BAB 3. Lagi-lagi Rangga Mengerjai Suci

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Para siswa sangat senang mendengarnya karena bel pulang adalah yang paling ditunggu-tunggu. Mereka berjalan dari koridor dan ada pula yang mengambil jalan pintas melewati lapangan sekolah menuju pintu gerbang. Mereka terlihat asik berjalan sambil mengobrol dengan teman yang lainnya.

 

Rangga sudah menunggu kedatangan Siska sejak tadi. Siska tahu Rangga dan teman-temannya dari jauh sudah menunggunya. Tapi, Siska tidak menghindarinya. Ia berjalan dengan santainya. Dan benar saja Rangga menghadangnya. Rangga menarik lengannya dan membenturkan tubuh Siska di tembok.

 

"Kena kau! Berani-beraninya kamu mengadu! Mau jadi pahlawan hah?" ucap Rangga marah.

 

"Kak Rangga, aku cuma mau bantuin kakak aja kok.  Kak Rangga pasti suka kan ngerjain si Suci. Jadi kali ini kakak punya alasan lagi untuk menghukumnya", jawab Siska sambil tersenyum jahat.

 

"Jadi kamu.. ", Rangga belum selesai bicara.

 

"Iya kak. Aku juga tidak suka dengan dia. Jadi, terserah kakak mau apakan dia sekarang", potong Siska.

 

"Terus, dimana dia sekarang?"

 

"Kayaknya masih di kelas deh kak. Mungkin dia nunggu semua orang pulang buat menghindari kakak", Siska memprovokasi.

 

Rangga melepaskan Siska lalu, memberikan kode pada kedua teman prianya untuk mengikutinya menemui Suci. Rangga memasang wajah sangarnya.

 

Brak! Rangga mendobrak pintu kelas yang di tempati Suci. Suci yang lagi melamun menjadi terkejut mendengarnya. Dan jantungnya berdegup kencang ketika melihat Rngga sudah berada di dalam kelasnya.

 

"Bagus kamu ya. Mau mengelabui ku ha!", ucap Rangga marah.

 

Suci hanya bisa diam tertunduk. Ia sudah mulai ingin menangis lagi mendengar bentakan dari Rangga. Hatinya begitu terluka jika ada membentaknya apalagi Rangga adalah kakaknya.

 

"Sini kamu!", teriak Rangga sambil memukul meja.

 

Dan terjadilah isak tangis dari Suci. Dia begitu takut dengan Rangga. Dari sejak kecil Rangga memang tidak pernah memperlakukan Suci dengan baik.

 

"Aku nggak butuh tangisan kamu. Ayo cepat kemari!", teriak Rangga lagi.

 

Dengan langkah gemetar Suci menghadap Rangga. Isak tangisnya membuat Rangga semakin geram pada Suci. Rangga menarik lengan Suci lalu membenturkan tubuh Suci ke tembok. Suci berteriak kesakitan.

 

"Kamu taukan kesalahan kamu? Aku nggak perlu menjelaskannya lagi. Terimalah hukuman dariku!" ucap Rangga sambil mencengkram pipi Suci.

 

Rangga mengulurkan tangannya sebelah lagi meminta sesuatu pada Yoga. Kemudian Yoga mengeluarkan sebuah bungkusan yang berisi beberapa kue klepon. Yoga memberikannya pada Rangga.

 

Dengan senyuman jahatnya ia memasukkan satu kue ke dalam mulut Suci dengan paksa. Tapi, belum lagi Suci sempat mengunyah Rangga sudah memasukan kue itu lagi ke dalam mulut Suci.

 

Suci sudah merasa ingin muntah. Ia terus menggelengkan kepalanya sambil menangis. Mulutnya sudah terlalu penuh. Tapi, Rangga masih memaksakan kue ketiga untuk masuk ke mulut Suci.

 

"Ayo makan! Enakkan? Enak dong? Aku udah capek-capek loh beliin ini buat kamu", ucap Rangga dengan senyuman jahatnya.

 

Suci tidak bisa mengeluarkan suaranya. Karena terhambat oleh kue-kue yang ada di mulutnya. Suci merasa ingin memuntahkan kue itu. Dan, tiba-tiba ada seorang siswa yang masuk ke kelas menghentikan aksi Rangga. Ia adalah Rio ketua OSIS.

 

"Rangga, apa-apaan kamu!", kata Rio sambil melepaskan tangan Rangga dari pipi Suci.

