Saat bertemu dengan ibunya, Suci harus berbohong dengan mengatakan jika Rangga mau menerima bekalnya. Dan hal itu tentu saja membuat Mama Ayu sangat senang. Ia pun bergumam akan membuatkannya lagi. Bahkan setiap hari. Suci hanya bisa menarik napas panjang tanpa membantah Mama Ayu.
Ya, begitulah seterusnya Suci selalu menjadi bulan-bulanan Rangga. Sampai sebulan kemudian, Suci mengajukan diri untuk ikut lomba sains antar sekolah. Dan gilanya, dia dapat nilai tertinggi. Tentu saja dia lulus menjadi perwakilan untuk sekolahnya.
Jelas, hal ini membuat sebagian siswa kagum pada Suci. Ya, pemikiran mereka terhadap Suci berubah. Karena nyatanya Suci anak yang pintar. Bahkan guru-guru mengenal Suci dengan baik. Namun, sebagiannya lagi tentu merasa iri dengan Suci yang bisa dengan cepat mengambil hati banyak orang. Contohnya Rangga.
Saat Suci berada di perpustakaan, lagi asik-asiknya mengerjakan soal-soal untuk lombanya nanti, tiba-tiba Rangga datang bersama teman-temannya langsung menghimpit Suci. Rangga mengambil kertas-kertas soal itu, dan meremasnya dengan kuat.
“Eh, baru kayak gini aja kamu udah nampak belagu ya!”, ucap Rangga marah sambil menekan kedua pipi Suci dengan kelima jarinya.
“Maaf kak. Tapi maksud kakak apa?”, tanya Suci yang sudah hampir menangis.
“Aku, nggak suka kamu ikutan lomba ini! Kamu harus mengundurkan diri! Kalau tidak kamu tau kan akibatnya?”, Ancam Rangga dengan tatapan tajamnya.
Plak!
Tiba-tiba sebuah tangan menghempaskan tangan Angga dari Suci. Seorang siswi kini ikut berada di tengah-tengah mereka. Ya, mereka tidak tahu jika sejak Rangga dan teman-temannya mendekati Suci, siswi ini terus memperhatikan mereka.
“Siapa kau! Berani-beraninya memukul tanganku!”, ucap Rangga geram tidak suka dengan tindakan siswi itu.
“Sst! Jangan ribut! Ini perpustakaan!”, ucap penjaga perpustakaan.
“Heh, kalian pergi dari sini. Atau saya akan mengadukan perbuatan kalian pada penjaga itu!” perintah siswi itu dengan penuh keberanian.
Rangga tidak menyangka jika Siswi tersebut berani terhadapnya. Karena biasanya tidak ada yang mau berurusan dengan yang namanya Rangga.
“Awas kamu!”, ancam Rangga dengan menunjuk wajah siswi itu.
Dan Rangga pun berlalu pergi bersama teman-temannya keluar dari perpustakaan. Setelah itu, Siswi itu duduk di samping Suci. Ia bercerita mengenai kekesalannya pada Suci yang hanya diam saja saat di perlakukan kasar seperti itu.
Suci tidak menjawab pertanyaannya, tapi ia malah menanyakan perihal tentang siswi yang menolongnya itu. Suci yakin sebelumnya ia tidak pernah melihatnya. Jika siswi itu begitu berani dengan Rangga, pasti dari awal ia sudah menonjol di sekolah ini.
Sandra, siswi itu menyebutkan namanya. Seketika wajah Sandra berubah tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Suci. Dan ia mengaku jika dirinya memang baru masuk hari ini. Sebab harus ikut orang tuanya pindah ke kota ini.
“Tapi, aku senang bisa kembali ke kota ini lagi. Karena, kota ini adalah tempat kelahiranku. Dan masa kecilku, ku habiskan di sini”, ucap Sandra sambil mengenang masa lalunya.
Suci hanya bisa tersenyum mendengar ocehan teman barunya itu. Ya, baru kali ini Suci menerima perlakuan baik yang tulus menolongnya. Suci berharap mudah-mudahan Sandra memang seorang teman yang baik.
