Musuh Tapi Sayang

Musuh Tapi Sayang

Jadian

Kala angin berhembus kencang, terasa dingin dan langit menggelap, Galih bergegas melompat ke motor sportnya, lalu dengan tergesa-gesa ia memakai helm kesayangannya, setelah itu dengan wajah tidak sabar ia melajukan motor sportnya dari halaman berumput kediaman mewah papanya ke jalanan beraspal.

Galih melajukan motor sport kesayangannya dengan kecepatan tinggi karena ia tidak ingin Ratna pulang dari les piano kehujanan.

Ratna adalah kakak kelasnya Galih yang sudah Galih taksir sejak pemuda itu mengikuti masa orientasi siswa baru di salah satu SMA negeri favorit yang ada di kota kelahirannya Galih.

Dan di hari ini, Galih berencana ingin menembak gadis pujaan hatinya itu. Meskipun Ratna lebih tua dua tahun darinya dan Ratna adalah gadis idola di sekolahan tidak membuat nyali Galih ciut.

Galih adalah putra tunggal dokter bedah ternama yang baik hati. Galih memilih bersekolah di SMA negeri alih-alih SMA swasta atau sekolah di luar negeri. Galih masuk ke SMA negeri favorit itu juga melalui jalur prestasi dan mendapatkan beasiswa penuh karena prestasinya di bidang science. Galih adalah peraih medali emas tingkat nasional di perlombaan science yang Galih ikuti saat Gajih masih duduk di kelas dua SMP.

Bermodal wajah tampan, kecerdasan di atas rata-rata dan nama keluarga yang mentereng,

pemuda tampan dan ramah itu nekat ingin menembak Ratna hari itu juga.

Setelah menjemput Ratna dari tempat les piano, Galih mengajak Ratna ke sebuah restoran yang ada di hotel milik papanya.

Di restoran tersebut tepat saat hujan turun dengan dressnya di luar sana, Galih nekat menggenggam kedua tangan Ratna yang ada di atas meja.

Ratna terkesiap kaget dan saat ia ingin menarik tangannya dari genggaman tangan Galih, pemuda tampan itu menahan tangan Ratna dan sambil menatap lekat wajah Ratna, Galih berkata, "Maukah kamu jadi pacarku?"

Ratna mengerjap kaget dan diam mematung.

"Aku tahu kalau aku lebih muda dari kamu. Aku tahu kita baru kenal selama beberapa Minggu. Tapi, aku sudah yakin sama perasaanku ini. Aku yakin kalau aku pasti bisa membuatmu bahagia dan aku janji akan selalu setia. Aku tidak akan main-main dengan cintaku ini. Ini adalah cinta pertamaku dan aku bersumpah aku tidak akan memiliki cewek lain selain kamu. Aku hanya menginginkan kamu saat ini, besok, dan selama-lamanya sampai maut memisahkan kita" Sahut Galih dengan terus menatap lekat wajah manisnya Ratna dan tangan Galih masih menggenggam kedua tangan Ratna.

Melihat kesungguhan di mata Galih dan sesungguhnya Ratna pun juga sudah memiliki rasa sama Galih sejak Galih sering mengajarinya matematika dan fisika dan Galih juga sering mengantar jemput dia ke mana pun dia pergi. Akhirnya Ratna tersenyum dan gadis manis pujaan hatinya Galih itu akhirnya berkata, "Iya, aku mau" Lalu Ratna menganggukkan kepalanya dengan pelan disertai senyum manis dan sesekali mengerjap ceria.

Galih hampir saja terbang saat itu juga. Galih langsung menutup mulutnya yang ingin memekik girang. Lalu, Galih bergegas bangkit berdiri sambil menarik kursinya untuk duduk di dekat Ratna. Pemuda tampan itu kembali bertanya dengan jarak yang lebih dekat, "Apa ini artinya kita sekarang ini berpacaran?"

Ratna tersipu malu, langsung menunduk, lalu mengangguk pelan.

