CBP 2 REVISI

Belum selesai dengan luka Clara yang didapatkan oleh guru kedua kakaknya. Malam setelah Clara kembali dia ditengah malam setelah semua orang tertidur. Clara mendaptkan tikus pembunuh datang ke kamar Clara di usia 8 tahun. Clara yang mendapatkan luka tidak bisa berdiri saat itu. Mori yang ingin melihat kondisi Clara mendengar suara aneh yang terjadi.

Tampak pembunuh sudah siap untuk membuanuh Clara dengan pisau yang dia pegang. Clara yang saat itu yang tidak bisa bergerak hanya bisa menggunakan kedua tangan yang tidak terluka untuk menahan pisau itu. Tangan Clara yang tidak memakai apa-apa sudah tersayat oleh pisau tajam pembunuh.”Tuan putri,”ucap Moro segera berlari ke arahnya dengan sebuah benda keras yang ada dia ambil sekitarnya.

Barang yang dibawa Mori dia gunakan untuk memuluk pembunuh itu dan menggendong Clara sampai keluar dari vila tulip. Pembunuh itu masih mengejar Clara dan Mori hingga mereka masuk ke dalam hutan yang penuh ular.

Di perjalanan mereka kabur Clara yang digendong oleh Mori melihat ke belakang. Tanpa pembunuh itu tidak mengejar mereka berdua. Setelah masuk lebih dalam lagi mereka berdua melihat sekumpulan ular yangg datang ke arah mereka. Mori yang mengendong Clara terkena patok ular, tapi Mori masih menggendong Clara yang terluka karena hukuman.

“Mori apa kamu baik-baik saja,”ucap Clara.

“Tuan Putri tidak usah khawatir saya baik saja,”ucap Mori yang terlihat pucat. Setelah kondisi dan lingkungan aman dari ular Mori menurunkan Clara. Clara yang melihat kaki dari Mori terlihat membiru karena terkena racun ular tadi mereka temui.”Mori kamu baik-baik saja,”ucap Clara yang menahan air matanya. Tap Mori yang terlihat pucat mencoba tersenyum kepada Clara didepannya.

Mori yang tidak bisa menahan lagi pinsan, Clara melihat luka di kaki Clara mencoba mencari cara. Tapi melihat sekitar yang gelap dan tidak ada cahaya. Clara mencoba melakukan penangan pertama saja mengeluarkan racun dari kaki Mori. Clara menghisap racun itu dengan mulutnya, dengan kaki yang dia tahan karena sakit masih dirasakannya bersama dengan tangannya.

Malam sudah berlalu matahari sudah terlihat. Clara yang terlihat pucat karena racun masuk sedikit di tubuhnya dan tangan yang masih terasa perih karena pisau pembunuh itu. Tapi Clara tidak ingin menyarah dengan kondisi dirinya. Clara mencari tanaman yang bisa dia gunakan untuk menghilangkan racunya.

“Aku harus kuat dan aku harus hidup,”guman Clara dalam kondisi tidak baik saja. Setalah lama mencari tanaman yang dia butuhkan Clara menemukan obat penawat dari racun ular yang mereka dapatkan. Hanya dengan batu dan air dan tumbuhan disekitarnya Clara sudah bisa membuat obat penawar.

Dia berikan obat itu kepada Mori yang sudah tidak bisa bertahna lagi setelah itu baru dia meminum obat untuk dirinya. Clara juga tidak lupa untuk mengobati tangan dan kakinya yang masih memerah. Tapi hatinya juga masih bertanya,”Kenapa mereka membunuhku apa salahku.”

Tapi setelah kejadian malam itu dan mereka yang tersesat di dalam hutan tidak ada yang mencari mereka. Tapi ditempat lain Ratu Erlaka yang sudah mendapatkan kabar dari pembunuh yang menyereng Clara. Kalau pelayan dan Clara sudah masuk ke hutan ular. “Itu bagus lebih baik mereka segera mati di dalam hutan saja,”ucap Ratu Erlaka.

Raja Ezan yang mendapatkan kabar dari ksatria yang berjaga memberitahukan kepada raja kalau Putri Clara sudah tiga hari tidak terlihat di vila tulip. Raja Ezan yang bersama dengan Ratu Erlaka hanya diam saja.”Untuk apa mencari putri Clara mungkin saja dia sedang bermain-main saja,”ucap ratu Erlaka.

