Tidur Sekamar..

Sesudah makan malam, biasanya nenek ditemani hampir semua pegawai dirumah itu bersenda gurau di ruang keluarga, mereka semua bermain-main dengan Zahra yang selalu membuat mereka tertawa.

Sedangkan Fatimah saat itu dia terlihat diam, melihat jam yang sudah menunjukkan waktu semakin malam membuat jantungnya berdebar sangat kencang.

Karena hari sudah malam, satu persatu semuanya pamit kepada nenek untuk pergi beristirahat.

Fatimah menggendong Zahra yang kelihatan sudah mengantuk di pangkuannya dan pergi kamar Zahra.

Fatimah mengusap punggung Zahra pelan pelan yang membuat Zahra semakin terlelap tidur.

Tiba tiba nenek masuk ke dalam kamar.

"Zahra sudah tidur ya" Tanya nenek sambil mengusap kepala cucu tersayangnya.

"Iya nek"

"Kalau begitu kamu juga pergilah beristirahat di kamar suamimu"

Jantung Fatimah kembali berdebar kencang.

Tapi dia tidak bisa menolak, memang sudah seharusnya pasangan suami istri tidur sekamar, begitu pikir Fatimah.

Nenek melihat kecemasan Fatimah, dia mengusap halus pundak Fatimah dan berkata.

"Tugas seorang istri adalah melayani suami, nenek harap kamu bisa menjadi istri yang baik untuk suamimu"

"Iya nek" Jawab Fatimah

"Ya sudah nenek masuk ke kamar dulu ." kata nenek sambil pergi meninggalkan Fatimah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00, semua orang dirumah itu sudah masuk ke kamarnya masing masing.

Walaupun ragu ragu dan sangat takut Fatimah memberanikan diri berjalan ke arah kamar Aditya, ketika sampai di depan pintu kamarnya, Fatimah tertegun.

Tapi kemudian Fatimah memberanikan diri membuka pintu kamar itu.

Fatimah membuka pintu kamar itu sedikit demi sedikit, sampai akhirnya pintu terbuka lebar, ini kali pertama dia memasuki kamar Aditya, kamar yang begitu luas.

Fatimah tidak melihat Aditya, dia menutup pintu dengan sangat hati-hati, kemudian berjalan perlahan-lahan terus memasuki kamar itu.

Fatimah tidak melihat Aditya diatas kasur, yang dikiranya tadi Aditya mungkin sudah tertidur.

Mungkin dia masih di ruang kerjanya, begitu pikir Fatimah.

Fatimah masih berdiri dan memperhatikan sekeliling kamar, dan tiba tiba terdengar seseorang membuka pintu kamar mandi.

Fatimah melihat Aditya keluar dari sana tanpa mengenakan baju, hanya handuk putih yang melingkar di pinggangnya, dengan jelas Fatimah melihat dada Aditya yang bidang dan perut yang six pack.

Sontak Fatimah langsung memutar badannya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aditya tentu saja kaget melihat ada Fatimah dikamarnya, apalagi Fatimah melihat dia sedang tidak mengenakan baju seperti ini.

"Nenek, nenek menyuruhku untuk tidur disini" ucap Fatimah gemetar dan terbata bata.

Aditya yang tadinya kaget, kemudian ingin mencoba menggoda Fatimah dengan berjalan ke hadapan Fatimah, terus mendekat ke arah Fatimah, dekat sekali hingga wajah Fatimah berada dekat dengan wajahnya.

Fatimah hanya bisa menutup matanya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya kecuali diam dan menutup matanya.

"Memang sudah seharusnya kamu tidur disini, karena kita sudah menikah" Ucap Aditya di kuping Fatimah.

Aditya kemudian meninggalkan Fatimah yang berdiri kaku sambil gemetaran, Aditya pikir sudah cukup membuatnya takut.

"Kamu tidurlah duluan, aku akan memakai baju dulu" ucap Aditya sambil berlalu menuju lemari pakaian.

Fatimah membuka matanya, segera dia menuju kasur besar di dekatnya, Fatimah duduk di tepi kasur dan membelakangi Aditya yang sedang memakai baju di belakangnya.

"Kenapa belum tidur " Tanya Aditya yang heran kenapa Fatimah hanya duduk saja ditepi kasur.

Sebenarnya Aditya mengerti ketakutan Fatimah, ini pasti kali pertamanya tidur sekamar dengan laki laki apalagi harus satu kasur.

"Kamu tidurlah dengan nyaman dan tenang, aku tidak akan macam macam kepadamu" Kata Aditya mencoba membuat Fatimah nyaman.

Tentu saja Fatimah merasa tidak enak karena sudah menunjukkan dengan jelas rasa ketakutannya pada Aditya.

Padahal kalau pun memang Aditya mau macam macam terhadapnya itu memang sudah menjadi haknya, dan Fatimah tidak berhak menolak karena sudah kewajibannya melayani Aditya.

Pelan pelan Fatimah membaringkan badannya di kasur tanpa membuka jilbabnya sambil terus membelakangi Aditya yang sudah berbaring di sisi satunya.

Kasur itu besar dan ada jarak diantara keduanya.

Fatimah tidak bisa tidur, dia menerka nerka apakah Aditya yang berada di sampingnya sudah tertidur atau belum.

Begitupun Aditya, setelah 4 tahun ini kali pertama lagi dia tidur sekasur dengan wanita.

Dia memikirkan ucapannya tadi yang berkata tidak akan macam macam kepada Fatimah, ah padahal Aditya sangat ingin memeluk wanita disampingnya itu, tentu saja sebagai lelaki normal dia memikirkan hal yang lebih jauh dari sekedar memeluk, tapi dia tidak mau memaksakan kehendaknya. Dia ingin Fatimah menerimanya dulu sebagai suami, paling tidak dia ingin menghilangkan sikap takut,sungkan dan malu malu Fatimah kepadanya.

Akhirnya mereka tertidur dengan pikirannya masing masing.

Pagi hari.

Ketika Aditya bangun, dia sudah tidak melihat Fatimah di sampingnya.

Segera dia bangun dan langsung menuju kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi Aditya kaget melihat keadaan kasurnya yang sudah rapi, dilihatnya juga diatas kasur ada baju untuk ke kantor miliknya, sudah disiapkan dengan rapi lengkap dengan sepatu dan kaos kakinya.

Apa Fatimah yang menyiapkan ini, pikir Aditya.

Setelan baju yang disiapkan sesuai selera Aditya.

Aditya akan sangat senang kalau memang Fatimah lah yang menyiapkan bajunya itu, setelah beres dia segera pergi ke kamar Zahra seperti biasanya.

Dilihatnya Zahra sudah rapi, Aditya melihat Fatimah hari ini sangat cantik dengan baju dan kerudung yang dikenakannya, tentu saja baju yang Aditya belikan kemarin.

Mereka bertiga pun pergi menuju meja makan, nenek sudah menunggu mereka disana.

Kali ini Fatimah duduk bersama mereka, ikut sarapan bersama, sambil sesekali menyuapi Zahra makan.

Setelah selesai makan, Aditya mengeluarkan sesuatu dalam dompetnya, rupanya dia mengeluarkan kartu debit dan memberikannya kepada Fatimah.

"Belilah semua kebutuhanmu memakai ini, kamu bisa membeli dan mengambil uang sebanyak yang kamu mau"

"Tidak usah, saya tidak memerlukannya" jawab Fatimah pelan

"Ambillah nak, mungkin nanti kamu membutuhkannya " Saran nenek.

Mendengar perintah nenek, Fatimah mengambil kartu itu walaupun dengan berat hati.

Fatimah tidak ingin orang melihatnya sebagai wanita yang materialistis.

"Dan Fatimah, nenek sudah tua,nenek ingin banyak banyak istirahat, nenek tidak mau berurusan dengan masalah keuangan lagi, jadi mulai sekarang kamu yang akan mengurus semua keperluan di rumah ini, dari gaji pegawai, keperluan dapur dan lain lainnya" Jelas nenek.

Fatimah kaget, karena mungkin dia tidak akan bisa mengurus semuanya sendiri.

"Kamu jangan khawatir, nenek akan mengajarimu" Kata nenek seolah tahu isi pikiran Fatimah .

Aditya bangun dari duduknya..dia berpamitan kepada nenek dan Zahra, kemudian dia berjalan keluar.

Tiba tiba dia merasa ada yang mengikutinya berjalan di belakangnya, dia pun menengok ke belakang, ternyata Fatimah mengikutinya.

"Kenapa?" Tanya Aditya menatap Fatimah dengan heran.

"Tidak apa apa, saya hanya ingin mengantar sampai ke depan" Kata Fatimah sambil tertunduk malu.

Aditya tersenyum, pasti nenek yang menyuruh Fatimah melakukannya, pikir Aditya.

"Dengan senang hati " Jawab Aditya yang kemudian mundur mensejajarkan diri dengan Fatimah.

Merekapun berjalan bersampingan. Diiringi tatapan nenek dan semua pegawainya.

Sampai didepan mobil, mereka berhenti, Aditya melihat kearah Fatimah, dan tiba tiba mengecup kening istrinya.

Fatimah kaget dan membelalakkan matanya, napasnya berhenti seketika, pandangannya semakin turun kebawah.

Aditya langsung masuk kedalam mobilnya sambil tersenyum.

Sementara nenek dan semua pegawai yang terus mengintip mereka bersorak kegirangan.

Terpopuler

Comments

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

fatimah yang di cium keningnya gw yang ser seran ngehaluinnya wkwk

2023-11-29

1

Aku cantiks Dong

Aku cantiks Dong

gk salim yo fatimah yoo wkwkwk

2023-11-05

0

Anna zee

Anna zee

manisnyaaa 😊😁

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!