Sandra mulai masuk kedalam guest house tersebut sembari menggeret koper nya.
Dia melihat kamar Daniel yang berada diujung nampak terbuka sedikit.Sambil mengulas senyum nya dia berjalan menuju ke arah kamar Daniel.
Langkah nya terhenti ketika dia mendengar suara Daniel yang berdialog dengan seorang perempuan.
Sandra yang penasaran mencoba mendekatkan telinga nya ke arah pintu.
"Sabar baby...Gue udah mencoba minta duit sama Sandra.Tapi Sandra enggak mau kasih duit ke gue."
"Loe rayu kek dia biar dia bisa ngasih duit lagi ke loe.Gimana sih Loe?Loe bilang katanya dia bucin sama Loe.Masak minta duit 10 juta saja enggak bisa."Kata cewek itu.
"Loe tau,gue sudah ngancam sampai putusin dia segala agar dia ngasih duit nya tapi tetep enggak mau ngasih.Huft..."Ucap Daniel yang mengacak pinggang nya.
CUP
Cewek itu yang mulai mengecup bibir Daniel.
Daniel yang bertelanjang dada menggendong cewek itu ala baby koala dan direbah kan nya di sofa.
Brakkkkk
Sandra dengan gemuruh hati yang kesal memuncak.Membuka pintu dengan kasar.
"Oh,jadi karena itu alasan Loe mutusin gue."Ucap Sandra kepada Daniel.
Daniel yang melihat Sandra bergegas turun dari tubuh cewek itu dengan terkejut.
"Sandra...??"
Plakkk
"Bajingan!"Umpat nya dan memutar tubuh nya keluar dari kamar Daniel sambil membanting pintu kamar.
Brakkkkk
"Awwww...."Erang Daniel yang kesakitan memegangi pipinya.
Sandra bergegas masuk kedalam mobil taxi online yang sebelum nya sudah dipesan.
"Sesuai titik ya pak."Kata Sandra dan driver Taxi online itu pun mengangguk kan kepala.
Air mata Sandra tiba-tiba turun membasahi pipi nya.Berkali-kali ingatannya terus terbayang dengan kelakuan mantan pacar nya bersama wanita lain.
"Bodoh!"Umpat Sandra kepada dirinya sendiri.
Sandra yang dengan kesal merutuki apa yang selama ini lakukan salah.
Tak terasa mobil taxi online nya sudah sampai di pusat perkantoran milik papi nya.
"Nona sudah sampai..."Ujar driver taxi online itu.
"Ok.Pak,tunggu sebentar pak ya saya masuk kedalam dulu."Ujar Sandra sembari menghapus sisa-sisa air mata nya.
Casandra Liem berjalan memasuki lobby kantor papi nya.
"Selamat pagi nona,"Sapa receptionis yang bertugas itu sembari berdiri.
Casandra yang berwajah datar itu lebih memilih diam dan mengabaikan sapaan dari beberapa karyawan nya.
Dia berjalan dengan langkah nya yang begitu tergesa-gesa menuju ke lantai satu.
Semua karyawan yang melihat nya saling bertatap muka dan menggendikan kedua bahu nya.
Saling bertanya ada apa dengan CEO nya yang sangat dingin itu.
Staff Only!
Ceklek,
Semua mata yang berada di staff procurment itu memandangi Casandra Liem yang membuka pintu staff only.
Kecuali Rio Dewangga Saputra yang fokus dengan menatap layar monitor komputernya.
"Selamat pagi nona Sandra..."Sapa semua karyawan kepada Sandra yang berdiri ditengah-tengah pintu.
Dengan muka datar nya Sandra lebih memilih tidak menjawab sapaan dari karyawannya.
Atensi nya tertuju kepada laki-laki yang sedang fokus menatap layar komputer nya.
Semua ruangan nampak hening tanpa suara.
Dia pun berjalan menghampiri Dewa.
Semua staff nampak saling menyenggol lengan teman nya masing-masing dengan penuh tanda tanya.
Srekkkk
Casandra dengan kesal menghambur file milik Dewa yang berada di meja kerja nya.
"Astagfirullah hal adzim!"Ucap ku beristigfar ketika aku melihat Sandra yang menghambur lembaran-lembaran file di meja kerjaku.