Galih tertawa lega dan bocah tampan itu memberanikan diri mencubit dagu Ratna dengan lembut lalu mengangkat pelan wajah Ratna dengan tangan gemetar saking bahagianya. "Kamu adalah pacarku sekarang ini. Benar, kan?" Galih memandangi wajah Ratna dengan senyum dan sorot mata penuh cinta.

Ratna menatap kedua bola mata Galih dan mengulas senyum di wajah manisnya sambil mengangguk pelan.

Lalu, Galih mencium kening Ratna setelah itu ia memeluk Ratna sambil berkata dengan nada lega dan bahagia, sangat bahagia, "Terima kasih sudah mau menerima cintaku. Aku akan setia dan aku akan selalu ada di samping kamu sampai kita menikah nanti. Aku hanya ingin menikah denganmu, Ratna"

Ratna menepuk dada Galih dan berkata, "Kita baru saja jadian, kok, sudah ngomong soal nikah"

Galih terkekeh geli dan berkata, "Aku serius dengan perkataanku. Aku benar-benar ingin menikah denganmu dan hanya ingin menikah dengan kamu saja. Aku tak mau menikah dengan gadis lain selain kamu"

"Amin. Semoga kita berjodoh dan bisa terus bersama sampai menikah menikah nanti"Sahut Ratna.

Galih mengelus bahu Ratna lalu mencium pucuk kepalanya Ratna dan berkata di sana, "Sebentar lagi kau lulus SMA dan aku naik ke kelas dua. Aku mohon padamu kamu jangan kuliah di luar kota, ya. Karena aku nggak sanggup kalau harus sehari saja tidak melihat wajah manis kamu. Aku akan ambil program akselerasi di kelas dua nanti agar aku bisa segera menyusul kamu kuliah"

Ratna mengusap dada Galih dan berkata, "Iya. Aku tidak akan kuliah di luar kota. Aku akan menunggu kamu dan aku sangat yakin kamu bisa lolos ikut program akselerasi karena kamu sangat pandai. Nggak seperti aku yang pas-pasan"

Galih tertawa ringan dan kembali mencium belahan di kepala Ratna sambil berkata di sana, "Kamu nggak pas-pasan. Kamu juga pandai. Buktinya kamu bisa jadi ketua OSIS"

Ratna lalu mendongak dan mencium pipi Galih. Galih membalas mencium pipi Ratna.

Sejak hari itu, hari mereka jadian, hari-harinya Galih dan Ratna selalu dipenuhi senyum manis, tawa renyah, tatapan saling cinta, dan degup jantung abnormal yang diiringi hangatnya desiran hati.

Galih selalu bersiul di pagi hari dan tingkah Galih yang tampak aneh selama beberapa bulan belakangan ini membuat sang Ayah akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada putra tunggalnya yang sangat tampan dan cerdas itu, "Kenapa beberapa Minggu belakangan ini Ayah lihat dan perhatikan kamu selalu ceria dan bersiul bahkan sesekali bersenandung lagu cinta. Kamu udah punya cewek, ya?"

Galih langsung menatap lekat wajah yang mirip dengannya tapi sudah tampak menua itu. Galih tampak ragu mengatakan kalau dia sudah memiliki pacar karena dia takut ayahnya melarangnya berpacaran padahal ia sudah terlanjur sangat mencintai Ratna dan hanya mencintai Ratna.

"Kok malah diam?" Ayahnya Galih membetulkan letak kacamatanya.

"Kalau iya, apa Ayah akan melarang Galih berpacaran?"

Ayahnya Galih menepuk pundak putra tunggalnya dan berkata, "Sejak Mama kamu meninggal dunia, Ayah berjanji pada diri Ayah sendiri kalau Ayah tidak akan menikah lagi karena Ayah ingin terus mendampingi kamu dan membuatmu bahagia. Jadi, Ayah tidak akan melarang kamu berpacaran asal kamu bahagia dan asal nilai-nilai kamu tidak turun. Kau ingin ambil akselerasi dan cepat kuliah, lulus, lalu kerja, kan?"

