POV SITI

Tubuh ku membeku mendengar perkataan Bapak, belum pernah aku melihat beliau marah apalagi terhadap kami sekeluarga.

""Sudah, nak ayo masuk hampir petang," Ibu merangkul ku untuk masuk ke dalam rumah.

"Kenapa, Siti tidak boleh kerja, Bu? Tanyaku di sela tangisku.

"Sudah sudah, nanti Ibu ceritakan, sekarang masuk, mandi terus siapin makan malam! Kata Ibu lagi.

"Baik, Bu,"jawabku, sebenarnya masih banyak yang ingin aku tanyakan, ya sudah lah nanti saja.

Makan malam sudah terhidang di meja, aku segera ke kamar untuk mandi agar tidak tercium bau ikan asin.

Tak butuh waktu lama aku sudaj selesai dengan ritualku, berhias di depan cermin menyisir rambutku yang sebahu merapikan baju, dan selesai.

Aku berjalan kelluar kamar menuju meja makan, sudah tak sabar perutku minta diisi, langkah demi langkah ku lewati tiba di depan kamar Bapak, ingat kejadian tadi sore.

Cekleek

Tiba-tiba pintu terbuka, terlihat Bapak keluar dari kamar hendak makan malam, aku jadi kikuk dengan kejadian tadi.

"Bapak, sapaku menunduk tak berani memandangnya.

"Hem, hanya itu yang kudengar, sepertinya bapak masih marah dan berjalan menuju meja makan tanpa mengajakku.

Aku segera menyusul ke meja makan di sana sudah berkumpul semua, ada Ibu, Bapak dan juga Kayla, semuanya melihat ke datanganku dan itu semua membuatku salah tingkah.

"Cepat! Bapak sudah lapar," suara Bapak keras.

Aku hanya mengangguk dan mengambil tempat duduk biasannya, kami makan dalam diam hanya suara dentingan sendok dan piring yang saling beradu.

"Pak, Bu Kayla masuk dulu " suara Kayla memecahkan keheningan di meja makan swtelah kami selesai.

"Ya, segera tidur jangan sampai larut malam! Jawab Bapak perhatian terhadap adikku.

"Baik, Pak Bu," Kayla segera berlalu dari meja makan meninggalkan kami bertiga.

Aku gelisah ingin bertanya takut Bapak marah kalau tidak hatiku belum lega.

"Pak, Sit- belum juga aku melanjutkan peetanyaanku Bapak sudah pergi.

"Bu, Bapak tunggu di kamar! Bapak berkata dan pergi tanpa menghiraukan ku.

Sakit hatiku melihat Bapak tak lagi memperhatikan ku lagi, aku tidak bisa berbuat apa-apa karena itu semua keinginanku.

"Sudah, nanti biar Ibu bicara sama Bapak," Hanya Ibu yang bisa memahami persaanku.

"Sekarang, kita bersihkan dulu meja makannya, Ibu bantu"Ibu menguatkanku dengan mengusap bahuku.

Aku hanya mengangguk tanda mengiyakannya, dan segera ku punguti bekas kami di meja makan lalu kubawa ke belakang untuk dicuci.

Setengah jam kemudian selesai karena dibantu Ibu padahal biasanya Kayla yang melakukannya.

"Ibu, masuk dulu, ya kamu juga cepat istirahat," ibu langsung pergi meningggalkan aku yang masih berdiri di dapur.

"Iya, Bu,"jawabku lesu meninggalkan dapur ke kamar dengan langkah gontai.

Perlahan aku masuk kamar dan naik ke tempat tidur, biasanya melihat bantal saja sudah ingin cepat-cepat tidur tapi untuk malam ini mataku enggan untuk terpejam, pikiran ku berkelana kemana-mana.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu, lekas ku bangun dan membuka lemari, ku ambil celengan jago berwarna merah, mungkun ini jalan satu satunya.

Braakkk

Terlihat uang berwarna hijau biru ungu sudah berhamburan ke lantai, aku terpana melihat isinya.

Segera ku punguti uang yang berserakan di lanatai, hati ku bahagia dan segera ku hitung.

"Seratus, dua ratus," gumamku terus menghitung.

"Tujuh ratus enam puluh lima," uang yang terkumpul.

"Alhamdullah," semoga ini cukup untuk bekal ku selama belum gajian nanti, gumamku sambil memeluk erat uang hasil celenganku.

Cepat-cepat ku masukkan ke dalam lemari yang biasanya aku menyimpan uang, tak lupa segera ku bersihkan pecahan celengan yang terbuat dari tanah agar tak melukai kaki.

Sekarang aku sedikit lebih tenang hanya tinggal meyakinkan bapak, kulirik jam dinding sudah menunjukkan 21.30 waktunya istirahat.

**

Kukuruyuuuukk

Terdengar suara ayam berkokok tandanya sudah pagi, rasanya masih enggan untuk bangun karena cuaca hari ini dingin banget tapi pikiran memaksa untuk segera bangun dan melakukan kegiatan rutinitas.

"Huuaaam," jam berapa sih, berisik banget suara ayam," gumamku seraya menyibak selimut dan segera turun dari tempat tidur.