Tapi sebaliknya Raja Ezan melihat ksatria itu berkata,”Biarkan saja jangan cari dia. Jika mau dia akan kembali dengan sendirinya.” Ksatria itu segera kembali ke posko dan hanya bisa diam menjalankan tugasnya tanpa berkata.

Tapi disisi lain setelah seminggu Clara dan Mori bisa keluar dari hutan ular. Wajah mereka yang pucat dan kelelahan tapi mereka masih hidup.”Tuan putri apa anda baik saja, tapi kenapa tidama da yang mencari kita sudah seminggu ini,”kata Mori sambil berjalan.

“Untuk apa kamu berharap kalau mereka akan mencari kita Mori. Bukan mereka sudah mebuang aku,”kata Clara yang sudah sakit hati dengan mereka berdua. Setelah mereka kembali di vila tulip Mori dan Clara dikejutkan dengan ratu Erlaka yang bersama dengan pelayan dikamar Clara.

“Dari mana saja kamu?,”ucap Ratu Erlaka dengan dingin. Tanpa berkata apa-apa pelayan dari ratu Erlaka menyerat Clara didepan ratu.

“Kamu tahu sudah seminggu kamu tidak datang ke kelas. Apa kamu ingin aku hukum kamu karena sudah melalahikan tugas kamu,”kata Ratu Erlaka. Tapi Clara yang melihat dengan wajah dingin tidak merespon ratu Erlaka sampai pelayan memberikan campuk rotan.

“Angkan rok kamu,”ucap ratu Erlaka. Mori yang melihat campuk rotan yang dibawa oleh Ratu Erlaka segera ingin menghampiri Clara. Tapi pelayan di sekitar ratu Erlaka menahan Mori, ia yang sudah memberontak tapi tidak bisa melawan. Apa lagi kondisi dirinya yang baru saja keluar dari hutan ular. Clara melirik ke belakag dimana Mori berada dengan senyuman biasa dia berkata,”Aku tidak apa-apa Mori jadi kamu tunggu dengan baik ya disana.”

Setelah Clara berkata seperti itu ratu mulai mencabuk Clara tanpa ampun baru dua campukan dengan keras kulit Clara sudah memereah. Apa lagi Ratu Erlaka yang terlihat menikmati itu membuat Clara menahan rasa sakit dan berharap semua ini akan bisa selesai. Setelah 30 campukan Ratu Erlaka berkata,”Mulai sekarang jangan pernah kamu tampakan diri kamu di istana utama apa kamu mengerti.”

Setelah berkata seperti itu Ratu Erlaka dan para pelayan yang mendampinginya segera pergi dari ruang kumuh tempat tinggal Clara. Mori yang sudah dilepaskan segera berlari ke arah Clara dengan darah dikakinya dan kulit yang sudah melupas. Mori yang melihatnya tampak sakit hatinya dan memeluk Clara.

“Mori Kenapa kamu menangis kamu baik saja, mungkin saja setelah ini aku tidak akan di panggil lagi oleh mereka,”ucap Clara yang dengan kuat dia menahan rasa sakit yang dia dapatkan. Mori mencoba tenang dan segera membawa Clara dia atas kasur. Dimana Mori mencoba mengolesi obat yang ada di kaki Clara. Tampak kaki kecil yang mulus dan belum sembuh dari luka pertama mendapatkan luka lagi.

Mori hanya bisa menangis saat memberikan obatkan. Waktu terus berlalu satu minggu telah berlalu luka masih ada tapi setelah demam yang panjang Clara tidak memilki tenaga untuk bisa bangun.”Tuan putri kamu jangan bergerak dulu nanti luka terbuka lagi,”kata Mori yang selalu menjaganya. Clara hanya tersenyum saja sampai Clara bosan membuat kerajinan dari kain yang dibawa oleh Mori.

Setelah beberapa hari kaki Clara sudah mulai membaik dan disela Clara sakit dia juga membuat banyak kerajinan sampai keranjang penuh.”Mori, apa keranjang penuh renda  dan sulaman ini kamu jual saja untuk mendapatkan uang,”kata Clara.

“Tapi Nona, apa tidak sayang itukan hasil dari kerja keras anda apa tidak anda simpan saja,”kata Mori.

