Sakit..

Menjelang malam, Fatimah merasakan kalau badan Zahra agak demam. Buru buru Fatimah mengambil termometer dan mengukur suhu tubuh nona kecilnya.

Fatimah kaget ketika dilihatnya angka di termometer itu, 38.5° Celcius. Segera Fatimah mengambil obat penurun panas.

"Mba Fatim, kepala Ara pusing" Kata Zahra sembari memegang kepalanya.

"Iya sayang, sini mba Fatim obatin ya " Kata Fatimah seraya menyuruh Zahra meminum obatnya.

Setelah beberapa saat dilihatnya Zahra sudah tertidur karena efek obatnya.

Fatimah dengan telaten mengompres kening Zahra dengan air hangat, sesekali diciumnya gadis kecil itu, entah mengapa Fatimah merasa sangat bersalah.

Dia teringat kejadian tadi siang, mungkin Zahra sakit karena kaget ayahnya memarahinya.

Dipegangnya lagi kening Zahra.

"Panasnya masih belum turun" Kata Fatimah kepada Rini yang baru saja datang mengganti air kompresan untuk Zahra.

Tak lama bik Minah datang.

"Bagaimana? Apa panasnya sudah turun?" Tanya bi Minah sambil mendekat ke arah tempat tidur Zahra.

"Belum bi " Jawab Fatimah sambil memegang kening Zahra.

"Nenek harus tahu ini, biar bibi yang memberitahunya " Kata bi Minah seraya pergi meninggalkan kamar.

Tak lama kemudian, nenek datang dengan tergopoh-gopoh, terlihat raut kecemasan di wajahnya.

Segera nenek menghampiri tempat tidur Zahra, duduk disampingnya dan meletakkan tangannya di kening cucu tersayangnya.

"Sudah diberi obat nak " Tanya nenek dengan suara pelan takut membangunkan Zahra.

"Sudah Nek, tapi panasnya belum turun juga" Jawab Fatimah juga dengan suara yang pelan.

"Bi, tolong ambilkan handphone nenek " Pinta nenek kepada bi Minah.

Dengan segera bi Minah mengambil ponsel nenek dan segera memberikan pada nenek.

"Halo nak, kamu dimana? " Rupanya Nenek menghubungi Aditya.

"Dikantor nek, sebentar lagi aku pulang, ada apa nek?" Tanya Aditya dari ujung telepon.

"Cepatlah pulang nak, Zahra sedikit demam"

"Apa nek? Zahra sakit? Adit segera pulang nek " Aditya terdengar sangat cemas.

"Hati hati nak, jangan terburu-buru, Zahra hanya demam biasa " Kata nenek berusaha menenangkan Aditya yang terdengar sangat panik.

Selama dalam perjalanan, Aditya beberapa kali menarik rambutnya sambil menyetir dengan kencangnya.

"Sial, ini semua gara gara aku." kata Aditya menyesali diri.

Dia teringat kembali kejadian tadi siang, dimana dengan kasarnya dia mengambil Zahra dari pangkuan pria itu, bahkan dengan suara keras dia membentak dan memarahi Zahra.

Aditya sangat menyesal telah meluapkan emosinya pada saat itu kepada putrinya.

Aditya juga menyesal karena setelah kejadian itu kenapa dia tidak langsung meminta maaf kepada Zahra, malah kembali ke kantor, dan menyibukkan diri lagi dengan pekerjaannya.

Aditya menginjak pedal gas dengan kencang, berharap segera sampai dirumah.

Sesampainya di rumah.

Aditya membuka pintu kamar Zahra dengan tergesa-gesa, dilihatnya ada nenek dan beberapa orang pembantu dan tentu saja Fatimah yang duduk disamping Zahra.

Semua orang menyambut kedatangan Aditya, termasuk nenek dan mempersilahkan Aditya untuk mendekat ke arah Zahra, terkecuali Fatimah, dia tidak memperdulikan kedatangan tuannya, dia hanya fokus terus mengompres Zahra di sisi lain tempat tidurnya

Aditya mendekati Zahra di sisi lainnya. langsung dipegangnya kening dan leher Zahra.

"Apa sudah diberi obat?" Tanya Aditya kepada Fatimah yang berada tepat di depannya, hanya terhalang oleh Zahra yang sedang tertidur.

"Sudah " Jawab Fatimah tanpa melihat ke arah Aditya.

Fatimah kemudian mengambil termometer yang dia simpan di ketiak Zahra.

"37.6, panasnya sudah turun " Fatimah melihat nenek.

Mendengar hal itu tentu saja nenek dan semua orang merasa senang.

"Alhamdulillah ya Allah, nenek tadi takut demamnya tidak turun"

Aditya kemudian menyuruh nenek dan yang lainnya untuk kembali beristirahat, karena demam Zahra sudah turun dan jam sudah menunjukkan pukul 22.30.

Aditya juga menyuruh Fatimah untuk kembali ke kamarnya. Aditya berkata bahwa kini dia yang akan menjaga Zahra.

"Maaf tuan kalau boleh biar saya malam ini tidur disini menemani nona Zahra" Pinta Fatimah kepada Aditya.

