AKU PUTRI DARI SEORANG DUCHESS
Rasha Rania seorang penulis novel abad 21 meninggal dunia karena kecelakaan mobil beruntun.
Rashia memasuki tubuh dari seorang anak gadis yang sekarat karena di paksa untuk menyerahkan kekuatan dan juga sebuah cincin yang di pakainya.
Anak itu buang ke dalam hutan Beast yang di penuhi mahluk buas, tapi untungnya mereka membuangnya tidak terlalu ke dalam hutan.
Saat sadar.
Rashia membuka mata perlahan-lahan, berusaha bangun.
2 menit kemudian.
"KENAPA AKU ADA DI SINIIIIIIIII" Teriak
"Huhuhu, tolong siapapun, jelaskan padaku kenapa aku di sini?" Berlutut
"Bukankah kalau sudah mati harus ke surga, kenapa aku ada di sini?" Melihat sekeliling
"Mana hutan pula" Menunduk.
Tuing... Tuing.. Tuing.. Seekor kelinci mendekati Rashia.
"Kamu kenapa?" Tanya kelinci sambil melihat Rashia.
Membuka mata, melihat sekeliling "Siapa? Siapa yang bicara?" Rashia melihat belakang, samping kiri, kanan, atas "Siapa?" Takut.
Kelinci itu menatap Rashia dengan datar "Bawah, woe" Teriak.
Melihat ke bawah, seekor kelinci melihat kearahnya.
Kruykkkk... Sudah seharian Rashia tidak makan.
"Daging kelinci" Ngiler.
"APA!!!" Kelinci itu kaget.
Rashia menatap kelinci dengan mata yang berbinar-binar.
Kelinci itu mundur.
"Hiaaa" Tangkap.
Kelinci itu dengan cepat melompat.
"Kesini kau kelinci" Berusaha menangkap.
"Wuaaaa tolongggg, aku mau di makannn" Kelinci itu melompat-lompat menghindari Rashia.
"Kenapa kau harus makan kelinci itu?" Ujar seekor kucing yang mendekati mereka.
Rashia dan Kelinci berhenti lalu berbalik, seekor kucing hitam melihat ke arah Rashia dengan datar.
"Jelek" Ucap Rashia sambil menatap kucing yang sedang melihat kearahnya.
"APA!!!" Sakit hati.
"Phufttt" Kelinci menahan tawa.
" Manusia #&@#&+@#& " Kucing itu memaki Rashia.
"Apa-apaan kucing ini" Rashia kesal mendengar yang di katakan Kucing
"Dasar kau kucing jalanan jelalatan menjijikkan" Marah.
Rashia dan kucing itu bertengkar dengan kata-kata yang mutiara yang membuat sakit telinga.
"Apa aku harus menghentikan mereka berdua?" Pikir Kelinci.
Kelinci melihat Rashia dan kucing hitam sedang beradu mulut.
Kucing hitam itu sangat marah, dia pun bersiap untuk menyerang Rashia, Rashia merasakan niat jahat sang kucing dia pun mengambil sepotong kayu yang ada di sebelahnya.
"Oh tidak" Kelinci terkejut melihat ekspresi mereka.
Kelinci pun masuk di tengah mereka "HENTIKAN" Teriak sambil berubah menjadi burung Gagak.
Mereka berdua terkejut dengan perubahan Kelinci.
"Dia.... Gagak" Mereka berdua menunjuk burung gagak yang terbang di tengah mereka,mereka berdua mudur kebelakang.
"Hahh... Sebenarnya aku tidak ingin berubah seperti ini" Melihat Rashia dan kucing hitam yang masih terkejut dengan perubahannya, dia pun berubah lagi menjadi kelinci.
"Ahk" Rashia memegang perutnya.
Kelinci dan kucing hitam tekejut.
"Hey.. Hey.. Aku belum menyerang mu" Kucing terkejut melihat Rashia yang berlutut menahan sakit perutnya.
Kelinci mendekati Rashia "Kamu baik-baik saja"
"Lapar" Mata berkaca-kaca.
Kelinci mundur perlahan-lahan.
"Tolong aku sudah tidak tahan lagi" Menahan sakit.
Kucing mendekat "Kamu kan punya uang tinggal beli aja"
"Di mana uangnya?" Menatap Kucing.
"Di dalam cincin yang sedang kamu pakai" Melihat cincin yang di dipakai Rashia di tangan kanannya.
"Ini?" Menunjukkan jari tengah pada Kucing.
"Dasar manusia sialan, apa maksudnya kamu.." Kesal.
"Yang dia maksud cincinnya" Kelinci menatap Kucing.
"Benar, dasar kucing tolol" Kesal.
"Kau..... Huft... Iya benar, di dalam cincin mu itu menyimpan uang yang banyak" Si Kucing menjelaskan sambil menahan emosi.
"Cincin berkarat ini" Rashia melihat cincin yang terpasang di jaringannya.
