SUCI YANG TERNODA
Hari pertama masuk sekolah adalah hari yang menegangkan untuk Suci. Ya, ini adalah hari pertamanya menjalani sebagai anak SMA. Suci begitu ketakutan karena akan menghadapi MOS. Suci memang gadis yang polos dan selalu takut dengan hal-hal baru yang akan ia kerjakan dan lalui. Ia sudah menyiapkan Topi kerucut, kalung bawang merah dan putih serta tulisan namanya di sebuah lembar kertas besar yang di gantung dilehernya.
Sampai di gerbang sekolah, Suci berlari masuk karena sebentar lagi bel akan berbunyi. Lalu mereka pun berbaris dengan rapi. Kakak kelas mereka sudah berkumpul untuk memulai MOS pada siswa baru.
Lalu, Suci sangat terkejut melihat Rangga berada di antara kakak-kakak kelasnya. Suci sangat takut dengan Rangga. Walaupun mereka saudara seibu tapi, Rangga sangat membenci Suci. Ia tidak tahu jika Rangga bersekolah di tempat yang sama.
Rangga yang melihat Suci berada di barisan siswa baru sangat senang sambil tersenyum jahat. Dia sudah memikirkan sesuatu hal membuat Suci tidak betah berada di sekolah ini.
Suci sangat takut melihat senyum itu. Dalam hati suci berdoa agar Rangga tidak berbuat jahat padanya. Tapi, sayangnya Rangga tidak ingin menghilangkan kesempatan untuk mengerjai Suci. Lalu, Suci dan teman-teman sekelasnya masuk dalam kelompok yang akan di pimpin oleh Rangga, Yoga dan Alexa.
"Pertama-tama saya ucapkan selamat datang di SMA Cerdas Bangsa", ucap Rangga di depan barisan kelompoknya. " Sekarang saya akan langsung menjabarkan peraturan-peraturan apa saja yang harus kalian patuhi selama Mos dan juga selama kalian berada di sekolah ini".
Suci menundukkan kepalanya, agar Rangga tidak melihatnya. Ia sangat takut sekali. Jantungnya berdegup sangat kencang. Dalam hatinya tidak lepas dari doa agar Rangga tidak mengganggunya.
Rangga masih berbicara di depan mereka. Mengutarakan hal-hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh siswa baru. Di antaranya, tidak boleh makan, duduk atau hanya sekedar membeli minuman di kantin sampai mereka naik kelas nanti. Jika bertemu dengan kakak kelas mereka harus menyapanya dengan sopan. Dan yang paling di ingat Suci adalah mereka tidak boleh membantah perintah dan perkataan kakak kelas mereka.
"Hei, kamu yang dari tadi nunduk terus!", teriak Yoga pada Suci. "Ngapai kamu nunduk terus? Kalau kami ngomong lihat ke depan! Nggak sopan kamu ya!" Yoga sengaja mencari alasan.
Suci gemetaran, ia sangat takut setelah dirinya di tegur oleh kakak kelasnya. Bisa-bisa dia bakal dikerjai habis-habisan. Suci memberanikan untuk memandang ke depan walaupun sebenarnya ia sangat takut. Terlebih melihat Rangga.
Rangga memberi kode pada Alexa untuk membawa Suci. Alexa masuk ke dalam barisan menarik Suci ke depan barisan. Suci tidak bisa menolaknya. Kini suci semakin ketakutan. Ia terus menundukkan kepalanya.
Rangga mendekati Suci lalu mencengkram pipi Suci untuk menaikkan pandangannya, "Kamu ini tuli ya? Udah di bilangin jangan nunduk masih saja kamu nunduk. Apa kamu nggak menghargai kami disini?"
Tiba-tiba Suci sudah terisak-isak. Ia menangis sangking ketakutannya. Rangga tersenyum, senang melihat Suci yang menangis. Rangga pun menambah kekuatan dalam cengkramannya.
"Kalian dengar semua! Sedikitpun tidak pernah kami iba walaupun kalian menangis darah. Paham!", ucap Rangga geram.
Rangga menyuruh Alexa untuk membuka topi kerucut yang dipakai Suci. Saat Alexa melakukan hal itu, Rangga menerima sebuah telur dari Yoga di belakang badan Suci. Entah dari mana Yoga mendapatkannya. Mungkin ini memang sudah ada di rencana mereka. Tidak ada yang tahu kecuali mereka bertiga.
Plok! Rangga memecahkan telur itu di kepala Suci tepatnya di jilbabnya. Semua siswa yang di hadapan mereka pun terkejut. Ada yang merasa iba dengan Suci, tapi ada juga yang tersenyum senang menganggap hal itu sebuah lelucon. Suci hanya bisa pasrah, ia sama sekali tidak berani untuk memberontak.