“Untuk apa disimpan lebih baik kamu jual saja, bisakan nanti obatkan untuk kamu beli obat dan bahan makanan saja. Jika bisa kamu belikan aku kain yang murah. Aku mau menjual hasil rendan dan sulamanan kain ini nanti,”kata Clara yang tersenyum. Mori hanya bisa melakukan perintah dari Clara. Tapi setelah ini apa yang akan berubah dari Clara dan kehidupan Mori?.

Terpopuler

Comments

X'tine

X'tine

sadis banget nie ratu ular,, Keji banget masa anak kecil di cambuk ... 😡 semoga raja bodoh lebih bijaksana...

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Clara Blues Pras(REVISI)
2 CBP 2 REVISI
3 CBP 3 REVISI
4 CBP 4 REVISI
5 CBP 5 REVISI
6 CBP 6 REVISI
7 CBP 7 REVISI
8 CBP 8 REVISI
9 CBP 9 REVISI
10 CBP 10 REVISI
11 CBP 11 REVISI
12 CBP 12 REVISI
13 CBP 13 REVISI
14 CBP 14 REVISI
15 CBP 15 REVISI
16 CBP 16 REVISI
17 CBP 17 REVISI
18 CBP 18 REVISI
19 CBP 19 REVISI
20 CBP 20 REVISI
21 CBP 21 REVISI
22 CBP 22(revisi)
23 CBP 23 REVISI
24 CBP 24 REVISI
25 CBP 25 REVISI
26 CBP 26 REVISI
27 CBP 27 REVISI
28 CBP 28 REVISI
29 CBP 29 REVISI
30 CBP 30 REVISI
31 CBP 31 REVISI
32 CBP 32 REVISI
33 CBP 33 REVISI
34 CBP 34 REVISI
35 CBP 35 REVISI
36 CBP 36 REVISI
37 CBP 37 REVISI
38 CBP 38 REVISI
39 CBP 39 REVISI
40 CBP 40 REVISI
41 CBP 41 REVISI
42 CBP 42 REVISI
43 CBP 43 REVISI
44 CBP 44 REVISI
45 CBP 45 REVISI
46 CBP 46 REVISI
47 CBP 47 REVISI
48 CBP 48 REVISI
49 CBP 49 REVISI
50 CBP 50 REVISI
51 CBP 51 REVISI
52 CBP 52 REVISI
53 CBP 53 REVISI
54 CBP 54 REVISI
55 CBP 55 REVISI
56 CBP 56(revisi)
57 CBP 57(revisi)
58 CBP 58(revisi)
59 CBP 59(revisi)
60 CBP 60(revisi)
61 CBP 56 REVISI
62 CBP 57 REVISI
63 CBP 58 REVISI
64 CBP 59 REVISI
65 CBP 60 REVISI
66 CBP 61 REVISI
67 CBP 62 REVISI
68 CBP 63 REVISI
69 CBP 64 REVISI
70 CBP 65 REVISI
71 CBP 66 REVISI
72 CBP 67 REVISI
73 CBP 68 REVISI
74 CBP 69 REVISI
75 CBP 70 REVISI
76 CBP 71 REVISI
77 CBP 72 REVISI
78 CBP 73 REVISI
79 CBP 74 REVISI
80 CBP 75 REVISI
81 CBP 76 REVISI
82 CBP 77 REVISI
83 CBP 78 REVISI
84 CBP 79 REVISI
85 CBP 80 REVISI
86 CBP 81 REVISI
87 CBP 82 REVISI
88 CBP 83 REVISI
89 CBP 84 REVISI
90 CBP 85 REVISI
91 CBP 86 REVISI
92 CBP 87 REVISI
93 CBP 88 REVISI
94 CBP 89 REVISI
95 CBP 90 REVISI
96 CBP 91 REVISI
97 CBP 92 REVISI
98 CBP 93 REVISI
99 CBP 94 REVISI
100 CBP 95 REVISI
101 CBP 96 REVISI
102 CBP 97 REVISI
103 CBP 98 REVISI
104 CBP 99 REVISI
105 CBP 100 REVISI
106 CBP 101 REVISI
107 CBP 102 REVISI
108 CBP 103 REVISI
109 CBP 104 REVISI