 

Suci langsung berlari keluar kelas untuk membuang kue-kue yang ada di mulutnya di pinggir halaman sekolah. Suci merasa lega tapi itu tidak juga menghapus rasa takut dan sedihnya.

 

"Gila kamu ya, dia perempuan Ngga. Siswi baru....", Rio belum selesai bicara.

 

"Kamu nggak usah sok jadi pahlawan!", ucap Rangga geram sambil menunjuk-nunjuk dada Rio.

 

"Eh Rio, nggak usah sok kecakepan! Mentang-mentang kamu ketua OSIS, kamu berani sama kami yang udah senior ini!", sambung Yoga.

 

"Tau nih si Rio, santai aja napa", sambung Tara juga.

 

Saat Rio ingin berbicara lagi, Rangga menghentikannya dengan berteriak lalu keluar dari kelas itu. Rangga menggenggam lengan Suci lagi.

 

"Mulai saat ini, kamu nggak usah ikut campur lagi dengan urusanku! Kamu urus saja masalahmu!", ucap Rangga sambil menunjuk-nunjuk Rio.

 

Rangga menarik paksa Suci. Suci kewalahan mengikuti langkah Rangga. Rangga membawanya sampai ke parkiran. Lalu Rangga menyuruh Suci masuk ke dalam mobilnya.

 

Lagi-lagi Rangga mencengkram pipi Suci, "Dengarkan aku baik-baik! Jangan pernah katakan pada siapapun tentang hubungan kita! Aku nggak sudi mengakui mu sebagai adikku!"

 

"Iya kak", jawab Suci bersedih dengan linangan air matanya.

 

"Keluar sana!", usir Rngga.

 

Suci pun keluar dari mobil Rangga. Ia berdiri melihat mobil itu menjauh darinya. Suci menghapus air matanya berjalan menuju pintu gerbang.

 

Rasanya ingin sekali Suci akrab dengan Rangga layaknya kakak adik. Tapi, keinginan itu mungkin tidak akan pernah terwujud. Walaupun sering dilukai oleh kakaknya, Suci tetap menyayangi Rangga. Ia akan tetap mematuhi perkataan Rangga.

 

Hati yang terluka itu kian lama akan semakin terbiasa. Yang terpenting bagi Suci ialah ia harus tetap menjadi adik yang baik untuk Rangga. Walaupun Rangga tidak menganggapnya sebagai adik.

 

Suci menghampiri mobilnya yang dikemudikan oleh supirnya. Ia melepaskan tasnya lalu duduk dan bersandar pada badan bangku. Sambil menghela napas, Suci memejamkan matanya. Mengulang kembali memorinya mengenai kejadian yang di alaminya tadi.

 

Kenapa sih kak, harus sebenci itu padaku. Jika kakak tidak ingin mengakuiku sebagai adik, setidaknya lihat aku sebagai orang lain yang tidak perlu kakak usik kehidupannya. Aku yakin setelah ini tidak ada lagi ketenangan untukku. Aku harus apa? Bahkan aku takut menghadapi kehidupanku sendiri. Ucap Suci dalam hati.

***

Suci sedang berbaring di kasurnya. Ia menatap sendu langit-langit kamarnya. Rasanya hari ini lelah sekali. Tidak ada teman tempat berbagi dan bahkan sekolahnya kali ini tidak menyenangkan sama sekali. Tapi, bagaimana pun ia harus tetap bertahan.

Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukan di pintu kamar Suci. Suci pun segera duduk dan menyuruh orang di balik pintu itu masuk. Yang tak lain adalah Ibunya, Mama Ayu.

Mama Ayu masuk dengan wajah sumringahnya. Ia memeluk bahkan mengecup kening Suci.

“Gimana sekolahnya tadi? Seneng nggak?”, tanya Mama Ayu yang terlihat begitu bahagia.

Oh, andaikan Mama Ayu tahu apa yang terjadi pada Suci hari ini, pasti ia tidak akan mampu tersenyum seperti itu. Suci tidak tega harus membicarakan hari buruknya di hari pertamanya masuk sekolah menengah ke atas.

“Suci senang kok Ma. Semua teman-teman Suci baik-baik semuanya”, jawab Suci dengan melebarkan senyumannya sehingga Mama Ayu tidak curiga padanya.

“Oh iya, kata Pak Ucup tadi lihat kamu bersama Rangga? Beneran kakak kamu sekolah di sana juga?”, tanya Mama Ayu yang terlihat antusias.

