Hari itu Joss masih kepikiran Win anak manis yang baru ia lihat di bar. Ia berencana mengenalkannya pada sahabatnya.
Pagi ini Joss menemui Bright dikantornya sekalian membahas masalah pekerjaan.
"Tidak bisakah kamu mengetuk pintu dulu!!" sarkas Bright.
"Santai bro,,jangan suka marah - marah cepat tua kau nanti" balas Joss.
"Meskipun aku tua masih banyak yang mengantri!" sinis Bright.
"Percaya percaya," sambil meledek Bright.
"Ada apa kesini pagi - pagi, tidak biasanya." tanya Bright.
"Ada yang mau aku bahas soal cabang didekat sini, dan juga mau memberi mu kabar bagus!" jawab Joss.
"Memangnya kenapa? Apa ada masalah di cabang? Dan barang bagus apanya?!"
"Heemm ...sebenarnya bukan masalah besar sih, aku sendiri bisa mengatasinya tapi barang bagus yang aku maksud ini yang wajib aku kasih tau." Joss.
"Barang apa memangnya?" tanya Bright penasaran.
"Ntar malam iku ke tempat biasanya ya, aku kenalin sama anak baru lebih tepatnya barang yang baru dan gak ada yang tau." jawabnya sambil tersenyum tengil.
"Aku gak minat,lanjutkan saja aksimu sendiri!!" balas Bright, jujur dia malas membahas masalah wanita. Istrinya saja sudah membuatnya muak malah mau tambah wanita lain.
Ya Bright memang sudah beristri namun dia tidak mencintainya. Dia dipaksa untuk menikah dengan Prim oleh orang tuanya. Biasa orang kaya selalu menghubungkan pernikahan dengan bisnis. Bright sudah menolak mati - matian agar tidak dijodohkan tapi karena ibunya yang meminta ingin segera memiliki cucu maka dengan terpaksa Bright menyetujuinya.
Joss, Mike, Top adalah sahabat brobroknya yang juga tau tentang perjodohan itu. Mereka sebenarnya kasihan dengan temannya karena dipaksa menikahi orang yang tidak dicintainya. Bright tidak pernah pacaran dengan siapapun dia tidak tertarik dengan gadis dikampusnya karena tidak ada yang menarik menurutnya.
Joss mencoba mencarikan seseorang yang dapat meluluhkan kerasnya hati seorang Bright. Makanya saat dia melihat Win Joss terpikirkan temannya setidaknya itu bisa membuat hati temannya menjadi lebih hangat.
Setiap hari dia melihat temannya hanya bergelut dengan pekerjaan saja, dia lebih memilih menyibukkan harinya dengan bekerja dari pada pulang kerumahnya yang seperti neraka.
Setiap hari Bright akan mendengar ocehan istrinya yang membosankan baginya. Pertanyaan yang dilontarkan selalu saja sama, Prim ingin punya anak dari Bright agar dia bisa selalu mengikat Bright dan itu ia gunakan agar bright tidak meninggalkannya kelak. Tapi pikirannya sudah bisa dibaca oleh Bright.
Bright tidak pernah berhubungan badan dengan Prim. Meski tinggal 1 rumah pun kamar mereka terpisah. Bahkan Bright pernah diberikan obat perangsang oleh Prim tapi dia masih bisa mengntrolnya dengan sekuat tenaganya. Dia tidak ingin di ikat oleh siappun tanpa kemauannya sendiri.
Malam ini Bright pulang pukul 11. Dan disambut dengan gaun sexy istrinya.
"Sayang kenapa pulangnya malam lagi sih." rengek Prim sambil bergelantungan legan Bright.
"Banyak pekerjaan." balas Bright malas.
"Sini aku bawain jas kamu, udah aku siapin air hangat untuk kamu mandi."
"Gak perlu aku bisa membawa barangku sendiri!!"
"Kamu kenapa sih Bri setiap kali aku ingin bermanja denganmu kamu selalu menghindar!! Aku ini istri kamu Bri bukan pajangan !!" marah Prim.
"Aku tak membutuhkan kamu, kalau kamu mau pergi dari rumah ini silahkan!!" jawab Brigh tak kalah emosi juga. Dia benar - benar malas menanggapi Prim.
Prim pergi ke kamarnya dengan menghentakkan kakinya. Dia dibuat marah oleh suaminya.
Disisi lain Bright sudah kehilangan moodnya langsung pergi menemui Joss di tempat biasanya mereka menghabiskan waktu jika suntuk.