Kemudian, Sandra pun mengajak Suci untuk balik ke kelas. Mereka berdua terlihat mengobrol santai sambil berjalan berdampingan. Tapi, masalah pun datang lagi. Ternyata Rangga dan teman-temannya sedang menunggu Sandra dan Suci keluar dari perpustakaan. Bagi Rangga masalah mereka belumlah selesai. Apalagi masalahnya dengan siswi baru tersebut.
“Hei.. Hei... Mau kemana kalian?”, ucap Rangga sambil menghalau Suci dan Sandra yang melewati mereka. “Mau coba kabur ya? Tadi di dalam belagu banget”, ejek Rangga sambil memanas-manasi.
“Kamu itu memang beraninya sama perempuan ya? Banci!”, ucap Sandra emosi dan ia terus menggenggam erat tangan Suci yang berada di belakangnya.
“Eh jaga ya kata-kata kamu!”, Rangga pun semakin memanas.
“San udah San”, kata Suci yang ketakutan.
“Kamu tenang aja Suci. Kita gak usah takut sama manusia kucur yang satu ini!”, ejek Sandra lagi.
Wah, Rangga pun semakin tersulut emosi. Ia langsung mencengkram kerah baju Sandra. Bukannya takut, Sandra pun semakin buas. Ia juga tidak terima di perlakukan kasar seperti ini. Ia terus menghujani Rangga dengan kata-kata mengejek yang membuat kesabaran Rangga habis. Rangga pun sudah mengangkat tangannya ke udara. Dan ingin mendapatkannya di pipi Sandra.
“Hentikan!”, ucap seseorang sebelum tangan Rangga menyentuh pipi Sandra.
Orang itu adalah Zulham. Ia guru matematika di sekolah itu. Zulham mendatangi muridnya yang tengah bertengkar itu. Dengan begitu, Rangga pun melepaskan tangannya dari Sandra.
Saat itu, Suci langsung terpesona dengan ketampanan Zulham. Ini adalah pertemuan keduanya dengan Zulham. Ya, karena Zulham mengajar di kelas XII makanya jarang Suci melihatnya karena tidak melintasi kelasnya.
“Ada apa? Kenapa kalian bisa sampai bertengkar seperti ini!”, tanya Zulham dengan tegas.
“Anda ngga perlu ikut campur!”, jawab Sandra yang sangat geram melihat Zulham.
Sandra langsung menarik tangan Suci untuk segera pergi menjauh dari pria-pria itu. Rangga tampak tidak percaya jika Sandra seberani itu pada Pak Zulham.
“Tuh, Bapak lihatkan? Dia itu nggak ada sopan-sopannya sama Bapak. Apalagi saya pak? Mending sekarang Bapak hukum dia aja!”, oceh Rangga yang mencoba mengambil kesempatan untuk menghukum Sandra.
Tapi, ucapan Rangga malah diabaikan. Zulham pergi begitu saja mengikuti kemana perginya Sandra.
“Sandra tunggu!”, Panggil Zulham.
Tapi, Sandra malah berjalan semakin kencang. Suci yang tangannya masih di pegang, hanya bisa mengikuti Sandra. Sandra terus berjalan tapi, tidak ke arah kelas. Melainkan ke taman belakang sekolah yang sunyi. Untuk bersembunyi menghindari Zulham yang terus mengikutinya.
Zulham tidak punya pilihan lain lagi, selain berlari mengejar mereka. Dan saat itu, Zulham hanya mampu menangkap tangan Suci. Tentu saja, seketika langkah Sandra juga berhenti karena orang yang di pegang hanya sedari tadi berhenti bergerak.
Sandra menatap dengan marah pada Zulham. Ia benar-benar terlihat tidak senang dengan Zulham.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
auliasiamatir
siapa Zulham...????
2023-09-09
2
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
apakah Zulham akan menjadi malaikat penolong Suci nanti?🤔
2023-08-28
0
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
haduh, ikut seneng lihat suci sudah ada temennya, thor
2023-08-28
0