NovelToon NovelToon

Menikah Dengan Anak Mami

Bab 1 # Introduce

Aku Rio Dewangga Saputra,usia 25 tahun.Biasa disapa dengan Dewa.

Seperti biasa sebelum berangkat bekerja sebelum jam dinding menunjukkan pukul 06:00 pagi,aku sudah terbiasa terbangun pukul 03:00 dini hari untuk mengerjakan ibadah sunah sepertiga malam ku.Aku sudah terbiasa mengerjakan nya dari aku duduk di kelas 5 SD.

"Bismillahirohmannirohim... Astagfirullah hal adzim... Astagfirullah hal adzim... Astagfirullah hal adzim... Ya Allah... Ya Tuhan ku,hamba datang disepertiga malam ini untuk memohon ampunan mu.Atas dari segala dosa-dosa yang hamba perbuat baik sengaja maupun tidak disengaja.Alhamdulillah.. Atas nikmat rezeki yang berlimpah ruah yang engkau berikan kepada hamba sehingga hamba merasakan kenikmatan yang cukup.Sehat-sehat kanlah badan ini ampuni lah dosa-dosa kedua orang tua hamba semoga mereka Husnul khotimah.Aamiin."

Aku anak yatim piatu.Kedua orang tua ku sudah meninggal ketika aku masih duduk di kelas 6 SD.

Aku diantar oleh pak RT ke panti asuhan dan dititipkan disana karena aku tidak memiliki keluarga lagi dikampung.Baik keluarga dari ibu maupun keluarga dari Bapak.

Hmmmmm... Menyedihkan sekali hidup ku.😭😭😭😭

Setelah lepas dari panti asuhan,aku meminta izin kepada Ustad dan Umi selaku pemilik panti asuhan untuk pergi merantau ke kota.

Hingga kaki ku berpijak di kota ini.Kota yang dikenal dengan kota yang sibuk dan dengan biaya hidup yang konon mahal.

Kalimantan.....

Hidup sebagai anak kos memang dituntut harus serba hemat.

Pukul 06:00 pagi aku sudah mulai memasak nasi dengan lauk pauk seadanya.Nasi goreng mawut dengan lauk ayam suwir🤗🤗 adalah menu hemat.

Setelah selesai memasak dan sarapan,aku mulai memanasi mesin motor bebek jadul berwarna biru.

Tok.... Tok... Tok...

"Assalamualaikum....."

"Waalaikum salam..."Jawab ku dari dalam rumah ketika ku mendengar ada suara seorang perempuan yang mengetuk pintu dan mengucap salam.

Ceklek,

"Rika....??"Kataku sembari mengulas senyum.

"Kak Dewa,Rika tadi masak lebih.Ini Rika bagi untuk kak Dewa."Ucap Rika sembari memberiku 1 kotak nasi.

"Terimakasih Rika.Seharus nya kamu enggak perlu repot-repot seperti ini."Kataku sembari menerima nasi kotak dari Rika.

Rika adalah anak gadis kedua dari pemilik kontrakan yang aku tempatin.

Dia adalah gadis yang solehah kalau menurut ku.

Aktivitas sehari-hariannya adalah membantu kedua orang tuanya di toko grosir sembako yang berada di pasar.

Aku pun mulai berangkat menuju ke kantor dengan motor jadul ku yang berwarna biru.25 menit ku perjalanan ku tempuh dan sampai di kantor tepat pukul 07:55.

"Selamat pagi.... "Sapa ku kepada teman-teman kantor.

"Pagi.... "Jawab teman-teman bersamaan.

Aku melepas tas selempang ku dan mulai duduk di kursi kerja ku.

Ku menyalakan komputer ku dan kulanjutkan mengetik PO yang kemarin tertunda.

"Dewa...."

Teman ku Panji memanggil.

"Ada apa Jul?"Tanya ku yang fokus kepada layar monitor.

"Di panggil bos sekarang!"Jawab Panji.

"Boss....??"Tanyaku mengkerutkan kening sambil menatap Panji.

"Aduhh... Ada apa ya Jul?"Kataku yang sedikit nervous.

Panji hanya menggendikan kedua bahunya terus melangkah kan kaki menuju ke lantai dua.

Dewa pun menutup komputer nya dan berjalan menuju ke lantai 2 untuk menemui atasan nya.

