CEO BrightVachi Dan Gadis Bergigi Kelinci

CEO BrightVachi Dan Gadis Bergigi Kelinci

BAB 1

“tidak seharusnya kita mengurus dia. Biarkan saja dia dipinggir jalan!!" bentak bibi Namtan.

  " bagaimanapun juga dia tetap sepupuku, anak kakakku. Mana mungkin aku tega membiarkannya di jalan" balas paman Guy.

  " tetap saja kita tidak mampu merawatnya. Darimana kita dapat uang untuk menyekolahkannya?!! Untuk makan saja kita tidak ada!!" bentak bibiku.

   Aku lahir dari orang tua yang sudah pisah. Ayahku entah pergi kemana. Ibuku meninggal saat melahirkan ku, dan saat ini aku di asuh oleh paman dan bibiku. Dari cerita paman ayah meninggalkan ibu ku dan memilih untuk menikah dengan wanita pilihan orang tua nya. Sedangkan ibu dan ayahku sudah menjalin hubungan sejak lama. Tapi saat ibu mengandungku ayah pergi meninggalkan ibu.

  " dulu ibumu baru mengetahui kalau hamil saat usia kandungannya 1bulan" kata paman.

 "apa ayah tidak tau kalau ibu hamil?" tanya ku.

 " tentu tau, ibumu memberi kabar bahagia itu. Meski saat itu ibu dan ayahmu belum menikah tapi ayah dan ibumu sangat senang akan kehadiranmu. Mereka berharap mendapat restu dari kedua orang tua ayahmu. Tapi sayangnya 1 minggu setelah itu ayahmu pergi tanpa kabar hingga saat ini" jelas paman.

 "Apa ibu tidak mencoba mencari kerumah ayah?"

 "Ibu mu sudah kesana kemari mencari tapi hasilnya nihil. Menurut orang yang berjaga disana ayahmu ke luar negri dengan orang tuanya. Saat itulah hati ibumu hancur. Dia bingung bagaimana dengan kandungannya sedangkan dia hidup hanya denganku saja dan kami bukan dari keluarga berkecukupan.

 “Aahh...aku sedih jika mengingat perjuangannya" jelas paman sambil menitikkan air mata.

 " apa paman tidak mendengar kabar ayah sama sekali sampai saat ini?" tanyaku penasaran.

 " tidak, aku bahkan tidak tau dimana dia sekarang. Semenjak kepergian ayahmu, ibumu sempat mengakhiri hidupnya, namun gagal karena aku mengetahuinya dan semenjak itu aku tidak pernah meninggalkannya sendirian dirumah. Bibimu lah yang menemani disini.

 “Dulu paman pacaran dengan bibimu saat masih dibangku sekolah. Ibumu yang bekerja menyekolahkan paman dan memberi makan pamanmu ini. Sampai kejadian dimana ibumu mengakhiri hidupnya pamanlah yang akhirnya bekerja dan paman menyuruh bibi mu untuk mengurus ibumu dirumah. Untungnya saat itu paman sudah lulus sekolah jadi lebih mudah untuk mencari pekerjaan.”

  " apa orang tua ibu tidak tau kalau ibu hamil?" tanyaku, aku tidak pernah tau bagaimana wajah ibu ku sesungguhnya, aku hanya melihanya dari foto yang disimpan paman.

 

"Kakek nenekmu sudah tiada lama Win , makanya ibu mu berjuang keras untuk menghidupi paman dan dirinya."

  Meski bibi terlihat begitu kejam padaku tapi hatinya sangatlah baik. Memang kadang mulutnya gak bisa direm tapi itulah sifatnya. Aku bersyukur masih ada paman yang mau merawatku sehingga aku tidak tidur dijalanan.

  Rumah yang aku tinggali adalah peninggalan kakek dan nenek untuk ibuku dan paman. Kami bersyukur adanya rumah ini meskipun tak besar dan mewah tapi bisa melindungi kami dari hujan.

  Saat ini usiaku menginjak 21 tahun, aku bekerja di toserba dekat rumah. Kalau malam aku ikut di bar milik temanku. Toserba ini milik teman paman dari kecil dan jam kerjaku hanya pagi hingga sore saja untuk siff lainnya ada beberapa temanku gantinya.

  Hanya bermodal sekolah menengah aku tidak bisa bekerja di perusahaan besar, karena membutuhkan ijazah yang lebih tinggi. Makanya saat aku ditawari paman, aku langsung menerimanya. Untuk gaji meski tak seberapa tapi itu bisa untuk mencukupi kebutuhan kami semua. Paman bekerja di pasar bersama bibi mereka sudah menikah tapi belum dikaruniai anak.

