Luka tembakan memang hal yang biasa bagi seorang anggota Gengster disana, namun masalahnya Ruby harus segera pulang kampung, dia tidak mau Ibunya nanti mengkhawatirkan tentang dirinya jika tahu dia sedang terluka, apalagi karena luka tembakan, mungkin dia tidak akan diizinkan lagi kembali ke Negara itu.
"Apa lukanya begitu serius?" Zack berjalan mendekati Ruby setelah semuanya berhasil dia bereskan.
"Tidak, hanya seperti terkena gigitan semut saja, beberapa hari lagi juga pasti membaik." Ucap Ruby yang sudah pasti berbohong, karena bekas luka itu terasa nyeri dan berdenyut, apalagi setelah obat bius paska operasi hilang rasanya pasti luar biasa.
"Kalau cuma seperti digigit semut, kenapa sampai mau pulang kampung? sini coba biar aku lihat lagi lukanya?" Zack sempat tidak setuju dengan keputusan Ruby, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah menyangkut tentang masalah orang tua, karena sudah pasti ribet urusannya.
"Aku pulang kampung bukan karena luka ini, tapi karena Ibuku yang terus saja memintaku untuk segera pulang." Umpat Ruby yang sebenarnya juga enggan pergi dari tempat itu.
"Apa tidak bisa ditunda, masih banyak masalah yang harus kita selesaikan disini." Ucap Zack dengan raut wajahnya yang terlihat kecewa.
"Selama kita masih berada dalam lingkungan ini, hidup kita memang akan selalu dihantui oleh masalah, namun jika aku tidak pulang kali ini, ibuku yang akan nekad membuat masalah disini dan itu lebih mengerikan dibanding tempur dengan Gangster manapun, mengerti kamu?"
Karena sepertinya ancaman Ibunya tidak main-main kali ini, jadi Ruby tidak ingin mengambil resiko terlalu banyak, karena sesungguhnya harapan terbesar dia kuliah luar negri ingin membanggakan kedua orang tuanya, terlepas dia jadi Gangster itu karena keadaan yang memaksanya.
"Fuh... aku sudah mengurus tiket kepulanganmu, penerbangannya dijadwalkan nanti sore." Zack sebenarnya tidak rela berpisah dengan Ruby, karena hanya dengan Ruby dia bisa berbicara santai dengan bahasa sendiri, lagipula selama ini Ruby yang memang selalu cerdik saat menghadapi musuh yang sering datang tak diundang.
"Okey, dan selama aku pulang, kamu urus semuanya disini, right?" Ruby menepuk bahu Zack, dia percaya Zack pasti bisa menggantikan dirinya, karena setiap harinya mereka selalu bersama, mau di Kampus atau di markas sekalipun.
"Aku ingin ikut kamu pulang saja." Tiba-tiba suasana hatinya jadi melow, karena masih belum rela.
"Jangan! bisa kacau kalau kita berdua pergi, apalagi sudah ada yang berhasil menyusup Markas kita, jadi kamu harus tetap disini untuk menggantikan aku, okey." Ruby terkadang jarang memunculkan diri walaupun dia ketuanya, dia sering menyuruh Zack yang maju menghadapi mereka, namun Ruby yang mengendalikannya dari belakang.
"Tapi aku---?" Dia bahkan bisa menampilkan sisi lemahnya jika berdua saja dengan Ruby, lain halnya jika dihadapan anak buah yang lainnya, dia pasti akan menunjukkan wajah garangnya.
"Aku akan memantaunya dari Kampung, tenang saja banyak anak buah kita yang akan melindungimu disini, okey?" Ruby tahu keresahan dari sahabatnya itu, namun dia tidak akan lepas tangan begitu saja, walaupun dia berada di kampung nantinya.
"Ya sudahlah."
Zack dan Ruby memang tidak terpisahkan sedari awal, mereka berdua mempunyai nasip yang sama, hingga akhirnya mereka berdua sampai ke lingkungan Gangster seperti ini.
Dibelahan negara lain, ada seorang pemuda harapan bangsa yang umurnya tak lagi muda, dia sedang duduk termenung didepan sebuah Masjid setelah menunaikan ibadah sholatnya, masih dengan baju koko dan sarung kotak-kotak miliknya.
"Abiseka, kamu masih disini?" Seorang Ustad datang mendekat kearahnya dan menemaninya duduk lesehan dilantai Masjid.
"Iya Ustad." Jawab Abiseka dengan senyum yang terlihat dipaksakan.
"Sepertinya kamu sedang ada masalah? cobalah bercerita, siapa tahu saya bisa membantumu?" Tanya sang Ustad, dia memang cukup dekat dengan Abiseka selama ini.
"Fuh... begini Ustad, saya disuruh menikah oleh kedua orang tua saya." Jawab Abiseka sambil melepas peci miliknya dan menyandarkan tubuhnya ditiang Masjid disampingnya dengan wajah lemas.