"Itu tidak berkat, warnanya saja seperti itu" Kelinci menjelaskan dengan lembut.
"Tunggu ini....." Rashia berfikir sambil mengingat Komik dan Novel yang dia baca yang bergenre fantasi.
"Benar,seprti yang kamu pikirkan" Melihat Rashia "Tempat penyimpanan tak terbatas"
Kelinci mengangguk membenarkan perkataan Kucing.
"Wooaaa.." Terkejut "Lalu bagaimana cara mengeluarkan uangnya?" Menatap Kucing dan Kelinci.
"Mana kami tau, itu kan milikmu seharusnya kamu mengetahui bagaimana cara mengeluarkannya?" Kelinci pun kesal dengan Rashia.
"Aku bukan berasal dari dunia ini, jadi mana aku tau" Kesal.
"APA!!" Kelinci terkejut.
Kelinci mendekati Rashia "Apa maksud mu, cepat jelaskan padaku" Berubah menjadi Gagak dan hinggap di kepala Rashia sambil menatap Rashia dengan mata hitamnya.
"Aaaaa" Mengusir Gagak yang ada di kepalanya "Aku mau makan dulu"
Gagak turun ke bawa dan berubah menjadi lagi kelinci.
"Hey kucing, kamu pasti tau bagaimana cara mengambilnya kan" Tatap.
"Entahlah, mungkin" Bingung.
"Bagaimana?" Serius.
"Hmm.. Coba pikirkan berapa uang yang ingin kamu ambil"
"1 M" Menutup mata, lalu membuka kedua tangannya.
"Hah... Mata uang di sini berbeda dengan mata uang dari asal mu" Ujar Kelinci.
Rashia terkejut "Kau.. " Menunjuk Kelinci.
Sedangkan si Kucing menatap mereka berdua dengan bingung.
"Hahh... " Kelinci mengambil ranting pohon lalu menulis "1 koin Emas di disini setara dengan 150 perunggu"
"Lalu dengan perunggu kita bisa beli apa?" Rashia dan Kucing menatap Kelinci dengan serius.
"Hmm...kalo tidak salah 5 perunggu kamu bisa membeli sepotong roti"
"Nasi?" Rashia menatap Kelinci.
"Ikan?" Kucing menatap Kelinci dengan air liur yang mau keluar.
"Sayur" Rashia tambah lapar.
"Hah.. " Kesal "Jika kalian mau membeli semua itu setidaknya kamu mempunyai uang sekitar hm..." Berfikir
"Aku juga lapar, tapi apa dia akan membelikannya" Batin Kelinci sambil melihat Rashia lalu melihat cincin yang di pakai Rashia.
"Berapa?" Penasaran
"10"
"Perunggu?" Tanya Kucing.
"Emas" Kesal.
"EMAS!!" Rashia terkejut.
"Hey Kucing" Tatap.
"Dasar manusia sialan, Namaku Laksita" Kesal.
Rashia dan kelinci terkejut.
"Kamu memiliki nama?" Tanya Rashia.
"Tentu saja" Marah
"Ou, ok baiklah. Kucing menurutmu berapa banyak uang yang ada di dalam cincin ini?" Melihat cincin.
Laksita marah, bulunya berubah warna menjadi Biru "Manusia sialan aku akan membunuhmu" Tatap.
"Ahk" Rashia memegang perut.
Laksita membeku "Aku belum memukulmu" Kesal
Kelinci mendekati Rashia "Cepat keluarkan uangmu"
Rashia mengangguk "Aku harus membeli beberapa makanan, dan pakaian untuk kami" Batin Rashia sambil berfikir berapa uang yang akan dia keluarkan.
"Baiklah... 20 koin emas"
Laksita dan kelinci terkejut.
Uang pun keluar dari cincin, Rashia mengambil uangnya.
Rashia berdiri sambil memegang uangnya "Okeh, mari kita beli makanan" Melihat Kelinci dan Laksita "Kalian mau ikut atau tunggu di sini?"
Laksita dan Kelinci terdiam.
"Hahh... Baiklah, tunggu aku di sini dan bersembunyilah" Rashia berbalik pergi.
Laksita melihat Rashia yang sudah berjalan jauh sambil memegang perutnya "Apa menurutmu dia akan kembali?"
"Entahlah"
"Btw, siapa namamu?" Melihat Kelinci.
"Novika"
Laksita terkejut lalu tertawa "Nama itu sangat tidak cocok saat kamu berubah menjadi burung Gagak"
"Dasar kucing jalanan" Kesal.
Novika berbalik pergi.
"Itu adalah nama ku dari kehidupan ku sebelumnya, sebenarnya nama itu ingin kulupakan" Batin Novika.
"Hey, tunggu aku" Mengejar Novika.
Novika melihat kebelakang kearah Rashia, lalu berbalik pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Narimah Ahmad
mampir
2023-11-28
1
azka aldric Pratama
hadir 😉
2023-09-21
2
Novika ❤
sukaaa
2023-07-12
0