Terpaksa Menikahi Murid SMA

Terpaksa Menikahi Murid SMA

Kemalangan Bertubi

Yessi Rossalia, seorang guru muda yang dilanda nestapa. Air matanya terus berlinang. Dia sedang duduk di samping pemuda yang tak pernah terbayangkan akan ditasbihkan menjadi Sang Adam untuknya.

Meski dengan perasaan berat hati. Pernikahan terpaksa ini harus Yessi jalani. Janji suci telah mereka ucapkan. Pertanda keduanya sah menjadi pasangan suami istri. Mengarungi bahtera rumah tangga dalam suka maupun duka. Derai air mata terus membanjiri wajah ayunya.

Karma apa hingga Yessi harus menjalani kehidupan yang mencekik jiwanya seperti ini. Menikahi pemuda berusia belia. Pemuda yang masih berstatus pelajar SMA dan diberi label ‘Badboy’. Jauh dari kata sempurna untuk menggantikan tunangannya sebagai suami.

...****************...

Tinggal dua hari lagi. Hari pernikahan yang dia idamkan di gelar. Seusai libur semester sekolah tahun ini. Yessi Rossalia akan berstatus sebagai istri seorang Angkatan Udara. Digelari sebagai ibu PIA. Meski pernikaha ini tidak disetujui oleh ayah calon suaminya. Tetapi calon suaminya meyakinkan Yessi untuk tetap melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Seragam biru bebek tergantung manis dekat lemari pakaian. Kamarnya dihias bak kamar putri raja. Kebahagiaan yang tak terperi. Foto preweddingnya terpasang dengan manis di dekat pintu. Yessi sedang sibuk mencoba pakaian pengantin yang akan dia kenakan di acara akad dan resepsinya nanti. Dibantu sepupunya bernama Andini.

“Wah, Yessi lihat…semua bajunya cakep-capek. Cocok di kamu.” ucap Andini yang ikut merasakan kebahagiaan Yessi.

Yessi mengangguk, dia kebingungan memilih pakaian mana yang akan dikenakan. Semuanya cantik dan mempesona. Hingga terdengar suara ketukan di pintu. Seorang pria muda yang masih duduk di bangku SMP nyelonong masuk ke dalam.

“Bu guru, ijin melapor. Dekorasi sudah mulai dipasang. Silahkan memeriksa, mungkin ada yang perlu ditambahkan?” tanya pemuda yang tak lain bernama Alvio.

Alvio merupakan adik kandung Yessi.

“Baik, Prajurit dua. Lanjutkan!” Yessi menjawab dengan suara lantang.

“Siap lanjutkan!” balas Alvio sembari memberi hormat dan berjalan ke luar kamar.

Yessi dan Andini menggelengkan kepala. Melihat tingkah Alvio yang sudah bergaya layaknya seorang tentara. Cita-cita Alvio memang ingin seperti calon kakak iparnya. Menjadi anggota TNI.

Setelah beberapa saat, Yessi dan Andini keluar kamar. Mengecek dekorasi yang sedang dalam proses pemasangan. Pernikahannya digelar sederhana. Mengingat ayah calon suami Yessi tidak menyetujui pernikahan mereka. Pernikahan dilakukan secara tertutup. Hanya keluarga dekat yang diundang.

“Yessi, catering untuk akad dan resepsi semua sudah beres. Ownernya barusan menghubungi. Jadi, tinggal kita show time.” ucap Andini dengan berbinar.

“Ya…terimakasih…maaf sudah merepotkanmu.”

“Tidak masalah, apa yang tidak buat ibu PIA ini.” ledek Andini.

Yessi membalas dengan senyum lebar. Rona keceriaan terpancar jelas di setiap sudut wajahnya. Yessi menatap sekeliling, membayangkan dekorasi sederhana namun indah.

Tamu yang hadir memberikan ucapan selamat. Dia berjalan menuju pelaminan dengan menggandeng lengan Alfatih, calon suami sempurna untuknya. Seorang TNI AU yang menjadi idaman wanita manapun. Yessi juga mulai menapaki karir sebagai PNS yang baru di angkat. Kehidupan Yessi serba sempurna. Pasti banyak yang akan iri padanya.

Tiba-tiba suara ponsel miliknya berdering berulang kali. Yessi buru-buru mengangkat panggilan yang masuk.

Nomor tidak dikenal yang menelepon.

“Halo, selamat siang.” sapa Yessi dengan nada sopan.

Tetapi dalam hitungan detik, nada kebahagiaan seketika lenyap. Ditarik paksa Penguasa Kemalangan. Binar keceriaan yang terlukis di wajah Yessi seketika lenyap tersapu angin. Yessi merasa sekelilingnya berputar. Hanya suara dengungan keras di telinga.