Ruang .....CEO....

Tertulis didepan pintu dengan jelas.

Huft.....

Aku mencoba menarik nafas dan melepaskan lagi agar tidak nervous ketika di hadapan boss.

Tok.... Tok.... Tok....

Ceklek,

Aku pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan CEO itu.

"Selamat pagi..."Sapaku kepada boss yang duduk dikursi kebesarannya yang memunggungi ku.

Lama sekali boss itu tidak menjawab sapaan ku.

Aku terkejut ketika dia memutar kursi nya dan menatap ku yang berdiri di ujung pintu.

"Selamat pagi silahkan masuk!"Suruh si boss perempuan dengan nada tegas sembari menyender kan punggung dikursi.

Casandra Liem,

Adalah anak pertama dari Tony Bagaskara Liem.Pemilik perusahaan minyak sawit tempat ku bekerja.

Aku pun berjalan maju sedikit di dekat kursi.

"Duduk!"Titah nya.

Dan aku duduk di kursi sesuai Titah nya.

"Saya minta laporan PO kemarin yang sudah diberikan oleh manager."Ucap Sandra sapaan hari-hari nya sambil tangan menagih.

Deg....

"Mampus....."Batinku terkaget.

"Kenapa diem?"Tanya Bu bos dengan nada ketus.

Aku pun meneguk Saliva ku.

"Mmmmphh... Mohon maaf Bu."

"Bu...?"Tanya Sandra dengan kesal ketus.

Aku yang ditatap nya dengan tatapan tajam ketus seketika menabok mulut ku sendiri.

"Nona!"Tambah Sandra sembari membelalakan kedua mata serta menyandarkan punggung dan melipat kedua tangan di dada.

"I... Iya nona.Maaf!"Ucap ku dengan nada gemetar.

"File nya mana?"Tanya nya lagi.

"Maaf nona,file nya masih saya kerjakan.Setelah saya kerjakan nanti saya akan beri...."

Brakkkkkkk

Bu boss Casandra yang menggebar meja kerja dan berdiri dari duduk nya menatap tajam ke arah ku.

"Apa yang anda kerjakan dari kemarin?Anda tau enggak.Di site sana atau lebih jelas nya di dalam hutan sana semua pekerja sedang menunggu bahan-bahan pokok dari kantor pusat.Dan anda tau lokasi mereka itu sangat jauh dari lokasi kota kantor pusat kita.Seharus nya laporan itu sudah ada di meja ini dari kemarin lusa dan hari ini sudah ada proses delivery bahan-bahan pokok itu."Ucap Bu bos Casandra yang marah sembari memijit ujung pelipis nya.

"Nona,sebelum nya saya minta maaf sebesar-besar nya kepada nona atas kinerja saya yang k..."

"Saya mau melihat laporan anda sekarang.Jadi selesai ataupun belum selesai tolong di ambil dan bawa kemari."Potong Bu Bos Casandra.

"Baik nona.Saya izin permisi dulu untuk mengambil file nya."Pamit ku seraya berdiri.

Bu bos ku hanya terdiam sendekap dan memalingkan wajah nya tanpa melihat ku keluar dari ruangan nya.

Huft.....

Aku menghela nafas sembari mengusap dada.Sebelum menuruni anakan tangga.

"Kenapa kamu Wa?Seperti melihat setan di ruangan pak Tony?"Tanya temanku yang bernyawa Tiwi.

"Bukan setan lagi Tiwi."Jawab ku dengan nafas tersengal-sengal.

"Lalu....?"Tanya Tiwi yang kepo dengan kalimat ku.

"Bidadari!"Jawab ku mengulas senyum.

"Up saja lah.Situ bukan level nya.Dia sudah ada yang punya."Kata Tiwi yang mengolok ku.

"Yah... Tiwi.. Kamu mematahkan semangat ku."Candaku sembari berjalan menuruni anakan tangga dan meninggalkan Tiwi di lantai 2.

Casandra Liem,

Memang CEO yang cantik berkulit putih.Memiliki kedua mata sipit dan lesung pipi.Semakin menambah cantik kalau dia mengulas senyum nya.

Aku pun memukul kepalaku dan menggeleng-gelengkan kepala saat tersadar memikirkan Casandra Liem.

