Waktu terus berlalu dimana Clara dan Mori mendapatkan tambahan penghasilan dari kerajinan yang mereka buat. Banyak orang yang menyukai hasil renda dan sulaman Clara apa lagi pita untuk hiasan yang dibuat baru ini. Musim berganti dengan musim dingin sebentar lagi usia Clara yang sudah berusia 15 tahun.
Dimana usia itu Clara sudah memikirkan berbagai banyak hal yang ingin dilakukan. Tapi Clara masih saja terkurung di istana ini tanpa ada kasih sayang seoang raja. Dimana sempaT Clara menjadi salah satu pembunuh bayaran untuk mendapatkan uang untuk melatih kemampuan dirinya.
Sudah satu tahun Clara pergi bersama dengan Mori anggota kerajaan tidak mencari dirinya.”Clara yang sudah tidak perduli lagi dengan ayahnya hanya bisa bersembunyi tanpa memperlihatkan dirinya kepada ayahnya.
Tapi hari itu saat Clara bersama dengan Mori pergi ke istana utama untuk mengambil jatah selimt untuk mereka. Mereka berdua yang hanya bisa mendapatkan selimut bekas saja sudah membuat Clara dan Mori terbiasa. Tapi saat melihat ayah dan ratu dan kedua putranya sedang makan enak ia tampa dingin menatap mereka.
“Enaknya jika aku bisa ada disela mereka, dengan ke hangatan itu,”kata Clara. Tapi harapan itu tidak akan bisa menjadi nayata untuk dirinya. Karena semua itu hanyalah bayangan yang tidak akan menjadi nyata untuk dikabulkan.
Clara yang melihat Mori sudah selesai segera pergi dari depan pintu ruang makan kerajaan. Tapi saat Clara pergi pelayan Ratu melihat Clara dan melaporannya.”Ratuku tadi saya melihta tuan putri Clara melihat ke sini,”ucap pelayan.
Tapi ratu Erlaka tidak menjawa hanya diam saja sampai akhirnya makan pagi mereka yang hangat selesai. Setelah selesai Ratu Erlaka datang menemui raja Ezan untuk membahas putri Clara. Di dalam ruang kerja raja Ezan yang sedang menyelesaikan semua dokumen yang ada. Melihat ratu Erlaka datang.”Untu apa kamu datang ke sini?,”ucap raja Ezan yang tidak melihatnya.
“Aku ingin membicaran tentang putri kamu Clara, sampai kapan kamu akan merawat dia,”kata Ratu Erlaka.
“Putriku yang mana?,”kata aja Ezan yang tidak ingat memiliki putri.
“Apa kamu tidak ingat kalau permaisuri Erina memiliki anak perempuan yang bernama Clara. Apa kamu sudah melupakannya,”kata Ratu Erlaka.
“Ohh putri yang sudah aku buang itu. untuk apa kamu membahasnya?,”kata Raja Ezan. Ratu Erlaka yang mendengar itu sangat senang kalau outri darai Erina sudah tidak ada artinya untuk Ezan pria yang dia dapatkan setelah menghancurkan Erina dan keluargnya.
“Aku berpikir untuk menjodohkan dia kepada putra dari utara, bukan sebentar lagi putra dari utara itu akan datang ke istana kita karena telah memenangkan perang melawan monster,”kata Ratu Erlaka.
Raja Ezan yang mendengar itu sedikit tertarik dan melihat ke Erlaka.”Maksud kamu ingin menjodohkan Martin dan putri Erina itu,”ucap Raja Ezan. Ratu Erlaka hanya tersenyum saja kepada Ezan.
“Itu ide bagus lebih baik kalau dia tidak akan kembali lagi setelah dia menikah. Tapi usia dia apa cukup untuk mereka menikah,”kata Raja Ezan.
“Hanya tinggal dua tahu lagi dia bisa menikah dengan Martin,”kata Ratu Erlaka.
“Aku serahkan dia kepada kamu saja. Aku sudah tidak ingin membahasi dia lagi,”kata ARAJA Ezan. Setelah pembicaraan itu Ratu Erlaka segera pergi dari ruangan kerja raja. Di perjalanan menuju kamar dia bertemu dengan kedua putranya yang selesai menjalankan ilmu pedang mereka.”Ibu dari mana?,”kata Edawan.
