ARISTOKRAT
*Apa kau masih ingat? Kapan terakhir kali kamu bahagia? *
Dan apa kau ingat Kapan terakhir kali kamu tersenyum ?
****
Hari ini, suasana di Hotel Diamond Sea menjadi lebih ramai dibanding hari hari biasa nya, banyak orang orang kalangan atas yang berdatangan untuk merayakan Ulang tahun nyonya Raisa, selaku istri dari pengusaha terkenal Rudi Hartono, sekaligus untuk melihat pameran lukisan yang di adakan di Aula hotel tersebut. Mereka berbondong bondong untuk melihat karya lukisan salah seorang seniman terkenal di kota itu.
Adalah Angga seorang remaja 17 tahun yang sudah memulai debut nya untuk mengadakan pameran seni lukis di berbagai negara, bakat nya melukis sudah terlihat sejak dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar, remaja tampan itu memang sangat menggilai Seni, apapun objek itu yang di nilai nya menarik, akan menjadi nilai komersial tersendiri dari tangan dingin nya.
" Tiara, tolong bereskan meja yang ada di sebelah sana!" ucap seorang pelayan senior yang sudah bekerja belasan tahun di sana.
" baik!" dia mengangguk kan kepalanya, perempuan yang lengkap menggunakan atribut khas pelayan Hotel itu dengan cekatan membereskan sisa sisa gelas yang bekas di pakai oleh orang orang dari kalangan atas tersebut, untuk perjamuan sebagai tamu undangan yang sengaja di undang oleh Bapak Rudi Hartono, selaku pemilik acara yang bekerja sama dengan pemilik hotel Diamond Sea untuk mengadakan pameran lukisan sebagai hadiah ulang tahun istri tercinta nya, Nyonya Raisa, sekaligus sebagai hiburan untuk kolega kolega bisnis nya yang sudah menjamur di Indonesia.
Puluhan orang orang kelas atas, berdatangan saling berjabat tangan. Sudah bukan rahasia lagi kan? mereka yang bersaing di bidang bisnis selalu menampak kan senyum di wajah, ketika bertemu dengan rekan rekan bisnis nya, tapi tidak banyak juga dari mereka yang berhati licik, terlihat senyum di depan, tapi di belakang menusuk dan siap melakukan apa saja untuk men jatuh kan pesaing pesaing bisnis nya.
" jadi kamu yang bernama Angga Wijaya itu? Ternyata kamu masih sangat muda ya?" Suara laki laki yang bernama Rudi Hartono itu menggelegar, diantara ratusan orang yang hadir di sana, mulut nya tertawa lebar sembari menjabat tangan seorang Angga, pemuda tampan yang berdiri di hadapan nya itu, pemuda itu hanya menganggukkan kepalanya, dengan senyuman tipis yang terlihat menghiasi bibir nya,
" perkenalkan, ini Raisa istri saya!" laki laki berusia 33 tahun itu, memperkenalkan istri nya yang sedari tadi menemani nya untuk menemui para tamu undangan yang memadati hotel. Perempuan dengan tubuh tinggi semampai itu, menggunakan dress berwarna gold yang terlihat menyatu dengan warna kulit nya yang putih bersih, dengan sedikit senyuman di bibir nya, dia mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan dengan Angga Wijaya,
" Raisa!" ucap nya, suara nya terdengar Anggun, Se anggun wajah nya yang bersinar seperti bulan purnama, Angga tak sedikit pun menatap wajah wanita itu, karena dia sudah terbiasa untuk tidak menatap langsung wajah lawan jenis nya ketika saling berbicara, pemuda tampan itu sangat menghargai wanita, disamping itu, sifat nya memang sedikit pemalu, matanya hanya terfokus pada pergelangan tangan wanita tersebut, yang terlihat sedikit berbeda dari warna kulit yang lai nya, ada sedikit lebam di sekitaran tangan nya,
Raisa segera menyadari hal itu, perempuan berusia 30 tahun itu, segera menarik tangan nya, dari genggaman Angga.
" ma,maaf!" ucap Angga, dia merasa sudah melakukan kesalahan dengan tidak segera melepas jabatan tangan nya, Rudi yang melihat hal itu, segera menyeret tangan Raisa untuk pergi dari sana.
"ya sudah, lanjut kan pameran mu anak muda, biar kami menemui para tamu undangan kami!" ucap Rudi, dengan sedikit menarik paksa tangan Raisa yang sebenarnya tidak ingin secepat nya enyah dari sana, dia masih ingin ngobrol ngobrol lebih lama dengan Angga tentang seni Lukis, karena melukis juga sudah menjadi kegemaran nya sejak masih remaja, namun dengan sedikit terpelanting, dia mampu mengimbangi langkah Rudi yang menggandeng tangan nya dengan kasar itu, sementara Angga hanya melihatnya dengan tatapan heran dari kejauhan.
" pelayan, tolong ambilkan saya minuman yang ada di meja itu!" seorang perempuan cantik yang bergaya seperti super model dengan dress warna merah yang terdapat belahan panjang di antara kaki nya, memanggil Tiara, pelayan magang yang sedang membereskan gelas gelas kotor tadi.
" baik nyonya!" ucap nya, lagi lagi pelayan magang itu, dengan cekatan mengambilkan gelas berisi Anggur kepada wanita cantik yang datang bersama seorang pengusaha yang tak kalah hebat nya dengan Rudi, mereka kerap kali bersaing dalam mendapatkan tender di bidang property, meskipun Rudi sangat membenci nya, namun mau tidak mau, dia harus mengundang Alan sebagai bentuk penghormatan lantaran sama sama bekerja di bidang bisnis.