"Tunggu aku." balas Bright sambil mematikan telpon disebrang sana.
Sesampainya di Bar Bright langsung masuk ke ruangan biasanya di lantai 2.
"Hai broo,,,gitu dong masak kerja kerja mulu gak stres apa otak kamu!!" ledek Joss.
"Pesankanlagi minuman biasanya." jawab Bright.
"Ok,,!" Joss memesankan minuman kesukaan Bright seperti biasanya tapi dia minta pelayan yang kemarin yang mengantarnya.
"Bawakan biasanya" perintah Joss
"Baik tuan." jawab pelayan itu.
"Dan satu lagi, yang mengantar pelayan yang kemarin melayani aku."
"Yang mana tuan?" tanya pelayan itu.
"Anak manis yang kemarin tanyakan pada bos mu." jawab Joss malas.
Pelayan itu berlalu pergi meninggalkan Joss dan yang lainnya.
"Bos orang ini minta diantarkan oleh pelayan yang kemarin melayaninya."
"Siapa? Bukankah pelayan kita tetap itu saja? Aku juga tidak merekrut karyawan baru" jelas Gun.
"Entahlah yang jelas dia minta itu."
"Ya sudah biar aku saja yang kesana." jawab Gun.
Selamat malam tuan, menurut karyawanku tadi anda meminta pelayan yang kemarin yan melayani anda. Kalau boleh tau siapa namanya ? Karena setauku aku tidak ada karyawan baru." jelas Gun.
"Ahh,,aku lupa namanya. Yang jelas dia anak yang cukup manis. O ya ktanya dia menggantikan temannya karena temanya sakit." jawab Joss.
Gun mulai berfikir siapa yang dimaksud Joss.
"Tunggu, dia bukan pelayan sini. Dia hanya berada dibelakang saja untuk membantu bagian bellakang saja" jelas Gun lagi
"Aku tidak mau tau pokoknya suruh dia yang melayaniku!!" bentak Joss.
Bright yang merasa terganggu dengan ketegangan antara Gun dan Joss langsung menyuruh Gun membawakan pesanan seperti biasanya saja.
"Bawakan saja pesanan ku serti biasa" potong Bright.
"Baik tuan." jawab Gun.
"Cepat atau aku bikin hancur Bar kamu kalau kamu tidak menyuruh nya datang." sarkas Joss.
"Baiklah baiklah tunggu!!" jawab Gun yang mulai jengkel dengan Joss.
Win yang sedang membantu bersih - bersih bagian dapur terkejut dengan panggilan Gun.
"METAWINNNNAA!!!" teriak Gun
"Aaaooo,,panggil biasa saja apa gak bisa sih, bikin kaget aja!" jawab win.
"Kamu antarkan minuman ini ketempat yang kemarin. Orangnya resek dia mintanya hanya kamu dan hanya kamu yang boleh mengantar pesanannya!!"
"Bukankah ini bukan bagianku?" tanya Win.
"Aaaiiiiisshhh,,,sudah kamu bantu temanmu ini dari pada Bar ini hancur" balas Gun.
"Ya ya ya,,," Win pergi mengatar pesanan.
--
"Permisi tuan ini pesanannya."
"Taruh disana! " jawab Joss.
"Baik tuan" dia taruh dimeja depan Birght. Bright hanya menyaksikan itu dan diam saja tidak merespoon sama sekali karena lampu yang kurang terang membuat penglihatannya tak terlalu jelas.
Setelah selesai menaruh minuman itu Win pamit untuk pergi.
"Silahkan dinikmati minumannya." kata Win sambil berjalan mundur.
"Kamu duduk sini."perintah Joss.
"Saya?" tanya WIn yang merasa ditunjuk oleh Joss.
"Ya" sambil menepuk kursi kosong disebalahnya.
Win yang tak mau Bar temannya hancur seperti kata Gun tadi terpaksa mengikuti perintah Joss.
"Ada apa tuan?" tanya Win.
"Bright bagaimana menurutmu?' tanya Joss pada Bright.
Teman - teman yang lainnya termasuk Nani setuju dengan pendapat Joss kalau Win memang manis dan lucu. Padahal Win dalam posisi diam belum posisi ngreog nih.
Win hanya diam saja karena bingung dengan apa yang mereka bicarakan.
"Sudahlah kamu bisa pergi, jangan hiraukan mereka." ucap Bright.
"Terima kasih tuan." jawab Win.
Joss dan yang lain sedikit kecewa karena tujuannya kesini untuk mengenalkannya pada Bright.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments