SUCI YANG TERNODA

SUCI YANG TERNODA

BAB 1. Masa Orientasi Siswa (MOS)

Hari pertama masuk sekolah adalah hari yang menegangkan untuk Suci. Ya, ini adalah hari pertamanya menjalani sebagai anak SMA. Suci begitu ketakutan karena akan menghadapi MOS. Suci memang gadis yang polos dan selalu takut dengan hal-hal baru yang akan ia kerjakan dan lalui. Ia sudah menyiapkan Topi kerucut, kalung bawang merah dan putih serta tulisan namanya di sebuah lembar kertas besar yang di gantung dilehernya.

Sampai di gerbang sekolah, Suci berlari masuk karena sebentar lagi bel akan berbunyi. Lalu mereka pun berbaris dengan rapi. Kakak kelas mereka sudah berkumpul untuk memulai MOS pada siswa baru.

 

Lalu, Suci sangat terkejut melihat Rangga berada di antara kakak-kakak kelasnya. Suci sangat takut dengan Rangga. Walaupun mereka saudara seibu tapi, Rangga sangat membenci Suci. Ia tidak tahu jika Rangga bersekolah di tempat yang sama.

 

Rangga yang melihat Suci berada di barisan siswa baru sangat senang sambil tersenyum jahat. Dia sudah memikirkan sesuatu hal membuat Suci tidak betah berada di sekolah ini.

 

Suci sangat takut melihat senyum itu. Dalam hati suci berdoa agar Rangga tidak berbuat jahat padanya. Tapi, sayangnya Rangga tidak ingin menghilangkan kesempatan untuk mengerjai Suci. Lalu, Suci dan teman-teman sekelasnya masuk dalam kelompok yang akan di pimpin oleh Rangga, Yoga dan Alexa.

 

"Pertama-tama saya ucapkan selamat datang di SMA Cerdas Bangsa", ucap Rangga di depan barisan kelompoknya. " Sekarang saya akan langsung menjabarkan peraturan-peraturan apa saja yang harus kalian patuhi selama Mos dan juga selama kalian berada di sekolah ini".

 

Suci menundukkan kepalanya, agar Rangga tidak melihatnya. Ia sangat takut sekali. Jantungnya berdegup sangat kencang. Dalam hatinya tidak lepas dari doa agar Rangga tidak mengganggunya.

 

Rangga masih berbicara di depan mereka. Mengutarakan hal-hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh siswa baru. Di antaranya, tidak boleh makan, duduk atau hanya sekedar membeli minuman di kantin sampai mereka naik kelas nanti. Jika bertemu dengan kakak kelas mereka harus menyapanya dengan sopan. Dan yang paling di ingat Suci adalah mereka tidak boleh membantah perintah dan perkataan kakak kelas mereka.

 

"Hei, kamu yang dari tadi nunduk terus!", teriak Yoga pada Suci. "Ngapai kamu nunduk terus? Kalau kami ngomong lihat ke depan! Nggak sopan kamu ya!" Yoga sengaja mencari alasan.

 

Suci gemetaran, ia sangat takut setelah dirinya di tegur oleh kakak kelasnya. Bisa-bisa dia bakal dikerjai habis-habisan. Suci memberanikan untuk memandang ke depan walaupun sebenarnya ia sangat takut. Terlebih melihat Rangga.

 

Rangga memberi kode pada Alexa untuk membawa  Suci. Alexa masuk ke dalam barisan menarik Suci ke depan barisan. Suci tidak bisa menolaknya. Kini suci semakin ketakutan. Ia terus menundukkan kepalanya.

 

Rangga mendekati Suci lalu mencengkram pipi Suci untuk menaikkan pandangannya, "Kamu ini tuli ya? Udah di bilangin jangan nunduk masih saja kamu nunduk. Apa kamu nggak menghargai kami disini?"

 

Tiba-tiba Suci sudah terisak-isak. Ia menangis sangking ketakutannya. Rangga tersenyum, senang melihat Suci yang menangis. Rangga pun menambah kekuatan dalam cengkramannya.

 

"Kalian dengar semua! Sedikitpun tidak pernah kami iba walaupun kalian menangis darah. Paham!", ucap Rangga geram.