  Malam pun tiba saatnya aku bekerja di bar Offgun milik temanku sekolah dulu. Mereka adalah sepasang kekasih sejak sekolah dulu. Kedua orang tuanya juga merestuinya hingga mereka diberikan modal untuk membuka usaha sambil kuliah.

  "Haii Win..kenapa kamu terlambat tamu - tamu sudah menunggu" teriak Gun.

  "Maafkan aku, tadi ketinggalan bus jadi harus menunggu berikutnya" jelas win.

  "Ya sudah antar ini ke meja 10.” perintah Gun.

  " euum baiklah."

  Win hanya seorang pelayan bagian bersih – bersih di dapur. Kadang dia juga menggantikan temannya mengantar pesanan pelanggan. Off tau Win anak yang baik dan sopan,bahkan dia tidak pernah pacaran  dengan siapa pun. Dia hanya menyibukkan dirinya dengan belajar dan bekerja.

  Banyak anak cewek yang suka dengannya. Tidak hanya cewek saja bahkan cowok juga banya yang suka. Karena muka nya yang lucu dan bisa dibilang dia terlihat cantik. Tapi Win tak menggubris itu semua,dia hanya ingin segera lulus sekolah dan bekerja untuk membantu paman dan bibinya.

  " Permisi tuan ini minumannya." sapa Win.

  " Apa kamu anak baru disini? Baru kali ini aku melihatmu." tanya Joss.

  "Bukan tuan saya sudah lama hanya saja saya biasa dibelakang, dan ini tadi menggantikan teman saya." jawab Win.

  "Pantesan aku kira kamu anak baru. Tapi kalau dilihat - lihat cukup manis." Joss mulai tertarik dengan Win.

  "Saya permisi dulu tuan." pamit Win sambil berlalu pergi dia tak menghiraukan omongan Joss.

   Setelah kepergian Win, Joss dan teman - temannya berpesta dia sedikit melupakan Win.

  " ayolah apa istrimu masih kurang!" ledek teman Joss yang tau kalau Joss mulai tertarik dengan Win.

  " Hallo bro,, apa kamu akan terus mencari uang saja?!! Ooohh.. Ayolah kita bersenang - senang sekali saja. Disini ada barang bagus" jelas Joss pada orang disebrang telpon.

  "AKu tidak tertarik!! Lanjutkan saja sesukamu!" jawab Bright dan mematikan sepihak.

 

Ya orang yang dihubungi Joss adalah Bright sahabatnya. Bright adalah sahabat Joss sejak kecil, ayah dan ibu mereka juga berteman sejak lama. Dan sekarang mereka yang memegang kendali di perusahaan orang tua masing - masing.

 

"Shiaa,,dia matikan seenaknya saja!"

 

" Sudahlah ayo kita nikmati saya yang ada sekarang,kalau dia mau pasti menyusul kesini" jawab teman Joss.

 

Disisi lain Win mulai kuwalahan karena banyaknya tamu berdatangan. Belum lagi temannya ada yang cuti sakit hari ini.

"Win kalau kamu capek istirahan saja dulu, biar aku yang ganti jaga." ucap Gun.

"Nanti saja, setelah meja 1 ini aku mau istirahat sekalian kekamar mandi."

"Terserah kamu lah" jawab Gun sambil berlalu pergi keruangan kekasihnya.

 

Sebenarnya Win merasa kurang enak badan tapi ia tahan karena temannya cuti tidak mungkin dia ikut - ikutan cuti kasian Gun nantinya dia yang akan turun tangan.

 

Setelah mengantar pesanan Win langsung kekamar mandi dia sudah kebelet pipis sejak tadi. Ketika dia sudah selesai dia menabrak seseorang.

 

Brruuukk...

 

"Ahh maaf tuan saya tidak sengaja." tutur Win.

 

"Kau taruh mana matamu hah!!" bentak Joss sambil merapikan jasnya dan dia tak mengetahui kalau itu win.

 

"Maaf tuan saya sungguh tidak sengaja." sambil menautkan kedua tangannya.

 

Joss kemudian mendongak dan melihat Win.

 

"Auu,,kamu ternyata,, sudah lupakanlah" balas Joss, dia tidak ingin memarahi Win.

 

" Trimakasih tuan" balas Win sambil berjalan keluar.

 

Hari itu Joss masih kepikiran Win anak manis yang baru ia lihat di bar. Ia berencana mengenalkannya pada sahabatnya.

Terpopuler

Comments

Balqis : IG Balqis 7850

Balqis : IG Balqis 7850

semangat 🥰

2023-07-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!