Suci tidak bisa mengelak, ia hanya bisa menganggukkan kepalanya saja. Tidak mungkinkan ia mengadu soal Rangga yang mengerjainya habis-habisan? Pasti Mama Ayu akan langsung bersedih. Dan Suci tidak mau melihat mamanya sedih karenanya.

“Terus?”, tanya Mama Ayu yang ingin mendengar cerita lebih dari Suci.

“Terus gimana maksudnya Ma?”, jawab Suci bingung dengan pertanyaan ambigu dari mamanya.

“Ya, terus kamu dan kakak kamu gimana?”, tanya Mama Ayu lagi yang greget banget karena Suci yang tidak paham maksudnya.

“Ya, nggak gimana-gimana Ma. Biasa aja. Mama kan tahu kalau kak Rangga ngga suka sama aku”, jawab Suci yang mengingatkan Mamanya.

“Sabar ya sayang. Mama yakin kok, Rangga pasti sayang sama adiknya yang cantik ini. Semoga dengan ini kalian bisa makin dekat ya. Mama lega deh, karena ada kakak kamu yang bisa jagain kamu waktu di sekolah”, oceh Mama Ayu yang berpikir semuanya baik-baik saja.

Hah.., seandainya Mama Ayu tahu. Jika Suci yang harus menjaga dirinya sendiri dari ulah Rangga.

