Jodoh Untuk Syakayla

Jodoh Untuk Syakayla

Bertemu Dengan Amran

Halo, teman-teman pembaca. 🌻🌻

Selamat datang di karya kedua author. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa, Vote, Like, Komen dan Beri hadiah, ya, agar author lebih semangat lagi dalam menulis. 🌻🌻

.

.

.

HAPPY READING....

Seorang gadis sedang berdiri tegak di depan cermin yang berada di dalam kamar berukuran 3×4. Gadis itu mengenakan gamis yang menjuntai hingga ke mata kakinya serta hijab segitiga berukuran 130×130 cm yang melekat di tubuh mungil gadis dengan tinggi 155 cm itu. Kayla tidak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya. Gadis itu tidak sabar untuk bertemu dengan sang pujaan hati. Dia adalah Amran Zakir yang merupakan kakak tingkatnya di kampus. Mereka berdua sudah menjalin hubungan selama 3 bulan. Dan hubungan tersebut masih belum di ketahui oleh keluarga Kayla. Karena keluarga Kayla sangat melarang dan menentang sebuah hubungan yang dinamakan 'pacaran'. Kayla tumbuh dari keluarga yang menjalankan perintah agama dengan baik, tapi entah kenapa Kayla masih tetap saja menjalin hubungan itu. Mungkin itulah yang sering dikatakan oleh orang-orang diluar sana bahwa cinta akan membuat seseorang rela melakukan apa saja demi mendapatkannya.

Kaki jenjang Kayla menuntun gadis itu untuk keluar kamar menuju ke ruang tengah di mana keluarganya biasa berkumpul.

"Kamu mau kemana sayang? Kok pagi-pagi begini sudah rapi?" Tanya Umi Nafiza saat melihat Kayla yang melangkah kearahnya dengan penampilan yang sudah rapi padahal sekarang baru pukul 09.00.

"Kayla izin keluar sebentar, ya, Abi, Umi. Kayla mau ke toko buku dulu." Ucap Kayla dengan senyuman yang masih menghiasi wajah gadis itu.

"Kamu berangkat sendirian?" Tanya abi Umar pada putri bungsunya itu.

"Iya, Bi." Jawab Kayla.

"Kalau gitu aku temenin aja gimana, Kay?" Tawar Zavira yang baru saja datang dari teras samping untuk menyiram tanaman disana.

Zavira merupakan sahabat sekaligus kakak ipar Kayla. Selain umur mereka yang sama, Zavira juga tumbuh dari keluarga dan lingkungan dengan didikan islam yang baik. Maka dari itu Ali yang merupakan kakak dari Kayla itu jatuh hati sejak lama pada gadis itu. Dan pada akhirnya Ali memberanikan diri untuk meminang Zavira di usia Zavira yang masih terbilang muda. Mereka baru menikah 4 bulan yang lalu. Dan pernikahan mereka terlihat sangat harmonis dan bahagia.

Sebenarnya Zavira dan Ali tidak tinggal bersama keluarga mereka. Keduanya memiliki rumah sendiri yang dibeli dari hasil kerja keras Ali selama ini. Namun, setiap sabtu dan ahad keduanya selalu berkunjung dan menginap di rumah abi Umar seperti sekarang ini.

Kayla yang sudah memiliki janji dengan Amran di toko buku, akhirnya harus memutar otak dengan cepat untuk mencari alasan agar Zavira sahabatnya itu tidak ikut.

"Nggak usah, Za. Aku sendiri aja soalnya kamu pasti juga capek habis nyiram tanaman kan?" Tolak Kayla secara terang-terangan.

"Biasanya kamu yang selalu cari kesempatan buat ditemenin sama istri kakak. Tumben sekarang kamu nggak mau ditemenin sama Zavira?" Ali tiba-tiba saja muncul dari arah dapur dengan membawa cemilan ditangannya.

"Aduh, gimana nih. Aku harus cari alasan apa lagi?" Batin Kayla yang terus berfikir keras menjawab pertanyaan dari kakaknya.

"Tadi aku kan udah bilang kak. Zavira baru aja selesai nyiram tanaman, dia pasti capek. Masa aku langsung ngajak buat keluar." Semoga saja jawabanya kali ini bisa membuat Ali menjadi tidak bertanya lagi padanya.

"Ya sudah kamu hati-hati, ya." Ucap abi Umar yang pada akhirnya memberi izin pada Kayla.