Ponsel yang dipegangnya terlepas begitu saja. Tubuhnya seketika lemas tak berdaya. Andini yang tepat berada di sampingnya sigap memegangi.

“Yes….Yessi…ada apa?” tanya Andini berulang kali. Semburat kekhawatiran terlihat dijelas di wajahnya.

Yessi tak sanggup menjawab. Menyangga tubuhnya saja dia tak mampu. Seketika tubuhnya kehilangan tenaga melorot ke bawah. Orang-orang yang berada di sana berlarian memanggil-manggil Yessi. Tetapi baginya, hanya dengung keras di telinga. Pandangannya mulai kabur….dan semuanya menjadi gelap.

Dunia Yessi yang sempurna seolah hancur tak berbekas. Runtuh hanya dalam hitungan detik saja. Kebahagiaan dicabut paksa dari hidupnya.

*Kenapa…kenapa … ini bisa terjadi padaku? Ke mana kehidupan sempurnaku pergi? Mas Al….kenapa mas setega ini? pergi sendirian ke dunia yang sangat jauh di sana*? ucap Yessi merasakan sakit dalam batinnya.

Suara hiruk pikuk keceriaan yang kemarin masih terdengar membahana. Sekarang seolah hilang tertelan bumi. Tersapu awan kelabu. Menyisakan duka nestapa di ruang biru. Nada keceriaan berganti dengan isakan tangis yang berkepanjangan. Menyisakan kesedihan yang mendalam di hati Yessi.

Yessi tak kuasa menahan beban kesedihan. Dia mengurung dirinya di kamar, sembari memeluk foto prewedding bersama calon suaminya. Samar-samar coretan pena bernada duka tertulis di selembar kertas. Ungkapan kesedihan Yessi dari relung hatinya.

Adam dan Hawa dua simbol sempurna

Jika Adam tiada, akankah ada Hawa di dunia?

Semua fatamorgana, runtuh sempurna

Menyisakan ruang hampa

Derai air mata membanjiri wajahnya. Setiap kali Yessi mengusap air mata, derainya kembali mengalir deras. Dia menatap kamarnya yang dihias bak kamar putri raja. Seketika rasa sedih, duka, dan amarah bercampur. Yessi mengoyak gaun pengantinnya sendiri. Merusak dekorasi kamar yang susah payah dia hias sendiri. Semuanya tiada berguna. Hancur sudah hidupnya yang sempurna.

Menyisakan rasa yang menyiksa. Membuatnya kesulitan bernafas. Hingga rasa mual tiba-tiba menyergapnya. Yessi bergegas pergi kamar mandi. Memuntahkan cairan-cairan dalam perut. Kepalanya terasa pening. Mualnya semakin menjadi.

Di saat itulah ingatannya melayang, pada malam itu. Gelora asmara sepasang kekasih tak bisa terbendung. Yessi dan Alfatih melakukan hubungan terlarang yang belum semestinya. Mereka berpikir jikapun Alfatih menanamkan benih cintanya. Toh sebulan lagi mereka dipastikan mengikat janji suci. Untaian kalimat manis keluar dari bibir pria sempurna yang dicintainya. Membuat Yessi terbuai dalam lautan asmara.

Lunglai sudah tubuh Yessi. Dia menunduk menatap perutnya. Nyawa kecil sudah tumbuh di rahimnya. Mengingat, sudah seminggu dia terlambat datang bulan. Semakin hancur hatinya. Kemalangan demi kemalangan menghampiri. Air mata tiada henti membanjiri.

“Arghht!!!!” teriak Yessi menahan perasaan sedih yang menghantam jiwanya.

Meraung-raung diantara isakan tangis. Takdir macam apa yang harus dia jalani. Kenapa sangat menyiksa seperti ini? Bagaimana dia akan menjalani hidup kedepannya? dengan benih yang telah tumbuh di rahim. Pria yang sangat dicintai pergi meninggalkannya untuk selamanya, kembali kepangkuan Yang Maha Kuasa.

Akankah dia sanggup menjalani hari-hari yang menyesakkan? Tetapi liku-liku kehidupan tak pernah ada yang mengetahui. Benang merah kehidupan Yessi mungkin akan dirajut ulang. Menapaki kehidupan bersama seseorang yang dalam mimpinya sekalipun tak pernah terbayangkan.

Merajut benang merah dan menikah dengan pemuda yang jauh dari kata sempurna di matanya. Entah karma apa yang sedang dia tanggung dalam kehidupan ini. Akankah Yessi sanggup menjalani takdirnya yang penuh haru biru?

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Nyeseknya hidup kamu Yes 😟

2023-08-29

0

Sylius

Sylius

narasinya bagus

2023-07-04

0

Sylius

Sylius

ada apa?!😩

2023-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!