Fokus Dewa!!

Bersambung.....

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

Bab 2 # Marah

Casandra Liem,

Memang CEO yang cantik berkulit putih.Memiliki kedua mata sipit dan lesung pipi.

Semakin menambah cantik kalau dia sedang mengulas senyum nya.

Aku pun memukul kepalaku dan menggeleng-gelengkan kepala saat tersadar memikirkan Casandra Liem.

Aku kembali ke ruangan kerja ku dan menyiap kan beberapa file yang di minta oleh CEO cantik itu.

"Buseet... Mampus!"Gumam ku menepuk jidat sembari melihat laporan PO ku yang amburadul.

"Bagaimana ini cerita nya,?"Gumamku lagi sembari memandangi file PO yang belum selesai aku kerjakan.

Pasrah....

Aku pun kembali berjalan menaiki lantai dua menuju ruangan nona Casandra Liem,

Tok.... Tok....

"Masuk....."

Aku mulai memasuki ruangan CEO itu setelah nona Sandra menyuruh masuk.

"Nona,ini file PO yang nona minta."Kata ku dan menaruh file PO itu di meja nya.

"Ok."Jawab nya sembari fokus di layar komputer.

Aku masih berdiri terdiam terpaku sembari kedua mata ku menelisik seluruh ruangan Pak Tony,ayah dari nona Sandra.

Sreekkk

Suara lembaran file yang dibuka dan di baca oleh nona Sandra.

Preekkk

Dia pun membanting file PO dengan nyaring.

"File apa ini?"Tanya dengan nada penuh amarah.

"Em..... Em...."Aku hanya bisa menggaruk-garuk tengkuk yang tidak gatal.

"Cep... Cep... Cep...."Kata nya seraya berdiri dan melipat kedua tangan di dada.

"Anda kerja disini di bayar.Bukan untuk main-main."

"Em... Maaf nona sebelum nya kalau saya be...."Kataku terpotong karena ada suara pintu yang membuka.

"Sandra...."

"Papi.....?"Kata Sandra.

"Oh,Dewa...?"Sapa Pak Tony dengan sopan dan aku pun mengangguk dan senyum tipis.

"Ada apa Sandra dengan Dewa?"Tanya pak Tony kepada anak nya nona Sandra sembari duduk di kursi kebesarannya.

"Pi,Sandra tadi dapat laporan dari bagian gudang kalau stok bahan baku di site sudah menipis.Pak Jimmy kemarin sore sudah menitipkan beberapa note tentang apa saja yang diperlukan kepada dia."Cerita nona Sandra sembari menunjuk ke arah wajah ku.

"Tapi mengapa sampai sekarang file PO nya belum di kerjakan sama dia?Seharus nya pagi ini tinggal pen delivery an bahan baku itu."Cerita nona Sandra dengan nada kesal.

Pak Tony hanya manggut-manggut kan kepalanya.

"Pi,.... Ayo dong speak up!Jangan diem saja."Gerutu nona Sandra yang kesal kepada Papi nya.

Aku hanya berdiri terdiam memperhatikan anak dan bos besar yang beradu argument.

"By the way... Gemes juga kalau anak si bos itu ngomel😜"Batin ku.

"Dewa...."Panggil bos besar kepadaku.

"I-iya pak."Kataku seraya menunduk dan sedikit maju ke arah meja pak Tony.

"Dewa,tolong kamu lanjutkan ya.Pukul 10 pagi File PO itu sudah harus siap di meja Sandra.Dan pukul 11 nanti kamu harus memastikan barang-barang yang sudah di note oleh pak Jimmy terdelivery semua."Kata bos besar yang kalem.

"Siap pak!"Jawab ku dengan tegas.

"Sudah clear,Dewa silahkan di lanjutkan diruangan kerja kamu."Ujar bos Tony sembari mengembalikan file PO yang belum selesai.

Ekspresi Casandra Liem menunjukan ekspresi sangat kesal kepada Papi nya.Kemungkinan dia berpikir karena bos besar yang lebih membelaku dari pada dirinya.

"Pi.... Kok jawaban papi sesimple begitu dengan dia?."

"Dewa,Sandra namanya."Sahut pak Tony.

"Ya papi harus jawab bagaimana lagi Casandra Liem?Itu kan memang tugas dia yang terpending gara-gara papi."

