Pagi-pagi sekali, Kayla sudah bersiap untuk berangkat ke kampus. Gadis itu memasukkan pulpen, buku catatan dan ponsel miliknya di dalam tote bage berwarna hitam. Kayla melangkah keluar kamar menuju kearah meja makan untuk sarapan bersama. Di meja makan sudah ada umi Nafiza dan Abi Umar sedangkan Ali dan Zavira kemarin sore sudah pamit untuk pulang ke rumah mereka.
"Pagi Abi, Umi." Sapa Kayla sambil menarik salah satu kursi untuk bergabung sarapan bersama.
"Pagi, sayang." Sapa umi Nafiza sembari menuangkan air ke dalam gelas milik abi Umar dan Kayla.
"Abi, Umi, Kayla nanti pulangnya agak telat, ya, soalnya Kayla mau kerja kelompok dulu." Izin Kayla.
"Pulangnya jam berapa?" Tanya abi Umar yang saat ini tengah menikmati sarapan yang dibuatkan sang istri.
"Insyaa Allah, ba'da asar Kayla udah pulang, Bi."
"Nanti jangan lupa makan, ya. Ingat, kamu ada asam lambung." Ucap umi Nafiza memperingatkan. Jika menyangkut tugas kuliah, terkadang Kayla sampai dibuat lupa untuk makan dan berakhir asam lambung Kayla kambuh.
"Iya, Umi."
Kayla kemudian pamit pada kedua orang tuanya dan bergegas untuk ke kampus. Gadis berhijab itu juga tidak sabar untuk bertemu dengan Amran. Padahal baru kemarin mereka bertemu, tapi Kayla rasanya sudah rindu kembali.
"Kayla?" Panggil seseorang dari arah belakang.
Kayla yang saat itu sedang berjalan santai di koridor akhirnya menoleh setelah mendengar seseorang memanggilnya.
"Eh, kakak ipar." Goda Kayla sambil melempar senyuman pada Zavira.
Zavira mengabaikan godaan dari sahabat sekaligus adik iparnya itu. "Umi sama Abi ada di rumah?"
"Ada. Memangnya kenapa?" Tanya Kayla kembali.
"Ini aku lupa ngambil charger aku. Rencananya nanti sore aku mau ke rumah."
"Tenang aja, Umi sama Abi nggak kemana-mana kok." Ucap Kayla.
"Tumben datang jam segini, kamu ada matkul pagi?" Lanjut Kayla bertanya.
"Iya, kebetulan Pak Harun mau masuk jam 07.30 makanya aku cepat-cepat ke kampus." Pagi tadi saat Zavira membuka ponsel dan membaca beberapa chat di room WhatsApp-nya dia langsung mendapat kabar bahwa dosennya akan masuk pagi hari ini.
"Terus kamu berangkat kesini naik apa?" Biasanya Zavira berangkat kekampus naik ojek online khusus perempuan karena sang suami tidak sempat mengantarnya karena Ali harus berangkat pagi. Sedangkan untuk mengendarai motor sendiri, Zavira belum berani untuk melakukannya.
"Di antar sama kak Ali."
"Cie yang di antar sama suami. Padahal kemarin kak Ali ngomong kalau kak Ali bakalan berangkat siang hari ini." Kayla memang sangat senang menggoda sahabatnya itu. Sampai sekarang pun Zavira masih terlihat malu-malu jika membicarakan Ali.
"Apa sih, Kay. Kamu godain aku mulu ih. Nanti aku laporin kak Ali lho." Ancam Zavira sok galak. Padahal Kayla sendiri tahu bahwa Zavira bukanlah tipe yang mudah mengadu pada orang lain apalagi perkara sepeleh.
"Iya, deh yang sekarang udah punya suami." Ucap Kayla sambil menekankan kata suami di akhir kalimatnya. Pipi Zavira bersemu merah. Kenapa Kayla malah tambah menggodanya.
"Udah, ah. Aku mau masuk ke kelas dulu."
"Hati-hati kakak ipar." Ucap Kayla sedikit berteriak melihat Zavira yang buru-buru melangkah ke kelas.
Kayla lalu duduk disalah satu kursi yang ada di koridor dan mengedarkan pandangannya kesetiap penjuru kampus. Gadis berhijab itu tidak menemukan Amran. Atau mungkin pacarnya itu belum sampai di kampus. Baru saja Kayla akan mengirimkan pesan, tapi mata Kayla tiba-tiba menangkap sosok Amran yang baru saja tiba. Mata Kayla berbinar melihat itu, senyuman gadis itu mengembang menghiasi wajah putihnya. Detik berikutnya, senyuman itu luntur ketika melihat seorang wanita menghampiri Amran sambil tersenyum ramah. Perempuan itu merupakan kakak tingkat Kayla yang juga populer di kampus. Bahkan Kayla sempat mendengar gosip dari teman-teman angkatannya bahwa sebenarnya Amran dan perempuan itu memiliki hubungan lebih dari sekadar teman. Tapi, Kayla menepis semua gosip tersebut karena Kayla percaya penuh dengan Amran bahwa laki-laki itu setia padanya.
