My Wife Is Psychopath

My Wife Is Psychopath

Perjodohan Menyeramkan

"Apa? Dijodohkan?" tanya Andreas terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak, lelaki itu baru saja kembali dari Inggris setelah menyelesaikan gelar masternya. Namun kini, ia justru mendengar kabar yang membuatnya tak habis pikir dan syok sekaligus.

"Iya. Mama ingin kamu menikahi anak perempuan sahabat Mama. Kamu tahu, kan, perusahaan kita sudah hampir kolaps. Jika tidak segera ditangani, semua akan hancur, Dre. Jadi, Mama mau kamu menikahi anak teman Mama itu untuk mendapat bantuan darinya," jelas wanita dewasa berambut sebahu itu menatap anak lelakinya serius.

Andreas berdecak kesal. Bisa-bisanya sang mama menjual dirinya hanya demi mempertahankan perusahaan.

“Kalau dia memang sahabat Mama, kenapa tidak menolong dengan tulus? Kenapa harus dengan pernikahan?” tanya Andreas tetap tak terima.

"Mereka memang gak memberi syarat untuk nolong Mama, Dre. Tapi karena itu juga Mama merasa gak enak. Mama yang menawarkan diri untuk kamu menikahi anak mereka," sahut Citra.

"Apa? Astaga Mama, demi perusahaan yang mau hancur Mama mau numbalin aku? yang bener aja, Ma!" seru lelaki muda itu frustasi.

"Lepasin aja sih, Ma. Perusahaan udah carut-marut gitu masih saja dipertahankan. Dreas janji, akan membangun bisnis baru untuk menggantinya. Tapi, jangan kayak gini, Ma. Masa main jodohin aja," ujar Andreas lagi.

"Gak bisa, Dreas. Perusahaan itu Papa kamu rintis dari nol. Perusahaan cokelat ini Papa buat untuk kita dengan penuh cinta. Kamu tahu sendiri betapa berharganya perusahaan tersebut. Itu peninggalan satu-satunya papamu. Mama mohon, kali ini saja bantu Mama. Selama ini, Mama tidak pernah menuntut apa-apa darimu atau mencampuri urusanmu. Tapi sekarang, cuma kamu satu-satunya harapan Mama," sahut Citra frustasi. Ia tak mungkin diam saja saat perusahaan yang dirintis sang suami tercintanya harus hancur begitu saja. Andai ia bisa mendapat cara lain, sudah pasti ia akan lakukan dan tak akan menyusahkan Andreas. Namun, hanya ini harapan dan jalan satu-satunya.

Andreas sendiri masih terdiam. Ia tengah berpikir apakah sang mama mabuk sampai berkata seperti itu.

"Dreas." Citra menggenggam tangan anak tunggalnya itu dengan tatapan memohon.

"Ck!" Lelaki berusia dua puluh tiga tahun itu berdecak frustasi. "Dia siapa?" tanyanya.

Citra menatap sang anak dengan terkejut. "Apa kamu mau menerima perjodohan ini?" tanya wanita itu balik.

"Tergantung. Siapa dulu calonnya. Apa aku kenal? Setauku, Mama gak punya banyak teman dan aku mengenal semua teman-teman Mama," sahut Andreas cukup penasaran juga.

"Ah, itu ...." Citra terdiam. Ia bingung harus bagaiman menjelaskan pada sang anak siapa calon istrinya.

"Kenapa? Bukannya tadi Mama yang ngotot buat jodohin aku? Sekarang aku tanya siapa calonnya, kenapa Mama diam?" tanya Andreas menatap heran sang mama.

Citra tersenyum kikuk. Bahkan ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "I-itu, dia anak Tante Widuri dan Om Raharsya," sahut wanita berusia empat puluh lima tahun itu meringis.

"Tante Widuri dan Om Raharsya?" tanya Andreas berpikir. Hingga tiba-tiba matanya membola saat mengetahui siapa orang-orang itu. "Raharsya Kusuma? Pemilik Perusahaan Kusuma Group?" tanyanya tak percaya.

Citra tersenyum kikuk seraya mengangguk. "A-anak sulung mereka yang akan menjadi calon istrimu."

"What! Are you serious, Mom?!" pekik Andreas terkejut. Ia bahkan sampai berdiri mendengarnya.

Cherry Blossom Kusuma nama gadis tersebut. Jika membayangkannya, pasti terbayang sosok yang begitu indah. Bunga musim semi itu memiliki visual yang menakjubkan, bahkan bisa menyihir orang yang melihatnya. Semua orang pasti akan mengira bahwa ia sosok wanita manis, cantik seperti bunga sakura, serta sesejuk musim semi.