"Gara-gara papi?Maksud papi apa?"Tanya Sandra dengan tatapan menyelidik nya.

"Kemarin siang tiba-tiba dada papi sesak sebelum kamu dan Mamy pulang dari Surabaya.Kebetulan ada Dewa saat akan memeriksa laporan singkat cerita nya Dewa yang menolong papi.Dan Dewa menungguin papi hingga senja."

Casandra Liem mulai mengerutkan keningnya.

"Ya meskipun begitu,seharus nya dia tetap kooperatif dong bertanggung jawab dengan menggantinya lembur."Sela Sandra.

"Astaga Sandra.... Kamu ada dendam apa sih sama Dewa?Masih untung papi kamu ini ada yang menolong.Coba kalau Dewa waktu itu tidak datang keruangan ini,mungkin detik ini juga rumah papi sudah banyak yang melayat!"Kata pak Tony menaikan intonasi nya.

"Pi!"Pekik Sandra.

"Papi kok sebegitunya membelain dia."Kata Sandra yang kesal.

"Bukan membela Sandra,papi hanya bercerita tentang Dewa kenapa dia terlambat membuat laporan PO nya.Agar kamu paham.

Nak,janganlah kita hitung-hitungan dengan tenaga orang."

"CK,"

Sandra yang berdecih kesal lebih memilih untuk merapikan barang-barang nya dan memasukan kedalam tas tenteng nya.

"Mau kemana?"Tanya pak Tony.

"Mau pulang.Bt,dikantor kalau ada papi."Jawab Sandra sambil mengerucutkan bibir kedepan.

"Ini masih jam kantor.!"

"Jangan bilang kamu mau bertemu dengan Daniel.Laki-laki pengangguran enggak benar itu."

"Pi.....??"

"Stop dech papi menjelek-jelek kan Daniel.Saat ini dia sedang mati-matian dalam berjuang mencari kerjaan kesana kemari."Bela Sandra.

"Terus...?Mana hasil nya?"Tanya pak Tony sembari mengangkat kedua tangan nya.

"Nihil...."Jawab pak Tony lagi.

"Sudah lah Sandra.Kamu putus kan laki-laki seperti Daniel itu.Kamu jangan mau dibodohin dengan cinta.Kamu sekolah di LA tapi logika kamu dikalahkan dengan cinta."Kata pak Tony kepada Sandra.

"Itu sudah papi beda nya dicintai dengan orang yang tepat.Segala nya mengalah kan tidak berlogika."Sahut Sandra.

"Kamu yang bodoh!"Tambah Pak Tony.

"Pi....!"Pekik Sandra.

"Sampai kapan pun papi tidak akan pernah mengizinkan kamu untuk menjalin hubungan dengan Daniel."Bentak Pak Tony.

"Papi sudah menjodoh kan kamu dengan orang yang tepat.Orang yang pekerja keras orang yang bis membimbing kamu ke jalan yang benar.Bukan ke jalan yang salah."

Sandra yang mendengar kalau dirinya akan dijodohkan dengan pria lain nampak terkejut.

"Pilihan papi belum tentu tepat buat Sandra Pi.Pilihan Sandra tetap kepada Daniel.Sekuat apa pun papi memisah kan kita,semakin kuat Sandra tidak akan melepas Daniel."Jawab Sandra dengan meninggi.

Brakkkkk

Sandra membanting pintu ruangan CEO dan berjalan menuruni anakan tangga dengan nada amarah dan kesal.

Brukkkkkk

"AW....."

Aku yang dengan tak sengaja menabrak nona Sandra di dekat tangga.

"Nona...."Kata ku dan membantu nona Sandra berdiri.

"Enggak usah sok baik sama gue pergi loe."Katanya dan mendorong tubuh ku.

Dia pun pergi dengan raut wajah kesal dan emosi.

"Ada apa dengan dia?"Aku yang ngebatin sembari melihat punggung belakang nya yang mulai menjauh.

"Are you okey brother!"Kata Panji sembari mengulurkan tangan nya untuk menolongku.

Aku pun beranjak berdiri dari lantai.

"I'm Fine!"

Bersambung........

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

Hy.. Kakak jangan lupa subscribe ya.

