TERPAKSA MENIKAHI CEO DINGIN
Jam sudah menunjukan pukul enam pagi, di sebuah rumah yang tidak terlihat begitu besar, terlihat Dini yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk adikya.
“Sudah jam enam ko Denis belum juga bangun” batin Dini, sambil menyiapkan makanan di atas meja.
Setelah selesai menyiapkan makanan Dini hendak membangunkan adiknya. Langkanya terhenti karena kini adiknya sudah ada di depan pintu kamar dan hendak menuju meja makan.
“Den wajamu pucat loo?, kamu sakit ya??” tanya Dini, sambil memeriksa jidat adiknya.
“Tidak ka, mungkin Denis hanya kecapean mengerjakan tugas semalam” kata Denis sambil mengambil satu sendok nasi.
“Tapi badanmu panas loo, kita ke rumah sakit ya??” bujuk Dini dengan wajah sedikt khawatir.
“Ngak apa-apa kak, bentar juga sembuh sendiri” jawab Denis sambil melahap sarapanya.
”Benar Ngak apa-apa??” tanya Dini yang masih khawatir dengan keadaan adiknya.
“Iya Denis tidak apa-apa kak” jawab Denis sambil berusaha tersenyum berharap kakaknya tidak mengetahui bahwa dia sedang menahan sakit di kepalanya.
"Mending kakak pergi bersiap-siap nanti kakak telat loo” ucap Denis.
Ya Dini memang harus segera bersiap-siap, karena hari ini merupakan hari pertama ia magang di sebuah Perusahaan.
“Baiklah, kakak siap-siap dulu ya, jangan lupa di habiskan makanannya terus minum obat!!” perintah Dini sambil berjalan menuju kamarnya untuk bersiap-siap.
Sementara Denis sudah berhenti makan dan terus saja memegang kepalanya yang terasa sakit dengan wajah yang bertambah pucat. Mencoba berdiri dari tempat duduknya akan tetapi kakinya tidak lagi dapat menopang tubuhnya sehingga membuatnya terjatuh lalu pingsan.
Di kamar Dini masih terlihat sibuk bersiap-siap untuk kekantor.
“Ok sudah selesai, tinggal memakai sepatu” batin Dini, sambil mengambil tasnya dan melangkah keluar dari kamar, langkahnya terhenti setelah melihat Denis sudah terbaring di lantai.
“Denis…….”teriak Dini sambil berlari menghampiri adiknya. “Denis...bangun, tadi kan kakak sudah bilang kita kerumah sakit saja” ucap Dini sambil mencoba membangunkan adiknya. Air mata yang tanpa izin berlahan-lahan keluar hingga membasahi pipinya,“Denis bertahan ya!!, kita ke rumah sakit sekarang”.
Dini keluar untuk memanggil taksi. Setelah sampai dirumah sakit Denis langsung di periksa oleh Dokter.
Hp Dini bedering, Dini yang mendengarnya pun mengambil hpnya yang ada di dalam tasnya. Dilihatnya layar hp satu nama yang sangat ia kenali.
“Ha…llo” dengan suara khas orang menangis.
“Din kamu dimana??" tanya Ayu setelah sambungan telefon terhubung. Ayu merupakan sahabat satu-sutunya yang Dini miliki.
“ Aku di rumah sakit Yu” jawab Dini sambil menahan isak tangis.
"Memangnya siapa yang sakit??” tanya Ayu lagi.
“Denis. Tadi dia pingsan dan aku langsung membawahnya ke rumah sakit” jawab Dini.
“Kamu tengang ya dan jangan kemana-mana!!, aku akan kesana sekarang” ujar Ayu. Belum sempat Dini bicara Ayu sudah mematikan sambungan telefon.
“Isss anak ini,Selalu mematikan telefon, aku kan belum selesai bicara” sambil berusaha menghapus air matanya.
Beberapa menit kemudian Ayu tiba di rumah sakit. dari kejauhan ia melihat Dini yang duduk di depan salah satu ruangan yang ada di rumah sakit.
“Dini….” pangil Ayu Sambil berlari menghampiri sahabatnya dan langsung memeluknya itu.
Dini pun membalas pelukan Ayu, “Ayu kenapa Dokter belum juga keluar, aku takut” kata Dini yang mulai menangis lagi.