"Bagus itu, seorang pria yang sudah dewasa dan sudah memenuhi kriteria untuk menjadi seorang suami, memang harus disegerakan untuk menikah, agar terhindar dari nafsu syahwat dan yang lainnya, lalu siapa calon istrimu nanti?" Tanya Ustad itu kembali.
"Itu dia masalahnya Ustad, saya belum pernah melihatnya, apalagi mengenalnya." Salah satu hal yang membuat Abiseka ragu adalah hal itu, orang yang sudah bekenalan lama saja bisa bertengkar hebat, apalagi yang belum pernah kenal sama sekali langsung menikah pikirnya.
"Kamu dijodohkan oleh orang tuamu?" Tanya Ustad itu sambil tersenyum santai.
"Iya Ustad." Namun wajah Abiseka memang tidak bisa berbohong, dia benar-benar sedang Galau saat ini.
"Tidak masalah, semua orang tua pasti akan memilihkan jodoh yang terbaik untuk anaknya, memang lebih baik pacaran itu setelah menikah, lebih nikmat sekaligus halal, lalu apa gadis itu pernah belajar disalah satu Pondok Pesantren juga seperti kamu dulu?" Semua Ustad pasti menyarankan untuk Ta'aruf sebelum menikah, bukan pacaran terlebih dahulu.
"Tidak Ustad, dia dulu kuliah diluar negri dan sekarang bekeja juga disana." Jelasnya, dia mendapatkan sedikit bocoran info dari orang tuanya.
"Begitu ya, tidak apa-apa, jika mungkin nanti calon istrimu itu berada dalam pergaulan dan lingkungan yang salah, sebagai seorang suami kamu harus bisa membimbing istrimu kelak di jalur yang benar, karena seorang istri adalah tanggung jawab suami Dunia dan Akhirat."
Siraman kalbu dari Ustad memang selalu bisa menyejukkan hati menurut Abiseka, itu mengapa dulu dia juga betah di Pondok Pesantren, namun sebagai seorang pria dia juga harus bekerja diluar, untuk mencari nafkah bagi dirinya dan keluarga kecilnya nanti, itu mengapa dia memutuskan keluar dari sana, namun jika ada kajian penting dia masih sering ke Pondok Pesantrennya juga.
"Tapi saya masih ragu Ustad, apa saya harus menerimanya atau tidak?" Keluh Abiseka.
"Jangan tanyakan kepada saya, tanyakan saja kepada Sang Pencipta, karena Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk para hamba-hambaNYA." Ustad itu menepuk bahu Abiseka untuk memberinya semangat dan nasehat.
"Baik Ustad."
"Katanya kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru sekarang?" Tanya Ustad itu yang cukup senang mendengarnya.
"Iya Ustad, saya bekerja sebagai Security disalah satu Instansi." Jawab Abiseka yang langsung tersenyum, karena perjuangannya menjadi Security disana tidak mudah, banyak saingannya, karena jaman sekarang mencari pekerjaan itu tidak mudah, apalagi Abiseka tidak kuliah.
"Bagus itu, seorang pria selain membimbing istri sampai Surga nanti, juga wajib memberikan nafkah bagi istri dan anak-anakmu kelak." Jelas Ustad itu sambil manggut-manggut.
"Terima kasih Ustad."
"Kalau kamu masih terus merasa ragu, jangan lupa bersujud disepertiga malam, insyaallah akan ada jalan yang terbaik untukmu dan untuk semuanya." Hanya itulah saran terbaik dari sang Ustad, karena jodoh manusia itu tidak ada yang tahu.
"Amin Ustad, doakan saya ya."
Abiseka merasa sedikit lebih tenang saat ini, sebenarnya dia sangat keberatan dengan perjodohan ini, pada awalnya orang tua Abiseka meminta dirinya jika tidak mau dijodohkan dia disuruh membawa wanita manapun pilihannya, namun mencari seorang wanita untuk dijadikan pendamping hidup itu tidak mudah pikirnya, apalagi selama ini dia belum kepikiran sama sekali soal wanita, alias JOMBLO.
Dan yang lebih membuat Abiseka pusing kepala, dia harus membawa wanita itu besok pagi, sedangkan dia tidak punya persiapan, karena mencari wanita itu bukanlah segampang mencari barang.
Akhirnya karena tidak ada pilihan lain, Abiseka menyerah, dia memilih menuruti saja kemauan orang tuanya dan ternyata kedua orang tuanya sudah mempersiapkan jodoh untuknya.
*Hidup mungkin tak sesuai dengan rencanamu, namun selama mereka sesuai dengan rencana Allah, hidupmu pasti akan terencana dengan baik*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
gemar baca
kalo baca novel lain males banget mau komen,tapi kalo baca novel kak iska bawaannya kudu komen Mulu 😁😁 baru sempat mampir lagi kesibukan dunia nyata gak bisa d elakan ,dan sekarang baca sampai abis😀😀
2023-07-09
1
Ghina Novita
kayanya Ruby calon istrinya
2023-07-01
1
Anik Trisubekti
cerita baru sepertinya akan banyak adegan yang bikin sport jantung dari para gengsters
2023-06-30
2