110 CBP 105 REVISI
111 CBP 106 REVISI
112 CBP 107 REVISI
113 CBP 108 REVISI
114 CBP 109 REVISI
115 CBP 110 REVISI
116 CBP 111 REVISI
117 CBP 112 REVISI
118 CBP 113 REVISI
119 CBP 114 REVISI
120 CBP 115 REVISI
121 116 REVISI
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Clara Blues Pras(REVISI)
2
CBP 2 REVISI
3
CBP 3 REVISI
4
CBP 4 REVISI
5
CBP 5 REVISI
6
CBP 6 REVISI
7
CBP 7 REVISI
8
CBP 8 REVISI
9
CBP 9 REVISI
10
CBP 10 REVISI
11
CBP 11 REVISI
12
CBP 12 REVISI
13
CBP 13 REVISI
14
CBP 14 REVISI
15
CBP 15 REVISI
16
CBP 16 REVISI
17
CBP 17 REVISI
18
CBP 18 REVISI
19
CBP 19 REVISI
20
CBP 20 REVISI
21
CBP 21 REVISI
22
CBP 22(revisi)
23
CBP 23 REVISI
24
CBP 24 REVISI
25
CBP 25 REVISI
26
CBP 26 REVISI
27
CBP 27 REVISI
28
CBP 28 REVISI
29
CBP 29 REVISI
30
CBP 30 REVISI
31
CBP 31 REVISI
32
CBP 32 REVISI
33
CBP 33 REVISI
34
CBP 34 REVISI
35
CBP 35 REVISI
36
CBP 36 REVISI
37
CBP 37 REVISI
38
CBP 38 REVISI
39
CBP 39 REVISI
40
CBP 40 REVISI
41
CBP 41 REVISI
42
CBP 42 REVISI
43
CBP 43 REVISI
44
CBP 44 REVISI
45
CBP 45 REVISI
46
CBP 46 REVISI
47
CBP 47 REVISI
48
CBP 48 REVISI
49
CBP 49 REVISI
50
CBP 50 REVISI
51
CBP 51 REVISI
52
CBP 52 REVISI
53
CBP 53 REVISI
54
CBP 54 REVISI
55
CBP 55 REVISI
56
CBP 56(revisi)
57
CBP 57(revisi)
58
CBP 58(revisi)
59
CBP 59(revisi)
60
CBP 60(revisi)
61
CBP 56 REVISI
62
CBP 57 REVISI
63
CBP 58 REVISI
64
CBP 59 REVISI
65
CBP 60 REVISI
66
CBP 61 REVISI
67
CBP 62 REVISI
68
CBP 63 REVISI
69
CBP 64 REVISI
70
CBP 65 REVISI
71
CBP 66 REVISI
72
CBP 67 REVISI
73
CBP 68 REVISI
74
CBP 69 REVISI
75
CBP 70 REVISI
76
CBP 71 REVISI
77
CBP 72 REVISI
78
CBP 73 REVISI
79
CBP 74 REVISI
80
CBP 75 REVISI
81
CBP 76 REVISI
82
CBP 77 REVISI
83
CBP 78 REVISI
84
CBP 79 REVISI
85
CBP 80 REVISI
86
CBP 81 REVISI
87
CBP 82 REVISI
88
CBP 83 REVISI
89
CBP 84 REVISI
90
CBP 85 REVISI
91
CBP 86 REVISI
92
CBP 87 REVISI
93
CBP 88 REVISI
94
CBP 89 REVISI
95
CBP 90 REVISI
96
CBP 91 REVISI
97
CBP 92 REVISI
98
CBP 93 REVISI
99
CBP 94 REVISI
100
CBP 95 REVISI
101
CBP 96 REVISI
102
CBP 97 REVISI
103
CBP 98 REVISI
104
CBP 99 REVISI
105
CBP 100 REVISI
106
CBP 101 REVISI
107
CBP 102 REVISI
108
CBP 103 REVISI
109
CBP 104 REVISI
110
CBP 105 REVISI
111
CBP 106 REVISI
112
CBP 107 REVISI
113
CBP 108 REVISI
114
CBP 109 REVISI
115
CBP 110 REVISI
116
CBP 111 REVISI
117
CBP 112 REVISI
118
CBP 113 REVISI
119
CBP 114 REVISI
120
CBP 115 REVISI
121
116 REVISI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!