“Sayang kalian selesai berlatih ya. Ibu dari bertemu dengan ayah kalian membahas pernikahan putri Clara itu dengan putra dari utara,”kata Ratu Erlaka.
“Apa ibu tidak salah ingin menikahkan mereka, bukan untuk membunuhnya,”ucap Edwan. Erlaka hanya tersenyum saja saat dia mendengar perkataan dari putranya Edwan. Setelah selesai berbincang Erlaka pergi bersama dengan pelayan pergi ke vila tulip dengan kereta kuda.
Di tempat lain Clara yang sedang sibuk dengan apa yang dikerjakan mendengar suara kereta kuda.”Ratu datang,”ucap Clara yang segera membereskan semua barang jualannya. Setelah semua disimpan di tempat yang aman Clara dengan santai membaca buku.
Suara ketukkan pintu membuat Clara berdiri, belum dia membukakan pintu. Pelayan dari ratu sudah membukanya dimana langkah kaki ratu Erlaka masuk ke dalam kamar Clara. Clara dengan santai menyambut ratu dengan tata krama kerajaan. Setelah selesai ratu berjalan melihat kamar Clara yang terlihat tidak menawan dan indah sampai ratu menutup hidungnya.
“Ratu datang ke sini untuk apa?,”ucap Clara yang masih berdiri dan menundukan kelapanya.
“Aku hanya ingin memberitahukan kamu dua kabar saja,”ucap Ratu Erlaka sambil bermain jemarinya, sempat mata mereka melihat satu sama lain.
“Kabar apa itu ratu jika ratu berkenan untuk memberitahu saya,”ucap Clara.
“Tunjangan uang kamu akan ditahan untuk mempersiapkan pernikahan kamu dengan kerajaan di utara putra duke di utara,”kata Ratu Erlaka. Clara yang mendengar itu sedikit terkejut dan tidak percaya, tapi bagi dirinya semua itu tidak berati lagi untuknya.
“Pernikahan saya, tapi saya baru berusia 15 tahu ratu. Bagaimana saya bisa menikah?,”ucap Clara.
“Kamu tenang saja setelah usia kamu 17 tahun kamu akan menikah dengan putra duke dari utara itu. Selama kamu disini aku doakan kamu bisa bertahan dengan hadiah yang aku kirim ya,”cuap ratu Erlaka yang sudah ada disampingnya. Setelah menyampaikan pesan itu Ratu Erlaka pergi dari kamar Clara.
Tapi disisi lain disaat Clara bersama dengan Ratu Erlaka. Mori yang ada di dapur melihat ratu Erlaka dan para pelayan ingin segera menuju kamar Clara. Tapi belum sempt dia pergi dari belakang ada yang mendekat Mori.
Mori yang awalnya bisa melawan taoi dia menahan dan bersikap seperti pelayan yang lemah agar tidak ketahuan. Mori dibawa ke dalam gudang dan dikunci, di dalam gudang Mori yang sudah terikat mencoba melepaskan dirinya.
“Pasti ini ular dari pelayan ratu agar aku tidak bisa bertemu dengan Clara,”ucap Mori yang sudah melepaskan tangan yang terikat dibelakang. Mori yang mencari jalan untuk dia bisa pergi dari gudang penimpanan. Setelah melihat jendela diatas Mori mencari barang untuk dia bisa naik ke atas dan segera dia pergi mencari Clara setelah bebas.
Clara yang juga mencari Mori bertemu di lorong menuju taman.”Mori kamu dari mana saja?,”ucap Clara setelah mereka bertemu.
“Tuan putri apa anda tidak terluka,”ucap Mori yang melihat dari atas sampai bawah konisi Clara.
“Aku baik saja tapi kamu pergi kemana baru terlihat sekarang. Kamu tahu tidak aku bertemu dengan ratu dia berkata kalau aku akan dinikahkan dengan duke dari utara dan uang tunjangan yang selama ini kita tidak dapatkan itu untuk persiapan pernikahan aku,”kata Clara dengan santai.
“Apa?,”kata Mori yang tidak percaya. Tapi setelah ini apa yang akan terjadi dengan Clara selama menuggu dua tahun lagi. Apa Clara bisa bertahan dengan apa yang akan diberikan oleh ratu Erlaka untuk Clara?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
X'tine
memang bapak durhaka si Raja Tega... semoga dia dapat karmanya Thor... iihhh.. pengen tak penggal kepala Ratu keparat itu
2023-10-16
0