Gadis Istimewa..

Tanpa terasa sudah dua bulan berlalu, Fatimah menjalani hari harinya dengan mengasuh Zahra walaupun begitu, Fatimah merasa kalau selama ini dia tidak sedang bekerja. Merawat nona Zahra serasa merawat anak sendiri, karena di umurnya yang sekarang yang menginjak 21 tahun, untuk gadis seumuran dengannya di kampung sudah pasti memiliki satu atau bahkan dua anak.

Bukan tidak ada pria yang mau menikahinya, hampir tiap hari datang silih berganti pria datang melamar kerumah kakeknya, tapi tidak ada satupun yang diterimanya.

Fatimah masih belum berpikir untuk menikah, dia belum mau meninggalkan kakeknya dan tinggal dirumah suaminya.

Dan karena ada satu pria yang Fatimah tunggu.

Kak Angga.

Entah mengapa ucapan terakhir Angga selalu terngiang di telinga Fatimah.

"Fatimah, tunggu aku."

Itu kalimat yang terakhir diucapkan Angga sebelum dia pergi meninggalkan kampung untuk pergi ke kota melanjutkan kuliah.

Seketika lamunan Fatimah buyar karena terdengar suara Zahra memanggilnya.

Dengan manja Zahra merentangkan tangannya meminta Fatimah menggendongnya, tentu saja dengan senang hati Fatimah menuruti keinginan nona kecil itu. Zahra menghujani pipi Fatimah dengan ciuman yang tak berhenti dilakukannya, sesekali Fatimah membalas ciuman Zahra dan tawa ceria terdengar diantara keduanya, kemudian Fatimah menurunkan Zahra untuk duduk di meja makan bersama nenek.

Nenek tersenyum bahagia melihat kedekatan yang terjalin diantara keduanya, Nenek semakin merasa bahwa Fatimah memang bukan gadis biasa melainkan gadis istimewa yang Tuhan kirim untuk Zahra.

Ternyata selain nenek ada sepasang mata lain yang memerhatikan tingkah laku Zahra dan Fatimah tadi, Aditya diam diam memerhatikan keduanya sembari berjalan menuruni anak tangga, sambil sesekali melihat jam di tangannya.

Aditya duduk di meja makan, dimana nenek sudah menunggunya, ada juga Zahra yang tersenyum menyambut kedatangan papahnya.

Selama Zahra makan, biasanya Fatimah akan ke belakang membantu pekerjaan di dapur. Sebenarnya Zahra tidak ikut makan, tentu saja karena dia tidak bisa makan sendiri karena terbiasa disuapi oleh Fatimah. Zahra hanya menemani ayah dan neneknya sambil meminum susu.

Aditya tersenyum melihat sikap Zahra yang semakin hari terlihat semakin pintar, tak pernah lagi terdengar teriakan dan rengekan mau ini atau itu yang kadang membuatnya bingung, sekarang Zahra hanya duduk manis sambil memegang botol susunya sambil berceloteh ria.

"Sayang, kamu tidak makan?" Tanya Aditya dengan lembut.

Zahra menggelengkan kepalanya.

"Nanti Ara mau disuapi mbak Fatim saja." Jawab Zahra dengan suara manjanya.

Nenek tersenyum mendengar Zahra memanggil Fatimah dengan sebutan Mbak Fatim.

"Apa Ara sayang Mbak Fatim?" Tanya nenek.

Zahra menganggukan kepalanya cepat.

"Sayang sekali, sama seperti ara sayang sama nenek dan Papah." Jawab Zahra sambil menunjuk kearah nenek dan Aditya bergantian.

"Kenapa Ara sayang Mbak Fatimah " Tanya Aditya penasaran.

"Karena Mbak Fatim juga kan sayang Ara." Jawab Ara dengan sedikit keras.

Mendengar jawaban Zahra, Aditya merasa heran kenapa Zahra merasa senang karena Fatimah menyayanginya, padahal selama ini Aditya dan neneknya membanjiri Zahra dengan kasih sayang yang begitu besar, apa kasih sayang mereka dirasa kurang bagi Zahra.

"Papa, kapan kita pergi jalan-jalan lagi?" Tanya Zahra membuyarkan lamunan Aditya.