Like dan koment nya 😉 terimakasih

Bab 3 # Patah hati

Di cafe....

"Sayang......"Sapa Sandra kepada laki-laki yang tengah duduk di kursi.

Sandra menaruh tas tenteng dimeja dan duduk dikursi.

Sandra melihat raut wajah bt kepada laki-laki yang berada didepan nya yang tengah mengaduk-aduk ice tea.

"Loe kenapa sih sayang...?"Tanya Sandra sembari menggoyang lengan kekasih nya itu.

"San,gue lagi butuh bantuan loe banget.Bisa enggak loe bantuin gue?"Tanya nya.

"Bantuan apa...?"Tanya Sandra ke laki-laki itu.

"Gue pinjem duit loe dong."

"Daniel...?Kemarin lusa kan gue sudah kasih duit sama loe."Jawab Sandra dengan raut wajah kesal nya.

"CK,jadi loe enggak mau kasih gue pinjem gitu?"Kata Daniel yang ketus sembari melirik Sandra.

"Heh,gini amat punya pacar."Ucap Daniel yang ketus.

"Duit terus... Duit terus.. Sebenar nya untuk apa sih duit nya itu?Terus gue mau tanya sama loe gimana hasil loe ngelamar pekerjaan?"Tanya Sandra menaikan nada sembari tangan menopang terbuka seraya meminta.

Daniel hanya terdiam membisu tanpa ada jawaban.

"Enggak ada kan hasil nya?"Jawab Sandra.

"Kok loe malah membahas hal yang lain?Its okay kalau loe enggak mau kasih pinjem gue uang."

"Bukan masalah nya enggak mau kasih pinjam Daniel.Gue ingin loe ta...."

"Ok Fine.Kita putus......!"Kata Daniel seraya berdiri dari kursinya.

Sandra pun membelalakkan kedua mata nya yang terkejut.

"Putus.....?"Ulang Sandra terkejut.

"Iya... Kita putus."Jawab Daniel yang melangkah kan kaki menuju pintu keluar.

Merasa tidak terima diputusin secara sepihak oleh Daniel,Sandra pun beranjak berdiri dari tempat duduk nya dan mengejar Daniel kekasih nya itu.

Daniel berjalan menuju tempat parkir motor sport nya.

"Sayang.... Sayang.... Wait... Wait...."Kata Sandra yang mencekal lengan Daniel.

"Apa lagi?"Kata Daniel yang ketus kepada Sandra dan membuang muka nya.

"Please jangan putusin gue!"Pinta Sandra kepada Daniel dengan wajah memelas nya.

"Daniel... Please...."Pinta Sandra yang memelas.

Daniel yang tadi nya membuang muka mulai menatap Sandra.

"Ok.Kasih gue pinjem duit 10 juta."Ucap Daniel sembari tangan mengenadah kepada Sandra.

"Sepuluh juta?"Ulang Sandra dengan nada terkejut.

"Gue tau,loe pasti enggak mau kasih gue pinjem duit kan?"

"Yang... Tolong ngertiin gue dong.Dari mana gue dapat uang sepuluh juta?Lagi pula uang itu buat apa sih?"Jelas Sandra kepada Daniel.

"CK,loe bilang loe seorang CEO di perusahaan bokap loe?Masak duit sepuluh juta saja loe enggak punya?"Kata Daniel yang nada bicaranya kasar.

"Iya memang gue seorang CEO diperusahaan bokap gue.Tapi semua keuangan yang gue punya itu harus meminta persetujuan dari bokap nyokap gue."Jawab Sandra dengan nada tinggi.

"Casandra Liem,bilang sama bokap dan nyokap loe.Gue pinjam uang loe sepuluh juta.Setelah gue dapat hasil nya gue balikin ke loe."

"Daniel,bilang jujur sama gue.Buat apa yang itu?"Tanya Sandra dengan nada serius nya.

"CK,sudah lah.Capek berurusan sama loe.Ribet!!..."Ucap Daniel sembari memakai helm dan menaiki motor sport nya.

Ngeng.... Ngeng..... 🏍️🏍️🏍️🏍️ Daniel yang menggeber suara mesin motor nya sembari menatap wajah Sandra.

"Kita putus!Bye...."Ucap Daniel dan menarik gas motor nya.

