Love Story : Dalam Dinginnya Bad Boy, Terukir Hangatnya Cinta
Bak disambar petir di siang bolong. Jantung Andini berdebar lebih cepat mendengar kedua orang tuanya yang saat ini sedang membicarakan tentang perjodohannya. Padahal jelas sekali jika saat ini Andini masih sedang menimba ilmu di salah satu kampus swasta.
“Ayah, ibu. Aku tidak ingin menikah dengan pria pilihan ibu dan ayah.” Tolak Andini memberanikan dirinya untuk menyelah perbincangan orang tuanya. Ia tidak sanggup jika harus menikah di usia yang masih sangat belia. Belum lagi, pria yang akan dijodohkan dengannya adalah pria yang paling menyebalkan di kampus.
Baru saja pulang kampus dalam keadaan yang lelah dan langsung mendengar kabar yang sungguh sangat tidak enak. Dan yang lebih parahnya lagi Andini dapat mendengar dengan sangat jelas nama pria yang akan di jodohkan dengan dirinya itu. Kevin Mahendra. Mahasiswa yang juga saat ini sedang berkuliah di fakultas yang sama dengan Andini. Siapa yang tidak mengenal Kevin, pria yang begitu sangat nakal dan hobi balap liar, dan juga hobi menggonta-ganti pasangan. Namun, bagi Andini tidak ada sedikitpun pesona yang mampu membuatnya tertarik pada pria yang sangat jauh di bawah standarnya.
Andini juga kadang heran. Apa hebatnya Kevin sampai seluruh mahasiswi sangat mengidolakannya dan bahkan rela mengantri hanya untuk bisa duduk di motor Kevin.
Andini yang memang memakai hijab sejak duduk di bangku SMP ini, langsung duduk tepat di samping ibunya yang bernama Rosita.
“Bu, aku salah dengarkan? Ini semua tidak nyatakan?” Tanya Andini dengan raut wajah yang gelisah dan juga mata yang mulai berkaca-kaca. Tidak mungkin bagi dirinya untuk menikah di usia dini, belum lagi latar belakang antara dirinya dan juga Kevin benar-benar sangat jauh berbeda. Andini yang berpakaian sopan di tutup dengan hijab di kepala sedangkan Kevin, dengan tampilan yang metal seperti anak punk. Kadang rambut Kevin di cukur mohawk dan kadang juga di biarkan panjang. Andini pun heran karena tidak ada satu pun dosen yang berani menegur, karena mungkin Kevin adalah anak dari pemilik kampus tersebut. Dan jangan bilang dengan tampilannya. Yang kadang memakai jaket kulit hitam, dengan celana model botol, dan sepatu boots kulit menampilkan gaya geng motor seperti yang ada di film-film.
“Bu.” Lirih Andini karena ibunya tetap diam tidak menjawab sama sekali ucapannya.
“Ini sudah menjadi keputusan keluarga. Siap atau tidak, kau harus menikah dengan Kevin Mahendra.” Kata Ardi, ayah Andini.
“Ayah,” Baru kali ini Andini berani menaikkan volume nada suaranya di hadapan orang tuanya. “Andini masih remaja ya’. Andini masih menimbah ilmu. Apa kata teman-teman Andini jika Andini menikah? Apa kata orang-orang di luar sana Yah?” Kini Andini tidak dapat lagi menahan air matanya. Ia terus saja terisak karena tidak terima dengan perjodohan yang sangat mendadak ini.
“Ayah tidak peduli dengan ucapan orang-orang di luar sana. Ayah hanya ingin melihat kamu hidup bahagia Andini.”
“Ayah..” Lirih Andini. “Bagaimana jika kebahagiaan Andini adalah tidak menikah dengan Kevin? Ayah..” Kini Andini berdiri dan mendekati sang ayah. Andini menggenggam tangan sang ayah. “Ayah, tolong pertimbangkan lagi perjodohan ini.”
•••••
Kini Kevin dan kawan-kawannya sedang berada di jalan raya tempat di mana dirinya selalu nongkrong jika sedang membolos. Bukan sedang, tapi tiap hari kerja Kevin bukan belajar melainkan hanya membolos dan menikmati dunia luar yang membuatnya begitu bahagia. Bahagia bagi Kevin. Tapi tidak bagi kedua orang tuanya yang tiap hari merasa pusing karena sikap Kevin yang tidak pernah berubah meski sudah dilakukan berbagai macam cara.
Gumpalan asap rokok kini sedang melambung di udara. Kevin terus saja menghisap dan menghembuskan rokok yang sedang berada di sela jarinya.
