Istri Manisku Ternyata GANGSTER

Istri Manisku Ternyata GANGSTER

1.Pulang Kampung

Jangan pernah menilai seseorang hanya dari segi penampilan saja, karena Hati yang kaya mungkin berada dibawah Mantel yang buruk, dan sebelum menilai seseorang, selalu ingat tidak ada orang suci atau Pendosa yang murni.

Menjadi seorang Gangster memang bukan sebuah pilihan yang baik, apalagi untuk seorang wanita, namun karena pernah mendapatkan bullyan saat baru menuntut ilmu di Negara orang dan itu membuat Ruby Ajeng Apsari sangat Trauma, bahkan langsung nekad masuk dalam sebuah kumpulan Gangster dengan tujuan sebagai perlindungan diri untuk bisa bertahan hidup dilingkungan keras disana, karena dia tidak rela jika harus pulang tanpa membawa gelar sarjana dari Negara itu, sebab kedua orang tuanya sangat berharap darinya.

Awalnya Ruby pun takut memulainya, namun karena ada teman satu angkatannya bahkan dari negara yang sama meyakinkan dirinya untuk ikut dalam perkumpulan Gangster itu, dia jadi terpengaruh dan lama-lama merasa nyaman karena punya banyak teman disana, walau konotasinya seolah negatif.

Dia berjuang keras untuk masuk Geng itu, disana dia dilatih Beladiri habis-habisan bahkan berlatih menggunakan senjata yang dulunya hanya bisa dia lihat dalam aksi film action, namun kini senjata apapun berhasil Ruby kuasai.

"RUBY, katanya kamu sudah bergelar sarjana disana, kenapa kamu nggak pulang-pulang, apa kamu mau menjadi Abang Toyip yang tak pulang-pulang!"

Seperti biasa, jika Ibunya sudah menelpon dirinya, pasti pembahasan utama hanya itu-itu saja, namun kali ini sepertinya terlihat serius, bahkan suara Ibunya sudah seperti petir yang sedang menyambar-nyambar.

"Ruby itu perempuan Buk, mana bisa jadi Abang Toyip, aku kan nggak punya Burung!" Ruby selalu saja bisa bersikap santai saat menghadapi Ibunya, sejauh-jauhnya pergaulan dia, sampai saat ini yang berhasil menjadi pawang Ruby hanya ibu kandungnya sendiri.

"Sekali lagi kamu membantah, Ibu akan bawa satu RT dan menyewa satu Pesawat untuk menjemputmu dari sana, paham kamu!" Ucap Ibu Ruby yang sudah tidak tahu lagi mau beralasan apa lagi, karena putrinya itu susah sekali kalau disuruh pulang.

"Ibu ini kalau bercanda suka kelewatan, Ibu pikir biaya sewa Pesawat itu kayak sewa Odong-Odong apa, lagian aku disini juga kerja kan Bu?" Walau dia tidak pernah menceritakan apa pekerjaannya, namun Ruby rutin mengirimkan uang untuk keluarganya.

"Ibu tidak perduli, aku mau kamu kerja disini saja, jadi walau harus jual tempat usaha Ibu atau sawah dan tanah peninggalan Eyang kamu untuk menjemputmu, akan Ibu jabanin!" Sebagai orang tua dia khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada anak perempuannya, karena jauh dari pengawasan orang tua.

"Astaga Buk, cukup bercandanya!" Ruby merasa jengah setiap kali mendengar omelan Ibunya.

"Beli tiket pesawatmu sekarang juga, atau kamu mau lihat ibu masuk rumah sakit dulu baru kamu mau pulang!" Dan ancaman dari sang Ibunda mulai keluar dari mulutnya, karena putrinya seolah enggan mengabulkan permintaannya.

"Enggaklah Buk, jangan sakit dong, cuma untuk sekarang aku masih banyak urusan disini yang harus aku selesaikan!" Ruby pun tidak berniat tinggal selamanya diluar negri, namun karena dia menjadi Ketua, jadi sulit untuk meninggalkannya begitu saja.

"Jangan kayak orang penting kamu, emang kamu itu siapa? Pejabat penting atau Ketua Umum perserikatan yang punya banyak urusan gitu, kenapa sampai nggak bisa pulang." Ledek Ibu Ruby dengan suara meremehkan, karena dulu saat putrinya itu berangkat ke Negara itu dia sangat polos sekali.

"Aku ketua Gengster Buk!" Celetuk Ruby karena merasa diremehkan.

"Gengster itu apa, sejenis makanan Wafer begitu?" Ejek Ibunya kembali, dia dulu tahu betul bagaimana putrinya, jadi menurutnya tidak mungkin putrinya itu bisa masuk dalam anggota Gengster, apalagi menjadi ketuanya, itu mustahil pikirnya.

DOR

DOR

DOR

"Astaga, suara apa itu nak?" Tanya Ibu Ruby yang terkejut karena mendengar suara yang seperti ledakan dari balik ponselnya.

"Owh... itu suara petasan Buk." Jawab Ruby dengan santainya, namun kedua tangannya langsung sigap mengambil senjata miliknya.