Galih yang mewarisi hati lembut almarhum mamanya, menitikkan air mata dan langsung memeluk erat ayahnya sambil berkata, "Terima kasih, Ayah. Galih janji tidak akan pernah mengecewakan Ayah"

Ayahnya Galih yang bernama Edy Baskoro ikutan menitikkan air mata dan melepas kacamatanya dengan tangan kiri dan tangan kanannya mengelus-elus punggung putra tunggalnya yang sangat cerdas itu dengan penuh kasih sayang.

Galih lalu melepaskan pelukannya. Setelah mencium punggung tangan ayah tercintanya, Galih berangkat ke sekolah bersama motor sport kesayangannya.

Empat puluh lima menit kemudian, Galih keluar dari parkiran sepeda motor dan seperti biasanya ia berlari ke kelasnya Ratna lebih dulu untuk mengajak Ratna sarapan di kantin sekolah.

Menu favoritnya Galih dan Ratna adalah nasi bandeng yang dibungkus dengan daun pisang, mendoan, dan teh hangat. Ibu kantin sampai hapal menu favoritnya Galih dan Ratna itu.

Setelah sarapan, Galih yang lebih muda dari Ratna tapi memiliki otak brilian, menemani Ratna kembali ke kelasnya Ratna lalu mengajari Ratna matematika dan fisika. Ratna berhasil masuk kelas IPA, namun gadis cantik pacarnya Galih Baskoro itu merasa kesulitan mengikuti pelajaran matematika dan fisika di kelas tiga.

"Aku nyesel masuk IPA" Ucap Ratna sambil mengerjakan tugas matematika.

Galih tersenyum lalu mengusap rambut panjang dan indahnya Ratna sambil berkata, "Kamu bisa masuk IPA, kok, nyesel. Katanya pengen masuk kedokteran"

"Habisnya pelajaran kelas tiga sudah banget. Kalau nggak diajari kamu tiap hari, aku tidak akan sanggup meneruskan langkahku di kelas IPA ini" Ratna mengerucutkan bibirnya sambil terus mengerjakan tugas matematikanya sedangkan Galih terus mengelus rambut indahnya Ratna.

Setelah Ratna menyelesaikan tugas matematika dan fisikanya, Galih mencium pipi Ratna dan berlari keluar dari kelasnya Ratna untuk kembali ke kelasnya sendiri dengan wajah ceria benderang.

Ratna menatap punggung Galih dengan senyum penuh cinta dan gadis manis itu merasa sangat beruntung bisa menjadi kekasihnya Galih. Meskipun bocah itu adalah adik kelasnya dan umurnya lebih muda dua tahun darinya, tapi Galih sangat perhatian, ngemong, dan sangat dewasa.

Galih duduk di bangkunya dan dikejutkan dengan kemunculan Alma Jacob di depan mejanya. Alma Jacob adalah putri tunggal konglomerat ternama Eros Jacob pemilik JJ Grup. Alma Jacob adalah pindahan dari salah satu sekolah swasta terbaik yang ada di Amerika dan Alma Jacob baru bergabung di kelasnya Galih satu Minggu yang lalu.

"Ada apa? Kenapa kau berdiri di depan mejaku? Kelas sudah mau dimulai. Kembali lah ke bangku kamu" Ucap Galih sambil mengeluarkan buku tulis dan buku paket Fisika dari dalam tas ranselnya.

"Aku mau kasih ini" Alma Jacob meletakkan sebuah amplop dan sekotak permen cokelat import di atas mejanya Galih.

"Apa ini?"

"Hari ini hari kasih sayang. Aku kasih kamu kartu ucapan hari kasih sayang dan sekotak cokelat karena aku menyukaimu. Maukah kau jadi pacarku?"

Galih mengerjap kaget.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

Seru juga bikin nagih ceritanya

2023-08-14

0

Lee

Lee

Sepertinya nama Galih dan Ratna itu sudah jodoh, buktinya ada lagunya jg. 🤔

2023-08-08

0

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

wah ada cerita baru yang buat greget nih

2023-08-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!