Bukan Ikatan Cinta
"Gak mau! Pokoknya Queen gak bakal pernah mau di jodohin," tolak Queen dengan tegas. "Lagian, apa-apaan sih pah, ini udah taun 2023 lho ya, masa masih musim jodoh-jodohan? Gak banget deh!" tolak Queen dengan tegas saat ayahnya mengutarakan rencana perjodohan dirinya dengan salah satu putra sahabatnya itu.
"Oke, gak apa-apa kalau kamu gak mau menerima perjodohan ini, tapi semua fasilitas yang papah kasih, semua akan di cabut, mulai dari atm, mobil, dan semuanya. kamu juga gak bakal dapat uang jajan, gak ada jatah skin care, shopping, liburan, semua gak ada!" ancam Sony.
Ayah Queen sangat tahu apa kelemahan putri kesayangannya itu, dia terbiasa hidup enak dan di manjakan dengan semua fasilitas mewah sejak kecil, tak heran jika sekarang gaya hidupnya sangat glamor, tidak bisa lepas dari baju, sepatu dan tas bermerek, pesta dan liburan ke luar negeri sesuka hati.
Sebagai anak satu-satunya dari salah satu keluarga pengusaha sukses dan terkenal di ibukota, Queen bisa di katakan tidak pernah merasakan apa yang di namakan hidup susah, kehidupannya yang selalu di perlakukan bak ratu membuat dirinya tidak pernah takut akan apapun kecuali 'miskin'.
Benar saja, mendengar ancaman ayahnya, sontak saja Queen langsung terbelalak kaget. Hal itu terdengar sangat mengerikan baginya itu, kehilangan semua fasilitas yang biasa dia nikmati sejak orok, terdengar seperti sebuah kiamat bagi dirinya.
"Pah, apa tidak ada pilihan lain selain di jodohkan? Apa gitu, lagian Queen kan masih kuliah, belum lulus." Queen beralasan.
"Kalau nunggu kamu lulus kuliah, bisa di pastikan kamu akan menikah saat teman-teman mu punya cucu!" ujar Sony bertambah kesal saat Queen justru malah mengungkit kuliahnya yang tidak pernah dia jalani dengan serius.
"Tapi Queen sudah punya pacar pah, gak mau lah di jodohin!" tolak Queen lagi mencoba mencari alasan lain selain kuliahnya.
"Putusin lah! Cowok berandalan gitu gak bisa di andalkan, anak sahabat papah ini tampan, mapan dan anak baik-baik gak berandalan kayak pacar mu!" Sony hampir keluar tanduk jika mengingat kekasih Queen yang dianggapnya bukan pria baik-baik itu.
Mungkin ini juga salah satu yang menjadi pertimbangan Sony untuk menjodohkan putrinya, dia takut jika Queen pada akhirnya akan jatuh ke tangan pria yang salah seperti Reza, kekasih putri kesayangannya yang merupakan teman satu kampus Queen itu.
"Eh, gak bisa gitu dong! Lagian mana ada cowok mapan, tampan dan baik belum punya kekasih dan mau saja menerima perjodohan, jangan-jangan dia gak suka cewek lagi!" Queen bergidik ngeri.
"Tidak ada alasan, tiga hari lagi akan ada pertemuan antar keluarga mereka dengan keluarga kita, dan akan sekalian menetapkan hari pernikahan kalian, tidak ada alasan, kecuali kalau kamu siap kehilangan semua fasilitas!" ujar Sony tak ingin di bantah.
"Papah jahat! Queen mau pergi aja dari sini!" teriak Queen sembari berlari menuju kamarnya.
Tiga hari lagi? Oh,,, itu sangat keterlaluan menurut Queen, dan dia benar-benar tidak bisa menerima pemaksaan ini, sebetulnya dia sangat ingin melapor pada komnas perlindungan anak, namun sayangnya dia bukan anak-anak lagi, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk mencari perlindungan pada orang lain, sebelum dirinya benar-benar terjerumus dalam skema perjodohan orangtuanya.
Queen memasukkan beberapa bajunya ke dalam koper, dia terus terisak menahan tangis karena perlakuan ayahnya yang kali ini dianggapnya keterlaluan itu, dia lebih memilih untuk pergi meninggalkan rumah dari pada harus menerima perjodohan dengan priayang bahkan belum pernah di temuinya.