"Makasi, Abi. Kayla berangkat dulu." Ucap Kayla sambil mencium punggung tangan orang tuanya.

"Semangat banget kamu mau ke toko buku."

"K-kayla biasa aja kok. Kak Ali aja yang liatnya terlalu semangat." Elak Kayla.

"Kalau gitu Kayla pamit, ya. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam."

Kayla meninggalkan rumah dengan begitu semangat, gadis itu mengendarai motornya dengan kecepatan sedang menuju ke toko buku. Pasti sang kekasih sudah sampai lebih dulu disana. Dan hal itu yang membuat Kayla tampak lebih sumringah.

Motor gadis itu berhenti tepat disebuah toko buku. Kayla lalu membuka helm dan segera merapikan kembali hijabnya yang sedikit berantakan akibat angin di jalanan tadi. Segaris senyum kembali terbit di wajah gadis tersebut. Kayla lalu masuk ke dalam toko buku dan segera mencari keberadaan Amran di sana.

Kayla melihat sosok laki-laki berdiri dengan posisi membelakangi gadis itu. Tampak laki-laki itu tengah sibuk membaca beberapa judul buku di rak. Tanpa pikir panjang lagi, Kayla melangkah mendekat.

"Assalamualaikum, kak Amran." Ucap Kayla sambil tersenyum.

"Wa'alaikumusalam." Jawab Amran sambil membalikkan badannya menatap Kayla.

"Kak Amran udah datang dari tadi?" Tanya Kayla yang melihat sebuah buku di tangan laki-laki itu.

"Nggak kok. Baru 5 menit yang lalu." Jawab Amran dengan nada lembut. Inilah yang membuat Kayla jatuh hati dengan Amran. Laki-laki itu selalu memperlakukan wanita dengan lembut, Kayla bahkan tidak pernah melihat Amran meninggikan suaranya pada wanita. Selain itu, sang kekasih juga sangat menghormati wanita. Meski mereka sudah berpacaran, tapi tidak sekalipun mereka berani untuk saling berboncengan atau bertemu dan berdua-duaan di tempat sepi.

"Gimana tugas-tugas kuliahnya, udah dikerjain?" Tanya Amran sembari melangkahkan kakinya menyusuri lorong-lorong dengan dinding rak yang dipenuhi buku. Kayla memang kerap kali mengeluhkan mengenai tugas-tugas kuliah yang menumpuk pada Amran. Jadi, wajar jika laki-laki itu langsung bertanya perihal tugas kuliah Kayla.

"Belum kak, Kayla lagi males banget buat kerja tugas." Keluh Kayla dengan wajah murungnya membayangkan berapa banyak tugas yang belum gadis itu kerjakan.

"Semangat ngerjain tugasnya. Intinya jangan terlalu terbebani dengan tugas. Semuanya harus dibawa santai, kalau nggak, kita bakalan stress mikirinnya." Kata-kata itu seolah menjadi suntikan semangat untuk Kayla. Gadis itu langsung mengubah raut wajahnya yang murung menjadi ceria kembali.

"Kakak sendiri gimana?"

"Aku sih seperti biasa, mengikuti alur aja. Semuanya prosesnya harus dinikmatin. Apalagi sekarang udah semester 6 dan bentar lagi KKN."

"Kalau nanti kakak lagi KKN terus satu kelompok sama perempuan yang cantik-cantik gimana?" Terdengar nada cemburu dari kalimat yang dilontarkan Kayla. Amran tersenyum menanggapi kecemburuan pacarnya itu.

"Kamu tenang aja. Kamu yang paling cantik kok." Kayla menunduk malu-malu. Padahal Amran sudah sering melontarkan kalimat gombalan untuknya, tapi tetap saja gadis itu selalu saja tersipu.

Setelah mendapatkan buku yang di inginkan. Keduanya lalu menuju ke bagian kasir untuk membayar.

"Oh, iya, setelah ini kakak mau kemana?" Tanya Kayla yang kini sedang berada di depan kasir untuk membayar beberapa buku yang dibelinya dari toko.

"Kayaknya langsung pulang deh soalnya Mama pesan kalau aku jangan keluar terlalu lama. Kalau kamu sendiri?"

"Kayla juga langsung pulang kak, soalnya mau ngerjain tugas."