Tiba tiba Zahra terbangun.

"Mbak Fatim jangan kemana mana, bobo disini sama Ara" kata Zahra dengan suara yang pelan.

"Sayang ini papah, Maafin papah ya nak, tadi papah marah sama Zahra" Kata Aditya sambil menatap Zahra.

Zahra menganggukan kepalanya.

"Papah, juga bobo disini ya pah" Pinta Zahra.

Fatimah kaget mendengar permintaan Zahra karena tidak mungkin baginya menghabiskan malam sekamar dengan seorang laki-laki yang bukan mahramnya.

Adity melihat kekhawatiran Fatimah.

"Iya sayang, malam ini Papah dan Mba Fatimah akan tidur disini sama Zahra, kamu cepat bobo lagi ya " Kata Aditya dengan lembutnya sambil mengusap rambut Zahra.

Fatimah duduk di tepi kasur membelakangi mereka berdua.

Fatimah tidak mau menghabiskan malam dengan seorang lelaki walaupun ada Zahra, tapi dia tak kuasa menolak permintaan Zahra.

Setelah diyakininya Zahra telah kembali terlelap tidur, Aditya berhenti mengusapnya.

"Kamu tidur di kasur, disamping Zahra dan saya akan tidur di kursi itu " Kata Aditya memecah lamunan Fatimah sambil menunjuk ke arah kursi yang berada di dekat jendela.

Fatimah tidak menjawab, dia kembali melihat ke arah Zahra menatap wajah kecil nonanya dan perlahan mengusap rambutnya. Fatimah tidak melepaskan pandangannya dari Zahra

Aditya sadar kalau Fatimah marah kepadanya, mungkin karena kejadian tadi siang.

Aditya melepaskan jasnya kemudian dia membungkuk melepas sepatunya, disimpannya sepatu di samping kursi, direbahkannya badannya menyandar ke kursi.

Dilihatnya Fatimah yang duduk membelakanginya dan menghadap ke arah Zahra masih terus mengusap kepala putrinya.

Aditya tidak merasa nyaman dengan pakaian yang dia kenakan, dia berdiri dan keluar dari kamar putrinya menuju ke arah kamarnya.

Melihat kepergian tuannya, Fatimah sedikit lega, kemudian dia membaringkan badannya yang sudah terasa sangat lelah.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Aditya kembali ke kamar putrinya.

Aditya melihat Fatimah sudah terlelap disamping putrinya.

Melihat Fatimah tertidur, Aditya merasa ini adalah kesempatannya untuk puas memandangi wajah cantiknya tanpa harus curi curi pandang dan takut ketahuan.

Selama apapun Aditya memandang Fatimah, dia tidak merasa bosan sama sekali, semakin dia menatapnya semakin berdegup kencang hatinya.

Apalagi dilihatnya Fatimah tertidur sambil memeluk putri kesayangannya, sungguh pemandangan yang luar biasa membuat Aditya semakin yakin akan kasih sayang tulus Fatimah kepada Zahra.

Andai saja bisa, Aditya ingin sekali berada bersama mereka, tidur diatas kasur yang sama.

Aditya duduk di atas kursi sambil terus memperhatikan keduanya.

Aditya kembali meyakinkan hatinya, apa yang sebenarnya dirasakannya kepada Fatimah.

Kalau ini disebut jatuh cinta, kenapa rasanya berbeda seperti kepada Sherly.

Seingat Aditya, ketika dia merasa mencintai Sherly, dia selalu ingin menyentuh dan bahkan mencumbui kekasihnya.

Tapi berbeda kepada Fatimah, melihat Fatimah saja sudah membuatnya senang, tanpa harus memegang dan menyentuhnya.

Aditya semakin larut dengan perasaan yang tidak menentu. Tanpa disadari dia pun terlelap tidur.

Tengah malam.

Fatimah membuka matanya, dilihatnya Zahra terlelap tidur dalam pelukannya, dia memegang kening Zahra, demamnya sudah benar-benar turun.

Dengan hati hati Fatimah bangun dari tempat tidur, kemudian diliriknya jam di sampingnya sudah pukul setengah dua dini hari, Fatimah teringat kalau dia belum melaksanakan shalat Isya.

Ketika dia membenahi kerudungnya, dia kaget ternyata ada tuannya yang sedang tertidur pulas di atas kursi, tanpa memakai selimut.

Merasa kasihan tuannya akan kedinginan, Fatimah mengambil salah satu selimut di dalam lemari Zahra, kemudian mencoba menyelimuti Tuannya dengan hati hati.

Setelah selimut itu menutupi badannya Fatimah berbalik arah menuju ke arah pintu keluar, menuju mushala untuk melaksanakan shalat Isya.

Tiba tiba suara tuannya terdengar memanggil.

"Fatimah.."

Terpopuler

Comments

Noer Soleha

Noer Soleha

tu kan ... bener2 suka sama Fatimah

2023-03-20

0

❣@Sha_Putrie❣

❣@Sha_Putrie❣

Cinta dan Nafsu itu memang beda tipis

2023-02-22

0

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

manggilnya ngigau nggak nih😄

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!