Nona Galak & Tuan Posesif
"Pagi mom, pagi dad. " sapa seorang gadis dengan penampilan elegannya. Gadis itu Zarina Bryn, putri bungsu dari keluarga Romanov.
"Pagi juga sayang, apa kepala kamu sudah tak lagi pusing. Haruskah dengaj cara mabuk mabukan mampu menghilangkan beban masalah Zarin? " tanya Mommy sekaligus menyindir putri bungsunya.
Zarina hanya diam saja mendengar sindiran dari mommy tercinta. Gadis itu lantas menarik kursi kemudian duduk berhadapan dengan orang tuanya.
"Sudahlah mom, lebih baik langsung sarapan saja. " sela Daddy Alvan.
Lima belas menit berlalu Zarina langsung pamit pada kedua orang tuanya. Rencananya dia akan pergi ke kampus hari ini. Zarina Bryn, merupakan putri kedua dari pasangan Tuan Alvan dan Nyonya Hera.
Dia memiliki seorang kakak perempuan bernama Zavia yang sudah menikah. Zarina di antar sopir menuju ke kampus, hukuman dari sang daddy yang sembarangnya mengendarai mobil sendirian.
Skip
Kampus
Zarina langsung turun dari mobilnya, gadis itu langsung menemui sahabatnya yang telah menunggu, Farasya.
"Hai Rin, kenapa wajah kamu di tekuk kayak gitu? " tanya Fafa.
"Mobil aku di sita daddy, tadi aja di antar sopir Fa. " ungkap Zarina. Keduanya berjalan beriringan menuju ke kelas mereka.
Keduanya masuk ke dalam kelas, langsung duduk di kursi masing masing. Zarina menaruh tasya di atas meja. Kedua gadis itu asyik mengobrol, canda tawa mewarnai obrolan keduanya.
Tawa keduanya terhenti kala dosen mereka telah memasuk ruangan. Mereka fokus dengan penjelasan dari dosen mereka yang terkenal galak.
Tepat jam sepuluh, suara bunyi bel mengakhiri jam mata kuliah. Zarina dan Faras ke luar dari kelas menuju ke kantin. Sampai di sana, Zarina berdecak pelan melihat Sasha and the geng.
Mereka berdua langsung berjalan melewati Sasha dan gengnya kemudian duduk di kursi masing masing.Sasha menoleh, menatap sinis kearah rivalnya itu. Gadis itu langsung bangkit, menghampiri meja
Zarina.
Brak
Zarina menoleh, dia menatap tajam kearah Sasha. Sasha langsung berbicara tanpa henti,dia menantang Zarina dengan kata kata kasarnya. Pelayan datang mengantarkan pesanan Zarina dan Faras.
Zarina langsung bangkit, mengambil jus jeruk kemudian menyiramnya ke arah Sasha.
Byur.
"Enggak usah banyak bicara deh, pergi sana sebelum aku lempar gelas ini ke wajah jelekmu. " ancam Zarina dengan tatapan dinginnya.
"Psikopat. " maki Sasha yang berlalu pergi bersama gengnya. Setelah kepergian Sasha, Zarina memesan minuman lagi pada pelayan. Pelayan mengantarkan jusnya, mereka langsung memakan bakso dengan lahap.
"Kamu tahu gak sih Rin, gaya kamu tadi keren lho. Lihat wajah Sasha tadi sempat pucat juga sih. " cerocos Faras.
"Sekali kali tuh anak emang perlu di beri pelajaran sih. Setiap hari bisanya cuma bisa bikin aku kesel. " ungkap Zarina dengan wajah bete nya.
Mereka kembali memakan baksonya dengan santai. Keduanya mengabaikan bisikan dari mahasiswi lainnya.
Selesai makan, Zarina segera bayar kemudian pergi dari sana. Mereka memilih kembali ke kelas, di dalam sana mereka asyik menggibah. Faras hanya bisa menghela nafas panjang mendengar hobi sahabatnya yang suka dengan hal hal berbau korea.
Jam dua siang, Ashley telah meminta sopirnya pulang. Dia dan sahabatnya memilih belanja di mall lebih dulu. Dengan belanja mampu menghilangkan stres dan galau yang tengah di rasakan.
"Oh ya Ras, kamu nanti nginap ya di rumah aku. Jadinya aku ada temannya kalau tengah galau gitu. " bujuk Zarina pada sang sahabat.
"Huft sudahlah iya iya aku setuju! "
Zarina tentu saja memekik senang. Mereka segera memilih setelah itu langsung bayar di kasir. Mereka ke luar dan masuk ke mobil.