Tiara berjalan menuju wanita cantik tersebut, dengan senyuman khas nya, dia berusaha menjadi pelayan profesional demi untuk kelanjutan karir nya yang akan datang, dia sangat bersemangat hari ini, bagi nya, bekerja itu memang harus sepenuh hati, agar hasil yang di dapatkan ya sebanding dengan keringat yang dia keluar kan, dan lagi pula, hanya hotel ini yang mau menerima gadis lulusan SMA seperti nya.
" aduh, gue bosen banget lagi disini, terpaksa banget harus hadiri acara bapak bapak sama ibuk ibuk, lo tau nggak sih An, gak ad satu pun yang masih muda disini, cuma gue! Mana harus lihat pameran lukisan yang membosankan lagi, mending tadi gue absen, trus ikut lo hang out ke cafe yang banyak anak muda nya!" seorang perempuan remaja, yang juga tak kalah cantik dengan ibu ibu yang hadir disana, sedang asik menelpon teman nya, tanpa melihat sekeliling nya, matanya hanya fokus pada satu arah, yaitu segelas jus yang hendak di ambilnya di atas meja hidangan, namun alih alih mengambil jus, tas yang dia kenakan terjatuh ke lantai, terpaksa dia harus membungkuk kan badan nya dan berjongkok untuk mengambil tas yang jatuh di lantai tersebut, sedang kan Tiara yang tidak melihat ada orang yang berjongkok di hadapan nya, masih berjalan dengan segelas Anggur nya untuk diberikan kepada wanita cantik berbaju merah yang meminta nya tolong tadi,
namun untung tak dapat di raih, kaki nya menyandung gadis remaja tadi, sehingga membuat tubuh nya terjungkal mendarat di atas lantai, gelas berisi Anggur yang di bawa nya tadi, terlempar dan mengenai baju mahal yang dikenakan wanita yang meminta tolong kepada nya tadi, pecahan pecahan kaca dari gelas itu, merobek lapisan kulit nya yang mulus. sehingga menyebabkan darah yang bercucuran keluar dari robekan luka nya. Rudi yang melihat hal itu segera berlari mendatangi perempuan cantik tersebut.
" Megan!" teriak nya, raut wajah nya sangat panik, sorot mata nya tajam menatap Tiara yang tidak tau apa apa.
" ma, maaf tuan, saya tidak sengaja!" Tiara yang baru bangkit dari terjatuh tadi, mersa sangat ketakutan, melihat wajah Rudi yang merah padam, seperti monster yang siap menerkam mangsa nya.
" hey, pelayan belagu Lo, gara gara Elo Hp gue jatuh, badan gue sakit ke injek kaki eLo!" ucap gadis remaja tadi, sembari mengelus elus kali nya yang merasa kesakitan, gadis remaja tadi, segera berdiri dari posisi nya, tangan nya menyahut segelas minuman yang kebetulan di bawa oleh pelayan lain yang lewat di dekat nya, dengan tanpa nurani, dia menyiramkan minuman itu di atas kepala Tiara.
Hati perempuan yang saat ini menjadi pelayan tersebut, terasa pedih, seperti di sayat sayat dengan pisau, dia tidak habis pikir, kenapa orang orang kaya ini sangat angkuh? Mereka hanya mempedulikan diri nya sendiri, tanpa memperhatikan luka yang juga di dapat kan nya,
" mana pak Haris?" teriak Rudi, mencari teman bisnis nya selaku pengelolah hotel diamond sea yang di sewa nya itu.
Haris yang melihat kejadian itu, segera datang menghampiri Rudi, dia sangat tau sifat sahabat nya itu, yang tak segan segan melakukan apa saja untuk Megan, wanita yang sangat di cintai nya selama ini.
" ada apa Rud?" laki laki setengah botak itu menghampiri Rudi yang sedang di selimuti amarah.
" saya tidak mau tau, kamu harus pecat pegawai itu sekarang juga!" teriak Rudi sembari menggendong tubuh Megan ke kamar hotel yang sudah di siapkan untuk para tamu, Haris tidak segera menimpali permintaan Rudi tadi, dia hanya menatap tajam ke arah Tiara, dan meminta nya untuk segera membereskan pecahan pecahan kaca dari gelas jatuh tadi.
" bereskan!" Haris memberi perintah, Tiara menunduk, wajah nya pucat Pasih, dia sangat takut bos nya itu akan segera memecat nya, jika benar itu terjadi, dia tidak tau lagi harus berbuat apa? Sebab dia baru saja menemukan pekerjaan, setelah sekian banyak nya ditolak oleh perusahaan perusahaan tempat dia melamar kerja.
Alan, hanya tersenyum melihat Rudi yang menggendong pasangan nya itu kedalam kamar hotel, pemandangan itu sudah menjadi makanan sehari hari bagi nya, dia tak pernah memasalahkan nya, toh Megan hanyalah seorang wanita penghibur yang memang sengaja di sewa nya untuk melemahkan Rudi, sinar mata nya hanya tertuju pada Raisa, dia melihat perempuan malang itu, yang sedang berkaca kaca, menahan air mata nya untuk tidak keluar dari bola mata nya yang indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Nasya Thalita
Keren bgt ceritanya
2023-09-10
1