“Kev, mereka belum datang juga.” Kata Farel teman Kevin yang juga saat ini sedang menghisap sebatang rokok. Kevin tersenyum devil mendengar perkataan Farel. Mana mungkin sang lawan berani datang melawan Kevin untuk balapan motor, secara Kevin sudah sangat lihai dan belum ada satu orang pun yang berhasil mengalahkan dirinya. Dan bahkan Kevin diberi julukan sebagai singa jalanan.
“Kita menang berdiri coy..” Kata Farel sambil tertawa bahagia. Karena tidak perlu menguras tenaga untuk saat ini. “Yuda, ini.” Kata Farel memberikan Yuda rokok.
“Nggak Rel. Aku lagi sakit.”
“Cemen banget sih kamu Yuda.” Ejek Farel.
Seketika ponsel Kevin berdering. Terlihat jelas nama sang ibu tertulis di sana. Namun Kevin sama sekali tidak menggubris dan terus saja mengabaikan panggilan sang ibu.
“Jawab Kev. Kasihan kan ibu mu” kata Yuda.
Ketiga sahabat ini terkenal dengan sebutan tiga Singa, Kevin dikenal dengan singa yang kejam, Farel dengan julukan singa playboy dan Yuda dikenal dengan singa yang baik hati. Ya, walau Yuda gabung dengan Kevin dan juga sering membolos tapi nilai Yuda masih normal-normal saja. Berbeda dengan Kevin dan juga Farel yang berada di peringkat paling bawah di dalam kelas mereka.
Lalu kini ponsel Yuda yang berdering. Panggilan dari ibunya Kevin yang bernama Farah. Jika Kevin sangat sulit untuk dihubungi maka jalan satu-satunya yaitu menghubungi Yuda karena Yuda selalu saja mau menjawab dan selalu berkata dengan jujur kepada Farah mengenai Kevin.
“Halo Bu.”
“Maaf dengan Kevin. Ini dari RS Permata Bunda. Ibu Farah saat ini sedang di rawat.”
“I-ibunya Kevin?” Tanya Yuda memastikan jika apa yang ia dengar barusan tidak salah.
“Iya, tolong segera untuk datang ke rumah sakit. Karena ibu anda saat ini sedang tidak sadarkan diri.” Setelah menjelaskan hal demikian, suster yang menghubungi Yuda dengan ponsel Farah langsung memutuskan sambungan.
Yuda dengan paniknya langsung memberikan kabar pada Kevin tentang keadaan ibunya. Namun, Kevin bukannya panik dia justru masih duduk dengan santai sambil membakar rokok yang baru ia keluarkan dari bungkusannya.
“Kev, ini ibu kamu loh. Kamu ngga khawatir apa?”
“Paling ibu cuman sandiwara aja. Ngga usah di gubris. Ibu memang kaya gitu orangnya.”
Yuda menepuk jidatnya tidak percaya dengan sang sahabat yang begitu terlihat tenang dan santai padahal ibunya saat ini sedang berada di rumah sakit. “Nggak habis pikir aku Kev sama kamu. Kasihan kan ibumu.”
“Uda tenang aja Yud. Kevin uda tahu kalau ibunya itu pasti cuman sandiwara biar Kevin bisa cepat pulang.” Kata Farel, yang memang sudah tahu permainan Farah, ibunda Kevin yang selalu beralasan sakit agar Kevin bisa pulang, dan tidak melakukan balap motor liar di jalan raya.
Farah yang kini mendapatkan kabar dari salah satu orang kepercayaannya, jika hari ini Kevin, lagi dan lagi tidak masuk mata pelajaran. Dan kerjanya hanya membolos, langsung seketika merasa pusing. Karena sudah berbagai cara dilakukan Farah, agar Kevin mau mendengar perkataannya dan mau sadar, bagaimana pentingnya sekolah. Dan jangan hanya mementingkan tentang balapan liar. Namun, semua upaya Farah percuma, karena sampai saat ini Kevin tetap saja melakukan apa yang menjadi kesenangannya. Dunia balap, dunia malam. Semua dilakukan Kevin untuk membuat dirinya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Rahma Inayah
mampir thor msh nyimak
2023-07-05
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Murni●⑅⃝ᷟ◌ͩᴍɴᴅ2𝐀⃝🥀
dasar Kevin anak durhaka, nanti setelah pulang kerumah mendapati ibunya yang telah terbujur kaku baru nyahok dirimu☹️
2023-07-05
1
🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤
itu petanda mo ujan ya
2023-07-04
0