Aku terkejut dan berdiri menatap Sandra yang menatap ku penuh dengan nada amarah nya.
"Loe ikut gue!"Kata Sandra sembari menarik lengan ku.
"Ma... Maaf nona.Ada apa ini?"Tanyaku yang bingung dengan sikap Sandra.
"Gue mau loe ikut gue!"Jawab Sandra dengan nada tinggi nya.
Semua karyawan nampak memperhatikan ku dan Sandra.
Sandra terus-terusan mencoba menarik paksa pergelangan tangan ku untuk ikut dengan nya dan deru nafas yang tersenggal-senggal menandakan dia sedang marah.
"Astagfirullah hal adzim... Nona,nona istigfar dulu."Kata ku kepada nona Sandra.
Srekkkkk
Nona Sandra tetap menarik tangan ku dan dia mengabaikan ucapan ku untuk beristigfar.
Dia menggeret ku menuju ke arah pintu keluar.
"Dewa.....??"Geming panji teman Dewa yang berdiri terdiam kikuk ketika melihat Dewa ditarik tangannya oleh anak bos besar.
"Gawat tu si Dewa ngapain anak nya si bos ya?"Tanya karyawan lain setelah melihat Dewa pergi dengan Sandra.
"Eh,Panjul loe teman karib nya Dewa.By the way kenapa teman loe?"Sahut karyawan lain yang kepo dengan Dewa.
"Hey!Jangankan loe.. Loe... Semua gue yang temen nya saja enggak mengerti apa maksud nya gadis bos itu menarik tangan Dewa."Jawab Panji ketus.
"Kasian tau Dewa.Semoga tidak ada masalah dengan anak nya bos besar!"Sela seorang karyawan lagi.
"Kita doakan yang terbaik baik teman kita ya ok.Sekarang kita fokus kerja jangan gibah,apalagi ghibahin anak bos."
"Tuh... Lihat sudut ruangan ini ada CCTV nya.Jangan sampai bos cut gaji plus fee kita."Seru Panji dan semua mata karyawan tertuju kepada CCTV dan kembali duduk kembali di masing-masing meja kerja nya.
Sementara itu,,
"Masuk.. Kedalam mobil."Titah Sandra kepada ku dan aku pun mulai masuk kedalam mobil taxi online sesuai dengan intruksi nya.
"Jalan pak sesuai dengan titik yang sudah saya share tadi."Ucap Sandra yang duduk dikursi belakang dengan ku.
"Nona...."
Tatapan Casandra Liem sangat tajam kepada ku ketika aku memanggilnya.
"Kita mau kemana?"Tanyaku lagi.
"Bisa enggak loe diem?"Pekik nya kepada ku dengan tatapan tajam nya.
Seketika aku menelan ludahku kasar-kasar.
Tak berapa lama driver taxi online membelokkan mobil nya ke arah perumahan elit yang sebelum nya pernah aku datangi semalam.
"Turun.... "Titah nona Sandra ketika mobil taxi online sudah sampai di rumah pak Tony.
"Ambil koper gue di bagasi itu."Kata nya lagi.
Aku mengambil koper nya dan mengikuti dia berjalan dari belakang yang akan memasuki pintu rumah nya.
Sampai detik ini aku masih bingung dengan isi otak kepala nya Sandra.
"Assalamualaikum...."Sapa ku didepan pintu rumah pak Tony.
"Waalaikum salam...."Jawab nya dari dalam rumah.
"Kakak.... "Seru seorang gadis cewek yang kira-kira umur nya selisih 5 tahun dari Sandra.
Dia pun memeluk Sandra dengan pelukan erat nya dengan lembut.
"Kakak kami semua khawatir dengan kakak."Kata gadis itu.
"Mungkin itu adik nya Sandra karena dia memanggil nya kakak."Batinku.
"Sandra.... Nak,"Peluk erat mami kepada Sandra.
Terlihat Sandra membalas pelukan mami nya dengan erat dan melepaskan pelukannya ketika melihat sosok papi nya yang datang menghampiri nya sembari melipat kedua tangan di depan dada.
"Pulang ... Akhir nya?"Sindir papi Sandra.
"Pi.....?"Sahut mami dengan lirih.
"Nikah kan Sandra dengan pilihan papi."Kata Sandra spontan.
Bersambung.......
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments