Sakit Hati Alena

Saat keluar dari toilet, Alena dikagetkan dengan hadirnya Nico di depan pintu.

"Dasar wanita murahan! Bukannya merawat suami dengan baik, malah pergi dengan laki - laki lain!" bentak Nico.

"Aku tidak murahan! Wanita yang bersama mu itu lebih murahan! Bahkan dia tidur dengan suami orang tanpa rasa malu! Dia adalah seorang pelac*r! Balas Alena yang langsung ditampar oleh Nico.

"Jaga mulut kamu ya! Dia bukan pelacur seperti kamu yang tidur dengan banyak pria! Setidaknya dia hanya melayaniku saja!"

Hancur hati Alena mendengan perkataan suaminya. Nico memperjelas hubungannya dengan wanita itu. Bahkan mereka sudah sering berhubungan badan tanpa sepengetahuan Alena.

"Lebih baik kita berpisah saja!" ucap Alena tiba - tiba.

"Itu tidak akan pernah terjadi sebelum aku menyiksa mu terlebih dahulu!" balas Nico sambil mencengkeram mulut Alena.

Nico pergi dari sana, meninggalkan Alena yang menangis pilu. Kejadian tadi tak luput dari pandangan Sean.

Sean juga kaget mengetahui Nico ternyata sudah memiliki istri. Dan istri itu adalah wanita yang di incarnya.

"Jangan salahkan aku Nic, kalau mengambilnya dari mu. Kamu sia - siakan dia membuat aku ingin lebih berjuang lagi untuk merebutnya dari mu dan membahagiakannya!" batin Sean.

Sean pergi dari sana dan kembali ke meja makanan. Dia akan menunggu Alena disana. Sean tidak ingin Alena tau kalau sebenaranya dia sudah mengetahui Alena adalah istri dari seorang Nico Alexander.

Setelah puas menangis Alena membarsihakan diri dan menata riasan nya lagi. Dia harus segera kembali agar Sean tidak curiga.

"Kok lama Al?" tanya Sean pura - pura.

"Iya, tadi toilet nya antri." balas Alena.

"Baiklah para hadirin acara selanjutnya adalah berdansa dengan pasangan masing - masing dan jangan lupa siapa yang terbaik akan mendapatkan hadiah!" ujar MC.

"Kamu mau dansa?" tanya Sean.

"Aku tidak bisa,"

"Nanti aku ajari!"

"Aku takut akan mempermalukan mu,"

"Tidak akan," ucap Sean sambil meraih tangan Alena.

Alunan musik berbunyi seirama, bergerak kesana kemari membuat tubuh Alena menjadi lebih rileks. Dia bisa mengimbangi gerakan Sean.

"Kamu cepat juga belajarnya," bisik Sean pada Alena.

Dia hanya tersenyum. Sebelum akhirnya bertukar pasangan.

Gerakan selanjutnya adalah memberikan pasangan kita kepada pasangan lain. Bertepatan dengan itu Nico berada disebelah Sean, dan Alena berpindah pasangan dengan Nico.

"Dasar kampungan! Tidak bisa berdansa saja sok - sok an bisa!" ujar Nico ditelingan Alena.

Alena hanya diam tak menjawab. Dia malas berdebat dengan Nico, apalagi ini adalah tempat umum.

Alena kembali lagi pada Sean.

"Kamu mengenalnya?" tanya Sean.

"Tidak!"

Sean hanya tersenyum mendengarnya.

"Bisakah kita pulang setelah ini, aku sudah lelah!" ucap Alena.

"Tentu!"

Setelah acara dansa selesai, Sean membawa Alena keluar gedung. Dia mengantar Alena pulang. Ditengah perjlanan Alena tertidur, mungkin karena lelahnya dia sampai terlelap.

Saat berhenti di lampu merah Sean memperhatikan wajah Alena yang cantik. Dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Alena.

"Bertahanlah, setelah ini kamu akan menemukan kebahagiaan." monolog Sean.

Dia melaju menuju alamat yang Alena berikan sebenlumnya.

"Bagaimana bisa Nico membiarkan mu pulang sendirian dengan kondisi jalan seperti ini Al,"

"Dia akan menyesal saat kehilanganmu!" ucap Sean.

Sesampainya didepan pintu gerbang Sean disambut oleh petugas yang berjaga.

"Anda siapa?" tanyanya.

"Saya teman Alena, bisa bukakan pintunya? Dia tertidur."

"Tidak bisa tuan!"

Dengan terpaksa Sean membangunkan Alena.

"Al, Al, bangun kita sudah sampai," ucao Sean.