Aku segera ke kamar mandi untuk bersih-bersih mengambil air wudzu untuk melaksanakan shalat, keluar kamar mandi segera ku bentangkan sajadah.

Sebelum keluar kamar tak lupa ku rapikan tempat tidur lebih dulu.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai," gumamku sambil membawa pakaian kotor ke belakang untuk dicuci.

"Mau, nyuci kak? Tanya Kayla yang sedang membantu Ibu masak.

"Ya, Kay mau sekalian gak punya kamu? Tanyaku balik.

" Gak lah, kakak dah nyuciin bajunya Bapak sama Ibu," jawabnya tersenyum ke arah ku.

"Ya, sudah kakak lanjutkan nyuci, ya," sambil berjalan meninggalkan area dapur menuju bagian belakng tempat uantuk menyuci.

"Ya, kak," jawabnya sambil tangannya sibuk mengaduk sayur.

Kurang lebih satu jam berkutat di tempat cucian akhirnya selesai, Kayla dan Ibu juga sudah selesai memasak, terlihat makanan sudah terhidang di meja makan.

"Dah, selesai ya, jadi gak bantuin," suaraku lesu karena Ibu dan Kayla sudah selesai memasak.

"Gak, papa kan kakak sudah nyuci," Jawab Kayla sambil mengambil air minum.

"Ya, sudah sekarang kalian mandi, nanti sarapan bareng!! Titah Ibu kepada kedua anaknya.

"Siap, Bu jawab Kayla sambil tangannya diangkat.

Aku dan Ibu tertawa bersama melihat tingkah Kayla.

" Siti, juga mau mandi dulu, Bu," pamitku langsung pergi ke kamar untuk dan menuju kamar mandi.

Seperti biasa kami makan di meja makan, tinggal menunggu Bapak dan Ibu yang belum ada.

"Kak, beneran kakak mau kerja? Tanya Kayla.

"Ya, kenapa Kay? Tanya ku balik sambil kulihat kearahnya.

"Kakak, yakin mau ikut kerja dengan Asti? Tanya adikku lagi.

"Memang, masalah buat kamu? Jawabku sewot.

"Bukan, kak tapi Asti it- ucapan Kayla terputus kala ada suara Bapak.

"Eheem, suara Bapak mengagetkan kami,menghentikan Kayla yang bicara tentang Asti.

Kami langaung makan dengan diam seperti biasanya, kulihat Bapak juga menikmati makanannya.

"Sit, apa keinginanmu tidak dapat dibatalkan? Tanya Bapak selesai kami makan.

"Maaf, Pak benar Siti ingin kerja di kota," jawabku jujur.

"Huuff, kulihat Bapak mengusap wajahnya tanda sedang tidak baik-baik saja.

"Coba,pikirkan sekali lagi, bukan Bapak melarang kamu bekerja, tapi Bapak khawatir dengan kamu," Bapak berkata dengan mata berkaca-kaca.

"Siti, hanya minta do'a Bapak sama Ibu, agar Siti mendapatkan pekerjaan yang bagus dan bertemu dengan majikan yang baik seperti Asti, Pak," Jawabku sambil menangis terisak.

"Jika, itu keinginan kamu, Bapak tidak bisa berbuat apa-apa, maaf Bapak belum bisa memberi kebhagiaan buat kamu," suara Bapak parau.

"Tidak, Bapak adalah lelaki terbaik bagi kami, Siti berayukur pnya Bapak seperti Bapak," aku menghambur memeluk bapak kami semua yang ada di sini menangis haru.

" Sudah, sudah anak Bapak gak boleh cengeng," Bapak mengurai pelukannya dan menatapku sendu.

"Iya, Pak jawabku sambil menghapus air mata.

"Sudah, jangan nangis terus, jelek tu wajah kamu keluar ingusnya," Suara Ibu yang meledekku.

"Kapan, kamu berangkatnya, nak? tanya bapak ingin tahu kepaatiannya.

"Besok, Pak," jawabku mantap agar Bapak tak meragukannku.

"Yaaah, sedih dong," celetuk Kayla di tengah-tengah keseriusan kami.

"La, kan masih ada Bapak sama Ibu, Jawab Ibu mewakili ku.

"Bapak sama Ibu, gak asik," jawab Kayla cemberut.

"Mending, kamu do'ain kakak, siapa tahu nanti betah di sana nanti kakak pulang, kakak ajak, giman? Jawabku untuk mengiburnya.

"Beneran, kak," wajahnya langsung sumringah.

"Iya, kakak janji," jawabku tersenyum ke arahnya.

"Janji? Sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Hm, akupun menautkan jari kelingkingku kepada Kayla.

Aku sudah tak sabar menunngu hari besok, jadi deg degan jantungku, seperti apa ya, kota itu.

Terpopuler

Comments

Gusti Raihan

Gusti Raihan

Pokoknya ini cerita wajib banget dibaca sama semua orang!❤️

2023-07-15

0

Graziela Lima

Graziela Lima

Membuncah

2023-07-15

0

Ryner

Ryner

Cerita ini bikin hati berbunga-bunga, salut buat Author-nya! 🌸

2023-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!