"Masak siang-siang begini main petasan, bocah kurang kerjaan apa gimana?" Umpat Ibunya kembali, dia percaya saja kalau itu memang suara ledakan dari petasan.

"Hehe... memang begitu kalau bocah-bocah disini Buk, mainannya ekstrim, biar aku marahin dia dulu ya Buk, entahlah.. anak siapa itu yang nakal sekali." Jawab Ruby dengan suaranya yang masih terdengar tenang, namun kedua matanya langsung mengitari seluruh ruangannya, dia harus siaga kapanpun dan dimanapun dia berada.

"Ya sudah jewer saja telinganya, jam segini kok berisik!" Ucap Ibu Ruby kembali.

"Asiap Buk!" Ruby langsung mengikat rambutnya dan kembali menggunakan jacket hitam anti peluru miliknya.

"Jangan lupa beli tiket pesawatmu, mengerti kamu!" Beliau kembali berteriak sebelum sambungan telponnya berakhir.

"Iya-iya, aku tutup telponnya dulu, bye Buk!" Ruby langsung segera menutup panggilan telponnya dan mengambil senjata miliknya, karena paati ada yang tidak beres jika sudah terdengar suara tembakan di Markasnya.

"Ruby, ada yang menyelundup di Markas kita!"

Beberapa saat kemudian, ada teman seperjuangan sekaligus orang yang selalu menemaninya yang bernama Zack dan salah satu anak buah baru yang langsung masuk kedalam ruangannya.

"Aish... mereka ingin main-main denganku, Zack coba geser sedikit tubuhmu itu, kalian berdua ini kayak orang pacaran aja, asyik nempel aja kayak perangko!" Ucap Ruby dengan gaya selekehnya seperti biasa.

"Hei... gue Normal Bos! jangan asal tuduh, bahkan kekasihku ada tujuh, setiap hari bisa ganti-ganti!" Zack merasa kesal sendiri, saat dituduh seperti itu.

DOR

Dan disaat Zack masih ngedumel karena merasa tidak terima, satu tembakan langsung mengenai tubuh anak buah barunya tadi dan membuat tubuh pria itu tumbang seketika.

"Argh.. why you want to kill me!" Ucap Pria yang tertembak itu dengan susah payah.

"Ruby, kenapa kamu menembaknya? dia yang memberitahuku kalau ada penyusup di Markas kita." Zack kembali dibuat melongo dengan tingkah Bos sekaligus sahabatnya itu.

"Heleh... kamu masih aja terlalu polos sedari dulu, jangan terlalu baik dengan orang, apalagi yang terlihat sengaja mendekati kita secara tiba-tiba, karena sesungguhnya dialah musuh kita." Ucap Ruby sambil melihat pistol ditangannya.

Itu mengapa saat ketua Gengster sebelumnya meninggal dunia, Ruby berhasil diangkat menjadi ketua Gangster disana, karena kecerdikannya dalam melihat situasi dan kondisi pihak lawan, sekalipun dia adalah seorang Perempuan.

DOR

Dan ternyata dalam kesakitannya pria itu masih kuat mengarahkan pistolnya ke arah Ruby dan melepaskan satu tembakan ditubuhnya.

"Aish... Lihatlah, argh!"

Hampir saja tembakan itu mengenai jantung Ruby, tapi dia sempat menghindar, namun ternyata peluru itu berhasil mengenai lengannya.

Lapisan anti peluru dalam jacket miliknya hanya melindungi bagian dada kebawah, karena disanalah bagian-bagian tubuh yang jika terkena tembakan bisa fatal akibatnya.

DOR

DOR

DOR

Tak selang beberapa lama, suara tembakan bertubi-tubi kembali terdengar di Markas rumah tua yang dari luarnya seolah tak berpenghuni, namun isi didalamnya bak Istana yang tertata rapi, mewah dan juga megah.

Dan akhirnya Zack lah yang menghabisi nyawa anak buah barunya yang sudah berhasil menipu dirinya, api kemarahannya langsung tersulut disana, selain itu lengan Ruby terluka, bahkan darahnya mengalir deras dari lengannya dan Zack membantu membalasnya.

Pandangan kita tentang seseorang hanyalah persepsi kita sendiri tentang mereka, penilaian kamu terhadap orang lain menentukan karakter dan kepribadianmu.

Jangan pernah merasa buruk saat seseorang menilaimu karena itu adalah cerminan dari ketidaknyamanan mereka sendiri.

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

belum baca aku dah kasih bintang seratus thoorrr,itu bukti cintaku 🤣🤣🤣🤣

2023-10-13

1

titiek

titiek

kata2 manizzz mu thor. membuat ati sll terpesona

2023-07-01

1

Wisang Geni

Wisang Geni

hadir... hadir... 🥳🥳🥳🥳setelah bang arsen langsung muncul di sini, meskipun nabung bab dulu biar puas bacanya 😍😍🥰🥰😘, Terima kasih kak othor yg slalu berusaha berkarya, apalah daku cuma secret admirer mu kak, d tunggu terus pokok nya🥰🥰

2023-07-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!