"Daniel........."Teriak Sandra kepada Daniel yang ditinggalin Daniel.

"Brengseek loe...."Umpat Sandra sembari tangan mengibas rambut poni depan nya.

Sandra pun kembali ke dalam cafe.

Dia mulai memesan minuman wine untuk menemani nya.

Berkali-kali dia menenggak minuman itu dan mulai membuat nya mabok.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 22:00 malam.

Suasana Cafe semakin malam semakin ramai pengunjung.

Casandra Liem,yang dari tadi siang masih betah duduk sendiri di meja nya.

Handphone nya pun di non aktifkan agar tidak ada orang yang mengganggu nya.

"Brengsek loe Daniel...."Rancau Sandra yang teler dan salah satu lengan nya dijadikan bantalan untuk kepalanya.

"Mbak... Mbak..."Gugah salah satu pelayan cafe.

"Hm..??"

"Mbak... Mbak..."Gugah nya lagi.

"Ih.... Apa sih mbak?Ganggu aja deh..."Jawab Sandra yang kesal kepada pelayan cafe.

"Maaf mbak.Mbak sudah banyak minum,saya khawatir dengan kea...."

"Loe ngusir gue dari sini?Kayak si brengsek Daniel mutusin gue?Ok,gue pergi dari sini."Ucap Sandra dan mencoba berdiri dari kursi nya dengan sempoyongan.

Pelayan cafe itu pun hendak menolong Sandra memapah namun Sandra menolak dengan dalih bisa berjalan sendiri.

Sementara itu,

Malam ini aku tengah berjalan-jalan keliling kota dengan menggunakan motor jadul ku yang berwarna biru.

Aku menghentikan motor jadul ku ketika aku melihat seorang perempuan yang sedang berjalan sempoyongan sembari memegangi kepala nya.

"Sepertinya tidak asing...?"Batin ku dan aku turun dari motor melepas helm lantas berjalan menghampiri nya.

Aku terkejut ketika aku mengenali nya.

"Nona....?"Panggil ku.

"Huweekkkkk....."

Nona Sandra menoleh sambil muntah ke arah ku.

"Astagfirullah hal adzim...."Aku yang beristigfar sembari mengibas baju ku yang kotor.

"Huweeekkk...."Lagi-lagi dia memuntah kan isi perut nya.

"Hiks...Hiks... Brengsek loe Daniel ..."Rancau nya lagi sembari memukul dada bidang ku.

Tak lama kemudian nona Casandra Liem pingsan.

"Astagfirullah hal adzim.Nona tolong.. Sadar."Kataku yang menggugah nona Sandra.

Bergegas aku menelpon pak Tony ayah dari nona Casandra Liem,

15 Menit kemudian mobil mewah berwarna hitam berhenti dan menghampiri kami.

Pak Tejo,supir dari Pak Tony bos besar menghampiri ku dan membantu membawa nona Sandra.

"Mas Dewa,sekalian ikut tadi tuan besar sudah berpesan mas Dewa ditunggu dirumah nya."Kata pak supir Tejo.

"Ta.. Tapi pak?Motor saya bagaimana?Malah itu motor saya satu-satu nya.Masak mau saya tinggalin."Kata Dewa yang mengkhawatirkan si blue.

"Wes gini AE pak Tejo.Aku ngikutin pak Tejo dari belakang ya."Kata ku yang memberi saran kepada pak Tejo.

"Ok.Kalau begitu kamu duluan ke rumah tuan besar ya."Suruh pak Tejo.

Aku pun mulai menyalakan mesin motor ku dan melajukan ke alamat perumahan elit Pak Tony bos besar kelapa sawit.

Ma Sya Allah...

Aku begitu takjub dan kagum melihat keindahan malam di antara lampu-lampu hiasan di pinggir jalan memasuki area perumahan elit milik pak Tony.

Security rumah mulai membuka kan pintu gerbang nya dan menyuruhku untuk masuk kedalam rumah.

Tak berselang lama aku sampai dirumah pak Tony,pak Tejo bersama nona Casandra pun juga sudah Tiba.

Aku langsung membopong nona Sandra masuk kedalam rumah nya.

"Assalamualaikum....."Aku mengucap salam di depan pintu rumah yang sudah terbuka.

"Waalaikum salam ....."

Bersambung.........

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!