Clara Putri Yang Diabaikan
Clara Blues Pras seorang gadis dari kerajaan Matahari Ibu dari Clara adalah Erina Purtama Pras yang lahir dari keluarga Bringdah. Tapi setelah ibunya yang menjadi permaisuri meninggal karena melahirkan Clara. Kehidupan Clara perubah menjadi anak yang dibuang oleh raja Ezan Suntrulaka Putama. Kasih sayang ayah yang tidak pernah ada dan ibunya yang telah tiada membuat Clara hidup dengan penuh penderitaan.
Hari demi hari Clara selalu dihadapkan dengan berbagai cobaan yang tidak bisa dia bayangan. Tapi Clara selalu berusah menjalani hidupnya dengan penih senyuman dibalik kesedihannya. Malam itu Clara yang terdiam diri di taman milik ibunya menyirami bunga-bunga kesukaan Ibu. Bunga mawar putih dan sangat indah sata dibawah rembulan dimalam hari bersama dengan bunga biru. Clara melihat kedua bunga itu sangat serasi dan indah dipandang.
“Tapi kenapa diriku tidak, apa ada yang salah dengan diriku ini,”ucap Clara sambil memandang bunag yang telah dia sirami. Air mata Clara menetes ditaman milik ibunya ini sambil meningat berbagai pernyataan yang tidak pernah terjadi pada dirinya. Omongan para pelayan dan para orang diluar sana yang tidak mengenal Clara membuat hatinya sedih.
Clara yang terdiam dalam kesendirian mendengar langkah kaki dari belakang dan dia menolehnya tanpa Mori pelayan dan pengasuh yang menjaga dirinya.”Tuan putri kenapa anda ada disini lagi?,”ucap Mori yang memberikan selimut karena cuaca saat itu angin berhembus dingin.
“Mori kenapa kamu datang ke sini,”kata Clara yang tersenyum. Mori hanya diam saja melihat Clara yang tampak habis menangis. Setelah mereka kembali ke kamar Clara di temani dengan Mori tidur bersama. Apa lagi tempat tinggal Clara yang dingin dan tidak terawat oleh pelayan. Karena semua pelayan tidak mau menjadikan Clara majikannya. Setelah Ratu Erlaka menjadi ratu semua hal sudah dikendalikan oleh Ratu Erlaka.
Clara hanya bisa menjalani hidup itu dengan senyuman tapi hatinya sudah sakit. Apa lagi dari kecil sampai Clara berusia 8 tahun ayahnya yang seorang raja tidak pernah melihat Clara sedikitpun. Pernah saat Clara bertanya kepada Mori dimana ayahnya, Mori hanya menjawab ayahnya sedang sibuk.
Tapi Clara tahu kalau ayahnya tidak pernah sibuk, hanya saja ayahnya itu yang menjadi raja selalu bersama dengan kedua kakaknya. Clara yang pernah melihat itu pernah sakit hati dan menangis ditaman milik ibunya dan dalam hati dia bertanya,”Kenapa ayah tidak mau melihatku, apa karena aku jelak dia tidak mau melihatku.”
Pagi datang dimana Cla terbangun dari tidur dan mimpi buruk yang selalu menbayangi dirinya. Clara menatat jendela kamarnya terlihat burung sedang memberikan makanan kepada ananyanya. Clara hanya bisa menatap dan menghela nafas sampai Mori datang.”Tuan putri bak mandi sudah selesai, apa tuan putri mau mandi sekarang?,”ucap Mori yang melihat tatapan sedih dari Clara.
Clara melihat Mori dengan senyuman seperti tidak terjadi apa-apa. Clara turun dari kasur dan segera pergi ke kamar sebelah untuk membersihkan dirinya. Dimana tubuh Clara yang masih kecil sudah ada luka dibagian tubuhnya, tampak warna hitam dan merah terlihat saat Clara mandi. “Aduh sakit,”guman kecil Clara yang tidak sengaja menyentuh tubuh yang terluka dan belum kering.
Clara menahan air matanya dan segera menyelesaika mandi dan segera keluar untuk makan sub dan roti yang tidak mewah. Bersama dengan Mori mereka makan bersama disela makan Mori melihat ke arah Clara yang santai menikmati hidangan yang tidak terlalu mewah dan berbeda dengan kedua kakaknya yang bisa makan daging.”Nona apa anda akan menghdiri kelas hari ini,”ucap Mori.
