Jalan jalan..

Fatimah.

"Mba Fatim ayo kita berangkat." Kata Zahra sambil terus menarik tanganku.

Kuikuti langkah Zahra, tangan kananku ditariknya sedangkan tangan kirinya masih memegang seragam baby sitter itu.

Semakin lama kami terus berjalan mendekat ke arah tuan Aditya, hatiku semakin berdebar kencang, entah apa aku mempunyai keberanian untuk mengatakan bahwa aku menolak perintahnya untuk memakai seragam itu.

Selama hampir 2 bulan lebih aku bekerja disini, aku tak pernah sekalipun bertatap muka dengan Tuan Aditya, apalagi berbicara dengannya. Tapi sekalinya aku akan berbicara dengan majikanku, aku malah akan membantah perintahnya, sesaat kemudian kami sudah di depan tuan Aditya. Beliau menatapku dengan heran, aku sudah mengerti dengan arti tatapannya.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa memakai seragam ini "Kataku seraya mengangkat seragam yang ada di tanganku dengan menundukkan kepala, aku tak berani bertatapan muka dengannya, karena memang aku tak pernah bertatapan dengan seorang pria kecuali keluarga terdekatku saja.

"Kenapa ?" Tanya Tuan Aditya terdengar heran.

"Maaf tuan, tapi seragam ini terlalu ketat untuk saya "

"Ketat?"

"Iya tuan, saya tidak pernah memakai pakaian ketat "

Tuan Aditya terdiam.

Tak lama nenek datang menghampiri.

"Seragam ini memang ketat untuk Fatimah, tidak pantas dipakai olehnya" Kata nenek seraya mengambil seragam itu dan memberikannya kepada bik Minah yang datang bersamaan dengannya

"Tapi kenapa Fatimah harus memakai seragam nak? nenek rasa kita tidak harus memaksakan itu kepada semua pegawai kita " Kata nenek dengan lembut.

Aditya mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, kita berangkat dulu nek " Kata Tuan Aditya menyalami nenek, begitu juga dengan Zahra dan dilanjutkan olehku.

"Ya kalian selamat bersenang senang ya " Kata nenek dengan senang.

ADITYA

Aku tak bisa kalau harus berdebat dengan nenek, jadi aku mengalah dan mengizinkan pengasuh itu pergi tanpa mengenakan seragamnya.

Dan alasan pakaian itu terlalu ketat, tidak masuk akal buatku, bukankah hampir semua wanita ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya kepada laki lakii

Selama dalam perjalanan, hanya suara Zahra yang terdengar, kadang menyanyi, bertanya dan mengoceh tidak karuan, sesekali Fatimah yang duduk dibelakang hanya mengingatkan Zahra yang tidak mau diam untuk berhati - hati dan kadang memegangi Zahra yang duduk dengan tidak benar.

Sementara Aditya fokus menyetir, dia mulai menyesal kenapa tadi tidak membawa supir, keadaan ini sungguh membuatnya risih dan canggung. Sesekali dilihatnya pengasuh itu memegangi Zahra yang tidak mau duduk dengan tenang, suara lembut Fatimah yang menyuruh Zahra untuk diam dan perhatiannya pada Zahra membuat dia yakin bahwa pengasuh ini tulus menyayangi Putrinya.

Akhirnya sampailah mereka di Mall yang dituju.

Keadaan mall itu belum terlalu ramai karena jam masih menunjukkan pukul 10 pagi, tempat pertama yang mereka tuju sudah tentu pusat permainan anak anak yang berada di lantai atas.

Sesampainya disana, Zahra mulai mencoba beberapa jenis permainan, Fatimah dengan cekatan menemani Zahra, terlihat sekali Zahra sangat bergembira, sedangkan Fatimah mengikuti Zahra kesana kemari.

Sementara Aditya, mengikuti mereka dari kejauhan, melihat Zahra yang bergembira dan tertawa membuat hatinya ikut bahagia.

Namun secara tidak sadar, Aditya terus memperhatikan pengasuh itu.

"Kenapa semakin hari semakin kulihat dia semakin cantik." Pikir Aditya.

"Pakaiannya padahal tertutup, jilbab selalu menutupi kepalanya dan wajahnya tanpa makeup, tapi..." Aditya tak berani melanjutkan perkataannya.

"Ah kenapa aku malah memperhatikannya " Aditya tersadar dari lamunannya.

Tiba-tiba Zahra berlari ke arahnya, diikuti Fatimah di belakangnya.

"Papa ayo kita main " kata Zahra sambil menarik tangan Aditya

Ternyata Zahra mengajak Aditya untuk bermain mobil-mobilan mainan favorit mereka.

Kini giliran Fatimah yang melihat mereka bermain dari kejauhan.

"Aku beruntung Tuan Aditya tidak marah karena aku menolak perintahnya" Pikir Fatimah.

