Istri Yang Tak Diakui

Istri Yang Tak Diakui

Tangis pilu Alena

"Jangan sentuh dia!!" bentak Nico saat melihat istri nya akan dipeluk oleeh teman laki - lakinya.

"Siapa dia Al?" tanya Reno.

"Aa..aak..aku juga tidak tau!" balas Alena.

Nico yang melihat itu menjadi terbakar emosinya. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa istrinya di peluk oleh laki - laki lain.

Nico langsung menyeret Alena menuju ke mobilnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan hah!!" bentak Nico kepada Alena.

"Apa yang aku lakukan Mas? Kamu sendiri yang memulai ini. Kamu tidak pernah mengakui ku sebagai istrimu!" sarkas Alena. Dia sudah lelah dengan perlakuan suaminya.

"Aku ini suami kamu Al,Tapi kamu malah bermesraan dengan laki - laki lain di depan ku!" Nico terbakar api cemburu.

"Jangan salahkan aku Mas, kalau aku melakukan ini. Aku sudah muak dengan sikap mu. Aku ingin berpisah dengan mu!" satu kata itu mampu membungkam mulut Nico.

"Itu tidak akan terjadi!" balas Nico.

Dia membawa Alena menuju rumahnya yang jauh dari jangkauan media. Alena hanya bisa menangisi nasib nya. Kenapa dia begitu menyedihkan.

"Kenapa harus aku ya Tuhan," ucapnya dalam hati.

Alena hanya diam dan menatap keluar jendela. Dia malas melihat wajah suaminya.

Sesampainya Nico di rumah, dia langsung menyeret Alena menuju kamarnya. Nico mengunci Alena dari luar.

"Mas, apa yang kamu lakukan !"

"Mas, jangan kunci pintunya !" teriak Alena. Dia terus menggedor pintu, namun hasilnya nihil.

"Jangan ada yang membuka pintunya!" perintah Nico pada anak buahnya.

"Baik tuan!"

Nico meninggalkan rumah nya dan menuju ke Bar tempat biasanya minum - minum. Disana sudah disambut Jo pemilik Bar sekaligus temannya.

"Seperti biasa," ucap Nico.

"Kenapa lagi hah!"

Nico tak ingin menjawab. Dia sudah di buat pusing oleh tingkah istrinya.

"Jangan kamu sia - siakan dia. Jika kamu sudah tidak menginginkannya lebih baik berikan padaku!" ucap Jo.

"Otak mu sepertinya geser!" balas Nico.

"Daripada kamu sia - siakan, lebih baik lepaskan dia. Kasian Nic!"

Nico tak membalasnya, dia hanya ingin mabuk dan mabuk saja hari ini. Saat sedang menikmati minumnya, ada seorang tamu tak diundang langsung duduk di pangkuan Nico.

"Boleh aku ikut gabung?" tanya wanita itu.

"Tentu!" balas Jo.

"Pergilah, sebelum aku melempar mu!" seru Nico.

Bukannya pergi, wanita itu malah semakin berani mendekatinya. Dia muali meraba dada bidang Nico tanpa permisi.

Tangannya yang bergerilya disana, langsung dicekal kuat oleh Nico.

"Aku sudha memperingatkan mu, aku tidak ingin diganggu. Jadi pergilah!"

Dengan wajah kesalnya, wanita itu pergi meningglakan Nico.

Hingga pukul 02.00 Nico baru pulang. Dan langsung masuk ke kamar Alena.

Alena yang sudah tertidur di kasur king size nya hanya memejamkan matanya. Mendengar suara pintu terbuka, dia tau siapa yang membukanya. Tapi dia hanya melriknya sekilas. Alena tau kalau suaminya baru pulang dengan kondisi mabuk berat.

Hal itu sudah menjadi kebiasaan Nico setiap harinya.

Melihat istrinya yang tertidur, Nico langsung mandi. setelah selesai dia merebahkan dirinya disamping Alena.

***

Pagi hari Alena sudah terbangun. Dia harus segera menyiapkan baju kerja dan sarapan untuk suaminya.

"Jangan pernah berteman dengan laki - laki manapun!" ucap Nico tiba - tiba.

