Derita Istri Ketiga

Derita Istri Ketiga

kedatangan tamu

Siang itu seorang gadis sedang duduk di meja rias, wajahnya memperlihatkan aura kebhagiaan karena sang pujaan hati akan datang untuk melamarnya.

Tok Tok

"Kak, boleh Kayla masuk? Seseorang mengetuk pintu dari luar.

"Masuk, saja tidak dikunci", jawabnya sambil tetap fokus pada kegiatannya.

Ckleeek.

"Kak,ini mau taruh di mana? Tanya Kayla yang membawa makanan untuk kakaknya.

"Taruh, di meja sebelah sana! Tunjuknya ke arah meja dekat ranjang.

Kayla meletakkannya di meja,seperti yang dimaksud kakaknya.

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.Datang sebuah mobil Pajero di depan rumah, begitu sampe halaman mobilpun berhenti. Semua orang yang ada di situ sampe melongo buatnya.

Beberapa saat kemudian pintu mobil terbuka tampaklah seorang laki-laki sudah berumur seperti seumuran bapak, tapi masih terlihat jelas ketegasan dan ketampanannya,ada juga wanita cantik berhijab ikut turun sambil membawa hampers dan juga bingkisan,entah apa isinya.Siapakah dia? Kakaknya atau jang......

"Kak,itu siapa? Tanyaku pelan agar tidak berisik.

"Nanti,kamu juga tahu,dek",jawab kak Siti masih fokus ke arah depan sana.

Kulihat Ibu dan Bapak juga tersenyum menyambut kedatangan mereka, terus calon suami kak Siti mana? tanpa ku sadari mereka sudah berada di depan kami.

"Assalamu'alaikum, Bapak, Ibu semunya", sapanya ramah.

"Wa'alaikumsalam, jawab kami serempak sambil bersalaman.

"Ini, calonnya yang mana, ya kok sama? Tanya seseorang kepada aku dan kak Siti, karena wajah kami hmpir sama dan umur hanya selisih 1th,jd terlihat sama.

"Saya, bu calon istrinya mas Zidni", jawab kak Siti dengan malu malu.

"ooh, jawabnya seraya mengangguk-angguk kepalanya.

"Mari, Pak haji,bu silahkan masuk", bapak mengajak mereka masuk dan duduk di ruang tamu.

"Kayla, bantu kakakmu membuat minuman! Titah ibu kepada ku yang masih bengong.

"B-baik,bu" aku segera menyusul kak Siti yang sudah sibuk di dapur membuat minuman.

"em...kak, calon suami kakak yang mana? Tanyaku.

"Ya, yang itu",jawabnya sambil terus mengaduk minuman.

Aku diam,mencoba mencerna ucapan kakak ku, "apa, iya laki-laki itu calon kak,Siti",aku bermonolog sendiri di dalam hati.

"Tolong, bantuin kakak membawa cemilan itu, dek! Perintahnya yang membuat lamunanku buyar seketika.

"B-baik, kak",jawabku gelagapan juga terkejut.

Aku segera membawa minuman ke depan yang di ikuti Kayla adikku di belakang, sesampainya disana segera ku hidangkan beserta makana kecil yang kami buat, akupun ikut duduk bersama mereka.

"Monggo, di minum tehnya,Pak Haji, bu? Bapak mempersilahkan tamunya.

"Trimaksih, Pak, Bu jadi merepotkan,"jawabnya sopan.

Setelah hening beberapa saat akhirnya ada seseorang yang membuka percakapan.

"Em...begini Pak Bu,maksut kedatangan kami kesini ingin melamar anak bapak,yang bernama Siti Nurhayati, untuk mas Zidni," Suara seorang perempuan yang terlihat ramah,tenang dan anggun.

"Maksutnya,gimana ini? Tanya bibiku yang juga ikut di undang karena rumahnya bersebelahan.

"hem hem, maksutnya gini, mas Zidni ini suami saya,jadi ya untuk suami saya,"jawabnya seraya tersenyum ke arah kami.

Aku melongo dibuatnya,"jadi, kakak ku seorang pelakor?" kulihat semua orang di ruangan ini langsung diam,tak ada yang bersura.

Kulihat,kak Siti juga diam padahal tadi sudah senyam senyum da sesekali melirik lelaki yang berada di sebelah wanita tadi.