***

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Semangat suci

2024-01-13

1

Neldes Novber

Neldes Novber

Semangat thor. Saling suport ya thor😊

2023-10-05

1

auliasiamatir

auliasiamatir

udah tau kk nya jahat pun, kok malah tenang aneh 🙄

2023-09-09

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Masa Orientasi Siswa (MOS)
2 BAB 2. Mengadukan Rangga
3 BAB 3. Lagi-lagi Rangga Mengerjai Suci
4 BAB 4. Bekal Untuk Rangga
5 Bab 5. Teman Baru, Sandra
6 BAB 6. Lebih Baik Dari Seribu Teman
7 BAB 7. Kepergian Ayah Rangga
8 BAB 8. Mama Ayu yang Lembut Hatinya
9 BAB 9. Ancaman Rangga
10 BAB 10. Jangan Bandingkan Aku Pa!
11 BAB 11. Kebencian Sandra pada Zulham
12 BAB 12. Sahabat Jadi Cinta
13 BAB 13. Kau Bukan Ibuku
14 BAB 14. Guru Idola
15 BAB 15. Ungkapan Zulham
16 BAB 16. Penyakit Oma Lara
17 BAB 17. Keputusan Suci
18 BAB 18. Wali Suci
19 Bab 19. Aku Takut
20 Bab 20. Suci di Bawa Oleh Rangga
21 Bab 21. Suci yang Ternoda
22 Bab 22. Papa Risky Murka
23 Bab 23. Kamu Bukan Anakku Lagi
24 BAB 24. JANGAN MENYENTUHKU
25 BAB 25. TIDAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN
26 BAB 26. TERPUKULNYA HATI PAPA RISKY
27 Bab 27. Tidak Ada Manusia yang Sempurna
28 BAB 28. KEMBALI MASUK SEKOLAH
29 BAB 29. Murahan
30 BAB 30. Terulang Kembali
31 Bab 31. Aku Akui, Aku Salah
32 Bab 32. Sepertinya Bukan Rangga
33 BAB 33. TATAPAN YANG SAMA
34 BAB 34. TIDAK WARAS
35 BAB 35. MINTA MAAF
36 BAB 36. TIDAK DI IZINKAN
37 BAB 37. TIDAK MUDAH MEMAAFKAN RANGGA
38 BAB 38. PENYESALAN YANG TIDAK BERGUNA
39 BAB 39. ANAK DURHAKA
40 Bab 40. Kekecewaan Rangga Pada Oma Lara
41 Bab 41. Mengendalikan Pikiran Sendiri
42 BAB 42. Sebut Namaku Jika Kamu Butuh Aku
43 BAB 43. BERTEMU ZULHAM
44 BAB 44. DI ANTAR PULANG
45 Bab 45. Di Balik Musibah Terdapat Hikmah
46 BAB 46. MENUNGGU SESEORANG
47 BAB 47. MERASAKAN YANG SUCI RASAKAN
48 BAB 48. Makan Bersama
49 BAB 49. 3 Pria Bersama Kembali
50 BAB 50. Pria Menyebalkan
51 BAB 51. Acara Pertunangan Zulham
52 BAB 52. MENOLONG SISKA
53 BAB 53. HATI YANG PILU
54 BAB 54. MEMANGGIL SISKA
55 BAB 55. SITUASI YANG ANEH
56 BAB 56. Pertikaian Rangga dan Siska
57 BAB 57. SALING MEMBENCI
58 BAB 58. Perasaan Khawatir Pada Suci
59 BAB 59. JANGAN TEMUI SUCI LAGI
60 BAB 60. SEPERTI SEPASANG KEKASIH
61 BAB 61. MENGUPING
62 BAB 62. Kedatangan Seorang Pria
63 BAB 63. PANGGILAN TAK TERJAWAB
64 BAB 64. Kemarilah Sayang
65 BAB 65. MENUNTASKAN YANG TERTUNDA
66 BAB 66. Datang Tepat Waktu
67 BAB 67. MEMARAHI PARAMEDIS
68 BAB 68. URUSAN PENTING
69 BAB 69. ALASAN ZULHAM YANG SEBENARNYA
70 BAB 70. OVERPROTEKTIF
71 BAB 71. HATI YANG LELAH
72 BAB 72. DEMI MENDAPATKAN MAAF
73 BAB 73. MEMBUJUK RANGGA
74 BAB 74. MENERIMA SISKA KEMBALI
75 BAB 75. KEHANGATAN BERSEMI KEMBALI
76 BAB 76. SAHABAT TERBAIK
77 BAB 77. KEDATANGAN FERDY DAN LANY
78 BAB 78. PENGAKUAN CINTA ZULHAM
79 BAB 79. TIDAK INGIN DI TOLAK
80 BAB 80. MENGHUKUM SISKA 1
81 BAB 81. MENGHUKUM SISKA 2
82 BAB 82. Hadiah Untuk Siska
83 BAB 83. CALON ISTRI
84 BAB 84. Menentukan Tanggal
85 BAB 85. Tidak Ada Alasan Lagi
86 BAB 86. Secangkir Kopi untuk Rangga
87 Bab 87. Privilage Siska
88 Bab 88. Mendominasi Rangga
89 BAB 89. Siska Mengerti Rangga
90 BAB 90. Kau Bukan Adikku
91 BAB 91. Zulham Terluka
92 Bab 92. MEMBIARKAN TIDUR DI KAMAR TERPISAH
93 BAB 93. Suci Menantang Zulham
94 BAB 94. WANITA PERAWANKU
95 BAB 95. INISIAL
96 BAB 96. MENGENANG OMA LARA
97 BAB 97. MENGUNJUNGI MAKAM OMA LARA
98 BAB 98. Panggilan Sayang
99 BAB 99. BERDAMAI
100 BAB 100. BERDAMAI 2
101 BAB 101. Masih Tinggal Serumah
102 BAB 102. HUT WL GROUP
103 Bab 103. SUCI HILANG
104 BAB 104. Terjebak dengan Rama