Nico sudah siap dengan setelan jasnya. Dia harus segera ke kantor untuk mengahadiri rapat. Nico sendiri adalah CEO di perusahaan fashion.

"Kamu dengar apa tidak!" bentak Nico.

"Iya Mas," ucap Alena.

"Kamu tau kan kosekuensinya jika kamu melanggar?" tanya Nico sambil mengusap pipi mulus Alena.

Alena hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai makan, Niko langsung berangkat ke kantornya. Setelah kepergian Nico, jatuhlah air mata Alena. Dia menangis sejadinya di dalam kamarnya.

"Kenapa aku yang tidak boleh pergi bersama teman - temanku mas? Sedangkan kamu bersama dengan wanita manapun aku hanya diam saja!"

"Bahakan kamu memeluk dan mencium wanita lain di depan publik aku juga tidak marah. Tapi kenapa aku yang ingin pergi bersama temanku, kamu larang? Bahan kamu menyembunyikan status kita."

"Aku juga ingin seperti wanita lain yang diakui sebagai istrinya mas. Aku juga ingin seluruh dunia tau kalau kamu adalah suami ku dan hanya milikku seorang," tangis Alena semakin pecah ketika mengingat suaminya bilang kalau dia single dan belum memiliki kekasih di depan media yang mewawancarainya.

Alena juga tau kalau saat ini Nico dekat salah satu model papan atas. Wanita mana yang tak mau dengan Nico Alexander pengusaha sukses dan juga model. Dia di kenal sebagai laki - laki sukses dan mapan. Banyak yang menjodohkannya dengan artis dan model papan atas yang tak kalah cantik dan kaya. Namun semua itu sirna karen orang tuanya memaksa dia menikahi Alena gadis yang sudah menyelamatkan kedua orang tuanya dari insiden kecelakaan.

Pernikahan itu diadakan dengan sederhana tanpa di hadiri teman dan kerabat dari kedua belah pihak. Nico tidak mau reputasinya hancur gara - gara menikahi wanita yang gak jelas asal usulnya.

Hal itu dia tutupi, karena Nico memiliki hubungan khusus dengan Viona model majalah dewasa. Nico tidak mau kalau sampai Viona tentang pernikahannya.

"Sayang Aku mau tas itu," ujar Viona.

Ya, Nico tidak benar - benar pergi ke kantor. Melainkan menemani Viona berbelanja di salah satu mall terkenal di Jakarata.

"Ambil saja apa yang kamu mau," balas Nico.

"Makasih sayang," ucapnya sambil menciun pipi Nico.

Viona memang tidak tau malu. Bahkan di tempat umum dia berani mencium Niko.

Sudah diberi lampu hijua oleh Nico, dia tidak menyia - nyiakan kesempatan itu. Dia ambil semua barang - barang bermerek dengan harga selangit, dan Nico yang membayarkan semua barang - barangnya.

Bahkan Alena saja tidak pernah dia belikan baju. Dia membeli dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri.

Setelah puas membeli semua barang - barang mewah, Nico mengajak Viona pergi ke apart miliknya.

"Kamu puas hem," tanya Nico pada Viona.

"Puas dong sayang, kan kamu yang belanjain," balasnya sambil mengusap dada bidang Nico.

Sudah menjadi tradisi setiap Nico bertemu Viona pasti dia akan meminta jatah selayaknya suami istri. Dia begitu menikmati setiap servis Viona.

"Tidak salah memang kalau manager memilih kamu sebagai model dewasa, servis kamu tidak pernah mengecewakan," ucap Nico.

"Kamu bisa aja," jawabnya sambil bergerak naik turun.

Viona yang memimpin kegiatan panas itu. Hal itu sepdan dengan barang yang dia beli hari ini.

Entah Nici menganggapnya seorang pelacur atau sebagai kekasih, yang jelas Viona selalu melayani setiap ajakan Nico. Nico juga memasangkan alat kontrasepsi, agar Viona tak sampai hamil. Itu akan sangat merepotkan bagi Nico.

"Lebih cepat Vi..." ucap Nico

Tangan Nico ikut menggerakkan pinggul Viona naik turun. Dia akan segera mencapai puncaknya, makanya dia percepat gerkannya.

"Aku mau..."Viona tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Lenguhan panjang terdengar dari mereka berdua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!