"Katanya, dulu mbak Siti pernah mondok di pesantren, dan mereka bertemu, iya kan mas? wanita memaparkan pertemuan kakak ku dengan lelaki itu.

semua orang di sini saling pandang,karena ada yang janggal semua ini. Kakak ku tidak pernah ke pesantren,tapi dia bekerja di salom plus plus".

"Maaf, bukannya dulu nak Siti ini bekerja di sa-.....ucapan bibi menggantug karena wanita tadi ingin pergi ke toilet.

"Maaf,mau numpang ke belakang,di mana ya? Tanyanya tiba-tiba.

"Oh,mari bu saya antar ke belakang,"Ibu mengajak wanita tadi ke belakang.

..."Maaf, jangan ada yang bilang kalau Dek Siti,ini pernah kerja du salon,dan jangan mengatakan kalau kita bertemu di salon plus plus, ingat itu! Ancam mas Zidni....

Jadi,pada dasarnya semua ini sudah direncankannya, terlihat Siti hanya diam saja berarti sudah mengetahuinya.

"Maaf, ya jadi tertunda obrolan kita," kata perempuan tadi.

"Em....kalau saya terserah anak saya saja, mau tidak,ndok? Tanya bapak serius.

"Saya, mau jadi istrinya mas Zidni",jawabnya sumringah.

"Baiklah, kalau begitu terus kita tentukan hari H kapan, lebih cepat lebih baik, ya kan? Kata wanita tadi ku ketahui bernama Tatik, istri pertamanya mas Zidni.

Akhirnya setelah musyawarah bersama tadi, bahwa pernikahan akan dilaksanakan dua minggu lagi,walaupun bapak keberatan karena ekonomi keluarga kami,tapi dari pihak laki-laki dia yang akan membiayai semuanya.

Setelah sekian lama akhirnya tamunya pamit undur diri.

"Maaf, pak bu serasa sudah cukup kami mau mohon pamit, sampai ketemu dua minggu lagi", mas Zidni mewakili semuanya.

"Baik, kami tunggu kedatangannya,pak Haji", jawab bapak tampak segan dengan calon menantunya.

"ya, sudah mas pulang dulu, nanti mas kabari lagi," pamit mas Zidni pada Siti.

Perlahan mobil tamu tadi meninggalkan halaman rumah, kamipun masuk ke dalam dan berbincang-bincang.

"Jadi, calon suaminya Siti itu sudah punya istri, ya? Tanya bibi Ruli.

"Iya, bi," jawab Siti pelan seakan tak terdengar.

"Jadi bagaimana persiapanya,apa sudah di siapkan surat-suratnya,"tanya bibi Ruli sekali lagi.

"Belum,Ruli nanti akan segera saya urus "jawab bapak.

"Ya, sudah kalau begitu, saya juga pamit karena sudah selesai," seraya bangkit.

"Terimakasih, bi telah meluangkan waktunya," ucap Siti sambil mengantar ke teras.

"Dah, gak perlu minta maaf,kaya ma siapa aja," jawab bibi Ruli terkekeh.

Akhirnya bibi Ruli pulang, Siti masuk ke dalam langsung menuju kamarnya.

Di kamarnya Siti duduk di depan meja rias, dia membyangkan kalau nanti jadi istrinya Zidni.

Siti segera meraih handpon yang berada di dekatnya, diusap layarnya dan mencari tombol berwarna hijau di hanponnya.

"Assalamu'alaikum, mas dah nyape mana? Tanyanya basa basi.

"Wa'alaikumsalam, dek ini lagi di jslan, ada apa? Baru saja kita bertemu, kangen...ya? godanya sambil menyetir mobil.

"em, Siti mau tanya, boleh? sambil membenarkan posisi duduknya.

"Boleh, mau tanya apa, hem? Tanya Zidni. jawabnya

"Bener, kan mas Zidni kalau aku menikah dengan mas, mas akan belikan aku motor,? tanyanya serius.

"Iya, mas kan dah janji, kenapa memangnya? jawabnya tetap fokus.

"Siti, cuma mau mastiin saja, jawabnya pelan.

"Tenang saja, mas sudah siapin semunya, adek gak khawatir, sudah dulu ya,mas lagi nyetir, nih," Assalamu'alaikum. Langsung mematikan hp nya.

Terpopuler

Comments

yanto bonsai

yanto bonsai

kapan nikahnya❤

2023-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!