Liem
77 Bab 77 # Baby blues syndrome
78 Bab 78 # Sepasaran Bayi (Revisi)
79 Bab 79 # Baikan
80 Bab 80 #Tamat
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 # Introduce
2
Bab 2 # Marah
3
Bab 3 # Patah hati
4
Bab 4 # Kabur
5
Bab 5 # Minta dinikah kan
6
Bab 6 # In Sya Allah siap
7
Episode 7 # Tantangan dari mantan
8
Bab 8 # Prepair pengajian
9
Bab 9 # Mendadak menikah
10
Bab 10 # Akad Nikah
11
Bab 11 # Ingin pindah ke kontrak kan
12
Bab 12 # Surat peringatan 1
13
Bab # 13 Mabok
14
Bab 14 # Perkara rantang nasi
15
Bab 15 # Kontrakan baru
16
Bab # 16 Dewa Sakit
17
Bab 17 # Cupang
18
Bab 18 # Ku paksa
19
Bab 19 # Sandra yang mengomel
20
Bab 20 # Nasi goreng Cinta
21
Bab 21 # Bantuan mami
22
Bab 22 # Liburan berkedok Haneymoon
23
Episode 23 # Setelah malam yang indah
24
Bab 24 # Belum siap
25
Bab 25 # Sandra tersulut emosi
26
Bab 26 # Bertengkar
27
Bab 27 # Curhat dengan mami
28
Bab 28 # Ingin itu
29
Bab 29 # Testpeck
30
Bab 30 # Garis dua
31
Bab 31 # Dewa kecelakaan
32
Bab 32 # Menantu Bos
33
Bab 33 # Mimpi
34
Bab 34 # Menerima takdir
35
Bab 35 # Curetasi
36
Bab 36 # Malas berdebat
37
Bab 37 # Butuh Sendiri
38
Bab 38 # Ikan gabus
39
Bab 39 # Di kantor
40
Bab 40 # Gara-gara kecoa
41
Berat Badan
42
Bab 42 # Agar pasti
43
Bab 43 # Hari Minggu
44
Bab 44 # Ngidam mie goreng
45
Bab 45 # Kecemburuan Sandra
46
Episode 46 # Kecemburuan Sandra
47
Bab # 47 Tiga bulanan
48
Bab 48 # Makan siang
49
Bab 49 # Rencana
50
Bab 50 # Suasana panas Rumah Sakit
51
Bab 51 # Perut nyeri
52
Bab 52 # Bubur
53
Bab 53 # Ketahuan Sandra
54
Bab #54
55
Bab 55 # Keegoisan
56
Bab # 56 Tendangan baby
57
Bab 57 # Hutang
58
Bab 58 # Acara
59
Bab 59 # Tipuan
60
Bab 60 # Daniel bertamu
61
Bab 61 # Kontraksi palsu
62
Bab 62 # Mencari Daniel
63
Bab 63 # Perdebatan
64
Bab 64 # Daniel dan Joenathan
65
Bab 65 # Janji
66
Bab 66 # Prosesi 7 Bulanan Sandra
67
Bab 67 # Daniel masih menolak
68
Bab 68 # Hari Pernikahan Tania
69
Bab 69 # Asam pedas manis bukan asam manis!
70
Bab 70 # Siasat melarikan diri
71
Bab 71 # Rumah Sakit
72
Bab 72 # Mules
73
Bab 73 # Baby Launching
74
Bab 74 # Tabur tuai Daniel
75
Bab # 75 Meninggal Daniel
76
Bab 76 # Chandra Sadewa Liem
77
Bab 77 # Baby blues syndrome
78
Bab 78 # Sepasaran Bayi (Revisi)
79
Bab 79 # Baikan
80
Bab 80 #Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!