Fitting Baju

Dini pamit pulang kepada pak Rio yang merupakan penanggung jawab di restoran itu.

"Pak Dini pamit pulang ya" kata Dini tersenyum.

"Iya nak, hati-hati di jalan ya" jawab pak Rio. Dini melangkah pergi tak lupa dia memesan taksi online. Setelah beberapa menit menunggu taksi pun tiba, Dini masuk dan menyandarkan kepalanya di tempat duduk. Berapa menit kemudian taksi pun sampai di depan rumah Dini.

"Maaf mbak,kita sudah sampai" kata supir taksi yang membuat Dini tersadar dari lamunannya.

"Owch iya pak, ini ongkosnya" kata Dini lalu keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah. Dini menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur sambil memejamkan mata karena Dini sangat cape tak perlu menunggu waktu lama Dini pun tertidur.

Mobil Rendi memasuki halaman rumah, ibu Sri yang melihatnya pun tersenyum, Tak lama kemudian Rendi turun dan masuk kedalam rumah.

" kamu sudah kembali nak, sini duduk di samping ibu" kata ibu Sri. Rendi pun berjalan dan duduk di samping ibunya. Terlihat tuan Dimas duduk sambil membaca koran.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah memberitahukan kepada Dini" tanya tuan Dimas sambil meletakan korannya di atas meja.

" Sudah pa" Rendi

" Apa Dini setuju??" tanya tuan Dimas penasaran.,

" Belum pa, dia minta waktu untuk berfikir" jawab Rendi, "ma pa Rendi ke kamar dulu mau istrahat" sambung Rendi dan berdiri menuju kamar.

"Pa kenapa papa memaksakan Rendi untuk menikahi perempuan itu, Rendi kan tidak mencintai perempuan itu" kata ibu Sri " cinta akan tumbuh setelah menikah ma" jawab tuan Dimas sambil membaca kembali korannya.

Kesokan harinya Dini bangun dan memasak untuk dirinya. Setelah selesai makan Dini pun siap-siap untuk berangkat kekantor, tak lupa dia menghubungi Bima. Dini memesan taksi online dan berangkat ke kantor.

Di kantor

"Maaf tuan, nona Dini sudah memutuskan"

"Apa keputusannya" tanya Rendi,. "Nona Dini menyetujuinya" kata Bima

"Baguslah, apakah kamu sudah memberitahukan syaratnya?? Taya Rendi lagi.,

"iya tuan" jawab Bima. "Beritahu kepadanya besok kita akan fitting baju" sambung Rendi " "baik tuan".

" Hay Din, bagaimana keadaan Denis" tanya Ayu

" Ya begitulah" jawab Dini dengan wajah sedih sambil menghampiri Ayu.

" Yu" pangil Dini

"hmmm"

" Aku akan menikah" kata Dini pelan, Ayu yang bendengarnya pun Terkejut.

" Apa menikah, aku tidak salah dengar kan??" kata Ayu dengan suara tinggi.

" Pelankan suarahmu Yu" kata Dini sambil melihat ke sekeliling berharap tidak akan ada orang yang mendengarnya.

" Kapan??" tanya Ayu lagi.

"Lima hati lagi Yu" jawab Dini.

" Ko cepat banget??"

" Ya begitulah, nanti saja aku ceritakan, tapi janji kamu jangan bilang sama siap-siapa. " iya janji, kamu juga harus janji ceritakan semuanya tanpa ada yang telewatkan" kata Ayu sambil tertawa.

" Iya, nanti akan aku cerikan, ya sudah aku lanjut kerja lagi ya" kata Dini sambil melangkah pergi.

Keesokan harinya Rendi dan Dini sudah berada di sebuah butik terkenal di kota A. " maaf tuan, ini gaun yang telah di pilih oleh Tuan besar" kata seorang karyawan.

" Sana coba gaunnya" perintah Rendi sambil sibuk melihat handphonenya entah apa yang dilihatnya. Dini pun berdiri dan mencobanya. Beberapa menit kemudian Dini keluar dari ruang ganti, Dini terlihat sangat cantik menggunakan gaun itu walaupun tampa make up.

"Maaf tuan sudah selesai, gaun ini sangat cocok untuk nona" kata seorang karyawan.

"Baiklah saya pilih itu" jawab Rendi tanpa melihat kearah Dini, dia masih saja sibuk dengan handphonenya. " apa dia tidak menanyakan pendapatku??, Dasar kulkas kalau tau begini kenapa repot-repot mengajaku kesini sih." batin Dini kesal

" Kalau sudah selesai kita pulang!! " sambung Rendi.

" Baik tuan. " jawab Dini dengan wajah yang masih kesal, Rendi yang melihatnya tidak memperdulikannya, Rendi dan Dini pun melangkah keluar. Setelah sampai di luar, Rendi melihat kearah Dini yang berada tepat dibelakangnya.

" kamu pulang naik taksi saja, saya masih ada urusan" perintah Rendi sambil melangkah menuju mobil

"tuan" panggil Dini yang membuat langkah Rendi terhenti.

" Apakah adik saya baik-baik saja?? Tanya Dini gugup,. Rendi yang mendengarnya melihat ke arah Dini lagi.

" Untuk saat ini adikmu baik-baik saja, tapi kamu jangan berani- beraninya kabur, kalau sampai kabur, kamu akan tau akibatnya ingat itu" jawab Rendi dengan tatapan dinginnya, Sambil masuk ke dalam mobil dan mobilnya melaju meninggalkan Dini yang masih diam seperti patung.

"hay ka, author masih dalam pembelajaran ya😊, mohon maaf jika ada kesalahan🙏🏼🙏🏼 .

Terpopuler

Comments

Ria Abhel

Ria Abhel

lanjut thor

2020-07-28

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!