 

Rangga menyuruh Alexa untuk membuka topi kerucut yang dipakai Suci. Saat Alexa melakukan hal itu, Rangga menerima sebuah telur dari Yoga di belakang badan Suci. Entah dari mana Yoga mendapatkannya. Mungkin ini memang sudah ada di rencana mereka. Tidak ada yang tahu kecuali mereka bertiga.

 

Plok! Rangga memecahkan telur itu di kepala Suci tepatnya di jilbabnya. Semua siswa yang di hadapan mereka pun terkejut. Ada yang merasa iba dengan Suci, tapi ada juga yang tersenyum senang menganggap hal itu sebuah lelucon. Suci hanya bisa pasrah, ia sama sekali tidak berani untuk memberontak.

 

"Ini adalah pelajaran pertama untuk kalian. Kami tidak akan main-main jika kami tidak suka dengan tingkah kalian. Jelas semuanya?" tanya Rangga dengan suara yang kuat.

 

Semua siswa menjawab serempak bahwasanya mereka mengerti. Tidak ada satu pun yang ingin membela Suci. Mereka juga tidak mau bernasib sama dengan Suci.

 

"Dan satu lagi, tidak ada yang boleh mengadu pada siapa pun. Jika sampai itu terjadi, yang mengadu dan dia sama-sama akan menerima hukuman dari kami. Kalian camkan itu!", ujar Alexa tegas.

 

"Kami tidak mau tahu, apa alasan kalian nanti jika di tanya oleh guru. Yang pasti jangan libatkan kami!", sambung Yoga tidak kalah tegas.

 

"Sana balik ke barisan mu!", ucap Rangga sambil mendorong Suci dengan kuat.

 

Suci masih terisak-isak. Ia sangat takut dan juga malu pada yang lainnya. Tidak pernah dia dipermalukan seperti ini sebelumnya. Teman-temannya yang lain pada tutup hidung dan ada juga merasa jijik melihat Suci yang berlumur telur.

 

Tidak lama kemudian, bel berbunyi menandakan sesi MOS telah selesai dan siswa diharuskan untuk memasuki kelas masing-masing. Suci menjadi bingung bagaimana ia harus membersihkan dirinya. Sudah pasti guru akan menanyakan apa yang terjadi padanya jika ia kelihatan kacau seperti itu.

 

Suci sangat takut untuk pergi ke toilet sendirian. Tapi, tidak ada seorang teman pun yang menemaninya. Mereka tidak mau terlibat dengan Suci. Suci pun semakin sedih. Rasanya ingin kembali ke SMP saja di mana dia punya banyak teman di sana.

 

Mau tidak mau, Suci harus ke toilet membersihkan bau busuk di jilbabnya. Suci kebingungan sekali dan terus menangis. Dengan apa dia mencuci jilbabnya dan kalau pun di cuci jilbabnya akan basah dan tidak dapat dipakai. Apalagi bau telur sangat melekat dan tidak bisa hilang hanya dengan dibilas pakai air saja.

 

Suci sendirian di toilet menangisi kesialannya. Semua siswa telah masuk ke kelas masing-masing. Tapi, Suci masih di toilet tidak berani menghadapi teman-teman dan gurunya.

 

Seorang guru wanita bernama Lita melintasi koridor. Lalu saat melewati toilet ia mendengar isak tangis seseorang di dalam toilet. Lita pun masuk ke toilet itu dan mengejutkan Suci. Suci langsung mengusap air matanya dan menundukkan kepalanya karena takut di sangka bolos.

 

"Ngapai kamu disini?", kata Lita heran. "Em, bau apa ini?"

 

Suci hanya diam tidak mau menjawab pertanyaan Lita. Suci ingat bahwa dia tidak boleh mengadu atau dia akan kena hukuman lagi dari Rangga dan teman-temannya. Ia terus menundukkan kepalanya.

 

"Jilbab kamu kena telur ya?", ucap Lita lagi. "Kok bisa sih? Emangnya kamu habis ngapai bisa sampai kotor begini?"

 

"Maafkan saya Bu", jawab Suci yang masih terisak.

 

Lita menggelengkan kepalanya heran dengan bermacam tingkah para siswanya. Ia lalu pergi meninggalkan Suci sendirian lagi di toilet. Suci merasa lega, karena ia tidak dimarahi oleh guru itu. Tapi, ia masih bingung harus berbuat apa. Ia juga ingin masuk ke kelasnya. Ia tidak ingin di cap sebagai siswa yang buruk di hari pertamanya masuk sekolah.

 

Tidak lama kemudian, Lita masuk lagi ke toilet memberikan sebuah jilbab berwarna cream muda hampir terlihat seperti berwarna putih pada Suci. Suci mengambil jilbab itu dengan hati yang sangat senang. Dia begitu bersyukur Allah membantunya di atas penderitaannya melalui guru itu.

 

"Makasih banyak ya bu", ucap Suci menangis terharu.

 

"Sudah cepat pakai dan masuk ke kelas mu. Saya juga sudah sangat terlambat nih", tutur Lita lalu keluar dari Toilet.

 

Sungguh tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata betapa bersyukurnya Suci. Di saat dia tahu tidak ada teman-teman yang menolongnya, ia begitu sedih dan putus asa. Hampir saja Suci masuk ke ruang kelasnya dengan jilbab yang kotor dan bau itu.

 

***

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

aku Mampir kak, feedbacknya ya🤭🤭

2024-01-13

1

Senajudifa

Senajudifa

saudara tiri y thor

2024-01-10

1

auliasiamatir

auliasiamatir

berati si SERANGGA itu abang nya suci dong
kok jahat ya...

2023-09-07

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Masa Orientasi Siswa (MOS)
2 BAB 2. Mengadukan Rangga
3 BAB 3. Lagi-lagi Rangga Mengerjai Suci
4 BAB 4. Bekal Untuk Rangga
5 Bab 5. Teman Baru, Sandra
6 BAB 6. Lebih Baik Dari Seribu Teman
7 BAB 7. Kepergian Ayah Rangga
8 BAB 8. Mama Ayu yang Lembut Hatinya
9 BAB 9. Ancaman Rangga
10 BAB 10. Jangan Bandingkan Aku Pa!
11 BAB 11. Kebencian Sandra pada Zulham
12 BAB 12. Sahabat Jadi Cinta
13 BAB 13. Kau Bukan Ibuku
14 BAB 14. Guru Idola
15 BAB 15. Ungkapan Zulham
16 BAB 16. Penyakit Oma Lara
17 BAB 17. Keputusan Suci
18 BAB 18. Wali Suci
19 Bab 19. Aku Takut
20 Bab 20. Suci di Bawa Oleh Rangga
21 Bab 21. Suci yang Ternoda
22 Bab 22. Papa Risky Murka
23 Bab 23. Kamu Bukan Anakku Lagi
24 BAB 24. JANGAN MENYENTUHKU
25 BAB 25. TIDAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN
26 BAB 26. TERPUKULNYA HATI PAPA RISKY
27 Bab 27. Tidak Ada Manusia yang Sempurna
28 BAB 28. KEMBALI MASUK SEKOLAH
29 BAB 29. Murahan
30 BAB 30. Terulang Kembali
31 Bab 31. Aku Akui, Aku Salah
32 Bab 32. Sepertinya Bukan Rangga
33 BAB 33. TATAPAN YANG SAMA
34 BAB 34. TIDAK WARAS
35 BAB 35. MINTA MAAF
36 BAB 36. TIDAK DI IZINKAN
37 BAB 37. TIDAK MUDAH MEMAAFKAN RANGGA
38 BAB 38. PENYESALAN YANG TIDAK BERGUNA
39 BAB 39. ANAK DURHAKA
40 Bab 40. Kekecewaan Rangga Pada Oma Lara
41 Bab 41. Mengendalikan Pikiran Sendiri
42 BAB 42. Sebut Namaku Jika Kamu Butuh Aku
43 BAB 43. BERTEMU ZULHAM
44 BAB 44. DI ANTAR PULANG
45 Bab 45. Di Balik Musibah Terdapat Hikmah
46 BAB 46. MENUNGGU SESEORANG
47 BAB 47. MERASAKAN YANG SUCI RASAKAN
48 BAB 48. Makan Bersama
49 BAB 49. 3 Pria Bersama Kembali
50 BAB 50. Pria Menyebalkan
51 BAB 51. Acara Pertunangan Zulham
52 BAB 52. MENOLONG SISKA
53 BAB 53. HATI YANG PILU
54 BAB 54. MEMANGGIL SISKA
55 BAB 55. SITUASI YANG ANEH
56 BAB 56. Pertikaian Rangga dan Siska
57 BAB 57. SALING MEMBENCI
58 BAB 58. Perasaan Khawatir Pada Suci
59 BAB 59. JANGAN TEMUI SUCI LAGI
60 BAB 60. SEPERTI SEPASANG KEKASIH
61 BAB 61. MENGUPING
62 BAB 62. Kedatangan Seorang Pria
63 BAB 63. PANGGILAN TAK TERJAWAB
64 BAB 64. Kemarilah Sayang
65 BAB 65. MENUNTASKAN YANG TERTUNDA
66 BAB 66. Datang Tepat Waktu
67 BAB 67. MEMARAHI PARAMEDIS
68 BAB 68. URUSAN PENTING
69 BAB 69. ALASAN ZULHAM YANG SEBENARNYA
70 BAB 70. OVERPROTEKTIF
71 BAB 71. HATI YANG LELAH
72 BAB 72. DEMI MENDAPATKAN MAAF
73 BAB 73. MEMBUJUK RANGGA
74 BAB 74. MENERIMA SISKA KEMBALI
75 BAB 75. KEHANGATAN BERSEMI KEMBALI
76 BAB 76. SAHABAT TERBAIK
77 BAB 77. KEDATANGAN FERDY DAN LANY
78 BAB 78. PENGAKUAN CINTA ZULHAM
79 BAB 79. TIDAK INGIN DI TOLAK
80 BAB 80. MENGHUKUM SISKA 1
81 BAB 81. MENGHUKUM SISKA 2
82 BAB 82. Hadiah Untuk Siska
83 BAB 83. CALON ISTRI
84 BAB 84. Menentukan Tanggal
85 BAB 85. Tidak Ada Alasan Lagi
86 BAB 86. Secangkir Kopi untuk Rangga
87 Bab 87. Privilage Siska
88 Bab 88. Mendominasi Rangga
89 BAB 89. Siska Mengerti Rangga
90 BAB 90. Kau Bukan Adikku
91 BAB 91. Zulham Terluka
92 Bab 92. MEMBIARKAN TIDUR DI KAMAR TERPISAH
93 BAB 93. Suci Menantang Zulham
94 BAB 94. WANITA PERAWANKU
95 BAB 95. INISIAL
96 BAB 96. MENGENANG OMA LARA
97 BAB 97. MENGUNJUNGI MAKAM OMA LARA
98 BAB 98. Panggilan Sayang
99 BAB 99. BERDAMAI
100 BAB 100. BERDAMAI 2
101 BAB 101. Masih Tinggal Serumah
102 BAB 102. HUT WL GROUP
103 Bab 103. SUCI HILANG
104 BAB 104. Terjebak dengan Rama
105 BAB 105. Donor Ginjal
106 BAB 106. MENCARI RAMA
107 BAB 107. TERIMA KASIH SISKA (TAMAT)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
BAB 1. Masa Orientasi Siswa (MOS)
2
BAB 2. Mengadukan Rangga
3
BAB 3. Lagi-lagi Rangga Mengerjai Suci
4
BAB 4. Bekal Untuk Rangga
5
Bab 5. Teman Baru, Sandra
6
BAB 6. Lebih Baik Dari Seribu Teman
7
BAB 7. Kepergian Ayah Rangga
8
BAB 8. Mama Ayu yang Lembut Hatinya
9
BAB 9. Ancaman Rangga
10
BAB 10. Jangan Bandingkan Aku Pa!
11
BAB 11. Kebencian Sandra pada Zulham
12
BAB 12. Sahabat Jadi Cinta
13
BAB 13. Kau Bukan Ibuku
14
BAB 14. Guru Idola
15
BAB 15. Ungkapan Zulham
16
BAB 16. Penyakit Oma Lara
17
BAB 17. Keputusan Suci
18
BAB 18. Wali Suci
19
Bab 19. Aku Takut
20
Bab 20. Suci di Bawa Oleh Rangga
21
Bab 21. Suci yang Ternoda
22
Bab 22. Papa Risky Murka
23
Bab 23. Kamu Bukan Anakku Lagi
24
BAB 24. JANGAN MENYENTUHKU
25
BAB 25. TIDAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN
26
BAB 26. TERPUKULNYA HATI PAPA RISKY
27
Bab 27. Tidak Ada Manusia yang Sempurna
28
BAB 28. KEMBALI MASUK SEKOLAH
29
BAB 29. Murahan
30
BAB 30. Terulang Kembali
31
Bab 31. Aku Akui, Aku Salah
32
Bab 32. Sepertinya Bukan Rangga
33
BAB 33. TATAPAN YANG SAMA
34
BAB 34. TIDAK WARAS
35
BAB 35. MINTA MAAF
36
BAB 36. TIDAK DI IZINKAN
37
BAB 37. TIDAK MUDAH MEMAAFKAN RANGGA
38
BAB 38. PENYESALAN YANG TIDAK BERGUNA
39
BAB 39. ANAK DURHAKA
40
Bab 40. Kekecewaan Rangga Pada Oma Lara
41
Bab 41. Mengendalikan Pikiran Sendiri
42
BAB 42. Sebut Namaku Jika Kamu Butuh Aku
43
BAB 43. BERTEMU ZULHAM
44
BAB 44. DI ANTAR PULANG
45
Bab 45. Di Balik Musibah Terdapat Hikmah
46
BAB 46. MENUNGGU SESEORANG
47
BAB 47. MERASAKAN YANG SUCI RASAKAN
48
BAB 48. Makan Bersama
49
BAB 49. 3 Pria Bersama Kembali
50
BAB 50. Pria Menyebalkan
51
BAB 51. Acara Pertunangan Zulham
52
BAB 52. MENOLONG SISKA
53
BAB 53. HATI YANG PILU
54
BAB 54. MEMANGGIL SISKA
55
BAB 55. SITUASI YANG ANEH
56
BAB 56. Pertikaian Rangga dan Siska
57
BAB 57. SALING MEMBENCI
58
BAB 58. Perasaan Khawatir Pada Suci
59
BAB 59. JANGAN TEMUI SUCI LAGI
60
BAB 60. SEPERTI SEPASANG KEKASIH
61
BAB 61. MENGUPING
62
BAB 62. Kedatangan Seorang Pria
63
BAB 63. PANGGILAN TAK TERJAWAB
64
BAB 64. Kemarilah Sayang
65
BAB 65. MENUNTASKAN YANG TERTUNDA
66
BAB 66. Datang Tepat Waktu
67
BAB 67. MEMARAHI PARAMEDIS
68
BAB 68. URUSAN PENTING
69
BAB 69. ALASAN ZULHAM YANG SEBENARNYA
70
BAB 70. OVERPROTEKTIF
71
BAB 71. HATI YANG LELAH
72
BAB 72. DEMI MENDAPATKAN MAAF
73
BAB 73. MEMBUJUK RANGGA
74
BAB 74. MENERIMA SISKA KEMBALI
75
BAB 75. KEHANGATAN BERSEMI KEMBALI
76
BAB 76. SAHABAT TERBAIK
77
BAB 77. KEDATANGAN FERDY DAN LANY
78
BAB 78. PENGAKUAN CINTA ZULHAM
79
BAB 79. TIDAK INGIN DI TOLAK
80
BAB 80. MENGHUKUM SISKA 1
81
BAB 81. MENGHUKUM SISKA 2
82
BAB 82. Hadiah Untuk Siska
83
BAB 83. CALON ISTRI
84
BAB 84. Menentukan Tanggal
85
BAB 85. Tidak Ada Alasan Lagi
86
BAB 86. Secangkir Kopi untuk Rangga
87
Bab 87. Privilage Siska
88
Bab 88. Mendominasi Rangga
89
BAB 89. Siska Mengerti Rangga
90
BAB 90. Kau Bukan Adikku
91
BAB 91. Zulham Terluka
92
Bab 92. MEMBIARKAN TIDUR DI KAMAR TERPISAH
93
BAB 93. Suci Menantang Zulham
94
BAB 94. WANITA PERAWANKU
95
BAB 95. INISIAL
96
BAB 96. MENGENANG OMA LARA
97
BAB 97. MENGUNJUNGI MAKAM OMA LARA
98
BAB 98. Panggilan Sayang
99
BAB 99. BERDAMAI
100
BAB 100. BERDAMAI 2
101
BAB 101. Masih Tinggal Serumah
102
BAB 102. HUT WL GROUP
103
Bab 103. SUCI HILANG
104
BAB 104. Terjebak dengan Rama
105
BAB 105. Donor Ginjal
106
BAB 106. MENCARI RAMA
107
BAB 107. TERIMA KASIH SISKA (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!