Mereka bermain dari satu permainan ke permainan lainnya, hingga ta terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.30, sudah masuk waktu Dzuhur.

Walaupun agak ragu ragu tapi Fatimah memberanikan diri untuk menghampiri tuannya yang sedang asyik bermain.

"Maaf tuan, sudah siang, sudah masuk waktu Dzuhur, dan nona Zahra juga sudah waktunya untuk makan siang.." Kata Fatimah tanpa berani menatap wajah tuannya.

Aditya langsung melihat jam tangannya.

"Sayang, sudah siang, kita udahan dulu ya mainnya, kita shalat dulu terus kita makan"

"Iya pah "Jawab Zahra.

Mereka berjalan menuju mushalla.

Selesai shalat, Aditya mengajak Fatimah dan Zahra makan siang di sebuah restoran.

"Kamu mau makan apa sayang..?" tanya Aditya kepada Zahra sambil menyodorkan buku menu.

Tanpa lama lama Zahra langsung menunjuk salah satu menu salam buku itu.

"Spaghetti.." Jawab Zahra dengan riangnya.

Sementara itu Fatimah masih bingung dengan daftar makanan di menu itu.

"Kamu?" Tanya Aditya membuat Fatimah kaget.

"Terserah tuan saja " Jawab Fatimah seraya menyodorkan buku menu di tangannya kepada salah seorang pelayan di sampingnya.

Aditya mengerti bahwa mungkin Fatimah bingung karena tulisan pada buku menu tadi semuanya bahasa Inggris.

Aditya kemudian memilih beberapa menu yang dirasa cocok untuk Fatimah.

Sambil menunggu makanan tiba Aditya dan Zahra terus bersenda gurau sementara Fatimah hanya memerhatikan dan sesekali tersenyum melihat kelucuan Zahra.

Beberapa saat kemudian, makanan datang.

Aditya segera memakan pesanannya, sementara Fatimah masih sibuk menyuapi Zahra, yang belum bisa makan sendiri.

Melihat hal itu, membuat Aditya merasa kasihan, dia menyuruh Fatimah berhenti menyuapi Zahra dan makan makanannya.

"Biar saya saja yang menyuapi Zahra, kamu makan saja makananmu nanti keburu dingin" Kata Aditya sambil mencoba mengambil sendok ditangan Fatimah.

Mendengar hal ini, tentu saja Fatimah menolak, karena memang sudah pekerjaannya melayani nona Zahra.

"Tidak apa apa tuan, biar saya saja" Jawab Fatimah masih tetap memegang sendok.

Tanpa sengaja tangan Aditya memegang tangan Fatimah, keduanya kaget dan saling bertatapan, Fatimah segera tersadar dan melepaskan sendok yang di dipegangnya diatas piring Zahra.

Keduanya terlihat sangat kikuk dan canggung.

"Aaaaaaaaaaa...." Zahra membuka mulutnya lebar, membuat Aditya dan Fatimah mengambil sendok yang tadi dijatuhkan Fatimah, dan ketika itu tangan mereka kembali bersentuhan, kali ini Fatimah yang memegang punggung tangan Aditya.

"Astagfirullah..." Sontak Fatimah menarik tangannya sambil segera menunduk karena salah tingkah.

Aditya juga tak kalah kaget dan sama salah tingkahnya tapi dia bisa cepat menguasai situasinya dan segera menyuapi putrinya.

"Makanlah makananmu, biar saya yang menyuapi Zahra " Kata Aditya.

Fatimah mengangguk.

Fatimah memakan makanannya dengan terus menundukkan kepalanya.

Setelah selesai makan, Zahra meminta ayahnya untuk pergi ke toko mainan.

Selama di dalam toko, Fatimah terus saja membayangkan kejadian di restoran tadi, baru kali ini seumur hidupnya dia bersentuhan dengan seorang pria selain keluarga terdekatnya, bahkan bukan hanya sekali, tapi dua kali, membuatnya kembali merasa sangat bersalah dan berdosa.

Begitu juga dengan Aditya, ini bukan kali pertama baginya menyentuh wanita, namun kejadian di restoran tadi, saat tak sengaja dirinya dan Fatimah bersentuhan membuat jantungnya berdegup kencang, namun juga ada sedikit perasaan bersalah, karena Aditya melihat Fatimah menjadi sangat pendiam setelah kejadian tadi, bahkan senyum manis yang biasanya menghiasi wajahnya tidak ada, Fatimah menjadi murung.

Tiba-tiba tiba tiba hatinya bergetar kencang mengingat bahwa sesaat tadi mereka saling bertatapan.

Terpopuler

Comments

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

kiw kiw

2023-11-29

0

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

ya kali setelah lu liat fatimah masih mikir gitu juga

2023-11-29

0

spk

spk

takegejeudeh jehk

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!