Ayu yang tahu saat ini Dini sangat khawatir dengan keadaan adiknya, berusaha untuk menenangkannya.
“Tenanglah Denis tidak apa-apa, sebentar lagi Dokter akan selesai memeriksanya” ucap Ayu berharap apa yang di takutkan Dini sedikit berkurang.
Di perusahaan sudah terlihat beberapa orang berkumpul yang tidak lain adalah teman-teman magang Dini dan juga Ayu.
“Apakah kalian sudah siap??” tanya Ibu Dewi yang merupakan sekertaris Rendi Sanjaya (CEO Perusahan).
“Siap Ibu” serentak teman-teman Dini menjawab.
“Sepertinya jumlah kalian berkurang?? apakah ada yang belum datang?? Tanya Ibu Dewi lagi.
“Iya Ibu, lagi dua orang yang belum datang bu” jawab salah satu dari meraka.
“Terus, kenapa mereka belum datang?? ini kan sudah jam 08:00, tanya Ibu Dewi
“kurang tau Ibu. Tapi, tadi Ayu sudah datang terus pergi lagi, ngak tau perginya kemana” jelas salah satu dari mereka.
“Ya udah kalian mulai saja bekerja dan ingat besok jangan sampai ada yang terlambat lagi!!” Ibu Dewi memperingati.
“Dan satu lagi, kalau mereka sudah datang beritahu teman kalian untuk temui saya” ujar Ibu Dewi sambil melangkah pergi meninggalkan teman-teman Dini.
Dirumah sakit Ayu dan Dini masih menunggu Dokter memeriksa keadaan Denis, tak lama kemudian Dokter pun keluar, Dini dan Ayu yang meilihatnya dengan cepat menghampiri Dokter.
“Bagaimana keadaan adik saya Dok??” tanya Dini sambil berusaha menghapus air matanya.
“Sebentar lagi dia akan siuman, tapi kami akan melakukan tes terlebih dahulu kepada adik anda, saya berharap anda akan sabar menunggu hasilnya” ucap Dokter.
“Baik Dok” jawab Dini dan Ayu bersaman, kemudian Dokter melangkah pergi meninggalkan mereka.
“Din ayo kita jenguk adikmu” kata Ayu, Dini hanya menggagukan kepala. Mereka berjalan dan masuk di ruangan dimana Denis di rawat.
“Ayu, sebenarnya Denis sakit apa ko masih di tes segala??” tanya Dini sedikit khawatir.
“Aku juga tidak tau Din, tapi kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa pada Denis” jawab Ayu sambil memegang pundak Dini.
selang beberapa menit Denis pun sadar. “kak dimana ini??”tanya Denis sambil melihat sekeliling.
“Alhamdulillah kamu sudah sadar, kita di rumah sakit Den tadi kamu pingsan terus kakak membawahmu kerumah sakit” jelas Dini, sambil mengelus-ngelus rambut adiknya.
“kamu harus banyak istrahat mungkin 2 hari lagi kamu baru bisa pulang”sambung Ayu sambil tersenyum.
"Ko lama amat pulangnya??, kan aku sudah sadar” kata Denis. Dini hanya tersenyum mendengar perkataan adiknya.
“Iya Den, kamu harus banyak isterahat supaya cepat pulihnya” ucap Dini, Denis hanya bisa diam dan menuruti apa yang dikatakan kakaknya.
“Dek kamu isterahat dulu, kakak dan ka Ayu akan pergi ke kantor dulu, sebentar kakak akan datang lagi setelah pulang dari kantor” sambung Dini.
“Iya ka, ka Dini dan ka Ayu hati-hati ya” ucap Denis.
“Iya Den” Dini dan Ayu menjawab bersamaan.
Dini dan Ayu pun keluar dari rumah sakit dan masuk kedalam mobil. Ayu kembali melajukan mobilnya menuju kantor.
"Hello Readers ini merupakan novel pertama author mohon maaf jika ada kesalahan🙏🏼, dan jangan dukunganya😉😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Priska Anita
Like dari Rona Cinta mendarat disini 💜
2020-08-08
0
Ropi Piah
Hai kak,aku mampir udah kasih boom like dan rate 5.
semangat terus.
salam KAKAK IPARKU MANTAN KEKASIHKU
2020-07-14
6