Tidak ada keraguaan pada hati Kayla perihal kesetiaan Amran padanya. Hanya saja Kayla tidak bisa mengontrol diri untuk tidak cemburu ketika ada perempuan lain yang berusaha mendekati Amran. Untuk menghilangkan rasa kesalnya, Kayla memilih untuk masuk ke kelas saja sambil menunggu mata kuliah pertama berlangsung.
Kayla dan Zavira kuliah disebuah universitas ternama di kota. Keduanya memilih jurusan PGSD. Baik Kayla maupun Zavira sama-sama sangat menyukai dunia pendidikan dan dunia anak-anak. Maka dari itu semenjak berada di bangku SMA, keduanya sudah berjanji untuk memilih jurusan yang sama di universitas yang sama pula. Dan hal tersebut kini terwujud. Mereka kini sedang menjalani perannya sebagai seorang mahasiswa semester 4.
Seperti rencana Kayla di awal, setelah mengikuti perkuliahan hari ini, Kayla berkumpul bersama teman kelompoknya untuk mengerjakan tugas. Waktu terus berputar hingga tak terasa adzan berkumandang. Kayla lalu pamit untuk salat berjama'ah di masjid. Setelah melaksanakan salat asar, Kayla langsung pulang kerumah.
"Assalamualaikum." Ucap Kayla sambil memasuki rumah.
"Wa'alaikumussalam." Jawab orang-orang yang kini berada di ruang tamu. Ternyata di rumah sedang ramai dengan kedatangan Ali dan Zavira.
"Habis dari mana dek?" Tanya Ali mengamati wajah sang adik yang tampak kelelahan.
"Habis kerja kelompok kak."
"Kayla ke kamar dulu, ya." Izin Kayla sopan kemudian berlalu menuju ke kamar.
Kayla terlihat murung bukan karena baru selesai kerja kelompok, gadis itu murung akibat tidak mendapat kabar sama sekali dari sang kekasih hari ini. Tidak ada pesan ataupun panggilan dari pacarnya itu.
"Kak Amran kenapa nggak balas chat aku sih?" Gumam Kayla yang masih setia menatap benda pipih berbentuk persegi panjang itu.
"Kak Amran? Kamu lagi dekat sama kak Amran Kay?" Suara itu tiba-tiba mengagetkan Kayla. Gadis itu tidak menyadari ternyata Zavira sedang berdiri di ambang pintu.
"Eh, nggak kok. Kamu mungkin salah denger." Elak Kayla yang mencoba tidak gugup.
"Oh, kirain kamu lagi deket sama kak Amran." Ucap Zavira lalu duduk di kasur empuk milik Kayla.
"Ngomong-ngomong soal kak Amran. Tadi sebelum aku kesini, aku sama kak Ali mampir di minimarket dulu. Dan nggak sengaja aku liat kak Amran lagi sama perempuan. Mereka kelihatan akrab banget, apa mungkin itu pacar baru kak Amran?" Tebak Zavira. Gadis itu tidak menyadari jika ucapannya barusan membuat Kayla sedikit overthingking dibuatnya. Apa Amran seharian tidak ada kabar karena sibuk jalan berdua dengan perempuan lain? Atau apa benar yang dikatakan Zavira tadi, bahwa perempuan yang dilihatnya adalah pacar baru Amran? Kayla yang sadar dengan pikirannya dengan cepat menggelengkan kepala menghapus setiap pikiran negatif itu. Bisa saja itu adik atau mungkin sepupu Amran. Mana mungkin laki-laki sebaik Amran menghianatinya. Itu tidak akan mungkin.
"Bisa aja kamu salah liat." Jawab Kayla.
"Kayaknya nggak deh. Soalnya aku liat jelas muka kak Amran walaupun aku nggak liat muka perempuan yang sama kak Amran sih."
"Astaghfirullah, kita ngapai bahas orang lain sih."
"Nah, lho. Kamu yang mulai kok. Kalau ketahuan sama kak Ali pasti suami kamu yang posesif itu cemburu dengernya." Ucap Kayla terbahak.
"Kalian berdua lagi ngobrolin apa kok kelihatannya seru banget?" Tanya Ali yang sudah berdiri sambil menyender di pintu kamar milik Kayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Kl cinta susah curiga....
2023-09-11
1
muthia
mampir 🙏
2023-08-18
0
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
ayolah Kay, kamu harus selidiki itu si Amran, biar kamu tau seperti apa Amran yang sebenarnya, kamu jangan menutup mata dan telinga tentang Amran
2023-08-11
2