"Ini adalah pelajaran pertama untuk kalian. Kami tidak akan main-main jika kami tidak suka dengan tingkah kalian. Jelas semuanya?" tanya Rangga dengan suara yang kuat.
Semua siswa menjawab serempak bahwasanya mereka mengerti. Tidak ada satu pun yang ingin membela Suci. Mereka juga tidak mau bernasib sama dengan Suci.
"Dan satu lagi, tidak ada yang boleh mengadu pada siapa pun. Jika sampai itu terjadi, yang mengadu dan dia sama-sama akan menerima hukuman dari kami. Kalian camkan itu!", ujar Alexa tegas.
"Kami tidak mau tahu, apa alasan kalian nanti jika di tanya oleh guru. Yang pasti jangan libatkan kami!", sambung Yoga tidak kalah tegas.
"Sana balik ke barisan mu!", ucap Rangga sambil mendorong Suci dengan kuat.
Suci masih terisak-isak. Ia sangat takut dan juga malu pada yang lainnya. Tidak pernah dia dipermalukan seperti ini sebelumnya. Teman-temannya yang lain pada tutup hidung dan ada juga merasa jijik melihat Suci yang berlumur telur.
Tidak lama kemudian, bel berbunyi menandakan sesi MOS telah selesai dan siswa diharuskan untuk memasuki kelas masing-masing. Suci menjadi bingung bagaimana ia harus membersihkan dirinya. Sudah pasti guru akan menanyakan apa yang terjadi padanya jika ia kelihatan kacau seperti itu.
Suci sangat takut untuk pergi ke toilet sendirian. Tapi, tidak ada seorang teman pun yang menemaninya. Mereka tidak mau terlibat dengan Suci. Suci pun semakin sedih. Rasanya ingin kembali ke SMP saja di mana dia punya banyak teman di sana.
Mau tidak mau, Suci harus ke toilet membersihkan bau busuk di jilbabnya. Suci kebingungan sekali dan terus menangis. Dengan apa dia mencuci jilbabnya dan kalau pun di cuci jilbabnya akan basah dan tidak dapat dipakai. Apalagi bau telur sangat melekat dan tidak bisa hilang hanya dengan dibilas pakai air saja.
Suci sendirian di toilet menangisi kesialannya. Semua siswa telah masuk ke kelas masing-masing. Tapi, Suci masih di toilet tidak berani menghadapi teman-teman dan gurunya.
Seorang guru wanita bernama Lita melintasi koridor. Lalu saat melewati toilet ia mendengar isak tangis seseorang di dalam toilet. Lita pun masuk ke toilet itu dan mengejutkan Suci. Suci langsung mengusap air matanya dan menundukkan kepalanya karena takut di sangka bolos.
"Ngapai kamu disini?", kata Lita heran. "Em, bau apa ini?"
Suci hanya diam tidak mau menjawab pertanyaan Lita. Suci ingat bahwa dia tidak boleh mengadu atau dia akan kena hukuman lagi dari Rangga dan teman-temannya. Ia terus menundukkan kepalanya.
"Jilbab kamu kena telur ya?", ucap Lita lagi. "Kok bisa sih? Emangnya kamu habis ngapai bisa sampai kotor begini?"
"Maafkan saya Bu", jawab Suci yang masih terisak.
Lita menggelengkan kepalanya heran dengan bermacam tingkah para siswanya. Ia lalu pergi meninggalkan Suci sendirian lagi di toilet. Suci merasa lega, karena ia tidak dimarahi oleh guru itu. Tapi, ia masih bingung harus berbuat apa. Ia juga ingin masuk ke kelasnya. Ia tidak ingin di cap sebagai siswa yang buruk di hari pertamanya masuk sekolah.
Tidak lama kemudian, Lita masuk lagi ke toilet memberikan sebuah jilbab berwarna cream muda hampir terlihat seperti berwarna putih pada Suci. Suci mengambil jilbab itu dengan hati yang sangat senang. Dia begitu bersyukur Allah membantunya di atas penderitaannya melalui guru itu.
"Makasih banyak ya bu", ucap Suci menangis terharu.
"Sudah cepat pakai dan masuk ke kelas mu. Saya juga sudah sangat terlambat nih", tutur Lita lalu keluar dari Toilet.
Sungguh tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata betapa bersyukurnya Suci. Di saat dia tahu tidak ada teman-teman yang menolongnya, ia begitu sedih dan putus asa. Hampir saja Suci masuk ke ruang kelasnya dengan jilbab yang kotor dan bau itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
aku Mampir kak, feedbacknya ya🤭🤭
2024-01-13
1
Senajudifa
saudara tiri y thor
2024-01-10
1
auliasiamatir
berati si SERANGGA itu abang nya suci dong
kok jahat ya...
2023-09-07
2