Nyatanya, sungguh berbeda. Cherry adalah sosok wanita yang sangat minim ekspresi. Wajahnya memang semanis bunga sakura, tetapi ia terkenal menakutkan. Gadis berusia dua puluh lima tahun tersebut diisukan adalah seorang psikopat berdarah dingin yang suka sekali bermain dengan pisau dan darah. Bahkan, ia pernah memiliki kasus pembunuhan keji, meski pada akhirnya dibebaskan karena tak ada bukti yang menjadikannya seorang tersangka. Namun, semua orang lebih percaya dengan berita di luaran sana yang mengatakan bahwa wanita muda itu dibebaskan karena pengaruh kekuatan dari keluarga Kusuma.

Siapa yang tak kenal keluarga besar tersebut. Pemilik dari perusahaan besar yang memiliki banyak bidang. Entah itu perusahaan makanan, rumah sakit, bahkan salah satu bank terbesar di Indonesia. Keluarga itu memiliki kekuatan besar yang dapat dengan mudah menutupi kasus yang dibuat oleh calon penerus perusahaan raksasa itu.

"Cherry gak seburuk yang orang-orang katakan, Nak. Dia gadis yang sopan. Ya, meski memang sedikit pendiam." Bohong. Citra tak mungkin bercerita bahwa sosok gadis yang usianya lebih tua dua tahun dari sang anak itu sangatlah pendiam. Bahkan jika orang yang baru mengenalnya akan mengira bahwa gadis tersebut tuna wicara. Setiap ditanya, anak Raharsya itu hanya akan mengangguk atau sesekali menatap dengan tatapan tajam. Sungguh mengerikan. Namun, Citra tak memiliki cara lain untuk menyelamatkan perusahaan cokelat sang suami.

"Apa gak ada cara lain, Ma?" tanya Andreas memelas.

Citra hanya menggeleng dengan wajah yang masam.

"Mom, she's psychopath. Aku takut dicincang dia, Ma," lirih lelaki bermata kecil itu seakan memohon pada sang mama. "Mama gak lupa, kan, apa yang dia lakukan ke aku dulu?" tanyanya menginginkan ibunya dengan kejadian masalalu.

"Aku lebih milih nikah sama Mbak Ajeng yang janda anak empat, Ma, daripada nikah sama Cherry. Ngeri, sumpah." Membayangkan sosok gadis itu saja sudah membuat Andreas merinding disko, bagaimana jika harus berdekatan dengannya? Sungguh, ia lebih memilih jadi pawang buaya daripada berhadapan dengan wanita berdarah dingin seperti Cherry Blossom Kusuma.

"Andai Om Sakti bisa menolong, Mama juga pasti nawarin kamu nikah sama Ajeng, Dre. Tapi, mereka gak bisa nolong. Kamu tahu sendiri bahkan Om Sakti bekerja di rumah sakit Kusuma. Jadi, bandingkan saja kekayaan mereka," sahut Citra.

Andreas mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana bisa ia harus menikahi seorang gadis monster itu? Yang benar saja. "Apa gak ada kandidat lain, Ma?" tanyanya lagi dengan memelas.

"Gak ada, Dre. Cuma ini satu-satunya. Mama mohon, bantu Mama kali iniiii saja, Dre. Mama gak pernah minta apa-apa darimu. Mama bebaskan segalanya buat kamu selama ini. Untuk sekarang, cuma kamu yang bisa nolong perusahaan kita," lirih Citra. Air matanya jatuh begitu saja. Sungguh, ia tak ingin mengorbankan sang anak. Tapi, melihat kehancuran perusahaan itu pun ia tak sanggup.

"Ma, jangan nangis." Andreas berjongkok menggenggam tangan sang mama. Ia merasa bersalah melihat bagaimana wanita tercintanya memohon padanya seperti ini. Seorang ibu meminta tolong dengan merendah, sungguh membuat Andreas merasa ia begitu kejam.

"Dreas mau, Ma. Katakan saja, apa yang harus Dreas lakukan." Akhirnya lelaki itu hanya bisa pasrah. Rasa sayangnya pada Citra, membuat Andreas akan melakukan apa pun.

Air mata Citra makin luruh mendengar ucapan sang anak. Ia peluk anak satu-satunya itu dengan erat. "Maafkan Mama, Nak. Maafkan Mama."

Andreas hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.

Dicincang, dicincang dah gue sama monster itu. Demi Mama, nyawa pun rela gue kasih, batin Andreas pasrah.

Terpopuler

Comments

Anik

Anik

mampir thorr belum apa2 dah senyum2 sendiri 😀

2023-07-05

1

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

mampir absen mo ikut ngehalunya ya thorrr,,,bang andreas jgn takut ma cherry ya,,, d cincang" nya biar jd lembut ntar d uleni krn chery mo bikin baxo bang🤭🤭😅😅😅

2023-07-01

2

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Aq mampir Miss 👍👍❤️❤️

2023-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!