Aditya teringat semenjak ada pengasuh baru itu, dia tidak pernah lagi membawa Zahra jalan jalan, pergi ke mall atau sekedar membeli mainan, itu karena Zahra bersikap baik akhir akhir ini, tidak pernah rewel yang membuatnya harus membujuk dengan pergi ke mall dan membeli mainan.

"Hmmm, gimana kalau besok saja, karena besok papa libur " Jawab Aditya sambil tersenyum.

"Tapi, Ajak Mba Fatim ya Pah "

Lagi lagi Aditya kaget, karena tak pernah sekalipun pengasuh ikut ketika mereka pergi kemanapun, kecuali kalo liburan lama ke luar negeri atau luar daerah. Biasanya hanya mereka berdua, sesekali nenek ikut tapi itu sangat jarang.

"Tapi sayang kalo cuma jalan jalan kan biasanya cuma kita berdua saja." Jawab Aditya dengan heran.

"Tapi aku maunya sama Mba Fatim Pah " Jawab Zahra merengek.

Mendengar percakapan ayah dan anak itu nenek mencoba menengahi.

"Menurut nenek tidak apa-apa kalo Fatimah ikut."

"Tapi nek.. " Aditya belum menyelesaikan perkataannya.

"Pokoknya Ara mau Mbak Fatim ikut." Teriak Zahra sambil turun dari kursi dan berlari ke arah dapur sambil memanggil Fatimah.

Aditya terdiam.

Di kantor.

Selama di kantor, Aditya memikirkan pembicaraannya dengan Zahra, Aditya tahu kalau Zahra sudah punya kemauan akan sulit untuk mengubahnya.

Jujur saja kalo pengasuhnya bukan Fatimah mungkin dia akan mengajaknya. Tapi kalau Fatimah, entah mengapa dirinya ragu ragu. Apa karena Fatimah tidak seperti seorang pengasuh?

Siapa saja yang melihat Fatimah, tidak akan menyangka kalau dia adalah seorang pengasuh, selain wajahnya yang cantik, penampilannya juga selalu terlihat rapi dan elegan, walaupun dengan pakaiannya yang tertutup membuat Aditya takut kalau dirinya serta Zahra dan Fatimah pergi bersama bisa saja orang akan berpikir mereka adalah satu keluarga.

Begitulah pasti perkiraan orang orang yang melihatnya nanti, karena hampir semua orang mengenalinya, Aditya tidak mau ada gosip miring tentang dirinya, Apalagi dengan gadis berhijab, yang sama sekali bukan tipenya.

Akan tetapi kemudian Aditya mendapatkan ide agar mereka bisa pergi bersama tanpa menimbulkan gosip.

Keesokan harinya.

Pagi - pagi sekali Zahra yang sudah siap, masuk ke kamar papahnya dan membangunkannya, Zahra sangat bersemangat karena hari ini dia akan pergi jalan-jalan dan hal yang membuatnya semakin bersemangat adalah papahnya membiarkan Fatimah untuk ikut.

Sementara Fatimah setelah memandikan dan menyuapi Zahra kembali ke kamarnya untuk ganti baju, tiba tiba bik Minah masuk ke dalam kamarnya membawa seragam baby sitter.

"Fatimah, tuan mau kamu memakai ini nanti pada saat kalian pergi keluar." Kata bik Minah seraya memberikan baju seragam itu kepada Fatimah.

Fatimah melongo, ditatapnya seragam itu. Dulu diawal awal Fatimah bekerja disini, dia juga pernah disuruh untuk memakai seragam baby sitter itu tapi Fatimah menolak.

Seragam itu walaupun tangan dan kakinya panjang, tapi Fatimah tidak merasa nyaman memakainya. Celana dan bajunya agak ketat, atau bisa dibilang terlalu ketat untuknya yang seumur hidupnya tak pernah memakai baju seperti itu.

"Tapi bik.." Fatimah tak sanggup melanjutkan perkataannya karena walaupun dia berbicara kepada bik Minah, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena yang memerintah langsung adalah tuan besar.

Fatimah tahu konsekuensi melanggar perintah tuannya, mungkin dia akan dipecat, tapi demi menjaga ke istiqomahannya dalam berhijab dia akan menolak memakai seragam itu dan dia rela walaupun harus dipecat.

Terpopuler

Comments

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

heh dirumah suaminya ?

2023-11-29

0

Dessy Norma

Dessy Norma

betul banget fatim

2023-03-06

0

iem

iem

.

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!