Sorenya mereka membersihkan diri di kamar mandi masing masing. Zarina segera berpakaian kemudian turun kebawah menemui sang mommy di susul Farasya.
"Ayo Faras, cicipi puding buatan tante. " cetus Nyonya Hera dengan lembut.
"Iya tante. " jawab Farasnya sambil tersenyum.
"Nah lho mommy aja sama Faras, lembut banget ngomongnya. Kalau sama aku aja keras dan suka teriak teriak. " dumel Zarina kesal.
"Kamunya aja nakal. " balas Mommy yang membuat Zarina cemberut. Farasya tertawa pelan melihat muka masam sang sahabat. Dia asyik memakan puding sambil memperhatikan interaksi ibu dan anak di depannya ini.
Zarina menghela nafas berat, mommy nya ini sangat suka menyindir dirinya. Namun dia hanya diam tak membalas, lagipula apa yabg di ucapkan sang mommy adalah kebenaran.
"Sayang kamu enggak lupa waktu kamu SMA, kamu dulu menghajar seorang lelaki yang menyatakan cinta padamu? " cetus Mommy yang teringat masa SMA sang anak.
"Inget mom. Habisnya lelaki itu mesvm mom, bisa bisanya ngajak aku ciuman. Memangnya aku gadis apaan? " geram Zarina. Mommy mengangguk paham, namun dia tetap saja menasehati putrinya itu.
Faras memilih membahas hal lain, dia tak ingin sahabatnya mengingat kejadian mengesalkan itu. Zarina mencomot pudingnya kemudian melahapnya.
Zarina POV
Bertemu Sasha tadi merupakan hari tersialku. Sepertinya dia tak akan berhenti menganggu aku sampai dia puas. Lagipula aku tak pernah berniat mendekati kapten basket si playboy cap capung itu. Apalagi dua minggu Daddy enggak boleh ngizinin aku pakai mobil sendiri.
Zarina POV end.
Gadis itu lantas mengambil ponselnya yang dia masukkan ke dalam saku. Dia langsung membuka pesan dari Sasha.
From Sasha.
Aku tak akan pernah berhenti gangguin kamu Zarina. Sebelum kamu cabut dan tak hadir lagi dalam kehidupan aku dan Davian!
Lagi lagi terdengar hembusan nafas berat ke luar dari bibirnya. Mood Zarina seketika down, Sasha selalu membuat masalah dengannya. Dia lantas bangkit dan pergi meninggalkan ruang tamu begitu saja.
Nyonya Hera dan Faras saling berpandangan satu sama lain. Zarina telah masuk ke dalam kamarnya, dia menaruh ponselnya ke atas meja setelah membalas pesan Sasha. Kini dia berada di balkon, menikmati pemandangan sore dari atas sana.
"Sasha kira aku bakal takut sama dia, tidak sama sekali. Jika dia berani mengangguk, aku akan membalasnya lebih dari yang dia lakukan. " gumam Zarina dengan nada tak main main.
Zarina mengusap wajahnya pelan, dia memilih duduk di sofa sambil memegang buku novelnya. Gadis itu paling suka novel dengan genre mafia. Dia tampak sangat tak suka dengan novel dengan tema romantis apalagi tokoh wanitanya mudah di tindas.
Zarina tampak serius membaca buku novelnya. Dia juga suka ketenangan meski terkadang gadis itu suka membuat kehebohan.
Pukul tujuh malam dia baru ke luar dari kamar dan langsung ke meja makan. Semua orang memperhatikan dalam diam. Farasya begitu penasaran dengan apa yang terjadi pada Zarina.
"Kamu kenapa tadi Rin? " tanya Faras.
"Biasalah masalah Sasha. " jawab Zarina dengan santai. Farasya langsung mengangguk paham, dia tak lagi bertanya.
"Memangnya ada apa sayang? " tanya Daddy.
"Sasha ngirim ancaman sama aku, dia tetap akan ganggu aku Dad." pungkasnya. Zarina sendiri mengatakan pada orang tuanya, jika dia mampu menghadapi Sasha. Gadis itu merasa orang tuanya tak perlu ikut campur.
Mommy dan Daddy saling melempar pandangan satu sama lain. Keduanya memberikan keputusan pada putrinya itu tanpa memaksanya.
"Kalau ada masalah lain, bilang sama Daddy. Daddy akan menyelesaikan dengan cara daddy sendiri sayang. " ujar Daddy pada putrinya.
"Iya Daddy, aku mengerti! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-12-05
0
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Ashley siapa?
2023-12-01
0
Ramlah Herman
Alhamdulillah hadir d sini thor/Smile/
2023-10-18
0