"Kalau gitu kamu hati-hati, ya." Ucap Amran lembut. Kayla lalu mengangguk dan segera menghampiri motornya. Gadis itu kemudian meninggalkan area parkiran meninggalkan Amran yang masih berada disana.

Kayla pulang dengan raut wajah bahagia. Gadis itu bersenandung ria sambil memasuki rumah. Bu Nafiza dan Zavira sampai di buat bingung dengan tingkah Kayla.

"Assalamualaikum." Ucap Kayla menghampiri Zavira dan Nafiza yang sedang berada di dapur.

"Wa'alaikumusalam." Menantu dan ibu mertua itu terlihat kompak menjawab salam dari Kayla.

"Umi sama Zavira lagi buat apa?" Tanya Kayla sambil menatap satu persatu bahan yang berada di atas meja. Terdapat tepung terigu, telur, coklat dan lainnya.

"Umi mau buat kue." Diam-diam Zavira memiliki hobi yang sama dengan mertuanya. Kakak ipar Kayla itu sangat senang jika menyangkut urusan dapur. Sama halnya dengan umi Nafiza, ibu mertuanya. Umi Nafiza sangat senang memasak dan membuat berbagai macam aneka kue sebagai cemilan. Maka dari itu Zavira dan umi Nafiza terlihat sangat akrab layaknya seorang putri dan ibu kandung sendiri.

"Semangat, ya, Umi, Zavira. Jangan lupa panggil Kayla kalau udah mateng." Ucap Kayla sembari berlari kecil menuju ke kamarnya.

Kayla menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Gadis itu berguling kesana kemari karena terlewat senang saat mendapatkan pesan dari sang kekasih.

[Kamu udah sampai di rumah?]

Betapa bahagia dan beruntungnya Kayla menjadi kekasih Amran yang notabenenya adalah pria populer di kampus. Gadis itu dengan cepat membalas pesan dari sang kekasih.

[Udah, kak. Kakak sendiri udah sampai rumah?] Kayla lagi-lagi tersenyum melihat pesannya langsung di baca oleh laki-laki itu.

[Udah sayang] Kayla menggigit bibir bawahnya menahan senyum. Rasanya Kayla ingin berteriak kencang sekarang juga. Gadis itu sudah seperti memenangkan undian uang puluhan juta rupiah.

Sedangkan disebuah kafe, Amran sedang duduk santai sambil membalas pesan dari Kayla, perempuan yang baru menjadi kekasihnya 3 bulan ini. Sebenarnya sudah lama Amran mengincar Kayla, kata teman-temannya gadis itu sangat cuek dan pendiam. Dia juga jarang bergaul dengan lawan jenisnya. Amran yang merasa penasaran sekaligus tertantang akhirnya menyusun strategi untuk mendekati gadis itu dan ternyata apa yang diucapkan orang-orang memang benar bahwa Kayla tidaklah mudah untuk ditaklukkan. Tapi, bukan Amran namanya jika harus menyerah dengan cepat. Amran berusaha mendekati gadis itu hingga 6 bulan lamanya sampai gadis itu akhirnya luluh dan menerima Amran. Bahkan sekarang, gadis itu terlihat sangat tergila-gila dengannya.

"Sayang, kamu balas chat dari siapa? Kok sambil senyum-senyum gitu?" Tanya seorang wanita berambut panjang yang kini duduk berhadapan dengan Amran.

"Ini, aku lagi chat sama teman aku, Yang." Bohong Amran. Laki-laki itu memang sangat mudah mengucapkan kalimat-kalimat dusta. Apalagi jika bersama dengan seorang wanita.

"Cewek atau cowok?" Tanya perempuan itu lagi dengan penuh selidik.

Amran tersenyum dan menatap perempuan itu dengan sorot mata lembut meyakinkan. "Cowok, Yang."

Perempuan itu terlihat percaya saja apa yang dikatakan oleh Amran barusan. Dia juga yakin bahwa Amran adalah orang yang setia. Buktinya sampai sekarang dia belum pernah menemukan Amran dekat dengan perempuan lain selain dirinya.

Terpopuler

Comments

Lilis N Andini

Lilis N Andini

Aku hadir kak😊🙏

2024-04-21

1

Pratomo Adi

Pratomo Adi

salam santun kk semua
jauh kan amran ternyata pleboy

2024-03-25

0

Oma Umi

Oma Umi

dah tak koleksi nich.... lancar selalu yaaa

2023-10-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!