"Pah, Queen bawa koper. Kayaknya dia mau minggat, tuh!" Rahma memajukan dagunya ke arah tangga dimana sang putri susah payah menggeret sebuah koper besar.
"Tenang saja mah, ini untuk kebaikan dia, kita harus tega, lagian dia gak akan pergi jauh tanpa uang." bisik Sony pada istrinya.
"Queen,,, berhenti! Mau kemana kamu bawa koper segala?" cegat Sony menghentikan langkah putrinya yang berlalu begitu saja di depan wajahnya.
Queen tersenyum dalam hatinya, ternyata ancaman kaburnya sepertinya akan berhasil membuat ayah dan ibunya membatalkan perjodohan itu.
"Mau pergi dari sini, papah sama mamah jahat, mau jodohin Queen, lebih baik Queen pergi saja!" Queen melangkahkan kakinya lagi menuju pintu utama meski berharap ayah atau ibunya menahan kepergiannya dan membatalkan perjodohan itu.
"Berhenti papah bilang!"
"Queen akan berhenti jika papah membatalkan perjodohan itu, kalau tidak, Queen tetap pergi!" Queen tetap melangkahkan kakinya.
"Oke, kalau begitu!" ujar Sony.
Queen berbalik, wajahnya yang tadi berurai air mata seketika langsung berubah menjadi full senyum karena merasa jika ancamannya kali ini benar-benar berhasil membuat ayahnya berubah pikiran dan membatalkan perjodohan.
"Papah mau membatalkan perjodohannya, kan?" ujar Queen.
Sony menggelengkan kepalanya, "Tidak, papah tidak akan merubah keputusan papah, perjodohan itu akan tetap terjadi,"
Queen hanya menoleh sekilas pada ibunya yang hanya mengangkat kedua bahunya, Queen tahu jika dalam hal ini ibunya tidak akan bisa membantunya, karena menurut Queen ibunya sangat bucin pada ayahnya, dan apapun keputusan ayahnya, ibunya pasti akan menyetujuinya.
"Ishhh,,, papah! Nyebelin! Mamah juga, bucin banget sama papah, tega liat anaknya di jodohin!" kesal Queen, sambil buru-buru melanjutkan langkahnya setelah dia menghentakkan kakinya dengan kesal meninggalkan kedua orangtuanya yang masih menampakkan wajah santainya.
"Nih, Queen gak butuh mobil papah, queen pergi!" sambung Queen seraya melemparkan kunci mobil miliknya ke meja yang ada di ruang tamu rumah mereka.
Queen buru-buru meninggalkan rumah itu dengan langkah cepatnya, karena taksi online yang di pesannya sudah menungu di depan gerbang rumah mewahnya, sebelum ayahnya kembali menghentikannya dan meminta semua uang juga kartu-kartu yang harus di selamatkannya. Kalau hanya sekedar mobil, sepertinya dia tidak akan begitu membutuhkan, sekarang ini banyak taksi online yang dapat memudahkan dirinya bepergian, lagi pula dengan tidak adanya mobil, dia bisa lebih leluasa bepergian naik motor bersama Reza sang kekasih, karena biasanya Reza lebih memilih pergi mengendarai mobil mewah Queen saat mereka pergi bersama, meski Queen selalu merengek minta di bonceng Reza.
"Queen,,, ingat, tiga hari lagi calon suami mu dan keluarganya akan datang ke sini, jangan lupa hadir!" teriak Sony yang langsung mendapat kerlingan kesal putrinya dari kejauhan.
"Pah, apa dia akan baik-baik saja?" tanya Rahma.
"Papah jamin, dia tidak akan bisa hidup tanpa uang kita, lagi pula ada anak buah papah yang akan mengawasi dia, mamah tenang saja, kita lihat berapa hari dia sanggup hidup di luaran tanpa uang, papah tau dia tidak bisa survive tanpa kita, mungkin salah kita terlalu memanjakannya, namun setidaknya jika dia menikah dengan orang yang tepat, kita tidak akan merasa khawatir lagi," ujar Sony seraya merangkul bahu istrinya dan mengajaknya kembali masuk ke dalam rumah setelah mobil yang membawa putri mereka hilang tidak terlihat lagi dari pandangan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Azizah az
ikutan 🤭
2023-07-04
1
Dwisya12Aurizra
kayaknya si Reza ngincer hartamu doang deh...
2023-07-02
1
Dwisya12Aurizra
aku gak pernah takut miskin, karena di takutin juga dah miskin ini 🥺🥺
2023-07-02
1