105 BAB 105. Donor Ginjal
106 BAB 106. MENCARI RAMA
107 BAB 107. TERIMA KASIH SISKA (TAMAT)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
BAB 1. Masa Orientasi Siswa (MOS)
2
BAB 2. Mengadukan Rangga
3
BAB 3. Lagi-lagi Rangga Mengerjai Suci
4
BAB 4. Bekal Untuk Rangga
5
Bab 5. Teman Baru, Sandra
6
BAB 6. Lebih Baik Dari Seribu Teman
7
BAB 7. Kepergian Ayah Rangga
8
BAB 8. Mama Ayu yang Lembut Hatinya
9
BAB 9. Ancaman Rangga
10
BAB 10. Jangan Bandingkan Aku Pa!
11
BAB 11. Kebencian Sandra pada Zulham
12
BAB 12. Sahabat Jadi Cinta
13
BAB 13. Kau Bukan Ibuku
14
BAB 14. Guru Idola
15
BAB 15. Ungkapan Zulham
16
BAB 16. Penyakit Oma Lara
17
BAB 17. Keputusan Suci
18
BAB 18. Wali Suci
19
Bab 19. Aku Takut
20
Bab 20. Suci di Bawa Oleh Rangga
21
Bab 21. Suci yang Ternoda
22
Bab 22. Papa Risky Murka
23
Bab 23. Kamu Bukan Anakku Lagi
24
BAB 24. JANGAN MENYENTUHKU
25
BAB 25. TIDAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN
26
BAB 26. TERPUKULNYA HATI PAPA RISKY
27
Bab 27. Tidak Ada Manusia yang Sempurna
28
BAB 28. KEMBALI MASUK SEKOLAH
29
BAB 29. Murahan
30
BAB 30. Terulang Kembali
31
Bab 31. Aku Akui, Aku Salah
32
Bab 32. Sepertinya Bukan Rangga
33
BAB 33. TATAPAN YANG SAMA
34
BAB 34. TIDAK WARAS
35
BAB 35. MINTA MAAF
36
BAB 36. TIDAK DI IZINKAN
37
BAB 37. TIDAK MUDAH MEMAAFKAN RANGGA
38
BAB 38. PENYESALAN YANG TIDAK BERGUNA
39
BAB 39. ANAK DURHAKA
40
Bab 40. Kekecewaan Rangga Pada Oma Lara
41
Bab 41. Mengendalikan Pikiran Sendiri
42
BAB 42. Sebut Namaku Jika Kamu Butuh Aku
43
BAB 43. BERTEMU ZULHAM
44
BAB 44. DI ANTAR PULANG
45
Bab 45. Di Balik Musibah Terdapat Hikmah
46
BAB 46. MENUNGGU SESEORANG
47
BAB 47. MERASAKAN YANG SUCI RASAKAN
48
BAB 48. Makan Bersama
49
BAB 49. 3 Pria Bersama Kembali
50
BAB 50. Pria Menyebalkan
51
BAB 51. Acara Pertunangan Zulham
52
BAB 52. MENOLONG SISKA
53
BAB 53. HATI YANG PILU
54
BAB 54. MEMANGGIL SISKA
55
BAB 55. SITUASI YANG ANEH
56
BAB 56. Pertikaian Rangga dan Siska
57
BAB 57. SALING MEMBENCI
58
BAB 58. Perasaan Khawatir Pada Suci
59
BAB 59. JANGAN TEMUI SUCI LAGI
60
BAB 60. SEPERTI SEPASANG KEKASIH
61
BAB 61. MENGUPING
62
BAB 62. Kedatangan Seorang Pria
63
BAB 63. PANGGILAN TAK TERJAWAB
64
BAB 64. Kemarilah Sayang
65
BAB 65. MENUNTASKAN YANG TERTUNDA
66
BAB 66. Datang Tepat Waktu
67
BAB 67. MEMARAHI PARAMEDIS
68
BAB 68. URUSAN PENTING
69
BAB 69. ALASAN ZULHAM YANG SEBENARNYA
70
BAB 70. OVERPROTEKTIF
71
BAB 71. HATI YANG LELAH
72
BAB 72. DEMI MENDAPATKAN MAAF
73
BAB 73. MEMBUJUK RANGGA
74
BAB 74. MENERIMA SISKA KEMBALI
75
BAB 75. KEHANGATAN BERSEMI KEMBALI
76
BAB 76. SAHABAT TERBAIK
77
BAB 77. KEDATANGAN FERDY DAN LANY
78
BAB 78. PENGAKUAN CINTA ZULHAM
79
BAB 79. TIDAK INGIN DI TOLAK
80
BAB 80. MENGHUKUM SISKA 1
81
BAB 81. MENGHUKUM SISKA 2
82
BAB 82. Hadiah Untuk Siska
83
BAB 83. CALON ISTRI
84
BAB 84. Menentukan Tanggal
85
BAB 85. Tidak Ada Alasan Lagi
86
BAB 86. Secangkir Kopi untuk Rangga
87
Bab 87. Privilage Siska
88
Bab 88. Mendominasi Rangga
89
BAB 89. Siska Mengerti Rangga
90
BAB 90. Kau Bukan Adikku
91
BAB 91. Zulham Terluka
92
Bab 92. MEMBIARKAN TIDUR DI KAMAR TERPISAH
93
BAB 93. Suci Menantang Zulham
94
BAB 94. WANITA PERAWANKU
95
BAB 95. INISIAL
96
BAB 96. MENGENANG OMA LARA
97
BAB 97. MENGUNJUNGI MAKAM OMA LARA
98
BAB 98. Panggilan Sayang
99
BAB 99. BERDAMAI
100
BAB 100. BERDAMAI 2
101
BAB 101. Masih Tinggal Serumah
102
BAB 102. HUT WL GROUP
103
Bab 103. SUCI HILANG
104
BAB 104. Terjebak dengan Rama
105
BAB 105. Donor Ginjal
106
BAB 106. MENCARI RAMA
107
BAB 107. TERIMA KASIH SISKA (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!