"Uuggghhh... Kita sampai mana?" tanya Alena.

"Sampai depan rumah kamu!"

Alena langsung terbelalak kaget. Dia tidak menyangka kalau Sean akan mengantarnya hingga kedepan rumahnya. Alena buru - buru turun sebelum Nico tau kalau dia diantar pulang oleh laki - laki.

"Terima kasih sudah mau mengantarku," ucap Alena

"Sama - sama, kamu masuk dulu sana!" usir Sean.

Alena hanya menganggukkan kepalanya.

Dia langsung memasuki gerbang rumahnya yang menjulang tinggi. Alena segera membersihkan diri sebelum Nico datang dan menjambak rambutnya.

Gaun yang dia kenakan, disimpan dilemari miliknya dengan baik. Besok akan dia kembalikan kepada Sean.

Alena sudah selesai dengan ritual mandinya. Dia akan segera tidur, seharian bekerja membuatnya begitu lelah. Saat akan memejamkan matanya, tiba - tiba pintu kamarnya terbuka.

"Bangun kamu!" bentak Nico sambil menyeret Alena dari tempat tidurnya.

"Apa - apan kamu mas!" teriak Alena.

"Dimana dia menyentuhmu hah! Disini, disini, atau dia sudah meniduri mu!" ucap Sean.

Plak..

"Jaga ucapan mu, aku bukan wanita murahan yang dengan seenaknya tidur dengan laki - laki lain dengan status ku seorang istri! Aku bukan kamu mas, aku masih bisa menghargai pernikahan kita meski tanpa didasari cinta!"

"Halah, sok suci kamu! Wanita seperti kamu ini sukanya sama uang. Hanya dengan dilempar uang, sudah bisa mendapatkan tubuhmu ini!"

Sungguh menyakitkan kata - kata Nico. Selama ini Alena menjaga mahkotanya dengan baik. Hanya kepada suaminya mahkota itu akan dia berikan. Tapi sayangnya dia tidak mendapat lerlakuan dengan baik.

"Terserah apa kata kamu mas, aku sudah capek setiap hari harus bertengkar dengan kamu. Seharusnya kamu tidak usah pedulikan aku, kalau kamu tidak menyukai ku. Biarkan aku pergi dari sini." Alena sudah pasrah dengan perlakuan Nico.

Nico yang masih tersulut emosi langsung meninggalkan kamar Alena.

Dia kembali ke kamarnya untuk menjernihkan pikirannya.

Bunyi phonsel Nico tanda panggilan masuk.

"Ada apa?" tanya Nico.

"Kamu tidak kesini, aku merindukanmu."

"Hari ini aku lelah, besok saja!" Nico langsung mematikan panggilan dari Viona.

***

"Gimana sih Nico, dia gak tau apa kalau aku lagi pengen. Disaat dia yang butuh saja, aku harus melayaninya. Tapi giliran aku, ada saja alasannya!" omel Vion.

"Sayang bisa kita bertemu?" ucap Viona dengan seseorang disebrang sana.

"Apa kamu ditelantarkan oleh kekasih mu?"

"Entahlah, disaat aku menginginkannya dia sibuk."

"Kemarilah, aku siap melayani mu,"

"Tunggu aku!" Viona langsung mematikan panggilannya dan mengambil kunci mobilnya menuju hotel tempat biasa dia menginap dengan kekasih gelap nya.

Sesampainya di hotel Viona langsung menuju kamar yang sering dia pesan. Disana cukup privat, banyak kalangan orang penting yang menginap dengan selingkuhannya atau hanya sekedar one night stand saja.

"Sayang.. Aku merindukan mu," ucap Viona

"Baby kamu tambah cantik dan sexy!" serunya sambil menampol pantat Viona.

Mereka saling menautkan bibir, mengapsen setiap inci gigi Viona. Max yang menyukai tubuh Viona dari dulu tak menyia - nyiakannya. Setiap Viona butuh partner pemuas naf** nya Max selalu siap melayani.

Semua itu di luar kendali Nico. Nico tidak mengetahui jika dia di duakan oleh kekasihnya sendiri. Bahkan sudah berkali - kali Viona dan Max melakukan hubungan ba***. Viona sendiri adalah wanita hip*** s**. Nico tidak mempermasalahkan soal mahkota Viona yang sudah hilang sebelum dia mengenalnya. Viona berdalih kalau dia dibohongi oleh mantan kekasihnya dan di tinggal menikah.

Terpopuler

Comments

comet

comet

amit2

2023-08-07

1

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

tambah satu bab lagi kak🙏🙏

2023-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!