Clara hanya menganggu saja sampai selesai makan ia pergi ke tempat kelas kedua kakaknya berada. Karena Clara bukan untuk belajar disana tapi sebagai pengganti kedua kakaknya saat mereka salah. Clara kadang kala juga memperhatikan guru mereka memberikan materi. Walaupun sakit untuk Clara menahan rasa sakit dari campukan rotan yang diberikan oleh guru mereka. Tapi Clara sudah merasa senang bisa belajar sedikit dari apa yang diketahui.
“Kenapa kamu lama sekali cepat duduk dibawah,”ucap Pangeran Cala putra kedua dari Erlaka dan Ezan. Sedangkan Putra Mahkota Edwan anak pertama dari pasangan raja dan ratu itu hanya diam melihat Clara duduk dilantai tanpa ada alasana.
Setelah Clara masuk guru politik untuk kedua putra ratu segera memulai memberikan materi untuk mereka dengar. Dimana pembahasan mereka tentang wilayah kekuasaan yang dimiliki oleh kerajaan Matahari. Di sela memberikan materi guru politi juga memberikan pertanyaan bagi kedua putra ratu. Tapi pangeran Cala yang salah menjawab meminta Clara untuk bangun karena kesalahan dari Cala.
Clara yang tahu segera berdiri dan mengakat kedua kakinya dimana rotan segera mencabuk kaki kecil Clara. Clara mendapatkan 5 kali cambukan dikaki dengan rasa sakit yang membuat dia harus menahan rasa sakitnya. Setelah selesai dengan hukuman guru politik mulai memberikan materi lagi. Hari demi hari selalu dirasakan oleh Clara cambukan semua guru Edwan dan Cala.
Sehari Clara bisa merasa tiga sampai empat guru memberikan campukan dengan setiap campukan satu orang 5 kali sampai 6 kali campukan. Clara yang umur 8 tahun hanya bisa merasakan rasa sakit itu. Setiap kembali dari kelas Clara kembali dari istana utama ke vila tulip dengan berjalan kaki. Apa lagi dengan luka yang penuh dengan bercak darah.
Perjalanan pulang malam itu Clara merasakan sakit diseluruh tubuhnya membuat dia menangis dan tidak bisa menahannya.”Sakitnya,”ucap Clara. Tapi saat dia melewati taman Clara melihat raja Ezan bersama dengan kedua kakaknya.
“Bukan itu ayah ya,”ucap Clara dari jauh. Tapi tatapan dari ayah Clara terlihat bahagia bersama dengan kedua kakaknya. Itu membuat Clara bertanya,”Aku ini anak dari ayah bukan?.”
Saat Clara melihat mereka tampa raja Ezan melihat Clara yang menatapnya dimana kedua mata mereka saling bertatapan. Tapi tidak lama kemudian raja Ezan yang melihat Clara tampak dingin dan tidak perduli dengan Clara yang melihatnya. Clara yang melihat itu tampak sakit hati dan menghela nafas mencoba mengkuatkan hatinya.
Clara tidak melihat mereka kembali tapi dia kembali berjalan menuju vila tulip dilama langkah kakinya akan terpinjang. Karena dia menahan rasa sakit kedua kakinya yang terluka karena cambukan rotan menggantikan kedua kakaknya. Di perjalanan menuju vila tulip Clara menangis sampai tampa Mori Clara menghapus air matanya.
Mori yang sudah melihat Clara berlari ke arahnya dan menawarkan diri untuk menggendongnya. Clara yang menerima tawaran dari Mori hanya bisa tersenyum.”Maaf ya Mori karena aku kamu juga ikut menderita,”ucap Clara yang sedang digendong oleh Mori dari belakang.
“Tuan putri kenapa anda meminta maaf ini bukan salah anda,”ucap Mori yang tahu kalau kehidupan Clara berbeda dengan kedua kakaknya setelah ibunya mati. Tapi setelah itu apa yang akan terjadi dengan Clara kecil yang menderita campukan di kakinya. Apa luka itu akan membekas sampai dia besar nanti?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
muli Yana
Tenga kamu Thor😭
2023-10-29
0
X'tine
mampir Thor, sedih bacanya.. semoga Clara bisa tumbuh menjadi wanita yg kuat...
2023-10-16
1